Anda di halaman 1dari 16

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

HUKUM GEREJA/TATA GEREJA 2022

(Bedah Tata Gereja GKE Tahun 2021)

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Gereja

OLEH:
KELOMPOK 3B

Jhon Anri Rojali (18.23.20) Kristiana Ayu Sinta (18.23.24)


Jhon Hery Mart S. (18.23.21) Lesi Anyuni (18.23.26)
Jota Anugrah Pratama P. A. (18.23.22) Letisa (18.23.27)
Juatno Nahalu Aria Pendung (18.23.23) Melenia Helen (18.23.29)
Meleni Enjelita Sitompul (18.23.30)

Program sarjana program studi teologi

BANJARMASIN

MARET 2022
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami naikkan kepada Tuhan, karena atas berkat-Nya kami

dimampukan untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Gereja ini.

Kami menyadari di dalam makalah yang kami tulis masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu kami meminta tanggapan dan masukkan dari para

pembaca.

i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
Bab II Pembahasan .................................................................................... 3
2.1. Fungsi dan Tujuan Tata Gereja ........................................................ 3
2.2. Penjelasan Umum Tata Gereja GKE 2021 ...................................... 6
2.3. Perubahan Tata Gereja yang Terjadi Sejak 5 Tahun terakhir .......... 9
Bab III Penutup ........................................................................................... 11
3.1. Analisis ............................................................................................ 11
3.2. Kesimpulan ...................................................................................... 11

ii
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gereja pada dasarnya adalah suatu “organisasi” atau perhimpunan manusia-

yang di dalamnya memiliki kesamaan dengan perhimpunan-perhimpunan tertentu

dengan lembaga-lembaga yang ada di dalam masyarakat, yang menjadi

pembedanya adalah adanya persekutuan Rohani dengan Kristus sebagai kepala

yang menjadi nahkoda bagi gereja di tengah keadaan dunia.1

Sebagai perhimpunan orang-orang terpilih yang dipanggil dan ditempatkan di

dalam dunia, gereja juga harus diatur dengan peraturan-peraturan atau Orde. oleh

karena itu hukum gereja atau tata gereja harus ada di dalamnya agar gereja menjadi

persekutuan yang tetap ada pada “rel-Nya”.2 Demikian halnya dengan GKE,

sebagai suatu gereja yang besar tentu saja di dalamnya juga terdapat peraturan-

peraturan dan tata gereja agar setiap sendi dari tubuh gereja tersebut dapat berjalan

dengan baik. Secara khusus dalam makalah ini, kelompok akan mencoba untuk

menggali lebih dalam lagi Tata Gereja GKE yang baru diluncurkan pada tahun 2022

ini.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa fungsi dan tujuan dari Tata Gereja?

1.2.2. Bagaimana penjelasan umum dari Tata Gereja GKE 2021?

1.2.3. Apa saja perubahan dari tata gereja GKE sejak 5 tahun terakhir?

1
J. L. Ch Johannes Ludwig Chrysostomus) Abineno, Garis-Garis Besar Hukum Gereja
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 1–2.
2
Ibid.

1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Menjelaskan fungsi dan tujuan dari Tata Gereja.

1.3.2. Memaparkan penjelasan umun dari Tata Gereja GKE 2021.

1.3.3. Menganalisis dan memaparkan perubahan Tata Gereja GKE sejak 5 tahun

terakhir.

2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Fungsi dan Tujuan Tata Gereja

Dalam KBBI, peraturan adalah tataan atau kaidah yang ditujukan untuk mengatur,

agar segala sesuatu yang ada di bawah ruang lingkup peraturan tersebut menjadi

tertata dengan baik. Hal ini juga berlaku di dalam konsep Peraturan atau Tata

Gereja, Peraturan atau Tata Gereja berfungsi untuk menata atau mengatur hidup

dan pelayanannya yang berbasis di dalam dunia, namun yang berbeda dari

peraturan-peraturan kelembagaan lain adalah di dalam peraturan yang dimuat

dalam Peraturan atau Tata Gereja berisi aturan-aturan yang berkaitan langsung

dengan kehendak Allah di dalam kehidupan umat manusia dan hal itu menandakan

bahwa peraturan yang ada di dalam Peraturan atau Tata Gereja selalu

mengutamakan dan mempertimbangkan Firman Tuhan di dalam pembuatannya.3

Dalam hal pengembangan pembuatan peraturan gereja juga perlu untuk menjalin

relasi dengan pihak-pihak tertentu. Hal ini berkaitan dengan relasi yang umum dan

juga khusus yang di dalamnya juga diatur dalam Tata gereja GKE sebagai berikut:

