Pengetahuan tentang perlunya Allah sangat penting untuk diajarkan karena tidak
sedikit orang yang berkata “tidak ada Allah”. Manusia hanya dapat mengenal Allah dengan
benar melalui Yesus Kristus dan Firman-Nya (Perhatikan Filipi 3:16, 1 Yohanes 1:1-3,
Yohanes 20:31, 2 Timotius 3:16-17, Ibrani1:1-3, Kolose 1:15-16)
Alkitab memberi wahyu mengenai Keallahan yang kekal, yang telah menyatakan diri-
Nya sebagai Allah yang esa, yang ada dalam tiga pribadi, Bapa, Anak dan Roh Kudus, yang
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan secara hakiki, sama-sama abadi, sama-sama
dalam keberadaan, sifat, kuasa dan kemuliaan. Hanya ada satu Allah yang abadi, yang tidak
terpisahkan dan memiliki hakikat yang tak terbagi dan dan dalam satu hakikat ini ada tiga
perbedaan kekal, Bapa Putra dan Roh Kudus.
I. EKSISTENSI ALLAH
A. Fakta Eksistensi Allah
Alkitab tidak mencoba untuk membuktikan eksistensi Allah, Alkitab hanya
menyatakannya. Para penulis Kitab Suci menerima eksistensi-Nya sebagai fakta yang telah
pasti. Keyakinan akan eksistensi Allah adalah hal yang mendasar secara mutlak bukan hanya
untuk pemahaman Alkitab tetapi juga untuk kehidupan itu sendiri. Dalam Ibrani 11:6
mengatakan bahwa ia yang datang kepada Allah harus percaya bahwa Ia ada, bahwa Ia
berada dan bahwa Ia adalah pemberi upah kepada Dia yang mencari Dia dengan teku.
Sehingga keyakinanpada eksistensi Allah adalah prasyarat supaya mempunyai iman di dalam
Dia secara pribadi. Jika seseorang menolak fakta eksistensi Allah ia tidak memiliki titik
referensi untuk memahami secara benar dirinya atau dunia di sekitarnya.
Iman adalah mata rantai penghubung diantara Pencipta dan ciptaan, Allah dan
manusia. Dalam Ibrani 11:1, iman menjadi bukti realitas hal-hal yang tidak terlihat. Allah
sebagai Roh tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi melalui iman kepada-Nya, sehingga
eksistensiya dikuatkan kepada orang percaya. Dalam hal Allah telah memberikan bukti yang
dapat dilihat dari eksistensi-Nya, tidak ada alasan untuk tidak percaya akan eksistensi-Nya,
Roma 1:20, Mazmur 53:1
3. Argumen Antropologis
Kata Grika untuk manusia adalah :anthropos”. Manusia adalah” karya yang agung” dari
tindakan keratif Allah . Ia dibuat di dalam gambar Allah sebagai kemuliaan yang
dimahkotai dari ciptaan (Kej 1:1,-28, Mazmur 94:9).
4. Argumentasi Ontologis
Argumentasi Ontologis ada hubungan denan argumentasi anthropologis. Manusia
bukan saja sebagai mahkluk inteligen, tetapi ia mempunyai keyakinan intuitif dan
pengetahuan tentang keberadaan Allah. Intuisi mberbicara tentang pemahaman atau
pengetahuan yang manuai miliki tanpa ada proses berpikir. Ini kadang dikatakan
sebagai instink agamawi pada manusia, yang menjadikan ia ingin menyembah sesuatu
atau seseorang.Manusia diciptakan sebagai penyembah untuk menyembah Allah.
5. Argumentasi Moral
Manusia dalah makhluk moral. Ia memiliki perasaan batin tentang yang benar dan
salah dan perasaan tanggungjawab untuk taatkepada yang benar dan menghibdari yang
salah. Alkitab menamankannya kata hati, dan memandangnya sebagai anugerah Allah.
