Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR TEOLOGI PANTEKOSTA 2 ( PROPER)

PELAJARAN TENTANG ALLAH

Pengetahuan tentang perlunya Allah sangat penting untuk diajarkan karena tidak
sedikit orang yang berkata “tidak ada Allah”. Manusia hanya dapat mengenal Allah dengan
benar melalui Yesus Kristus dan Firman-Nya (Perhatikan Filipi 3:16, 1 Yohanes 1:1-3,
Yohanes 20:31, 2 Timotius 3:16-17, Ibrani1:1-3, Kolose 1:15-16)

Alkitab memberi wahyu mengenai Keallahan yang kekal, yang telah menyatakan diri-
Nya sebagai Allah yang esa, yang ada dalam tiga pribadi, Bapa, Anak dan Roh Kudus, yang
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan secara hakiki, sama-sama abadi, sama-sama
dalam keberadaan, sifat, kuasa dan kemuliaan. Hanya ada satu Allah yang abadi, yang tidak
terpisahkan dan memiliki hakikat yang tak terbagi dan dan dalam satu hakikat ini ada tiga
perbedaan kekal, Bapa Putra dan Roh Kudus.

I. EKSISTENSI ALLAH
A. Fakta Eksistensi Allah
Alkitab tidak mencoba untuk membuktikan eksistensi Allah, Alkitab hanya
menyatakannya. Para penulis Kitab Suci menerima eksistensi-Nya sebagai fakta yang telah
pasti. Keyakinan akan eksistensi Allah adalah hal yang mendasar secara mutlak bukan hanya
untuk pemahaman Alkitab tetapi juga untuk kehidupan itu sendiri. Dalam Ibrani 11:6
mengatakan bahwa ia yang datang kepada Allah harus percaya bahwa Ia ada, bahwa Ia
berada dan bahwa Ia adalah pemberi upah kepada Dia yang mencari Dia dengan teku.
Sehingga keyakinanpada eksistensi Allah adalah prasyarat supaya mempunyai iman di dalam
Dia secara pribadi. Jika seseorang menolak fakta eksistensi Allah ia tidak memiliki titik
referensi untuk memahami secara benar dirinya atau dunia di sekitarnya.
Iman adalah mata rantai penghubung diantara Pencipta dan ciptaan, Allah dan
manusia. Dalam Ibrani 11:1, iman menjadi bukti realitas hal-hal yang tidak terlihat. Allah
sebagai Roh tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi melalui iman kepada-Nya, sehingga
eksistensiya dikuatkan kepada orang percaya. Dalam hal Allah telah memberikan bukti yang
dapat dilihat dari eksistensi-Nya, tidak ada alasan untuk tidak percaya akan eksistensi-Nya,
Roma 1:20, Mazmur 53:1

B. Argumentasi Untuk Eksistensi Allah


1. Argumentasi Kosmologis
Kata Grika “Cosmos” berarti dunia. Argumentasi kosmologis melihat dunia dan
berargumentasi berdasarkan hukum sebab akibat. Keberadaan dari akibat
mengindikasikan adanya penyebab Dunia ada. Sehingga segala sesuatu harus ditelusuri
sampai ke penyebab pertama yang adalah Allah, Pencipta (Kej 1:1, Roma 1:19-20, Maz
19:1-6, Ibrani 11:3)

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 1


2. Argumentasi Teleologis
Argumen ini adalah argumenyang berdasarkan rencana dan maksud. Dunia tidak saja
ada, tetapi mempunyai perencanaan yang sempurna. Unsur-unsurnya mengisyaratkan
suatu maksud untuk perananya dan unsur-unsur itu berada dalam keserasian satu
dengan yang lain.

3. Argumen Antropologis
Kata Grika untuk manusia adalah :anthropos”. Manusia adalah” karya yang agung” dari
tindakan keratif Allah . Ia dibuat di dalam gambar Allah sebagai kemuliaan yang
dimahkotai dari ciptaan (Kej 1:1,-28, Mazmur 94:9).

4. Argumentasi Ontologis
Argumentasi Ontologis ada hubungan denan argumentasi anthropologis. Manusia
bukan saja sebagai mahkluk inteligen, tetapi ia mempunyai keyakinan intuitif dan
pengetahuan tentang keberadaan Allah. Intuisi mberbicara tentang pemahaman atau
pengetahuan yang manuai miliki tanpa ada proses berpikir. Ini kadang dikatakan
sebagai instink agamawi pada manusia, yang menjadikan ia ingin menyembah sesuatu
atau seseorang.Manusia diciptakan sebagai penyembah untuk menyembah Allah.

5. Argumentasi Moral
Manusia dalah makhluk moral. Ia memiliki perasaan batin tentang yang benar dan
salah dan perasaan tanggungjawab untuk taatkepada yang benar dan menghibdari yang
salah. Alkitab menamankannya kata hati, dan memandangnya sebagai anugerah Allah.
Kata hati adalah saksi adanya pemberi hukum dan hakim agung yang mengadakan di
dalam manusia rasa tanggungjawab untuk yang benar (Roma 2:14-15, 1 Timotius 4:2,
Titus 1:15, Ibrani 9:14, Yohanes 8:9)

6. Argumentasi Biologis
Kata Grika “Bios” berarti “kehidupan” . Harus ada mahkluk yang merupakan sumber
kehidupan tertinggi, sumber dari semua kehidupan dan pemilik dari kehidupan asali
dan kekal itu sendiri, yaitu Allah, Mazmur 36:9, Yohanes 11:25, 14:6, 10:28.

7. Argumentasi Historis
Sejarah manusia menunju pada Tangan yangtidak kelihatan yang membimbing,
memerintah danmengawasi tujuan bangsa-bangsa. Dengan studi mendalam atas sejarah
akan mengungkapkan banyak ilustrasi fakta bahwa di belakang semuanay ada tangan
Allah yang bergerak untuk melaksanakan kehendak-Nya (Wahyu 17:17). Sejarah
membuktikan adanya Allah yang mengontrolnya.

8. Argumentasi Kristologis
Kristus dari sejarah adalah fakta dan tidaklah mungkin untuk menrangkan pribadi
Yesus Kristus terpisah dari keberadaan Allah. Kelahiran-Nya dari perawan, kehidupan
tanpa dosa, mujizat, pengajran, kematian, penguburan, kebangkitan dan kenaikann-Nya
semuanya tidak dapat diterangkan terpisah dari Allah. Yesus Kristus dalah wahyu

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 2


terbesar dari eksistensi Allah Semua keberadaan-Nya, semua yang Ia lakukan dan
semua yang Ia katakanmembuktikan keberadaan Allah (Yohanes 1:1-3, 14-18, 14:6-9.
1 Timotius 3:16). Kekristenan dan pekerjaan penebusannya di dalam manusia dan
bangsa-bangsa di bumi menjadi teka-teki bila terpisah dari eksistensi Allah di dalam
Kristus.

9. Argumentasi Bibliologis
Alkitab adalah bukti eksistensi Allah. Seperti yang ditulis dalam doktrin inspirasi,
bahwa Kitab Suci mengatasi semua tulisan lainnya karena diilhami secara ilahi.
Sebagai saksi yang tak mungkin salah tentang semua yang Alkitab komunikasikan
mengenai Allah, tentang sifat-Nya, dan maksud-Nya mala Alkitab harus diterima
sebagai akurat.

10. Argumentasi karena kesesuaian


Kata “congruity “ (kesesuaian) secara sederhana berarti persetujuan , persesuaian,
“harmoni”. Fakta bahwa argumentasi Kosmologis, Teologis, Anthropologis, Ontologis,
Moral, Biologis, Historis, Kristologis dan Bibliologis semua terpadu bersama-sama di
dalam satu harmoni, membentuk argumentasi Kesesuaian. Kepercayaaan pada
eksistensi pribadi Allah yang ada-sendiri bersesuaian dengan semua fakta tentang sifat
mental dan moral manusia, dan juga dnegan sifat dari alam semesta secara material.