2.1.1. Hubungan Umum

Pada umumnya hubungan gereja dengan pihak luar dari tata gereja 2015-2021

tidak berbeda. Di mana pada pasal 21 ayat 1 dan 2 memuat hubungan GKE bermitra

dengan pendidikan, ayat 3 tentang kesehatan, ayat 4 tentang ekonomi, ayat 5

tentang politik, ayat 6 tentang sosial, ayat 7 tentang budaya dan ayat 8 tentang

lingkungan.4 Pada pasal 58 terdapat hubungan gereja dengan pemerintah dalam

3
Abineno, Garis-Garis Besar Hukum Gereja…, 1–2.
4
Tim Penyusun, “Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016” (Majelis
Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016), 18–19.

3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

rangka pembinaan warga gereja selaku warga negara dalam pembangunan bangsa,

maka gereja dan pemerintah membina hubungan yang bersifat kemitraan,

koordinatif dan dialogis. Pasal 60 terdapat hubungan kemitraan gerejawi dan

kemasyarakatan di mana GKE diarahkan untuk membangun, memelihara dan

mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga gerejawi dan

kemasyarakatan di dalam dan luar negeri.5 Selain itu pada peraturan GKE nomor

36 tahun 2016 pasal 2 dan 3 terdapat pedoman mengikuti melaksanakan acara adat

bagi warga GKE.6 Peraturan GKE nomor 41 tahun 2016 pasal 3 ayat 10 tentang

pelaksanaan pernikahan dalam rangka pemenuhan Hukum Adat bagi warga GKE

maka dilaksanakan sesuai dengan jalan adat yang dipegang pasangan pengantin

oleh Dewan/Majelis Adat setempat dalam koordinasi dengan majelis jemaat

setempat.7

2.1.2. Hubungan Khusus

Gereja adalah gedung atau tempat beribadah umat Kristen, namun yang

terutama gereja adalah setiap orang-orang percaya yang dipanggil dan dikuduskan

oleh Allah untuk memberitakan kabar baik tentang penyelamatan Allah. Artinya

setiap pribadi Allah adalah gereja.8 Tata gereja dapat menolong gereja untuk

memperhatikan tugas dan panggilannya, maka secara khusus dalam tugas dan

panggilannya yang dilaksanakan di dalam gereja, yakni:9

5
Ibid., 56-57.
6
Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016 (Banjarmasin: Badan
Pekerja Harian Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016), 146-147.
7
Ibid., 160.
8
Jonar Situmorang, Ekklesiologi (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2021), 8.
9
Tim Penyusun, “Tata Gereja GKE” (Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2021),
11–15.

4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

1. Persekutuan. Dalam membangun persekutuan, gereja dipanggil untuk

memelihara jemaat menjadi satu iman, satu tubuh untuk saling membantu dan

saling menguatkan (Ef. 4:1-5)

2. Kebaktian dan pelayanan Frman. Dalam kehidupan umat Kristiani, kebaktian

adalah suatu aktivitas menjadi salah satu tempat persekutuan.

3. Sakramen. Setiap umat Kristiani berhak untuk menerima sakramen, baik anak

kecil sampai orang dewasa, karena sakramen merupakan tanda dan tanda

perjanjian suci kasih karunia Allah dengan umat-Nya yang dilaksanakan

berdasarkan amanat Tuhan Yesus (Mat. 28:19-20).

4. Pernikahan. Tidak terlepas dari kasih Allah yang dinyatakan bagi pasangan

dan menjadi keluarga sebagai persekutuan umat Allah yang terkecil adalah

adanya sebuah pernikahan. Di mana dalam pernikahan sepasang laki dan

perempuan menjadi satu ikatan kudus menjadi suami istri yang sah baik

secara agama Kristen maupun undang-undang yang berlaku.

