MAKALAH
Hukum Gereja
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Kelompok 3 A
(18.23.14) (18.23.17)
BANJARMASIN
MARET 2022
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
KATA PENGANTAR
semua akan menjadi sia-sia. Kelompok berterima kasih atas dosen pengampu
mata kuliah Hukum Gereja yang telah memberikan banyak materi Hukum Gereja
dan juga Tata Gereja GKE 2021 sebagai bahan referensi utama kelompok.
Makalah yang dibuat oleh kelompok dengan berjudul “Bedah Tata Gereja GKE
Tahun 2021” ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru bagi para pembaca
mengenai Tata Gereja GKE Tahun 2021 yang telah dirumuskan oleh Gereja GKE.
Namun kelompok menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, baik
dalam segi penulisan maupun materi yang di masukan dalam makalah tersebut.
Hal inilah yang menjadi evaluasi bersama dengan menerima kritikan dari para
pembaca.
Kelompok 3 A
i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR ISI
ii
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB I
PENDAHULUAN
dengan Allah yang bertujuan agar sama-sama bertumbuh dalam iman dan menjadi
saksi Kristus dengan menyebarkan Injil bagi semua orang, selain sebagai tempat
tujuan agar dapat mengantarkan keselamatan dari Allah kepada umat-Nya dengan
baik, maka diperlukan suatu penataan atau aturan secara organisisir dalam Gereja.
Pada Gereja GKE (Gereja Kalimantan Evangelis), terdapat suatu aturan yang
bernama Tata Gereja GKE yang diterbitkan oleh Majelis Sinode Gereja
Kalimantan Evangelis.
XXIV GKE yang melibatkan Resort-Resort dan Lembaga GKE lainnya. Hasil
Sinode Umum XXIV GKE ini adalah mengesahkan Tata Gereja GKE tahun 20212
yang diharapkan agar dapat mengatur pelaksanaan tugas panggilan (misi) GKE,
sebelumnya sehingga kelompok membedah isi dari tata Gereja tersebut untuk
1
Jan S. Aritonang, Christiaan de Jonge, Apa dan bagaimana gereja?: pengantar sejarah
eklesiologi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 20096), 5 diakses tanggal 20 Maret 2022,
https://books.google.co.id/books?id=TavLsNTpaSUC&printsec=frontcover&dq=pengertian+gerej
a&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20gereja
&f=false.
2
Tim Penyusun, Tata Gereja GKE Tahun 2021 (Banjarmasin: Majelis Sinode Gereja
Kalimantan Evangelis, 2021) 2.
3
Ibid., 4.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
mengetahui apa saja yang telah diubah. Hal ini sesuai dengan judul pada makalah
1.2.2. Apa saja perubahan yang terdapat dalam Tata Gereja GKE tahun 2021?
1.3.1. Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dari tugas
1.3.2. Memaparkan hasil bedah Tata Gereja GKE tahun 2021, khususnya
mengenai perubahan dan perbedaan dari Tata Gereja GKE tahun 2015.
1.3.2. Memaparkan sejauh mana proses penyusunan dan pelaksanaan Tata Gereja
pustaka seperti buku, E-book dan sumber online. Kemudian juga disertai dengan
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, pengertian dari kata “tata” adalah aturan (biasanya dipakai
dalam kata majemuk); kaidah, aturan, dan susunan; cara menyusun; sistem. Jadi,
jika dipasangkan dengan kata “Gereja”, ialah suatu aturan yang disusun untuk
Gereja itu juga dapat disebut dengan aturan atau hukum Gereja. Dari sudut
pandang hukum secara umum, tata Gereja digambarkan sebagai hukum internal
yang ada dalam Gereja. Tata Gereja dirasa sangat penting dimiliki oleh setiap
denominasi Gereja karena sifatnya yang sebagai pedoman dalam mengatur tata
Adapun tujuan dari tata Gereja adalah untuk mengarahkan Gereja melayani
sungguh-sungguh nyata dirasakan dan terlihat dalam cara Gereja melayani. Tata
Gereja juga menjadi salah satu cara atau alat untuk mengembangkan dan
2.1.1. Tata Gereja dapat menolong Gereja untuk memperhatikan tugas dan
panggilan di dunia.