Kata hati adalah saksi adanya pemberi hukum dan hakim agung yang mengadakan di
dalam manusia rasa tanggungjawab untuk yang benar (Roma 2:14-15, 1 Timotius 4:2,
Titus 1:15, Ibrani 9:14, Yohanes 8:9)
6. Argumentasi Biologis
Kata Grika “Bios” berarti “kehidupan” . Harus ada mahkluk yang merupakan sumber
kehidupan tertinggi, sumber dari semua kehidupan dan pemilik dari kehidupan asali
dan kekal itu sendiri, yaitu Allah, Mazmur 36:9, Yohanes 11:25, 14:6, 10:28.
7. Argumentasi Historis
Sejarah manusia menunju pada Tangan yangtidak kelihatan yang membimbing,
memerintah danmengawasi tujuan bangsa-bangsa. Dengan studi mendalam atas sejarah
akan mengungkapkan banyak ilustrasi fakta bahwa di belakang semuanay ada tangan
Allah yang bergerak untuk melaksanakan kehendak-Nya (Wahyu 17:17). Sejarah
membuktikan adanya Allah yang mengontrolnya.
8. Argumentasi Kristologis
Kristus dari sejarah adalah fakta dan tidaklah mungkin untuk menrangkan pribadi
Yesus Kristus terpisah dari keberadaan Allah. Kelahiran-Nya dari perawan, kehidupan
tanpa dosa, mujizat, pengajran, kematian, penguburan, kebangkitan dan kenaikann-Nya
semuanya tidak dapat diterangkan terpisah dari Allah. Yesus Kristus dalah wahyu
9. Argumentasi Bibliologis
Alkitab adalah bukti eksistensi Allah. Seperti yang ditulis dalam doktrin inspirasi,
bahwa Kitab Suci mengatasi semua tulisan lainnya karena diilhami secara ilahi.
Sebagai saksi yang tak mungkin salah tentang semua yang Alkitab komunikasikan
mengenai Allah, tentang sifat-Nya, dan maksud-Nya mala Alkitab harus diterima
sebagai akurat.
d. Idealisme
Teori ini berpegang bahwa realitas tertinggi adalah sifat dari pikiran. Teori ini
meninggikan dan mendewakan pribadi dan pikiran manusia atau pikiran alam
semesta sebagai Allah
1). Idealisme Impersonalistik
Ini berkata bahwa realitas terakhir adalah satu pikiran tunggal dan /atau
satu sistem yang dipersatukan. Ini menolak bahwa pikiran ini adalah
sebagai pribadi.
2). Idealisme Personal
Idealisme ini berpegang bahwa yang mutlak adalah pribadi yang meliputi
dalam dirinya semua diri yang terbatas dan membagikan pengalaman
mereka.
e. Mistisme Filosofis
Ini adalah setiap filsafat yang mencari untuk menemukan sifat dari realitas
melalui proses dari pikiran atau intuisi rohani. Idealis membedakan diantara
dirinya dengan sang diri yang besar. Tetapi yang mistik melihat dirinya telah
diidentifikasikan sang diri yang besar ini. Manusia di dalam dirinya adalah
allah, menjadikan dia tertipu dankekurangan pengetahuan yang tepat tentang
Allah
Pantheisme menjadikan alam sebagai allah dan kehilangan Allah alam ini. Pantheisme
materialistik menjadikan materi itu kekal dan kehilangan Allah yang menjadikan materi.
Hylozoisme menjadikan prinsip hiudp itu allah dan kehilangan Allah yang adalah sumber
hidup.Netralisme menjadikan suatu zat netral sebagai Allah dan kehilangan Allah pencipta
semua zat.
Idealisme menjadikan pikiran sebagai allah dan kehilangan Allah yang adalah pribadi riil
yang mempunyai pikiran yang sempurna.
Mistisisme Filosofis menjadikan dirinya sendiri sebagai allah dan kehilangan Allah yang
menciotakan semua manusia.
2. Pandangan Politheistik
Kata “Politheisme” terdiri dari dua kata “poly” yang berarti banyak dan “theos”
yang berarti “ Allah”. Jadi politheisme adalah penyembahan banyak Allah.