5. Pembinaan warga gereja. Organisasi gereja adalah cara untuk mendukung

efektivitas pembinaan, pembinaan tang dilaksanakan bukan saja kepada

orang dewasa namun juga kepada pemuda remaja dan anak-anak. Hal tersebut

untuk membangun jemaat sebagai satu tubuh Kristus.

6. Penggembalaan. Dalam membangun, menjaga dan memelihara jemaat maka

akan adanya ajaran untuk perbuatan yang benar, oleh karena itu

pengembalaan secara khusus menjadi upaya yang dilakukan gereja untuk

menyadarkan anggota jemaat yang melanggar peaturan GKE.

7. Disiplin gerejawi. Adanya peraturan GKE adalah untuk menolong gereja

dalam tugas dan pelayanannya. Peraturan GKE memuat disiplin gerejawi

5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

untuk mengingat serta semata-mata bersumber pada Firman Allah yang

dinyatakan dalam Alkitab.

2.2. Penjelasan Umum Tata Gereja GKE 2021

Penjelasan umum dari Tata Gereja GKE tahun 2021 dapat digambarkan sebagai

berikut:

Pasal 1 : Gereja ini bernama Gereja Kalimantan Evangelis, disingkat GKE.

Pasal 2 : Menjelaskan tentang Pengertian Gereja

Pasal 3 : Menjelaskan tentang Pengertian Kalimantan

Pasal 4 : Menjelaskan tentang Pengertian Evangelis

Pasal 5 : Menjelaskan tentang Waktu, Wilayah, dan Kedudukan

Pasal 6 : Menjelaskan tentang Lambang

Pasal 7 : Menjelaskan tentang Dasar Alkitabiah

Pasal 8 : Menjelaskan tentang Azas dan Dasar Hukum

Pasal 9 : Menjelaskan tentang Panggilan

Pasal 10 : Menjelaskan tentang Pengutusan

Pasal 11 : Menjelaskan tentang Bentuk panggilan Gereja

Pasal 12 : Menjelaskan tentang Persekutuan

Pasal 13 : Menjelaskan tentang Kebaktian dan Pelayanan Firman

Pasal 14 : Menjelaskan tentang Sakramen

Pasal 15 : Menjelaskan tentang Pernikahan

Pasal 16 : Menjelaskan tentang Pembinaan Warga Gereja

Pasal 17 : Menjelaskan tentang Pengembalaan

Pasal 18 : Menjelaskan tentang Disiplin Gereja

Pasal 19 : Menjelaskan tentang Penguburan dan Pengbuan

6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Pasal 20 : Menjelaskan tentang Pemberitaan kabar baik

Pasal 21:Menjelaskan Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya

dan Lingkungan

Pasal 22 : Menjelaskan tentang Pelayanan

Pasal 23 : Menjelaskan tentang Anggota dan Jenis Keanggotaan

Pasal 24 : Menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban Anggota

Pasal 25 : Menjelaskan tentang berakhirnya Keanggotaan

Pasal 26 : Menjelaskan tentang Jabatan-jabatan Gerejawi

Pasal 27 : Menjelaskan tentang Jabatan Penatua

Pasal 28 : Menjelaskan tentang Jabatan Diakon

Pasal 29 : Menjelaskan tentang Jabatan Evangelis

Pasal 30 : Menjelaskan tentang Jabatan Pendeta

Pasal 31 : Menjelaskan tentang Vikar

Pasal 32 : Menjelaskan tentang Tata Organisasi

Pasal 33 : Menjelaskan tentang Sususnan Organisasi

Pasal 34 : Menjelaskan tentang Jemaat

Pasal 35 : Menjelaskan tentang Resort

Pasal 36 : Menjelaskan tentang Sinode

Pasal 37 : Menjelaskan tentang Fungsi Persidangan

Pasal 38 : Menjelaskan tentang Cara pelaksanaan Persidangan

Pasal 39 : Menjelaskan tentang Persidangan Jemaat

Pasal 40 : Menjelaskan tentang Sidang Majelis Jemaat

Pasal 41 : Menjelaskan tentang Sinode Resort

Pasal 42 : Menjelaskan tentang Sideng Majelis Resort

7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Pasal 43 : Menjelaskan tentang Sinode Umum