1
Supriadi Siburian, “Pentingnya Tata Gereja”, 12 April 2020, diakses pada tanggal 21 Maret
2022, http://supriadisiburian.blogspot.com/2020/04/pentingnya-tata-gereja.html
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
satu Gereja.
2.1.7. Suatu tatanan hidup kegerejaan yang berkenaan dengan tata aturan
2.2. Perubahan yang Terdapat dalam Tata Gereja GKE Tahun 20212
Berikut perubahan yang terdapat dalam Tata Gereja GKE Tahun 2021
2
Tim Penyusun, Tata Gereja GKE Tahun 2021..., 6-58.
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
pensiun.
10. IX, kesatu, “Tata Organisasi”, - Penambahan baru dalam bab
32. “Organisasi dan Pengorganisasian”
untuk penegasan seluruh tata
organisasi GKE didasarkan pada
sistem Sinodal Presbiterial.
11. X, kesatu, “Fungsi - Perubahan judul yang sebelumnya
Persidangan”, 37. “Fungsi dan jenis persidangan”
menjadi “Fungsi Persidangan”.
12. X, kesatu, “Fungsi - Perubahan sub judul ayat 1 (satu)
Persidangan”, 37. dari “Fungsi Persidangan”menjadi
“Tujuan Persidangan”
13. X, kedua, “Cara pelaksaan - Penambahan baru dalam tata Gereja
persidangan”, 38. GKE tahun 2021
14. X, ketiga, “Persidangan Jemaat”, - Penambahan ayat baru, yakni ayat 1:
39. “Persidangan untuk tingkat Jemaat
yang disebut Persidangan Jemaat”.
- Penambahan ayat baru, yakni ayat 2:
“Persidangan Jemaat adalah
persidangan tertinggi untuk
mengambil keputusan pada tingkat
jemaat setempat.
- Penambahan sub-ayat c pada ayat 5:
“Membahas untuk mengambil
keputusan tentang laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan
program Majelis Pertimbangan dan
Badan Pengawas Perbendaharaan
Jemaat setempat”
15. X, ketiga, “Persidangan Jemaat”, - Perbaikan dalam sub-ayat a dalam
39. ayat 5: dari “memilih Penetua dan
Diakon 5 (lima) tahun” menjadi
“Menetapkan penatua dan diakon
terpilih, Majelis Jemaat terpilih
(termasuk Majelis Pekerja Harian
(MPH) Jemaat, Majelis
Pertimbangan (MP) Jemaat dan
Badan Pengawas Perbendaharaan
(BPP) Jemaat untuk masa bakti 5
(lima) tahun”
16. X, ketiga, “Persidangan Jemaat”, - Perbaikan pada sub-ayat d dalam
39. ayat 5: dari “Membahas dan
menetapkan program kerja dan
anggaran keuangan jemaat”
menjadi “Membahas dan
menetapkan pokok-pokok kebijakan
program kerja bagian umum dan
bagian keuangan untuk masa bakti
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
5(lima)tahun”.
17. X, keempat, “Persidangan - Penambahan ayat baru, yakni ayat 1:
Majelis Jemaat”, 40. “Sidang Majelis Jemaat bertujuan
menjabarkan keputusan
Persidangan Jemaat ke dalam
program kerja tahunan jemaat”
- Penambahan ayat baru, yakni ayat 2:
“Sidang Majelis Jemaat adalah
persidangan tempat penggambilan
tertinggi keduapada tingkat jemaat”
18. X, keempat, “Persidangan - Penambahan sub-ayat b dalam ayat
Majelis Jemaat”, 40. 4:“Perwakilan dari badan pembantu
pada tingkat Jemaat”
- Penambahan sub-ayat c dalam ayat
4: “MP dan BPP Jemaat”
- Penambahan sub-ayat d dalam ayat
4: ‘Vikar”
- Penambahan sub-ayat e dalam ayat
4:”Unsur MPH Resort”
- Penambahan sub-ayat f dalam ayat
4: “Undangan”
19. X, keempat, “Persidangan - Penambahan sub-ayat b dalam ayat
Majelis Jemaat”, 40. 6: “Mendengarkan informasi dan
masukan dari MP dan BPP Jemaat”
20. X, keempat, “Persidangan - Penambahan baru sub-ayat c dalam
Majelis Jemaat”, 40. ayat 6:”Menyusun dan menetapkan
Program Majelis Jemaat untuk 1
(satu)tahun berikutnya berdasarkan
penjabaran pokok-pokok program
yang diputuskan oleh Persidangan
Jemaat dan Sidang Majelis Jemaat”
- Penambahan baru sub-ayat e dalam
ayat 6:”Menyusun dan menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APB) Majelis Jemaat atas program
yang telah ditetapkan Sidang
Majelis Jemaat untuk 1 (satu) tahun
berikutnya”
- Kedua sub-ayat tersebut penjabaran
dari pasal 38 ayat 5(b) pada tata
Gereja GKE tahun 2015.