II. Pandangan Non Kristen tentang Allah


A. Pandangan Theistik
1. Pandangan Pantheistik
Pantheisme terdiri dari dua kata “pan” yang artinya semua dan “theos” yang
berarti Allah. Ini adalah keyakinan bahwa Allah ada di dalam semua dan semua
adalah Allah. Teori ini menganggap banhwa semua yang terbatas hanya sebagai
aspek atau bagian dari satu yang ada – sendiri yang kekal. Pandangan ini
berpegang bahwa tidak ada Allah yang terpisah dari alam, dan bahwa segala
burung, bangsa, hewan, reptil dll semua adalah bagian dari Allah. Henry Thiessen
mencatat tipe-tipe Pantheisme seperti berikut:
a. Pandangan Materialistik
Ini adalah teori kekekalan materi dan generasi kehidupan secara spontan.
Teori ini mengabaikan dan salah membaca semua bukti dalam bidang materi
bahawa ada Allah yang berada di balik materi.

b. Hylozoisme atau Panpsikhisme


Teori ini berpegang bahwa semua materi di samping mempunyai milik fisik
juga mempunyai prinsip kehidupan di dalamnya. Yang menekannya milik
fisik adlaah bentuk materialisme. Teori ini meluas di balik pantheistik
materialistik di dalam pencarian suatu allah yang non materialistik, namun
tetap menolak adanya yang ada sebagai pribadi tertinggi dan oleh sebab itu
cacat.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 3


c. Netraisme
Teori ini berpegang bahwa realitas tertinggi bukan pikiran dan juga bukan
materi, tetapi suatu zat netral dimana pikiran dan materi hanya menampakkan
atau aspeknya.

d. Idealisme
Teori ini berpegang bahwa realitas tertinggi adalah sifat dari pikiran. Teori ini
meninggikan dan mendewakan pribadi dan pikiran manusia atau pikiran alam
semesta sebagai Allah
1). Idealisme Impersonalistik
Ini berkata bahwa realitas terakhir adalah satu pikiran tunggal dan /atau
satu sistem yang dipersatukan. Ini menolak bahwa pikiran ini adalah
sebagai pribadi.
2). Idealisme Personal
Idealisme ini berpegang bahwa yang mutlak adalah pribadi yang meliputi
dalam dirinya semua diri yang terbatas dan membagikan pengalaman
mereka.

e. Mistisme Filosofis
Ini adalah setiap filsafat yang mencari untuk menemukan sifat dari realitas
melalui proses dari pikiran atau intuisi rohani. Idealis membedakan diantara
dirinya dengan sang diri yang besar. Tetapi yang mistik melihat dirinya telah
diidentifikasikan sang diri yang besar ini. Manusia di dalam dirinya adalah
allah, menjadikan dia tertipu dankekurangan pengetahuan yang tepat tentang
Allah
Pantheisme menjadikan alam sebagai allah dan kehilangan Allah alam ini. Pantheisme
materialistik menjadikan materi itu kekal dan kehilangan Allah yang menjadikan materi.
Hylozoisme menjadikan prinsip hiudp itu allah dan kehilangan Allah yang adalah sumber
hidup.Netralisme menjadikan suatu zat netral sebagai Allah dan kehilangan Allah pencipta
semua zat.
Idealisme menjadikan pikiran sebagai allah dan kehilangan Allah yang adalah pribadi riil
yang mempunyai pikiran yang sempurna.
Mistisisme Filosofis menjadikan dirinya sendiri sebagai allah dan kehilangan Allah yang
menciotakan semua manusia.

2. Pandangan Politheistik
Kata “Politheisme” terdiri dari dua kata “poly” yang berarti banyak dan “theos”
yang berarti “ Allah”. Jadi politheisme adalah penyembahan banyak Allah.
Kitab Suci secara jelas mencela politheisme, dan bahwa tak ada allah yang
mengambil tempat Allah yang benar (Kel 20:3, Ulanan 3:7).
Menyembah yang lain dari Allah yang benar adalah penyembahan berhala dan
hal ini harus dikutuk dan kena murka Allah (Ulangan 11:28, 28:14) Allah sendiri
sebagai satu-satunya Allah yang benar (Kel 20:1-3, 18:11, Ulangan 10:14-17, 1

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 4


Tawarikh 16:25, Mazmur 97:9, Yeremia 2:11, 5:7, 16:20). Ia lebih besar dari
semua allah lainnya (Kel 15:11, Mazmur 95:3)

3. Pandangan Dualistik
Dualistik adalah teori bahwa ada dua prinsip yang berbeda atau dewa-dewa yang
kekal dan sama kuasanya yang saling berperang. Dalam epistemologi kedua
prinsip adalah ide dan objek, atau pikiran dan benda. Teori ini bertentangan
dengan wahyu Allah tentang Dari-Nya yaitu bahwa Ialah yag berkuasa atau
semua yang menentang-Nya. Tak ada satu kuasa yang sama dengan-Nya.

4. Pandangan Deistik
Deisme adalah teori bahwa Allah hanya hadir dalam penciptaan oleh kuasa-Nya,
bukan dalam keberadaan dan sifat-Nya. Pandangan ini berpegang bahwa Allah
menetapkan berbagai hukum alam dalam gerak pada penciptaan dan kemudian
meninggalkan alam semesta berjalan sendiri dengan hukum-hukum ini.

Pantheisme menjadikan semua allah dan kehilangan Allah dari semuanya.


Politheisme membuat banyak Allah dan kehilangan satu-satunya Allah yang benar
Dualisme membuat yang baik dan yang jahat dua allah yang sama yang bertentangan dan
gagal menemukan Allah yang baik yang akan menghakimi yang jahat.
Dalam mengemukakan Allah yang tidak hadir, allahyang tidak berpengaruh dengan apapun
yang Ia ciptakan dan kehilangan Allah yang mahahadir dan mahakuasa.

B. Pandangan-pandangan Non Theistik


1. Pandangan Atheistik
a. Atheistik Praktis
Orang yang berpegang pada atheistik praktis adalah seseorang yang percaya
mungkin ada Allah tetapi ia hidup seperti tidak ada Allah.

b. Atheistik Dogmatik
Orang yang berpegang pada pandangan ini secara terang-terangan
menyatakan ketidak percayaannya pada adanya allah manapun.

c. Atheistik yang sebenarnya


Pandangan ini menghasilkan definisi-definisi tentang Allah untuk mencoba
dan menerangkan tentang dunia dan kehidupan , seperti “kesadaran sosial”
atau “yang tidak dapat diketahui” aau “aturan moral alam manusia”. Dengan
menjadikan Allah begitu kabur dengan definisi maka itulah atheistik yang
sebenarnya.

d. Atheistk kritis
Pandangan ini menolak keberadaan Allah berdasarkan bahwa tak seorangpun
yang dapat membuktikan atau mendemonstrasikan keberadaan Allah.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 5


e. Atheistik Klasik
Pandagan ini tertuju pada penyangkalan adanya Allah atau dewa-dewa dari
suatu agama tertentu.

f. Atheistik Rationalistik
Pandangan ini menobatkan akan dan menurunkan iman akan adanya Allah.
Pandangan inai menyatakan bahwa akal adala satu-satunya suber dari
pengetahuan.

2. Pandangan Agnostik
Agnostik berpegang bahwa seseorang takd apat mengetahui apakah Allah ada
atau tidak. Pandagan ini tidak menolak dan juga tidak menerima eksistensi Allah.
Ada tiga tipe Agnostisisme, antara lain:
a. Positivisme
Pandangan ini bepegang bahwa tak ada yang benar di balik fakta yang
diamati. Allah tidak dapat diuji sebagai fakta sehingga Ia tidak ada.

b. Pragmatisme
Keyakinanini berpegang bahwa tidak ada wahyu khusus dari Allah dan bahwa
pikiran manusia tidak sampai menemukan Allah bila Ia tidak ada.

c. Existensialisme
Pendapat ini berpegang pada filsafat bahwa individu dapat menjalankan
kehendak bebasnya dan melakukan apa yang ia kehendaki dalam alam
semesta tanpa tujuan

Orang atheis berkata tidak ada Allah dan dengan demikian mengangkat
dirinya menjadi Allah.
Orang Agnostik berkata ia tidak tahu apakah Allah ada, dengan demikian
mengadakan ketidakpedulian dengan sengaja pada Allahnya.

III. SIFAT DASAR ALLAH


Alkitab memberi enpat definisi mendasar atas penjelasan tentang Allah dalam sifat dasar dan
keberadaan-Nya yang kekal dan esensial.
A. Allah adalah Roh (Yoh 4:14)
Ia adalah rohani (imaterial) dan bukan jasmani. Roh tidak mempunyai daging dan
tulang (Luk 24:39). Ini sebabnya Allah dikatakan sebagai yang tak kelihatan
(Ulangan 4:15-19, Kel 32:20, Yoh 1:18, Roma 1:20, Kolose 1:15, 1 Timotius 1:17. Di
dalam pribadiNya Ia sesunsgguhnya adalah yang rohani dan bukannya sebagai yang
fisik.