Kitab Suci secara jelas mencela politheisme, dan bahwa tak ada allah yang
mengambil tempat Allah yang benar (Kel 20:3, Ulanan 3:7).
Menyembah yang lain dari Allah yang benar adalah penyembahan berhala dan
hal ini harus dikutuk dan kena murka Allah (Ulangan 11:28, 28:14) Allah sendiri
sebagai satu-satunya Allah yang benar (Kel 20:1-3, 18:11, Ulangan 10:14-17, 1
3. Pandangan Dualistik
Dualistik adalah teori bahwa ada dua prinsip yang berbeda atau dewa-dewa yang
kekal dan sama kuasanya yang saling berperang. Dalam epistemologi kedua
prinsip adalah ide dan objek, atau pikiran dan benda. Teori ini bertentangan
dengan wahyu Allah tentang Dari-Nya yaitu bahwa Ialah yag berkuasa atau
semua yang menentang-Nya. Tak ada satu kuasa yang sama dengan-Nya.
4. Pandangan Deistik
Deisme adalah teori bahwa Allah hanya hadir dalam penciptaan oleh kuasa-Nya,
bukan dalam keberadaan dan sifat-Nya. Pandangan ini berpegang bahwa Allah
menetapkan berbagai hukum alam dalam gerak pada penciptaan dan kemudian
meninggalkan alam semesta berjalan sendiri dengan hukum-hukum ini.
b. Atheistik Dogmatik
Orang yang berpegang pada pandangan ini secara terang-terangan
menyatakan ketidak percayaannya pada adanya allah manapun.
d. Atheistk kritis
Pandangan ini menolak keberadaan Allah berdasarkan bahwa tak seorangpun
yang dapat membuktikan atau mendemonstrasikan keberadaan Allah.
f. Atheistik Rationalistik
Pandangan ini menobatkan akan dan menurunkan iman akan adanya Allah.
Pandangan inai menyatakan bahwa akal adala satu-satunya suber dari
pengetahuan.
2. Pandangan Agnostik
Agnostik berpegang bahwa seseorang takd apat mengetahui apakah Allah ada
atau tidak. Pandagan ini tidak menolak dan juga tidak menerima eksistensi Allah.
Ada tiga tipe Agnostisisme, antara lain:
a. Positivisme
Pandangan ini bepegang bahwa tak ada yang benar di balik fakta yang
diamati. Allah tidak dapat diuji sebagai fakta sehingga Ia tidak ada.
b. Pragmatisme
Keyakinanini berpegang bahwa tidak ada wahyu khusus dari Allah dan bahwa
pikiran manusia tidak sampai menemukan Allah bila Ia tidak ada.
c. Existensialisme
Pendapat ini berpegang pada filsafat bahwa individu dapat menjalankan
kehendak bebasnya dan melakukan apa yang ia kehendaki dalam alam
semesta tanpa tujuan
Orang atheis berkata tidak ada Allah dan dengan demikian mengangkat
dirinya menjadi Allah.
Orang Agnostik berkata ia tidak tahu apakah Allah ada, dengan demikian
mengadakan ketidakpedulian dengan sengaja pada Allahnya.
Hanya Allah yang mahatahu yang dapat memelihara alam semesta dalam
keharmonisan dengannya dan kebutuhan semua ciptaan-Nya pada satu waktu yang
sama
B. Sifat-sifat Moral
Sifat-sifat moral adalah karakteristik atau kualitas yang dimiliki Allah, terutama
dalam hubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sifat-sifat ini adalah sifat yang
dikehendaki Allah dimiliki manusia sehingga disebut sebagai sifat-sifat yang dapat
dikomunikasikan.
b. Kebaikan Allah
Kebaikan Allah adalah pemeliharaan dari Allah kepada semua ciptaan-Nya.
Maz 145:9,15,16, Ayub 38:4, Mat 6:26, Maz 36:5, 104:21, Kisa 14:17, Roma
2:4.
f. Kemurahan Allah
Kemurahan adalah kebajikan yang lemah lembut dari Allah Efesus 2:7,
Kolose 3:12, Titus 3:4, Mazmur 31:21 Yesaya 54:8, Yoel 2:13.
