MAKALAH
OLEH:
KELOMPOK 3B
BANJARMASIN
MARET 2022
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami naikkan kepada Tuhan, karena atas berkat-Nya kami
dimampukan untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Gereja ini.
Kami menyadari di dalam makalah yang kami tulis masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kami meminta tanggapan dan masukkan dari para
pembaca.
i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR ISI
ii
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB I
PENDAHULUAN
dalam dunia, gereja juga harus diatur dengan peraturan-peraturan atau Orde. oleh
karena itu hukum gereja atau tata gereja harus ada di dalamnya agar gereja menjadi
persekutuan yang tetap ada pada “rel-Nya”.2 Demikian halnya dengan GKE,
sebagai suatu gereja yang besar tentu saja di dalamnya juga terdapat peraturan-
peraturan dan tata gereja agar setiap sendi dari tubuh gereja tersebut dapat berjalan
dengan baik. Secara khusus dalam makalah ini, kelompok akan mencoba untuk
menggali lebih dalam lagi Tata Gereja GKE yang baru diluncurkan pada tahun 2022
ini.
1.2.3. Apa saja perubahan dari tata gereja GKE sejak 5 tahun terakhir?
1
J. L. Ch Johannes Ludwig Chrysostomus) Abineno, Garis-Garis Besar Hukum Gereja
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 1–2.
2
Ibid.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
1.3.3. Menganalisis dan memaparkan perubahan Tata Gereja GKE sejak 5 tahun
terakhir.
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam KBBI, peraturan adalah tataan atau kaidah yang ditujukan untuk mengatur,
agar segala sesuatu yang ada di bawah ruang lingkup peraturan tersebut menjadi
tertata dengan baik. Hal ini juga berlaku di dalam konsep Peraturan atau Tata
Gereja, Peraturan atau Tata Gereja berfungsi untuk menata atau mengatur hidup
dan pelayanannya yang berbasis di dalam dunia, namun yang berbeda dari
dalam Peraturan atau Tata Gereja berisi aturan-aturan yang berkaitan langsung
dengan kehendak Allah di dalam kehidupan umat manusia dan hal itu menandakan
bahwa peraturan yang ada di dalam Peraturan atau Tata Gereja selalu
Dalam hal pengembangan pembuatan peraturan gereja juga perlu untuk menjalin
relasi dengan pihak-pihak tertentu. Hal ini berkaitan dengan relasi yang umum dan
juga khusus yang di dalamnya juga diatur dalam Tata gereja GKE sebagai berikut:
Pada umumnya hubungan gereja dengan pihak luar dari tata gereja 2015-2021
tidak berbeda. Di mana pada pasal 21 ayat 1 dan 2 memuat hubungan GKE bermitra
tentang politik, ayat 6 tentang sosial, ayat 7 tentang budaya dan ayat 8 tentang
3
Abineno, Garis-Garis Besar Hukum Gereja…, 1–2.
4
Tim Penyusun, “Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016” (Majelis
Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016), 18–19.
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
rangka pembinaan warga gereja selaku warga negara dalam pembangunan bangsa,
kemasyarakatan di dalam dan luar negeri.5 Selain itu pada peraturan GKE nomor
36 tahun 2016 pasal 2 dan 3 terdapat pedoman mengikuti melaksanakan acara adat
bagi warga GKE.6 Peraturan GKE nomor 41 tahun 2016 pasal 3 ayat 10 tentang
pelaksanaan pernikahan dalam rangka pemenuhan Hukum Adat bagi warga GKE
maka dilaksanakan sesuai dengan jalan adat yang dipegang pasangan pengantin
setempat.7
Gereja adalah gedung atau tempat beribadah umat Kristen, namun yang
terutama gereja adalah setiap orang-orang percaya yang dipanggil dan dikuduskan
oleh Allah untuk memberitakan kabar baik tentang penyelamatan Allah. Artinya
setiap pribadi Allah adalah gereja.8 Tata gereja dapat menolong gereja untuk
memperhatikan tugas dan panggilannya, maka secara khusus dalam tugas dan
5
Ibid., 56-57.
6
Himpunan Peraturan Gereja Kalimantan Evangelis Tahun 2016 (Banjarmasin: Badan
Pekerja Harian Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2016), 146-147.
7
Ibid., 160.
8
Jonar Situmorang, Ekklesiologi (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2021), 8.
9
Tim Penyusun, “Tata Gereja GKE” (Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis, 2021),
11–15.