B. Allah adalah Terang ( 1 Yoh 1:5)


Ini menunjuk kepda kebesaran atau kemuliaan Allah. Allah adalah terang dan Ia
berdiam dalam terang yang tak terhampiri, yang belum pernah dilihat seseorang atau

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 6


yang dapat dilihatnya. ( 1 Tim 6:15-16). Allah bukannya mempunyai terang, Ia adalah
terang. Terang sungguh-sungguh murni tak mungkin mengotorinya. Sebagimana
terang Allah, Allah kekal, abadi dann tidak kelihatan ( 1 Tim 1:17)

C. Allah adalah Kasih ( 1 Yoh 4:17)


Kasih menunjuk pada yang pokok dari sifat dasar Allah. Allah tidak hanya memiliki
kasih. Ia adalah kasih (Yoh 3:16). Kasih eliputi kasih karunia, kemurahan hati,
kebaikan hati, kebaikan dan kebajikan dari Allah kepda semua ciptaan-Nya.

D. Allah adalah Api yang Menghanguskan (Ibrani 12:29)


Ini menunjuk kepada kekudusan dari sifat dasar Allah. Api bukan Allah, tetapi Allah
adalah api yang menghanguskan . Ini berhubungan dengan definisis Allah adalah
terang. Lambang yang sangat sering digunakan tentang Allah dalam Alkitab adalah
api. Ini jelas mengenai kekudusan-Nya dan kebenaran-Nya yang mutlak yang
ditunjukkan-Ny dalam menghukum dosa.
Contoh:
Lampu api ( Kej 15:17)
Belukar menyala api ( Kel 3:1-6)
Mezbah api ( 1 Raja 18:24, 38)
Bara Api (Yesaya 6:6-7)
Lidah-lidah api ( Kisah 2:1-4)
Telaga Api ( Wahyu 20:15)

IV. SIFAT-SIFAT ALLAH


Sifat-sifat adalah karakteristik atau kualitas yang adalah milik seseorang. Sehingga bila
berbicara tentang sifat-sifat aAllah maka yang dimaksud adalah karakteristik atau kualitas
yang dimiliki Allah sebagai Allah yang menjadikan Siapa Allah dan Apakah Allah. Sifat-sifat
Allah terbagi atas dua kelompok utama yaitu yang mendasar dan yang moral.

A. Sifat-sifat yang Esensial


Sifat-sifat esensial adalah sifat-sifat atau kualitas yang secara mendasa adalahmilik
Allah,terlepas dari hubugan apapun dengan ciptaan-Nya.
1. Allah adalah Kekal.
Kekekalan adalah atribut Allah. KEKEAL Berati tidak punya permulaan atau akhir.
Allah adalah yang abadi. Ia selalu berada dan akan tetap berada. Tidak pernah ada
saat dimana Allah tidak ada (Yes 43:10) . Maz 92:2... Allah berada dalam kekekalan
sampai kekekalan. Ia tidak terikat kepada atau dengan waktu. Ia tepat waktu. Waktu
lampau, kini dan yang akan datang terliput di dalam Allah yang adalah YANG ADA
yang kekal. Kel 3:14, Kej 21:33, Maz 102:25, Yes 57:15, 1 Tim 1:17

2. Allah berada – Dengan- Sendiri


Allah berada di dalam dan dari Diri-Nya. Ialah penyebab dari keberadaan-Nya
sendiri. Sebagai yang ada dari diri-Nya, Ia tidak berhutang keberadaaaNya kepda
yang lain, dan Ia juga tidak tergantung kepda apapun untuk menopang. Ialah AKU

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 7


ADA yang mencukupi diri-Nya. Allah adalah sumber semua kehidupan dan
kehidupan-Nya tidak diturunkan dan tak habis-habisnya. Karena kualitas dari
keberadaan Allah ini maka Ia sama sekali bebas dari semua yang diluar dari-Nya. Ini
tidak dapat diterapkan kepada manusia, kaena ia tergantung dari Allah untuk asal
usulnya, kehidupan dan eksistensinya selanjutnya.
Kel. 2: 14-15, Maz 36:10, Yosua 3:10, 1 Tes 1:9

3. Allah tak berubah


Hukum keberadaan Allah adalah kekal dan tidak berubah-ubah. Dalam cara
keberadaan-Nya Bapa, Anak dan Roh Kudus, Allah tak berubah dan tidak berubah-
ubah. Di dalam semua kesempurnaan watak-Nya, Allah tidak pernah dapat berubah.
Ibrani 13:8, Maleakhi 3:6, Kel 3:14-15, Roma 4:20-21

4. Allah Mahakuasa (Omnipotent)


Omnipotence berarti bahwa Allah serba berkuasa. Tidak ada yang mustahil bagi
Allah. Tidak ada yang dapat menyamai sifat dasar-Nya, watak dan keberadaan-Nya
yang kudus. Allah mempunyai kuasa apa yang Ia kehendaki, namun kuasa-Nya ada di
bawah pengawasan kekudusan-Nya dan kehendak-Nya yang berhikmat.
Omnipotence juga meliputi kedaulatan Allah. Allah mempunyai hak mutlak untuk
memerintah dan mengatur ciptaan-Nya sesuai kehendak-Nya.
Ayat-ayat firman Tuhan yang berbicara mengenai kemahakuasaan dan kedaulatan
Allah adalah sebagai berikut:
a. Tuhan, Allah kita, Mahakuasa, telah menjadi raja ,Wah 19:6
b. Tuhan, Allah Yang Mahakuasa, Kej 17:1, Way 15:3
c. Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi, Kej 1:1, Yoh 1:1-3
d. Engkau telah menciptakan segala sesuatum danoleh kearana kehendak-Mu
semuanya itu ada dan diciptakan , Wah 4:11
e. Tiada suatupun yang mustahil bagi Allah , Ter 32:17
f. Allah sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Nya yang gagal,
Ayub 42:2
g. Alam semesta dunia ditopang, dibimbing dan didorong oleh firman kuasa Allah
yang berkuasa , Ibr 1:1-4
h. Bagi Allah segala sesuatu mungkin, Mat 19:26
i. Bagi Allah tidak ada yang mustahil , Luk 1:37, Maz 33:9
j. Allah telah menerangi hati manusia untuk melakukan kehendak-Nya ,Wah 17:17

5. Allah Mahatahu (Omniscience)


Omniscience berarti bahwa Allah mengetahui semua. Ia mengetahui segala sesuatu
pada segala sesuatu. Ia mengetahui semua yang ada di dalam Diri-Nya, yang di alam
semesta dan di dalam semua ciptaan. Apakah itu mengenai masa lampau, sekarang
dan yang akan datang. Allah mengetahui semuanya secara sempurna. Tidak ada
sesuatupun yang tidak Ia ketahui atau yang belum diketahui-Nya dari kekekalan ( 1
Sam 2:3). Pengetahuan Allah mutlak. Ia tidak pernah mempelajari sesuatu. Manusia

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 8


tidak pernah dapat mengatakan kepada Allah sesuatu apapun kepada Diri-Nyayang
belum diketahui Allah. Inilah omniscience.
Omniscience juga meliputi pengetahuan yang sempurna, pengertian yang sempurna
dan hikmat yang sempurna. Pengetahuan yang sempurna adalah memiliki secara
akurat semua fakta. Pengertian yang sempurna adalah persepsi dan interpretasi yang
penuh atas fakta-fakta itu. Hikmat yang sempurna adalah aplikasi yang sebenarnya
atas fakta-faktaitu.
Karena kemahatahuan Allah itulah yang menyebabkan Ia berlayak menjadi hakim
atas semua manusia pada pehakiman Takhta Putih Besar menurut Wahyu 20: 11-
15.Kemahatahuan yang menjadikan Allah tidak dapat salah. Ia tidak dapat salah atau
keliru. Tidak mungkin bagi Allah untuk salah dalam pehakiman, 1 Kor 1:24-30, Maz
104:24, 1 Tim 1:17, Efesus 3:10
Beberapa pernyataan Alkitab yang membuktikan kemahatahuan Allah:
a. Mata Tuhan ada dis egala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik, Amsal
15:3
b. Tak seorangpun dapat meneyembunyikan diri di tempat tersembunyi dari mata
Allah , Yer 23:23-25
c. Allah mengetahui semua hati anak manusia, Amsal 15:11, 1 Yoh 3:20
d. Semua pekerjaan manusia telah diketahui Allah sejak permulaan dunia, Kis 15:18
e. Allah mengetahui Diri-Nya di dalam pembedaan-Nya yang kekal sebagai Bapa,
Anak dan Roh Kudus, Mat 11:27, 1 Kor 2:11
f. Allah juga tahu sejarah dan nasib dari semua bangsa dan pribadi dan berdasarkan
hal ini Ia membuatkan yangsama, Mat 10:29, Maz 33:13-15