21. X, kelima, “Sinode Resort”, 41. - Penambahan ayat baru, yakni ayat
1:”Persidangan untuk tingkat Resort
yang disebut Sinode Resort”
- Penambahan ayat baru, yakni ayat 2:
“Sinode Resort adalah persidangan
tertinggi untuk mengambil
keputusan pada tingkat resort”
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
segera”
28. X, ketujuh, “Sinode Umum”, 43. - Perubahan judul dalam ayat 9: dari
“Tujuan Sinode Umum” menjadi
“Agenda Sinode Umum”
29. X, ketujuh, “Sinode Umum”, 43. - Penambahan sub-ayat b dalam ayat
9: “Membahas untuk memutuskan
laporan pertanggungjawaban
program MPdan BPP Majelis
SinodeGKE”
- Penambahan sub-ayat g dalam ayat
9:“Menetapkan dan mengesahkan
Calon Resort dan Resort definitif
GKE”
- Penambahan sub-ayat h dalam ayat
9:”Menetapkan dan mengesahkan
perubahan nama Calon Resort dan
Resort definitif GKE”
30. X, kedelapan, “Sidang Majelis - Penambahan ayat baru, yakni 2:
Sinode”, 44. “Sidang Majelis Sinode GKE adalah
persidangan tempat penggambilan
tertinggi keduauntuk tingkat GKE”
31. X, kedelapan, “Sidang Majelis - Penambahan ayat baru, yakni 3:
Sinode”, 44. “Sidang MajelisSinode GKE
dipimpin oleh MPHSinode GKE”
32. X, kedelapan, “Sidang Majelis - Penambahan ayat baru, yakni ayat 4:
Sinode”, 44. “Sidang Majelis Sinode GKE
dihadiri oleh:…terdiri dari sub-ayat
a-f”
- Ayat ini merupakan pecahan dari
pasal sebelumnya mengenai “
Sinode Umum”
33. X, kedelapan, “Sidang Majelis - Penambahan ayat baru, yakni 5:
Sinode”, 44. Sidang Majelis Sinode GKE
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 1 (satu)tahun.
- Ayat ini merupakan pecahan dari
pasal sebelumnya mengenai “Sinode
Umum”
34. X, kedelapan, “Sidang Majelis - Penambahan ayat baru, yakni ayat 6:
Sinode”, 44. mengenai tujuan Sidang Majelis
Sinode GKE. Terdiri atas sub-ayat a-
h.
35. XI, kesatu, “Asas dan - Perbaikan ayat dengan penambahan
Kelengkapan Kepemimpinan”, kata “Sinodal Prebiterial” dalam
45. ayat 1.
36. XI, kesatu, “Asas dan - Perbaikan dalam ayat 4 dengan
Kelengkapan Kepemimpinan”, menambah kalimat: “Jabatan
45. Struktural yang sama disemua
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Gereja GKE Tahun 2021, maka kelompok mewawancarai dua narasumber, yaitu
Pdt. Medio Rapano M.Th dan Pdt. Em. Jhonson F. Simanjuntak sebagai data dan
3
Medio Rapano, Wawancara dilakukan oleh Ika Lestari Simarmata melalui via telepon
Whatshapp, 19 Maret 2022.
4
Jhonson F. Simanjuntak, Wawancara dilakukan oleh Febri Valentino melalui via
telepon Whatshapp, 21 Maret 2022.
