INDONESIA
MAKALAH
PENGARUH PEMAHAMAN JEMAAT TENTANG ASAS
KONGREGASIONAL TERHADAP PERENCANAAN PROGRAM DAN
ANGGARAN DI GEREJA BAPTIS INDONESIA KARUNIA KEDIRI
Diserahkan kepada :
Dr. Dwi Ariefin
Disusun Oleh :
Christian Bayu Prakoso S.Psi
NIM. 20119025
Semarang
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................1
Masalah Penelitian............................................................................................3
Pertanyaan Penelitian.......................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................5
Ajaran Perjanjian Baru tentang Kongregasional................................................5
Kongregasioanal sebagai salah satu bentuk Tata Pemerintahan Gereja..........7
Lahirnya Kongregasional di Gereja Baptis........................................................8
Perencaaan Program dan Anggaran Gereja Kongregasional............................9
Kerangka Berpikir............................................................................................11
Pengajuan Hipotesis.......................................................................................11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................13
Desain Penelitian............................................................................................13
Variabel Penelitian..........................................................................................13
Populasi dan Sampel Penelitian......................................................................14
Instrumen Penelitian........................................................................................14
Uji Hipotesis....................................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................17
Deskripsi Latar Belakang Responden.............................................................17
Hasil Uji Hipotesis...........................................................................................18
Pembahasan...................................................................................................19
BAB V PENUTUP..............................................................................................20
Kesimpulan.....................................................................................................20
Saran..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
LAMPIRAN.........................................................................................................22
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang sudah dibaptiskan dan yang telah mengikat diri dalam suatu
“organisasi” tersebut muncul oleh karena adanya dua orang atau lebih
mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang
1
GGBI, Laporan Kongres VII GGBI (Cisarua: Gabungan Gereja
Baptis Indonesia, 2000), Hlm. 122.
2
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Grasindo, 2001),
Hlm. 3.
1
2
dalam mencapai tujuanya. Dengan kata lain, tujuan utama akan mampu
gereja tersebut. Tata gereja (church polity) adalah suatu aturan yang
disusun secara sistematis oleh suatu gereja atau beberapa gereja (dalam
merupakan salah satu tata pemerintahan gereja yang memiliki ciri khas
3
Dwi Ariefin, Kongregasional Keluarga Besar, (Yogyakarta: ANDI,
2015), Hlm. 1.
4
Lee H, Mc Coy, Mengenal Tata Gereja Baptis, (Bandung,
Lembaga Literatur Baptis, 2011), Hlm. 4
5
Ibid, Hlm. 13
3
dan Tuhan menjadi imam (1 Ptr 2:9) dengan kemampuan akses langsung
kepada Allah.6 Orang yang telah percaya dan bersedia untuk dibaptis
inilah yang disebut dengan Anggota Gereja Baptis setempat. Hal tersebut
diikuti oleh pemahaman yang baik tentang tata pemerintahan gereja yang
Masalah Penelitian
Pertanyaan Penelitian
6
Dwi Ariefin, Hlm. 23
4
KAJIAN TEORI
Melalui landasan firman Tuhan yang terdapat dari Perjanjian Baru, gereja
kongregasional :
7
Mc. Coy, Hlm. 19
6
merasa lebih tinggi di antara yang lain. Tidak ada yang merasa
memiliki ciri khas yang menekankan otonomi gereja tersebut. Sistem ini
lain dari luar atau yang melampaui gereja setempat. 10 Lebih lanjut, Mc Coy
9
Louis Berkhof, Teologi Sistematika Doktrin Gereja, (Surabaya: Lembaga
Reformed Injili Indonesia, 1997). Hlm. 53
10
Mc Coy, Hlm. 14
8
pelibatan aktif anggota gereja. Gereja pada waktu itu juga melaksanakan
dilaksanakan pada tanggal 2-6 April 1973. Dari pemaparan di atas lah
kongregasional.
yang ingin dicapai. Sebuah tujuan tersebut dapat dicapai ketika terdapat
Baptis. Secara khusus, para panitia dan ketua organisasi terbuka atas
tersebut dapat dijelaskan bahwa tidak ada satu orang pun termasuk
pendeta yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang lain.
15
GGBI, Pedoman Tata Gereja Baptis Indonesia, (Jakarta: GGBI, 2013)
Hlm. 22
16
Dwi Ariefin, Hlm. 192
11
Kerangka Berpikir
X1
X2 X Y
X3
Keterangan :
Pengajuan Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
penelitian dengan sifat dari analisis datanya able ura sehingga dapat
Variabel Penelitian
(Y)
17
Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2016), Hlm. 7.
14
peneliti, sehingga data yang diperoleh lebih able urable e. 18 Penelitian ini
Instrumen Penelitian
anggaran. Kedua skala ini menggunakan able urabl jawaban yang terdiri
dari Sangat Setuju (S), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Kemudian, skala yang digunakan bersifat able urab dan
18
Ibid. Hlm 85.
15
Favorable Unfavorable
Alternatif respon Skor Alternatif Respon Skor
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Setuju 3 Setuju 2
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
Pemahaman Kongregasional
sebagai tata 7*,8,9*,10
Jemaat tentang 3 5 8 11,12*, 40%
asas pemerintahan
gereja. 13*,14*
kongregasional
Sejarah
15,16,
kongregasional
4 2 6 17,18*, 30%
di Gereja Baptis
19,20*
Indonesia
Jumlah 15 5 20 100 %
Keterangan : F = Aitem Favorable, UF = Aitem Unfavorable
F UF lah Aitem
21,22*,23,
Perencanaan Dasar Perjanjian
24*,25*,
Program dan Baru tentang 5 5 10 100 %
26,27,28*,
Anggaran Kongregasional.