Hanya Allah yang mahatahu yang dapat memelihara alam semesta dalam
keharmonisan dengannya dan kebutuhan semua ciptaan-Nya pada satu waktu yang
sama

6. Allah Maha hadir (Omnopresent)


Omnipresent berarti bahwa Allah hadir di semua. Ia tidak dibatasai oleh ruang dan
waktu. Ia hadir dimana saja di semua waktu.Ia selalu hadir secara universal dan
simultan di semua alam semesta.Bahkan meliputi keluarbiasaan yang berarti bahwa
Allah hadir sampai di balik ruangan. Dalam kemahahadiran-Nya Ia memenuhi segala
sesuatu, namun dalam keluarbiasaan-Nya, Allah tidak terbatas pada atau dengan
ruang. Ruang terbatas tergantung pada-Nya untuk keberadaan-Nya.
Ayat-ayat Alkitab yang menilustrasikan fakta kemahadiran Allah:
a. Allah tidak jauh dari masing-masing kita, sebab di dalam Dia kita hidp, kita
bergerak, kita ada, Kis 17:27-28, Roma 10:6-8
b. Dimana dua atau tiga orang berhimpun dalam nama Tuhan, kehadiran-Nuada
disana, Mat 18:20, 28:18-20
c. Seluruh bumi dipenuhi kemuliaan Tuhan, Yes 6:3
d. Kehadiran Allah ada bersama semua orang pervaya dimana saja, Kel 3:12, Yes
43:2

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 9


e. Kemanapu manusia berusaha untuk lari dari Alah, ke langit, bumi atau Sheol,
kehadiran Allah akan mendapati mereka, Maz 139:7-12, Amos 9:2-4

B. Sifat-sifat Moral
Sifat-sifat moral adalah karakteristik atau kualitas yang dimiliki Allah, terutama
dalam hubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sifat-sifat ini adalah sifat yang
dikehendaki Allah dimiliki manusia sehingga disebut sebagai sifat-sifat yang dapat
dikomunikasikan.

1. Kekudusan yang Sempurna


Kekudusan yang sempurna dari Allah berbicara mengenai kemurnian mutlak. Ia
tidak dapat berdosa atau menyebarkan dosa. Ia sempurna tanpa dosa. Kekudusan
adalah watak Allah di dalam Dia . Ia kudus secara sempurna dalam apa yang Ia
pikir, katakan, lakukan. Kekudusan adalah kemampuan untuk hidup konsisten
dengan sifat dasar dari hidup. Kekudusan adalah tema utama dalam Kitab Suci
dan kuipan-kutipan berikut megilustrasikannya:
a. Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN ,Allahmu kudus, Imamat 19:2
b. Allah memerintahkan agar orang Israel menjadi kudus. Karena Ia kudus,
Imamat 11:44-45, 1 Perus 1:16
c. Tuhan mulia di dalam kekudusan, Kel 15:11
d. Allah yang kudus tidak dapat membiarkan dosa, Yes 59:1, Habakuk 1:3
e. Roh Kudus dikirim kepada orang percaya untuk menjadikan dia kudus, Yoh
14:26, Ibrani 2:11, Wah 4:8
f. Kekudusan adalah penglihatan utama yang diberikan kepada nabi Yesaya
kemudian datanglah nubuat jabatannya. Yesa 6:1-6
g. Kekudusan adalah kebenaran yang tegas dalam Tabernakel Musa dalam
berbagai tempatnya, Tempat Kudus dan Yang Mahakudus, Kel 26:33, 1 Raj-
raja 6:16
h. Yesus Kristus adalah Yang Kudus secara sempurna, Mark 1:24

2. Kebenaran yang Sempura


Kebenaran adalah kekudusan dalam tindakan melawan dosa. Kekudusan Allah
menuntut supaya dosa diadili dan orang percaya harus dihukum. Pehukuman itu
adalah kebenaran dan keadailan Allah (Roma 2:8-9, 2 Tesalonika 1:8). Kebenaran
adalah Allah yang kudus yang bertindak di dalam cara yang benar dan adil
terhadap ciptaan-Nya. Kebenaran Allah adalah kekudusan-Nya dalam menangani
secara benar pada ciptaanNya. Kebenaran ini terlihat dalam pehukuman, Kej 2:12,
Roma 1:32 dan ganjaran, Roma 2:7, Ibrani 11:26, Ulangan 7:9-13, Maz 58:11,
Mat 25:21
Ayat-ayat Alkitab yang membuktikan pernyataan –pernyataan tersebut
diantaranya:
a. Segala jalan-Nya adil. Ia Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan
benar, Ul 32:4

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 10


b. Hakim segenap bumi akan menghukum dengan adil, Kej 18:25
c. Kebenaran adalah milik Tuhan , Dan 9:7
d. Benar dan adil segala penghakiman Tuhan , Wah 16:5-7
e. Kebenran dan kekudusan yangsesungguhnya adalah ciri manusia baru yang
disesuaikan denga gambar Allah di dalam Kristus, Efesus 4:24

3. Kasih yang Sempurna


a. Kasih Allah
Kasih adalah inti dari sifat dasar Allah. Kasih Allah adalah kesempurnaan
cinta kasih Allah yang telah menggerakkan Dia untuk memberikan Diri-Nya
kepda ciptaan-Nya secara kontinyu. Kasih itu bukan hanya emosi. Ini adalah
tindakan kehendak Allah yang dengannya Ia memberikan Diri-Nya secara
kekal.
.Kasih itu sendiri adalah suatu tritunggal: harus ada yang mengasihi, kasih dan
yang dikasihi. Di dalam ke Allahan, kasih mendapatkan ekspresinya yang
sempurna di dalam Tritunggal dari Bapa (Pengasih) , Anak ( Yang dikasihi)
dan Roh Kudus (Kasih), Mat 3:16, 14:31
Di dalam Allah kita mempunyai : Bapa yang sedemikian mengasihi, sehingga
Ia menganugerahkan (Yoh 3:16) Anak dari kasih-Nya (Kol 1:13) dan Kasih
dari Roh Kudus (Roma 15:30, Gal 5:22).
Kasih di dalam keallahn ini , diungkapkan kepada manusia, bukan hanya di
dalam penyelamatan, tetapi juga dalam menghakimi dosa melalui karya
penebusan Salib, sedang kasih Allah memungkinkan keselamatan diperoleh
orang percaya.
Ayat-ayat Alkitab mendukung hal tersebut:
1. Allah adalah kasih, 1 Yoh 4:8
2. Ungkapan yang sempurna dari KeAllahan terlihat di Kalvari, Yoh 3:16,
Gal 2:20
3. Barangsiapa yang tinggal di dalam kasih, tinggal di dalam Allah , 1 Yoh
4:16-19
4. Allah menghendaki agar jenis kasih yangsama dalam KeAllahan ada pada
umat-Nya, Yoh 17:24-26

b. Kebaikan Allah
Kebaikan Allah adalah pemeliharaan dari Allah kepada semua ciptaan-Nya.
Maz 145:9,15,16, Ayub 38:4, Mat 6:26, Maz 36:5, 104:21, Kisa 14:17, Roma
2:4.

c. Kasih Karunia Allah


Kasih karunia dalah anugerah Allah yang tidak seharusnya, yang tidak
sepantasnya dan tidak semestinya diterima yang dianugerahkan kepada orang
berdosa. Efesus 1:6,7 2 Tim 1:2, Titus 1:4

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 11


d. Rahmat Allah
Rahmat adalah kasih sayang Allah atas keadaan yang meneyedihkan dari
orang percaya karena dosa. Efesus 2:4, Yakobus 5:11, Mazmur 102:13,
Roman11:30-31

e. Rasa kasihan Allah


Rasa kasihan adalah rasa susah karena penderitaan orang lain dengan
dorongan untuk menolong. Ini adalah kasihan, simpati yang sangat
berhubungan dengan kemurahan hati. Yesus tergerak dengan rasa kasihan di
dalam pelayanan-Nya Mat 9:36, 18:27, Lukas 15:20, Mazmur 78:38.

f. Kemurahan Allah
Kemurahan adalah kebajikan yang lemah lembut dari Allah Efesus 2:7,
Kolose 3:12, Titus 3:4, Mazmur 31:21 Yesaya 54:8, Yoel 2:13.