13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Karena yang
diperlukan adalah
Akta tersebut
yang tidak bisa
hal yang salah
Bab II Bagian Kedua (Azas dan berubah selama-
karena GKE
Dasar Hukum) Pasal 8: perubahan lamanya, adalah
sudah jauh
muatan pada ayat 2 dan 3 surat keluar pada
berdiri sebelum
pengurangan ayat yaitu ayat 4 zaman Hindia
2. itu, sudah
pada tata gereja tentang akta Belanda.
tercatat dalam
pendirian. Kenapa terjadi Perbaikan
pemerintah
pengurangan ayat tersebut dan apa dilakukan karena
dalam dan
yang melatarbelakanginya? surat tersebut
dalam
hanya berupa
pembukaan ada.
surat permohonan
saja bukan akta.
Karena
"Pekabaran
Injil" selalu
disalahpahami,
seakan-akan
Karena GKE dulu
mengkristenkan
mengenal
orang lain.
Bab V Tugas Panggilan Kesaksian pemberita bukan
Penyebutan
Bagian Kesatu (Pemberitaan penginjil, lebih
tersebut juga
Kabar Baik) Pasal 20: terdapat kepada ciri khas
bisa
perubahan judul yang semulanya GKE. Ledakan
meresahkan
3. “Pekabaran Injil” menjadi penginjilan Jhon
agama-agama
“Pemberitaan Kabar Baik”. Kenedi,
lain, karena
Kenapa terjadi perubahan ayat ini meresahkan
seperti ada
dan apa yang orang-orang
unsur membuat
melatarbelakanginya? muslim. Sehingga
orang lain
lebih baik ke arah
pindah agama.
pemberita.
Makanya kita
harus
mengabarkan
kabar baik bagi
semua orang
14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Karena sering
sekali anggota
jemaat GKE
terdaftar dalam
Bab VII Keanggotaan Bagian beberapa gereja
Menandakan
Kesatu (Anggota dan Jenis oleh karena itu
sebagai
Keanggotaan) Pasal 23: terdapat harus
keanggotan GKE,
penambahan pada ayat 1 dan 2 ditegaskan
karena muncul
(poin c) yang menyatakan bahwa ia harus
dari diskusi-
“Seorang anak yang meninggal terdaftar di satu
4. diskusi dan
saat lahir dari orangtuanya GKE” gereja. Anak
persoalan konteks,
dan “Keanggotaan Jemaat GKE yang baru lahir
sehingga perlu
hanya boleh terdaftar di satu walaupun
dimasukkan
jemaat saja”. Kenapa terjadi belum
dengan
penambahan poin ini dan apa dibaptiskan ia
kesepakatan.
yang melatarbelakanginya? tetap terdaftar
dalam anggota
GKE oleh
karena orang
tuanya.
Dalam
Bab VII Keanggotaan Bagian Harus sesuai mengatakan
Kedua (Hak dan Kewajiban dengan peraturan bahwa semua
Anggota) Pasal 24: terdapat GKE, namun tetap keputusan
penambahan pada ayat 4 (poin e) saja hanya yang jemaat harus
5. yang menyatakan bahwa anggota mewakili. diputuskan oleh
GKE wajib “mengikuti Mengisyaratkan anggota jemaat,
persidangan jemaat”. Kenapa bahwa seluruh sehingga harus
terjadi penambahan ayat ini dan anggota sidi itu mengundang
apa yang melatarbelakanginya? bisa ikut. semua anggota
jemaat.
15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
17
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
18
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Karena vikar
sebagai calon-
calon pendeta
yang akan
Pada Ayat 8(h) “Vikar”
mengurus resort
merupakan tambahan baru tentang
makanya harus
siapa yang menghadiri Sinode
dilibatkan
14. Resort. (apakah sebelumnya vikar
walaupun tidak
tidak dilibatkan dalam
memiliki suara.
persidangan Sinode Resort?
Untuk
Kenapa?)
mengetahui
bagaimana
berjalannya
persidangan
19
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Tata gereja
harus
menyesuaikan
dengan situasi
dan
perkembangan
dari gereja
sebagai
Jauh lengkap dari
antisipasi
pada Tata Gereja
dengan keadaan
GKE yang lama.
berikutnya atau
Sudah mulai
menjawab
menyempurnakan
keadaan, tata
bahwa GKE di
Menurut bapak, bagaimana Tata gereja menjadi
seluruh Indonesia.