29,30
Jumlah 6 4 10 100 %
Tabel 3 Blueprint Skala Perencanaan Program dan Anggaran
Keterangan : F = Aitem Favorable, UF = Aitem Unfavorable
Uji Hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak. Uji hipotesis dalam penelitian ini
1. Jenis Kelamin
Gambar 2 Data responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
2. Usia
Gambar 3 Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
17 - 35
20% 20%
36 - 45
20% 46 - 55
40% 56 - 65
18
responden dengan usia 17-35 tahun sebesar 20% (4 orang), usia 36-
Lama Bergereja
15%
30%
35%
20%
version 23.0 for windows. Hipotesis diterima apabila nilai signifikansi dari
uji hipotesis lebih kecil dari 0,05. Demikian sebaliknya, hipotesis ditolak
signifikansi dari uji hipotesis sebesar 0,026 (lebih kecil dari 0,05). Nilai
Pembahasan
bahwa jemaat tidak hanya mengikuti perintah dari pendeta atau mengikuti
dasar kongregasional.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
sebagai berikut :
nasional.
21
LAMPIRAN
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kongregasional . Enter
Model Summary
ANOVAb
Total 148.950 19
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
22
RESPON KUISIONER PENELITIAN
NO PERNYATAAN
SS S TS STS
Para misionaris dari Amerika lah yang membawa konsep
16
kongregasional menuju Gereja Baptis di Indonesia.
PENGARUH PEMAHAMAN JEMAAT TENTANG ASAS KONGREGASIONAL
17 Gereja Baptis pertama di Indonesia berdiri pada Tahun 1952 TERHADAP PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
DI GEREJA BAPTIS INDONESIA KARUNIA KEDIRI
Jemaat Gereja-gereja Baptis yang pertama berdiri di
18 Indonesia sangat tunduk dan mengikuti aturan pemimpin
gereja
Responden yang terhormat,
Jemaat di awal gereja Baptis melakukan musyawarah untuk
19
mengambil keputusan
Perkenalkan saya Christian Bayu Prakoso S.Psi, yang merupakan mahasiswa strata-2
Gereja Baptis Indonesia merupakan gereja dengan tata
20 Jurusan Teologi Sekolah Tinggi Teologia Baptis Semarang yang sedang menyelesaikan
pemerintahan presbiterian atau majelis
Panitia Perancang adalah anggota gereja yang dipercaya oleh tugas mata kuliah Tata Gereja Baptis. Pada kesempatan kali ini, saya sedang melakukan
21 seluruh anggota gereja untuk merencanakan program dan sebuah penelitian lapangan secara langsung. Salah satu prosesnya adalah dengan
anggaran gereja
Perencanaan program dan anggran dibuat dan disahkan oleh mengumpulkan data dengan metode kuisioner.
22
Panitia Perancang dalam Rapat Panitia Perancang
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesedian dari bapak, ibu, saudara/i
Pendeta bisa memberikan pertimbangan atas setiap program
23 untuk mengisi pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuisioner ini. Pada kuisioner ini
yang direncanakan
Dalam Rapat Urusan Gereja hanya bersifat pemberitahuan tidak terdapat jawaban benar atau salah. Oleh sebab itu, saya mohon bapak, ibu
24
karena sudah diputuskan dalam Rapat Perancang saudara/i berkenan menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan yang
25 Perencanaan program terpusat dari pendeta sebenarnya. Identitas dan hasil dari penelitian ini akan dijamin kerahasiaanya. Saya
berharap tidak ada pernyataan atau nomor yang terlewatkan untuk diisi.
Pengambilan keputusan terdapat pada jemaat melalui Rapat
26
Urusan Gereja
Atas kesediaan dan kerja sama Anda untuk mengisi kuisioner ini, kami ucapkan terima
Anggaran diperoleh dari persembahan, perpuluhan, dan
27 kasih.
sumbangan sukarela
Pendeta sebagai pemimpin jemaat memiliki hak penuh
28
mengelola keuangan gereja Hormat Kami
Keungan gereja dikelola oleh bendahara dan Panitia Christian Bayu Prakoso, S.Psi
29
Keuangan dengan prinsip keterbukaan
Anggaran yang diperlukan hanya boleh diketahui oleh Panitia
30
Perancang saja.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama (inisial) : Ajaran tentang tata pemerintah yang kongregasional
1
Usia : terdapat di Alkitab
Lama menjadi anggota gereja : Setiap anggota gereja adalah imam dengan
2
kemampuan akses langsung kepada Allah.
Dengan ini, saya selaku responden telah membaca dan bersedia mengisi kuesioner
Tujuan setiap gereja hendaknya hanya untuk
dengan sejujur-jujurnya dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. 3
memuliakan Tuhan
Semua pengajaran yang dilakukan gereja bersumber
Kediri, Oktober 2019 4
dari Tuhan Yesus sebagai kepala
Peranan Roh Kudus sangat penting dalam segala
5
aspek kehidupan bergereja
Responden 6 Di dalam Alkitab terdapat kata “kongregasional”