4. Kesetiaan yang Sempurna


Kesetiaan yang sempurna dari Allah berarti bahwa Allah secara mutlak dapat
dipercay, setia dapat diandalkan dan benar dalam FirmanNya. Firman-Nya dalah
kebenaran dan IA secara mutlak dapat diandalkan Yes 25:1, Ulangan 7:9, Yesaya
49:7, Ulangan 32:4. Kesetiaan diterapkan di dalam Kitab Suci kepada Allah dan
Firman-Nya. Allah tidak dapat berdusta. Ialah satu-satunya Allah yang benar, Maz
89:37, Yoh 17:3, 1 Yoh 5:20, Maz 86:15
a. Perintah-perintah dan kesaksian Allah dapat dipercaya,Maz 119:86
b. Allah setia, 1 Kor 1:9
c. Tuha yang setia akan menguatkan dan memelihata umat-Nya, 2 Tes 3:3, 1 Tes
5:24
d. Walaupun manusia menyangkal diri mereka, namun Dia tetap setia dan tidak
dapat menyangkal diri-Nya, 2 Tim 2:13
e. Yesus Kristus adalah Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia,
Ibrani 2:17

Dr. A.H Strong dalam Systematic Theology, mendaftarkan ringkasan sifat-sifat


ilahi sebagai berikut:
1. Sifat-sifat Absolut atau Imanen
a. Spiritualitas, yang meliputi:
(1). Hidup
(2) Kepribadian
b. Keadaan tak terhingga, meliputi:
(1) Berada –sendiri
(2) Tidak berubah
(3) Kesatuan
c. Kesempurnaan, meliputi:
(1) Kebenaran
(2) Kasih

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 12


(3) Kekudusan

2. Sifat-sifat Relatif atau Transitif


a. Dihubungkan dengan waktu dan ruang
(1) Kekekalan
(2) Keluarbiasaan
b. Dalam hubungan dengan Penciptaan
(1) Kemahatahuan
(2) Kemahahadiran
(3) Kemahakuasaan
c. Dalam hubungan dengan Wujud Moral
(1) Ketulusan dan Kesetiaan atau Kebenaran Transitif
(2) Kemurahan dan Kebaikan atau Kasih Transitif
(3) Keadailan dan Kebenaran atau Kekudusan Transitif

V. KEALLAHAN YANG KEKAL


Tidak ada pena atau lidah manusia yang dapat menjelaskan tentang Allah hanya
dengan kata-kata, dan bahwa pikiran manusia yang terbatas, tidak dapat
menerangkan rahasia KeAllahan. Alkitab tidak moncoba menerangkan rahasia itu,
hanya menyatakannya, Kol 2:2, 1 Tim 3:16
Bila Allah tidak mengungkapkan Diri-Nya kepada manusia, tidak mungkin bagi
manusia untuk menemukan Allah bagi dirinya. Manusia dnegan semua pencariannya
tidak dapat menemukan Allah. Allah sendirilah yang harus berprakarsa, Ayub 11:7,
Mat 11:25-27. Allah inilah yang telah melakukan di dalam firman-Nya, Alkitab.
Alkitab adalah wahyu dari Allah.. Jika manusia tidak menerima wahyu ini, ia akan
tersandung di dalam kegelapan pikiran manusiawi saja. Karena hal-hal yang
tersembunyi adalah bagi TUHAN Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah
bagi kita dan bagi anak-anak. Kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan
segala perkataan hukum Taurat ini, Ulangan 29:29

A. KeAllahan
Dalam Kol 2:9 “Sebab dalam Dialah (Kristus) berdiam secara jasmaniah seluruh
kepenuhan KeAllahan (keadan ilahi). Alkitab mengungkapkan bahwa di dalam
KeAllahan Kekal ada tiga hal yang disebut sebagi Bapa, Anak dan Roh Kudus .
Mat 28:19, 3:16-17, 1 Yoh 5:7-8, Yoh 14:6-17.
Fakta bahwa Bapa. Anak dan Roh Kudus dihubungkan ada eksistensi –bersama,
persamaan bersama di dalam sifat dasar, kuasa dan sifat-sifat, sebagaimana juga
kekekalan bersama sebagai wujud. Hal demikian tidak akan dilakukan bila hanya
makhluk atau hanya sebagai pengaruh. Pernyatan iman pada permulaam bagian
ini menyatakan bahwa “KeAllahn yang kekal, yang telah menyatakan diri-Nya
sebagai satu Allah, yang terdiri dari tiga Oknum, yaitu Bapa, Amak dan Roh
Kudus. Yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dibagi di dalam esensi, yang

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 13


ekeal bersama, ada bersama, sama-bersama di dalam tabiat, sifat-sifat, kuasa dan
kemuliaan”. Allah adalah satu Esensi yang tak terbagi dan tidak dibagi, tetapi di
dalam satu Allah yang benar ada tiga pembedaan yang kekal, Bapa, Anak dan
Roh Kudus.
Allah Alkitab diungkapkan sebagai tritunggal di dalam tabiat dan keberadaan.
Kitab Suci menunjukkan bahwa Allah selalu diungkapkan sebagai yang Satu di
dalam Tiga dan Tiga di dalam Satu, itulah trinitas.
Studi mengenai kesatuan Allah harus selalu dalam hubungan dengan ketigaan
dari Allah, dan studi mengenai ketigaan Allah harus selalu dalam kerjasama
dengan wahyu mengenai kesatuan Allah. Kalau tidak demikian akan menjadi
satu yang ekstrim dan menjadi bidat. Jadi perlu sekali adanya kesimbangan
Alkitabiah.

B. Kesatuan KeAllahan
1. Ayat-ayat Perjanjian Lama
Ulangan 4:35, 39. Kel 20:3, 1 Samuel 2:2. Dari ayat-ayat ini menunjukkan
dengan jelas bahwa hanya ada satu Allah atau bahwa Allah itu esa dan
bahwa Ialah Allah yang satu-satunya dan benar.

2. Ayat-ayat Perjanjian Baru


Markus 12:29, 1 Kor 8:4, Markus 12:32, Galatia 3:20. Perjanjian Baru secara
pasti menyatakan kesatuan Allah. Kekristenan melanjutkan iman yang benar
orang Israel di dalam fakta bahwa bahwa itu adalah monoteistik.

C. Ketigaan KeAllahan
Kitab Suci berbicara mengenai dua jenis kesatuan atau keutuhan, kesatuan yang
absolut dan kesatuan yang mejemuk. Ini terlihat dalam penggunaaan dua kata
Ibrani dan dua kata Grika yang diterjemahkan dengan kata “satu” (one). Kata
Ibrani itu adalah “yachead” dan “Echad”.
YACHEAD berbicara tentang kesatuan yang absolut. Kata ini digunakan sekitar
dua belas kali di dalam Perjanjian Lama, tetapi tidak pernah untuk menerangkan
kesatuan Allah. Kej 22:2,12, Mazmur 22:20, Zak 12:10, Yer 6:26.
ECHAD berbicara tentang kesatuan yang majemuk atau kolektif yang terdiri dari
lebih dari seseorang, yaitu satu kerumunan, satu umat, satu bangsa.
Kata Ibrani untuk keesaan yang majemuk kembali diungkapkan dalam ayat ini.
Keesaan Allah adalah keesaan yang majemuk. Kesatuan Allah bukan secara
bilangan. Dari Kejadian samapai Wahyu, Allah dari Alkitab tidak pernah
dinyatakan sebagai bilangan tunggal sendiri, atau angka satu. Kesatuan Allah
adalah kesatuan yang majemuk, satu esensi yang tidak dapat dibagi dan tidak
terbagi dengan tiga pembeda yang kekal.
Di dalam KeAllahan ada tiga pusat kesadaran yang dikatakan sebagai Bapa
Anak dan Roh Kudus. Bukannya da tiga Alah yang terpisah, tetapi tiga oknum di
dalam satu Allah yangdapat dibedakan tetapi tidak dapat dibagikan.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 14