Pasal 44 : Menjelaskan tentang Sidang Majelis Sinode

Pasal 45 : Menjelaskan tentang Asas dan Kelengkapan Kepemimpinan

Pasal 46 : Menjelaskan tentang Majelis Jemaat

Pasal 47 : Menjelaskan tentang Majelis Resort

Pasal 48 : Menjelaskan tentang Majelis Sinode

Pasal 49 : menjelaskan tentang Majelis Pertimbangan

Pasal 50 : Menjelaskan tentang Badan Pengawasan perbendaharaan

Pasal 51 : Menjelaskan tentang Tujuan dan Ketentuan

Pasal 52 : Menjelaskan tentang Jenis dan Penggilan

Pasal 53 : Menjelaskan tentang Kekayaan dan Status Kepeemilikan

Pasal 54 : Menjelaskan tentang Pengelolaan Kekayaan Gereja

Pasal 55 : Menjelaskan tentang Pengelolaan dan sumber Kekayaan

Pasal 56 : Menjelaskan tentang Ketentuan Peralihan

Pasal 57 : Menjelaskan tentang Pengawasan

Pasal 58 : Menjelaskan tentang Sifat dan bentuk Hubungan

Pasal 59 : Menjelaskan tantang Bagian Kedua Sifat dan bentuk Hubungan

Pasal 60 : Menjelaskan tentang Hubungan Kemitraan Gerejawi dan

Kemasyarakatan

Pasal 61 : Menjelaskan tentang Peran dan badan pembantu pelayanan Gereja

Pasal 62 : Menjelaskan tentang Kepemimpinan peran dan pembantu pelayanan

Gereja

Pasal 63 : Menjelaskan tentang Pemberlakuan Tata Gereja

Pasal 64 : Menjelaskan tentang Perubahan Tata Gereja

8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Pasal 65 : Menjelaskan tentang Ketentuan Lebih Lanjut.

2.3. Perubahan Tata Gereja yang Terjadi Sejak 5 Tahun Terakhir

Adapun perubahan yang terdapat dalam tata gereja GKE tahun 2015 dan 2021

secara garis besar terdapat dalam beberapa poin yakni:

2.3.1. Pasal 1 “Nama lembaga”

Dalam pasal pertama tata gereja 2015 “Gereja ini adalah persekutuan orang

percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan bernama “Gereja Kalimantan Evangelis”

disingkat GKE” sedangkan dalam tata gereja 2021 hanya tertulis “Gereja ini

bernama Gereja Kalimantan Evangelis, disingkat GKE”.

2.3.2. Pasal 8 “Azas dan badan Hukum”

Dalam pasal delapan tata gereja 2015 pada ayat kedua sampai keempat

menjelaskan bahwa GKE merupakan kelanjutan hasil dari Pekabaran Injil (PI) dari

Jerman dan Swiss, dan GDE berdiri pada tanggal 4 April 1935. Dilanjutkan pada

ayat tiga dan empat yang menjelaskan tentang GKE menjadi badan hukum

berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman pada tahun 1954, serta Akta pendirian

GKE tahun 2011. Sedangkan tata gereja 2021 terdapat revisi yakni pada ayat kedua

dan ketiga yang menjelaskan tentang surat keputusan Gubernur Hindia Belanda no.

23 tanggal 24 April 1937, dan Direktor Jendral Bimbingan Masyarakat Departemen

Agama tentang pernyataan GKE sebagai lembaga keagamaan yang bersifat Gereja.

2.3.3. Pasal 24 “Hak dan Kewajiban Anggota”

Pada tata gereja tahun 2021 ayat 4 terdapat penambahan kewajiban anggota

GKE yang semula hanya sembilan bertambah menjadi 10. Adapun penambahan

kewajiban tersebut ialah “mengikuti persidangan jemaat”.

9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

2.3.4. Pasal 24 “Jabatan penginjil” yang terdapat dalam tata gereja GKE 2015

berubah menjadi “Jabatan Evangelis” dalam tata gereja GKE 2021 pada pasal

29 bagian empat.