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
memelihara jemaat menjadi satu iman, satu tubuh untuk saling membantu dan
3. Sakramen. Setiap umat Kristiani berhak untuk menerima sakramen, baik anak
kecil sampai orang dewasa, karena sakramen merupakan tanda dan tanda
4. Pernikahan. Tidak terlepas dari kasih Allah yang dinyatakan bagi pasangan
dan menjadi keluarga sebagai persekutuan umat Allah yang terkecil adalah
perempuan menjadi satu ikatan kudus menjadi suami istri yang sah baik
orang dewasa namun juga kepada pemuda remaja dan anak-anak. Hal tersebut
akan adanya ajaran untuk perbuatan yang benar, oleh karena itu
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Penjelasan umum dari Tata Gereja GKE tahun 2021 dapat digambarkan sebagai
berikut:
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
dan Lingkungan
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Kemasyarakatan
Gereja
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Adapun perubahan yang terdapat dalam tata gereja GKE tahun 2015 dan 2021
Dalam pasal pertama tata gereja 2015 “Gereja ini adalah persekutuan orang
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan bernama “Gereja Kalimantan Evangelis”
disingkat GKE” sedangkan dalam tata gereja 2021 hanya tertulis “Gereja ini
Dalam pasal delapan tata gereja 2015 pada ayat kedua sampai keempat
menjelaskan bahwa GKE merupakan kelanjutan hasil dari Pekabaran Injil (PI) dari
Jerman dan Swiss, dan GDE berdiri pada tanggal 4 April 1935. Dilanjutkan pada
ayat tiga dan empat yang menjelaskan tentang GKE menjadi badan hukum
berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman pada tahun 1954, serta Akta pendirian
GKE tahun 2011. Sedangkan tata gereja 2021 terdapat revisi yakni pada ayat kedua
dan ketiga yang menjelaskan tentang surat keputusan Gubernur Hindia Belanda no.
Agama tentang pernyataan GKE sebagai lembaga keagamaan yang bersifat Gereja.
Pada tata gereja tahun 2021 ayat 4 terdapat penambahan kewajiban anggota
GKE yang semula hanya sembilan bertambah menjadi 10. Adapun penambahan
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
2.3.4. Pasal 24 “Jabatan penginjil” yang terdapat dalam tata gereja GKE 2015
berubah menjadi “Jabatan Evangelis” dalam tata gereja GKE 2021 pada pasal
29 bagian empat.
Pada tata gereja tahun 2021 ayat 1 terdapat penambahan aturan yang
Penambahan tersebut yakni “Pindah tempat domisili yang tidak ada GKE” pada
Pada tata gereja tahun 2021 ayat 3 terdapat penambahan aturan tentang
pencabutan jabatan pendeta oleh MPH Sinode yakni jika yang bersangkutan
menikah kembali setelah bercerai. Selain itu, pada pasal 30 juga terdapat
penyederhanaan aturan. Pada ayat 5 tata gereja GKE 2021 dimuat di dalamnya
aturan ayat 6 dan 7 yang menyebabkan pada pasal 30 hanya terdapat 6 ayat.
Pada pasal 33-35 tata gereja GKE tahun 2015 terjadi perubahan yakni pada
tahun 2015 pasal 33-35 merupakan bagian “jemaat-sinode” sedangkan pada tahun
jemaat, resort dan sinode.” Dari pada 33-36 tata gereja GKE 2021 terjadi perubahan
dan pergeseran letak aturan sampai akhir. Jika pada tata gereja tahun 2015 pasal 37
menjelaskan tentang persidangan jemaat, sedangkan pada tata gereja tahun 2021
menjelaskan tentang fungsi persidangan yang termuat dalam bab 10. Untuk lebih
penjelasan lebih jelas tentang perubahan tata gereja GKE tahun 2015 dan 2021
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB III
PENUTUP
3.1. Analisis
Revisi pada tata gereja GKE 2021, pada Bab 10 bagian 7 pasal 43 nomor 9b
menetapkan bahwa dalam persidangan sinode umum setiap 5 tahun sekali selalu
ada revisi tata gereja apabila diperlukan. Sehingga secara umum adanya perubahan
pada tata gereja GKE 2015 ke 2021 merupakan hal yang wajar. Dari perubahan tata
gereja yang terjadi dari tahun 2015-2021 ini memberikan dampak negatif serta
positif maka menurut kelompok dari adanya perubahan tata Gereja di tahun 2015-
2021 tidak memiliki sisi negatif dan dari perubahan yang di lakukan memberikan
peraturan baru yang lebih jelas tentang bagaimana peraturan gereja, sehingga bagi
kelompok untuk sisi negatifnya tidak ada. Jika sisi positifnya kelompok melihat
bahwa perubahan yang terjadi di tahun 2021 untuk tata gereja ini memperjelas
setiap peraturan yang ada sehingga peraturan-peraturan yang sebelumnya bisa lebih
3.2. Kesimpulan
Tata gereja dibuat untuk dapat menciptakan suatu situasi dan kondisi yang
kondusif bagi para pengikut Kristus dalam bergereja, karena itu di dalamnya harus
tetap mengutamakan Firman Tuhan sebagai pondasi dasar dari setiap pemikiran-
pemikiran yang ada di dalam Tata Gereja yang ada. Peraturan-peraturan yang
dibuat harus mempertimbangkan berbagai macam aspek yang ada, baik itu inklusif
maupun eksklusif. Dalam hal ini GKE melalui tata gereja yang baru di revisi telah
11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
berupaya secara maksimal dalam menciptakan peraturan dan Tata Gereja yang
12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Daftar Pustaka
Tim Penyusun. “Tata Gereja GKE.” Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis,
2021.
13