1. Ayat-ayat Perjanjian Lama
Kej 1:1-2 Kata untuk Allah adalah Elohim sebagai jamak dari kata Ibrani
“EL”. Ini adalah kata uni-plural, yang menunjuk kepada kejamakan Oknum-
oknum Ilahi tanpa menyatakan bilangan.
Perjanjian Lama berbicara mengenai:
Bapa , Yes 63:16, Maleakhi 2:10
Anak , Maz 45:7-8, Amsal 30:4, Yeyasa 7:14
Roh Kudus, Kej 1:2, Yesaya 11:1-3

2. Ayat-ayat Perjanjian Baru

Wahyu Allah di dalam tiga Oknum dapat dibedakan dalam pelayanan dari Anak
Allah yang keberkatan itu. Allah harus mengungkapkan diri-Nya. Wahyu yang
paling jelas tentang Allah sebagai tritunggal elah datang melalui satu dari
oknum-oknum Allah ini. Satu-satunya jalan Allah dapat diungkapkan kepada
manusia yaitu dengan menjadi manusia. Semuanya dinubuatkan dan digenapi di
dalam Kelahiran dari Anak Allah melalui perawan. Ia dalah Allah yang
dimanifestasikan di dalam daging Yes 7:14, Kej 3:15, Mat 1:21-23, Yoh 1:1-3

Satu-satunya jalan Allah dapat diungkapkan kepada manusia yaitu dengan


menjadi manusia. Semuanya itu dinubuatkan dan digenapi di dalam Kelahiran
dari Anak Allah melalui perawan. Ia adalah Allah yang dimanifestasikan di
dalam daging, Yes 7:14, Kej 3:15, Mat 1:21-23

D. Hubungan dan Pembedaan di dalam KeAllahan


1. Kitab Suci mengenal Tiga sebagai Allah
a. Bapa adalah Allah (Yoh 6:27, 1 Pet 1:2, Roma 1:7)
b. Kristus adalah Allah (Yoh 1:1, Titus 2:13, Roma 9:5)
c. Roh Kudus adalah Allaj Kis 5:3-4

2. Kitab Suci mengenal pembedaan yang jelas sebagao Oknum-oknum


a. Anak menganal Bapa yang berbeda dari DiriNya (Yoh 5:32,37)
b. Bapa dan Anak diperbedakan sebagai yang memperanakkan dan yang
diperanakkan Maz 2:7, Yoh 1:14-18
c. Anak mengetahui bahwa bahwa Ia dikirim oleh Bapa, dan bahwa Roh
Kudus akan dikirimkan dari Bapa melalui Anak Yoh 10:36, Gal 4:4, Yoh
14:16,17, 15:26

3. Kitab Suci mengenal tiga di dalam Penciptaan


a. Bapa di dalam penciptaan Kel 20:11
b. Anak di dalam penciptaan. Kol 1:16-17, Yoh 1:3
c. Roh Kudus di dalam penciptaan, Ayub 33:4, Maz 104:30, Kej 1:2

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 15


4. Kitab Suci menunjukkan kekekalan dari KeAllahan
a. Kekekalan Bapa , Ul 33:27, Maz 90:2
b. Kekekalan Anak Mikha 5:2, Yoh 1:1, Fil 2:6
c. Kekekalam Roh Kudus Ibrani 9:14

5. Kitab Suci menunjukkan kemahahadiran KeAllahan


a. Kemahadiran Bapa . Yer 23:23-24
b. Kemahadiran Anak , Mikha 5:2, Yoh 1:1, Fil 2:6
c. Kemahahadiran Roh kudus Ibr 9:14

6. Kitab Suci menunjukkan kemahatahuan KeAllahan


a. Kemahatahuan Bapa Amsal 15:3, Ibrani 4:12, 1 Yoh 3:20
b. Kemahatahuan Anak Yoh 21:17, Kol 2:3
c. Kemahatahuan Roh Kudus 1 Kor 2:10

7. Kitab Suci menunjukkan kemahakuasaan KeAllahan


a. Kemahakuasaan Bapa Mat 19:26
b. Kemahakuasaan Anak Fil 3:21, Wah 1:8, Mat 28:18
c. Kamahatahuan Roh Kudus i Kor 12:8-11

8. Kitab Suci menunjukkan tidak berubahnya KeAllahan


a. Tidak berubahnya Bapa Maleakhi 3:6, Yak 1:17
b. Tidak beribahnya Anak Ibrani 13:8
c. Tidak berubahnya Roh Kudus dinyatakan secara tidak langsung

BAPA

Bapa adalah Allah, oknum yan jelas. Ia kekal, berada dengan senirinya, tak kelihatan dan
abadi, berdiam di terang yan gtak dapat didekati manusia. 1 Tim 6:16, 1 Tim 2:5, 1 Kor 8:4
Yoh 6:27, 1 Pet 1:2, Ul 32:4, Luk 12:30

ANAK

Anak adalah Allah, Oknum yang berbeda yan gsama besarnya dengan Bapa dan Roh Kudus.
Ia adlaah kepribadian yan glain yang dijadikan kelihatan karena inkarnasi. Anak ada
sebelumnya, yaitu Ia ada sebelum dunia ada. Ia berada secara kekal dengan Bapa dan denga
Roh Kudus. Mikha 5:2, Yoh 8:56-58, Yoh 17:5, 1 Kor 15:47, Filipi 2:6-7

Anak harus disenbaha sebagai Allah. Anak adalah Allah yan memanifestasi di dalam daging ,
1 Tim 3:16, Yoh 1:14-18

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 16


ROH KUDUS

Roh Kudus adalah Allah, kepribadian yang berbeda. Ia bukan hanya pengaruh, tetapi Oknum
Ilahi, yang sama-bersama dan sama kekal dengan Bapa dan Anak, Kej 1:2, Yesayasa 63:10,
Yoel 2:20, Mat 10:20, Luk 12:12, Yoh 14:16-17

E. Pandangan Bidat Mengenai KeAllahan


Bidat-bidat Gereja mula-mula mengenai wahyu KeAllahan jatuh ke dalam dua hal ekstrim,
Unitarianisne dan Triteisme
1. Unitarianisme
Unitarianisme menerima adanaya satu Allah dan menolak, mengabaikan atau salah
memahami tentang ketiganya.
a. Arianisme
Arian, seorang bidat Gereja mula-mula, mengajarkan bahwa KeAllahan terdiri dari
satu Oknum yang Kekal yang pada permulaannya, menciptakan menurut gambar-Nya
seorang makhluk yang super-malaekat, Anak yang dilahirkan, yang oleh-Nya Ia
membuat bumi dan bahwa Roh Kudus adalah mahkluk ciptaan ya gpertama dan
terbesar yang diciptakan oleh Anak. Pandagan bidatnya adalh bahwa Allah adalah satu
Allah yang merupakan bilangan yang dihitug dan bahwa Anak dan Roh adalah
makhluk ciptaan.

b. Sabelianuisme
Uskup Sabellinus , seorang bidat Gereja mula-mula, mengajarkan bahwa Bapa,Anak
dan Roh Kudus sebenarnya merupakan tiga aspek atau tiga manifestasi dari Allah yang
secara mutlak adalah satu, Ini bertentangan dengan Kitab Suci yan gmengadakan
pembedaan yang jelas diantara Bapa, Anak dan Roh Kudus

c. Triteisme
Triteisme menerima ketigaan Allah tetapi menolak keesaanNya. Ajaran ini tidak
seimbang tentang wahyu Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini menyangkal
keesaan Oknum-oknum itu di dalam KeAllahan. Dimana ketiganya adalah tiga
kepribadian yang dapat dibedakan didalam satu Allah, tetapi bukan tiga Allah yang
terpisah.