Gereja 2021 melihat dari payung tertinggi
Usulan GKE ada
18. kelebihan dan kekurangannya? dalam rangka
di bumi ini. Tata
Apa saran bapak kedepannya membuat
Gereja ini akan
untuk Tata Gereja GKE? aturan-aturan
terus mengalami
yang
amandemen
mendorong
menyesuaikan
gereja justru
dengan persoalan-
makin maju.
persoalan yang
Jadi setiap 5
ada.
tahun tata
gereja akan
dievaluasi, jika
ada sesuatu
yang akan
diubah maka
melalui sinode
umum.
20
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
tersebut, kelompok menganalisa bahwa secara garis besar boleh dikatakan bahwa
GKE telah terbiasa dengan pelaksanaan proses bergereja tanpa adanya tersusun
aturan-aturan dalam Tata Gereja GKE. Hal ini bisa kita lihat bersama dari hasil
itulah yang menyesuaikan konteks dan kebutuhan jemaat GKE, hanya saja
Penyusunan Tata Gereja GKE tahun 2021 ini, menurut kelompok adalah
revisi yang jauh lebih baik daripada Tata Gereja GKE tahun 2015. Diantaranya
adanya penambahan baik itu pasal, ayat atau poin-poin. Kemudian, adanya
pengurangan atau peniadakan aturan dalam Tata Gereja GKE tahun 2021 yang
sebelumnya ada di Tata Gereja GKE tahun 2021 karena alasan posisinya yang
kurang tepat berada dalam Tata Gereja. Ditambah lagi, adanya penegasan-
penegasan yang disusun secara terperinci dan detail agar dalam penerapannya
tanggungjawabnya. Artinya, Tata Gereja GKE ini diatur dan dirancang dengan
sangat baik, teliti dan penuh dengan pertimbangan. Namun, dibalik kelebihan
21
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
yang dimiliki oleh Tata Gereja GKE tahun 2021 ini, kelompok juga melihat
bahwa ada beberapa topik hangat yang mungkin kedepannya akan dikaji lebih
22
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa Tata Gereja GKE tahun 2021 yang diterbitkan oleh Majelis
Sinode GKE sudah menjadi lebih baik dari Tata Gereja GKE sebelumnya. Dengan
yang ada pada tata Gereja, maka Gereja pun dapat dibangun dan dikembangkan
menjadi semakin baik sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Tata Gereja GKE
yang baru. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar proses pelayanan dalam
Gereja dapat tertata dengan baik berdasarkan penataan atapun aturan yang telah
diharapkan Tata Gereja akan tetap mampu menjawab setiap kebutuhan Gereja dan
3.2. Saran
Berdasarkan dari proses perubahan yang terjadi dalam Tata Gereja GKE
tahun 2021, kelompok melihat ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Maka dari itu, dalam makalah ini kelompok memberikan beberapa saran yang
diantaranya:
3.2.1. Sebagai warga GKE khususnya seluruh pejabat Gereja diharapkan dapat
23
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
3.2.3. Mempelajari dengan baik setiap aturan dalam Tata Gereja, agar tatanan
3.2.4. Menaati setiap aturan yang berlaku dalam Tata Gereja, agar tidak
suatu Gereja.
3.2.4. Mengevaluasi apakah Tata Gereja yang ada sudah mampu atau belum
oleh Gereja .
24
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Aritonang, Jan S. Christiaan de Jonge. Apa dan bagaimana gereja?: pengantar
sejarah eklesiologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 20096. Diakses tanggal 20
Maret 2022.
https://books.google.co.id/books?id=TavLsNTpaSUC&printsec=frontcover
&dq=pengertian+gereja&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&redir
_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20gereja&f=false.
Tim Penyusun. Tata Gereja GKE Tahun 2021. Banjarmasin: Majelis Sinode
Gereja Kalimantan Evangelis, 2021.
Sumber Elektronik dan Online
Siburian, Supriadi. “Pentingnya Tata Gereja”, 12 April 2020. Diakses pada tanggal 21
Maret 2022. http://supriadisiburian.blogspot.com/2020/04/pentingnya-tata-
gereja.html.
Orang yang Diwawancara atau Informan
No Nama orang Jenis Usia Pekerjaan Agama
diwawancara kelamin (tahun)
1. Medio Rapano Laki-laki 52 Pendeta Kristen
Protestan
2. Jhonson F. Laki-laki Pendeta Kristen
Simanjuntak Protestan
25