A. KeAllahan
Dalam Kol 2:9 “Sebab dalam Dialah (Kristus) berdiam secara jasmaniah seluruh
kepenuhan KeAllahan (keadan ilahi). Alkitab mengungkapkan bahwa di dalam
KeAllahan Kekal ada tiga hal yang disebut sebagi Bapa, Anak dan Roh Kudus .
Mat 28:19, 3:16-17, 1 Yoh 5:7-8, Yoh 14:6-17.
Fakta bahwa Bapa. Anak dan Roh Kudus dihubungkan ada eksistensi –bersama,
persamaan bersama di dalam sifat dasar, kuasa dan sifat-sifat, sebagaimana juga
kekekalan bersama sebagai wujud. Hal demikian tidak akan dilakukan bila hanya
makhluk atau hanya sebagai pengaruh. Pernyatan iman pada permulaam bagian
ini menyatakan bahwa “KeAllahn yang kekal, yang telah menyatakan diri-Nya
sebagai satu Allah, yang terdiri dari tiga Oknum, yaitu Bapa, Amak dan Roh
Kudus. Yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dibagi di dalam esensi, yang
B. Kesatuan KeAllahan
1. Ayat-ayat Perjanjian Lama
Ulangan 4:35, 39. Kel 20:3, 1 Samuel 2:2. Dari ayat-ayat ini menunjukkan
dengan jelas bahwa hanya ada satu Allah atau bahwa Allah itu esa dan
bahwa Ialah Allah yang satu-satunya dan benar.
C. Ketigaan KeAllahan
Kitab Suci berbicara mengenai dua jenis kesatuan atau keutuhan, kesatuan yang
absolut dan kesatuan yang mejemuk. Ini terlihat dalam penggunaaan dua kata
Ibrani dan dua kata Grika yang diterjemahkan dengan kata “satu” (one). Kata
Ibrani itu adalah “yachead” dan “Echad”.
YACHEAD berbicara tentang kesatuan yang absolut. Kata ini digunakan sekitar
dua belas kali di dalam Perjanjian Lama, tetapi tidak pernah untuk menerangkan
kesatuan Allah. Kej 22:2,12, Mazmur 22:20, Zak 12:10, Yer 6:26.
ECHAD berbicara tentang kesatuan yang majemuk atau kolektif yang terdiri dari
lebih dari seseorang, yaitu satu kerumunan, satu umat, satu bangsa.
Kata Ibrani untuk keesaan yang majemuk kembali diungkapkan dalam ayat ini.
Keesaan Allah adalah keesaan yang majemuk. Kesatuan Allah bukan secara
bilangan. Dari Kejadian samapai Wahyu, Allah dari Alkitab tidak pernah
dinyatakan sebagai bilangan tunggal sendiri, atau angka satu. Kesatuan Allah
adalah kesatuan yang majemuk, satu esensi yang tidak dapat dibagi dan tidak
terbagi dengan tiga pembeda yang kekal.
Di dalam KeAllahan ada tiga pusat kesadaran yang dikatakan sebagai Bapa
Anak dan Roh Kudus. Bukannya da tiga Alah yang terpisah, tetapi tiga oknum di
dalam satu Allah yangdapat dibedakan tetapi tidak dapat dibagikan.
Wahyu Allah di dalam tiga Oknum dapat dibedakan dalam pelayanan dari Anak
Allah yang keberkatan itu. Allah harus mengungkapkan diri-Nya. Wahyu yang
paling jelas tentang Allah sebagai tritunggal elah datang melalui satu dari
oknum-oknum Allah ini. Satu-satunya jalan Allah dapat diungkapkan kepada
manusia yaitu dengan menjadi manusia. Semuanya dinubuatkan dan digenapi di
dalam Kelahiran dari Anak Allah melalui perawan. Ia dalah Allah yang
dimanifestasikan di dalam daging Yes 7:14, Kej 3:15, Mat 1:21-23, Yoh 1:1-3
BAPA
Bapa adalah Allah, oknum yan jelas. Ia kekal, berada dengan senirinya, tak kelihatan dan
abadi, berdiam di terang yan gtak dapat didekati manusia. 1 Tim 6:16, 1 Tim 2:5, 1 Kor 8:4
Yoh 6:27, 1 Pet 1:2, Ul 32:4, Luk 12:30
ANAK
Anak adalah Allah, Oknum yang berbeda yan gsama besarnya dengan Bapa dan Roh Kudus.