F. Kredo Athanasian dan Pernyataan Doktrinal


Kredo Anathasian
Kuasa yang kekal dan KeAllahan adalah trinitas. Roma 1:20, Mat 28:19
Iman Kristiani yangbenar adalah ini, yaitu kita menyembah satu Allah di dalam trinitas dan
trinitas di dalam keesaan, tanpa mengacaukan Oknum-okmun itu atau membagi substansinya.
Karena ada satu Oknum Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Dan di dalam Trinitas, tidak ada yang mendahului atau sesudah yang lain, tak ada yang
pertama dan terakhir, tidak ada yang lebih besar atau kurang besar dari yang lain, tetapi
keseluruhan tiga Oknum bersama-sama kekal bersama-sama.sehingga di dalam semua hal,
Keesaan di dalam Trinitas dan Trinitas di dalam Keesaan yang harus disembah.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 17


G. Karakteristik yang Kekal dar KeAllahan
Sifat-sifat dan karakteristik KeAllahan tidak berubah. Allah satu di dalam karya-Nya,
tetapi tidak di dalam wahyu dan manifestasi.
1. Karakteristik dari Bapa
Karakteristik dari Bapa, konsisten di dalam setiap pernyataan yang jelas.
a. Orang pertama di dalam ragam operasi. Penyebab pertama yang Asli, Sumber,
Permulaan, Awal, Sumberutama semua hikmat Yang Absolut. Kej 1:1” Pada
permulaannya Allah.....
b. Dasar penebusan kita Yoh 3:16
c. Pembuat Perjanjian dan Pemelihara Perjanjian, Penjanji Perjanjian
d. Arsitek, Perencana, Pengendali dan Penyokong.
e. Terang, Hidup dan Kasih
f. Kemuliaan, Keagungan , Terang yang Tak Terhampiri, kekudusan dan Api, 1 Tim
6:16, Ibrani 12:29
g. Bapa yag tidak kelihatan, yang Rohani , yang Kekal.
h. Yang memperanakkan Yoh 3:16, 1 :10-12
i. Omnipotent, Omnipresent, Omniscience, Tak Berubah, Kekal.

2. Karakteristik dari Anak


Karakteristik Anak juga konsisten di dalam semua pernayatan yang jelas
a. Oknum kedua di dalam ragam opersi, untuk maksud penebusan. Bukan l;ebih
rendah, bukan tidak sama tetapi menakklukkan diri dan patuh di dalam rencana
penebusan pada kehendak Bapa. Yang menjadi subjek, Anak yang dengar-
dengaran.
b. Firman yang kekal Yoh 1:1-3
c. Mediator, Perantara dan Hakim diantara Allah dan manusia . Penegenha dan
Pembela.
d. Manusia –Allah. Persekutuan tabiat Ilahi dan tabiat manusia di dalam satu Oknum.
Fieman yang menjadi daging. Yoh 1:14-18. Allah yang memanifestasi di dalam
daging.
e. Anak satu-satunya yang Dilahirkan. Kepenuhan KeAllahn secara badani di dalam
bentuk manusia (Kol 1:19, 2:9)
f. Penebus, Juruselamat, Kasih Karunia Allah yang dipersonofikasikan
g. Tubuh dan darah yang dipersembahakan. Pengesahan dari perjanjian oleh darah.
h. Oknum pusat dari KeAllahan, Yang berada di tengah
i. Wahyu dan ekspresi yang kelihatandari Allah yang tidak kelihatan di dalam bentuk
manusia .Roma 1:19-20
j. Anak yang kekal, sama bersama di dalam kuasa, tabiat, sifat-sifat dan kemuliaan
denga Bapa dan Roh Kudus.

3. Karakteristik dari Roh Kudus


Karakteristik dari Roh Kudus selalu konsisten di seluruh Kitab Suci dan tipe serta simbol dari
Roh

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 18


a. Oknum ketiga di dalam ragam operasi untuk maksud penebusan. Tidak lebih rendah,
juga bukantidak sama, tetapi adlaah Oknum pelayan di dalam KeAllahan, yang
menunuk kepad Bapa dan Anak.
b. Menucul dari Bapa melalui Aak (Yoh 15:26, 16:16
c. Pemberi Inspirasi, pemberi Wahyu, Pemberi Iluminasi Firman, Firman tertulis dan
hidup, Penghubung dan Guru
d. Pemberi hidup, Urapan, Pengurapan 1 Yoh 2:20,27
e. Kuasa yang menyucikan, Yang berdiam di kalangan orang percaya. Yang hadir di
Gereja
f. Yang berbuah-buah, Buah Roh
g. Tidak terhitung, Kelipatan, Yang tidak habis-habisnya
h. Yang disimbilkan sebagai Sungai, Hujan, Buah, Minyak Api, Angin, Merpati,
Meterai, karunia
i. Roj Kekal, Yang tak kelihatan yang sama bersama di dalam watak, sifat-sifat dan
kemuliaan denga Bapa dan Anak.

H. Ilustrasi-ilustrasi Ke Allahan
1. Ilustrasi Alam tentang Tritunggal
a. Terang (Kej 1:1-5)
Terang adalah satu –keesaan
Terang dimanifestasikan di dalam tiga warna utama yaitu kuning keemasan, perah
padam dan biru langit

b. Air
Air adalah satu kesatuan. Air dimanifestasikan di dalam tiga bentuk – air-es dan uap

c. Matahari
Ada satu matahari dalam hubungan dengan bumi-satu terang utama yang menguasai
Matahari yang satu ini memanifestasikan tiga kekuatan – terang-api-energi

d. Ruang
Ruang adalah suatu keseluruhan- keesaan-Satu
Ruang memiliki tiga dimensi – panjang-lebar-tinggi/dalam

e. Kekekalan
Kekekalan adalah satu – tanpa waktu
Kekekalan juga berlipat tiga –waktu lampau- kini-yang akan datang

f. Segitiga
Satu segitiga adlah objek yang lengkap –keesaan. Satu segitiga juga objek yang berisi
tiga. Ambillah satu sisi maka segitiga itu akan rusak.

g. Manusia
Manusia adalah satu-satu oknum yang menyatu dan merupakan keseluruhan.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 19


Manusia adalah kelipatan tiga atau tripartit – roh-jiwa-tubuh, dua bagian yang tidak
kelihatan dan satu bagian yang kelihatan

h. Kesadaran
Manusia adalah mahkluk yang tritunggal, mempunyai roh,jiwa dan tubuh,mempunya
kesadaran yang berlipat tiga
Kesadaran berartimengenal diri sendiri. Roh adalah bagian manusia yang sadar akan
Allah yang mengadakan kontak dengan dunia roh. Jiwa adlah bagian menuaia yang
sadar diri yan gmengadakan kontak dengan dunia batin. Tubuh bagian yang sadar
indriah dari manusia yang mengadakan komtak dengan dunai alamiah. Ketritunggalan
manusia adalah rahasia, namun meruakan realitas, ! Tes 4:23

2. Simbol dan Tipe Alkitab tentang Tritunggal.


Kitab Suci limpah dengan simbol dan tipe yang mulia yang menyatakan ketritunggalan
Allah
a. Matahari, bulan dan bintang-bintang, Kej 1:14
Ketiganya adalah sumber terang dan kehidupan manusia.Dan ini yang pertama
dimanifestasikan di Alkitab sebagai tiga, Ini menujukkan karakteristik dari KeAllahan
Matahari : Sumber terang dan Kehidupan – Bapa
Bulan –Menjadi seoerti darah, Anak Wahyu 6:12
Bintang-bintang – Yang banyak, Roh Kudus di dalam orang kudus

b. Bahtera Nuh
Allah menyuruh Nuh membuat Bahtera menurut spesifik yang Ia berikan. Dibuat
dengan tiga tingkat : Tingkat satu – Bapa , Dasar, Permulaan
Tingkat dua – Anak-Pintu, Jalan , Yoh 10:9
Tingkat tiga – Roh Kudus, Jendela, Pemberi ilham , Yoh 14:26

c. Tongkat, Batu, Air Kel 17:1-8


Orang Israel yang haus di padang gurun. Allah mendengar keluhan mereka dan
menyuruh Musa memukul Batu dan airpun mengalir.
Tongkat – Allah Bapa. Ia mmeukul Anak di Kalvari. Adalah berkenan kepada Bapa
meremukkan Anak-Nya (Yes 53:10). Allah memberikan Anak-Nya sebagai
korban karena dosa (Yoh 3:16)
Batu – Anak . Dipukul karena kita. Mereka minum dari Batu yang mengikuti
mereka , 1 Kor 10:4
Air - Roh Kudus, Yoh 7:37-39. Roh Kudus mengalir dari Anak sebagai air yang
menyejukkan, yang memberi hidu. Yang haus dapat datang dan minum.

d. Tabut Perjanjian. Yang kelihatan mengungkapkan yang tidak kelihatan


Tabut Perjanjian ditutup oleh Tutup –Pendamaian dengan dua Kerub
Kemuliaan menaungi semua yang tiga ini dibuat dari sepenggal emas Kel 25:17-22,
Ibrani 9:5.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 20