2.3.5. Pasal 25 “Berakhirnya Keanggotaan”

Pada tata gereja tahun 2021 ayat 1 terdapat penambahan aturan yang

menyebabkan keanggota GKE berakhir yang semua 5 bertambah menjadi 6.

Penambahan tersebut yakni “Pindah tempat domisili yang tidak ada GKE” pada

bagian f tata gereja tahun 2021.

2.3.6. Pasal 30 “Jabatan Pendeta”

Pada tata gereja tahun 2021 ayat 3 terdapat penambahan aturan tentang

pencabutan jabatan pendeta oleh MPH Sinode yakni jika yang bersangkutan

menikah kembali setelah bercerai. Selain itu, pada pasal 30 juga terdapat

penyederhanaan aturan. Pada ayat 5 tata gereja GKE 2021 dimuat di dalamnya

aturan ayat 6 dan 7 yang menyebabkan pada pasal 30 hanya terdapat 6 ayat.

2.3.7. Pasal 33-36 “Organisasi dan pengorganisasian”

Pada pasal 33-35 tata gereja GKE tahun 2015 terjadi perubahan yakni pada

tahun 2015 pasal 33-35 merupakan bagian “jemaat-sinode” sedangkan pada tahun

2021 pasal 34-36 merupakan bagian “susunan organisasi- penjelasan tentang

jemaat, resort dan sinode.” Dari pada 33-36 tata gereja GKE 2021 terjadi perubahan

dan pergeseran letak aturan sampai akhir. Jika pada tata gereja tahun 2015 pasal 37

menjelaskan tentang persidangan jemaat, sedangkan pada tata gereja tahun 2021

menjelaskan tentang fungsi persidangan yang termuat dalam bab 10. Untuk lebih

penjelasan lebih jelas tentang perubahan tata gereja GKE tahun 2015 dan 2021

dapat dilihat dalam Tata Gereja GKE versi cetak.

10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

BAB III

PENUTUP

3.1. Analisis

Revisi pada tata gereja GKE 2021, pada Bab 10 bagian 7 pasal 43 nomor 9b

menetapkan bahwa dalam persidangan sinode umum setiap 5 tahun sekali selalu

ada revisi tata gereja apabila diperlukan. Sehingga secara umum adanya perubahan

pada tata gereja GKE 2015 ke 2021 merupakan hal yang wajar. Dari perubahan tata

gereja yang terjadi dari tahun 2015-2021 ini memberikan dampak negatif serta

positif maka menurut kelompok dari adanya perubahan tata Gereja di tahun 2015-

2021 tidak memiliki sisi negatif dan dari perubahan yang di lakukan memberikan

peraturan baru yang lebih jelas tentang bagaimana peraturan gereja, sehingga bagi

kelompok untuk sisi negatifnya tidak ada. Jika sisi positifnya kelompok melihat

bahwa perubahan yang terjadi di tahun 2021 untuk tata gereja ini memperjelas

setiap peraturan yang ada sehingga peraturan-peraturan yang sebelumnya bisa lebih

mudah dipahami dan menegaskan hal-hal tertentu di dalamnya sehingga setiap

perubahan yang di lakukan itu menjadi lebih jelas.

3.2. Kesimpulan

Tata gereja dibuat untuk dapat menciptakan suatu situasi dan kondisi yang

kondusif bagi para pengikut Kristus dalam bergereja, karena itu di dalamnya harus

tetap mengutamakan Firman Tuhan sebagai pondasi dasar dari setiap pemikiran-

pemikiran yang ada di dalam Tata Gereja yang ada. Peraturan-peraturan yang

dibuat harus mempertimbangkan berbagai macam aspek yang ada, baik itu inklusif

maupun eksklusif. Dalam hal ini GKE melalui tata gereja yang baru di revisi telah

11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

berupaya secara maksimal dalam menciptakan peraturan dan Tata Gereja yang

relevan dengan situasi dan kondisi zaman yang ada.

12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis

Daftar Pustaka

Abineno, J. L. Ch Johannes Ludwig Chrysostomus). Garis-Garis Besar Hukum


Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.

Situmorang, Jonar. Ekklesiologi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2021.

Tim Penyusun. “Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016.”


Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016.

Tim Penyusun. “Tata Gereja GKE.” Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis,
2021.

13

Anda mungkin juga menyukai