Sepenggal emas - Satu kerub – Bapa
Tutup Pendamaian – Anak, terpercik darah
Satu Kerub – Roh Kudus Roma 3:25
Diantara Kerub dan diatas Tutup Pendamaian yang dipercik darah ada kemuliaan
Tuhan, kehadiran Allah. Di tengah ciptaan tipe tritunggal itu, Allah berkomunikasi
dengan bangsa-Nya Bil. 7:89

e. Tongkat Harun
Tongkat Harun yang berbunga adalah ciptaan tipe yang mengagumkan lainnya dari
tritunggal Allah.
Tunas - Bapa,Sumber , Permulaan
Satu Tongkat - Bunga – Aak – Dipukul, Bau Harum
Buah Badam – Roh Kudus , Berbuah-buah

f. Allah Abraham, Ishak dan Yakub


Ketiga pria itu membayangkan karakteristik dan pelayanan KEAllahan, sebagai Bapa,
Anak dan Roh Kudus
Allah dari Abraham –Allah Bapa, Janji, Perjanjian
Ishak - Satu-satunya yang dilahirkan, Korban
Yakub - Roh Kudus,Yang mengurapi, Berbuah-buah
Hanya tiga orang yang berkenan Dia dipanggil sebagai Allah Abraham (sebagai Bapa)
yang mempersembahkan satu-satunya anak-Nya, Ishak (sebagai Yesus ) dan Yakub
yang dari Abraham melalui anaknya Ishak dan adalah sebagai oknum ketiga tritunggal
manusia, yang mengurapi batu Bethel “Rumah Allah”.

KeAllahn Secara Badaniah

Kitab Suci menyatakan bahwa kepenuhan KeAllahan berdiam secara badaniah di dalam
Anak.

Tuhan Yesus Kristus adalah wahyu KeAllah yang kelihatan dan secara badaniah Ialah
manifestasi yang kelihatan dari Oknum-oknum Allah yang tidak kelihatan. Alkitab
menunjukkan bahwa Bapa dan Roh Kudus berdiam di dalam Anak.

Bapa berdiam di dalam Anak (Yoh 14:8-11). Semua yang Yesus katakan dan lakukan adalah
oleh berdiamnya Bapa di dalamNya

VI. NAMA-NAMA ALLAH


Orang Ibrani mengatakan tentang Alah dan NamaNya” Dirinya adalah nama-Nya dan
namaNya adalah Dia sendiri.
A. Nama-nama Penciptaan atau Elohistik dari Allah
Nama-nama Elohistik dari Allah adalah nama-nama yang mengenai hubungan Allah
dengan ciptaanNya atau makhluk . Nama “El” berarti “kuat” berkuasa atau kekuatan.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 21


Elohim adalah jamak dari “El” dan berbicara kejamakan dari Oknum-oknum Ilahi di
dlam KeAllahan. El mengartikan objek dari penyembahan dan bukan nama Ilahi.
Bila nama El digunakan sebagai nama majemuk, pada umumnya diasisiasikan atau
digunakan untuk menunjukkan suatu kuasa atau atribut Allah dalam hubungan dengan
ciptaan-Nya atau makhluk.
1. El – “Kuat, berkuasa atau kekuatan:. Ini adalah bentuk singular. Ini digunakan
untuk Bapa, Anak dan Roh Kudus
Bapa adalah El (Kej 14:18-22)
Anak adalah El Yes 7:14, Immanuel El Yes 9:6-9
Roh Kudus adalah El Ayub 33:4, 37:10
2. Elohim – Bentuk jamak dari oknum-oknum Ilahi. Ini digunakan sekitar 2500 kali di
dalam Perjanjian Lama Kej 1:1. Ini digunakan untuk Alla Tritunggal, Kel 3:1-6
Ini juga digunakan untuk kepenuhan KeAllahan di dalam Anak Maz 45:2,6
3. El-Elyon – Allah Yang Maha Tinggi, Kej 14:18
4. El-Roi – Allah Yang Melihat Kej 16:13-14
5. El-Shaddai – Allah Yang Maha Kuasa , Allah Yang Mencukupi Semua Kej 17:1
6. El –Olam – Allah Yang Kekal Kej 21:33
7. El-Beth-El Allah –dari Rumah Allah Kej 31:13, 35:7
8. El-Elohe-Israel-Allah, Allah dari Raja Israel Kej 33:20
9. Eloah –Allah Yang Esa Ulangan 32:15, Daniel 2:11
10. El Gibbor – Allah, Yang Berkuasa atau yanng besar Yes 9:6, Yer 32:18-19
11. El-Elyon-Allah ,Yang Maha Tinggi, Maz 91:1-2, 78:56
12. Elohim- Saboath –Allah dari Semesta Maz 80:7,14
13. Adon atau Adonai-Tuan pemilik atau Tuan-tuan, Pemeriantah dari Semua Maz
147:5, 86:12
14. Immanu –El –Allah beserta kita Yesaya 7:14, Mat 1:21-23
Allah yang menjadi daging. Logos yang berinkarnasi Yoh 1:1-3

B. Nama-nama Penebusan dari Allah atau Yehovahistik


Nama-nama penebusan dari Allah yang diungkapkan sebagai Yehovah ( atau Yahweh)
adalah nama Oknum Allah sendiri . Nama Yevohah ini pada umumnya diterjemahkan
dengan LORD (TUHAN). Orang Ibrani memaksudkan nama ini sebagai nama Allah
yang tak dapat disebutkan.
Kata-kata Ibrani untuk nama ini ada empat yaitu JHVH atau JHWH, yang disebut
sebagai “tetragrammation” empat huruf.
Yehovah adalah AKU ADA YANG AKU ADA . Ini berarti “ada” atau “Aku akan ada
semua yang akan ada” ..Ini berati bahwa Allah adalah Yang kekal , Yang tidak dapat
diubah dan Yang Tiada berubah dan Ia akan menjadi semua seperti yang diharapkan
Ia ada.
Nama-nama majemuk ini sellu dikaitkan dengan suatu kebutuhan manusia, dan
disinilah Alllah akan menjadi semua seperti yang dibutuhkan umat-Nya, Ia ada.
Iamengatakan tentang diri-Nya”TUHSN” adalah nama-Ku, inilah peringatan-Ku
kepada semua generasi” ( Kel 3:14-15, Yesaya 42:8, Yeremia 16:21, Amos 5:8)

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 22


1. Yehovah (Yahweh atau TUHAN) AKU ADA YANG AKU ADA ( Kel 3:14-15)
:Aku akan ada apa yang Aku akan ada” Ia yang Ada-Sendirinya yang
mengungkapkan Dirir-Nya kepada manusia dalam maksud penebusan (Mal. 3:6)
2. Yehovah –Elohim, Tuhan Allah Pencipta-Penebus , Kej 2:4
3. Yehovah-Elohim-Saboath –Tuhan Allah semesta alam,yaitu Tuhan semua di sorga,
ciptaan dan makhluk Maz 84:8
4. Yehovah Jireh- Tuhan akan menyediakan Kej 22:14
5. Yehovah Rapha – Tuhan yang menyembuhkan Kel 15:26
6. Yehovah Nissi –Tuha panjiku Kel 17:15
7. Yehovah Kanna- Tuha yang cemburun Kel 20:5
8. Yehovah Makaddeskum – Tuha yang menyucikan Kel 31:13
9. Yehovah Rqah (AtauRoi) – Tuhan Gembalaku Maz 7:17
10. Yehovah –Tsidkenu – Tuhan kebenaran kita Yermia 23:6

Masing-masing dan semua nama penebusan mejemuk ini menunjukkan bagaimana Allah
memenuhi kebutuhan Allah di dalam kuasa penebusan. Wahyu tertinggi dari nama-nama
penebusandi dapat di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehovah-Yehoshua-Christos – Tuhan Yesus Kristus atau Juruselamat

Yehovah yang Diurapi (Mat 1:21), Kis 2:34-36, Efesus 1:20-21, Lukas 2:11,26-27)

Nama Tuhan Yesus Kristus adalah nama penebusan yan terbesar yang pernah diungkapkan
ini menjadi nama Tritunggal semua nama penebusan majemuk dari Yehovah. Tuha Yeuss
Kristus adalah Penebus yang Diurapi Allah dan semua nama penebusan Perjanjian Lama
menunjuk dan mendapat penyempurnaan di dalam nama-nam penebusan-Nya. Ini nama
KeAllahn yang badaniah. Ini adlaah nama Tritungal untuk Allah tritunggal, Kol 1:19, Mat
28:19-20.

Bahan Ajar Teologi Proper STTPJ Page 23

Anda mungkin juga menyukai