Ia adlaah kepribadian yan glain yang dijadikan kelihatan karena inkarnasi. Anak ada
sebelumnya, yaitu Ia ada sebelum dunia ada. Ia berada secara kekal dengan Bapa dan denga
Roh Kudus. Mikha 5:2, Yoh 8:56-58, Yoh 17:5, 1 Kor 15:47, Filipi 2:6-7
Anak harus disenbaha sebagai Allah. Anak adalah Allah yan memanifestasi di dalam daging ,
1 Tim 3:16, Yoh 1:14-18
Roh Kudus adalah Allah, kepribadian yang berbeda. Ia bukan hanya pengaruh, tetapi Oknum
Ilahi, yang sama-bersama dan sama kekal dengan Bapa dan Anak, Kej 1:2, Yesayasa 63:10,
Yoel 2:20, Mat 10:20, Luk 12:12, Yoh 14:16-17
b. Sabelianuisme
Uskup Sabellinus , seorang bidat Gereja mula-mula, mengajarkan bahwa Bapa,Anak
dan Roh Kudus sebenarnya merupakan tiga aspek atau tiga manifestasi dari Allah yang
secara mutlak adalah satu, Ini bertentangan dengan Kitab Suci yan gmengadakan
pembedaan yang jelas diantara Bapa, Anak dan Roh Kudus
c. Triteisme
Triteisme menerima ketigaan Allah tetapi menolak keesaanNya. Ajaran ini tidak
seimbang tentang wahyu Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini menyangkal
keesaan Oknum-oknum itu di dalam KeAllahan. Dimana ketiganya adalah tiga
kepribadian yang dapat dibedakan didalam satu Allah, tetapi bukan tiga Allah yang
terpisah.
H. Ilustrasi-ilustrasi Ke Allahan
1. Ilustrasi Alam tentang Tritunggal
a. Terang (Kej 1:1-5)
Terang adalah satu –keesaan
Terang dimanifestasikan di dalam tiga warna utama yaitu kuning keemasan, perah
padam dan biru langit
b. Air
Air adalah satu kesatuan. Air dimanifestasikan di dalam tiga bentuk – air-es dan uap
c. Matahari
Ada satu matahari dalam hubungan dengan bumi-satu terang utama yang menguasai
Matahari yang satu ini memanifestasikan tiga kekuatan – terang-api-energi
d. Ruang
Ruang adalah suatu keseluruhan- keesaan-Satu
Ruang memiliki tiga dimensi – panjang-lebar-tinggi/dalam
e. Kekekalan
Kekekalan adalah satu – tanpa waktu
Kekekalan juga berlipat tiga –waktu lampau- kini-yang akan datang
f. Segitiga
Satu segitiga adlah objek yang lengkap –keesaan. Satu segitiga juga objek yang berisi
tiga. Ambillah satu sisi maka segitiga itu akan rusak.
g. Manusia
Manusia adalah satu-satu oknum yang menyatu dan merupakan keseluruhan.
h. Kesadaran
Manusia adalah mahkluk yang tritunggal, mempunyai roh,jiwa dan tubuh,mempunya
kesadaran yang berlipat tiga
Kesadaran berartimengenal diri sendiri. Roh adalah bagian manusia yang sadar akan
Allah yang mengadakan kontak dengan dunia roh. Jiwa adlah bagian menuaia yang
sadar diri yan gmengadakan kontak dengan dunia batin. Tubuh bagian yang sadar
indriah dari manusia yang mengadakan komtak dengan dunai alamiah. Ketritunggalan
manusia adalah rahasia, namun meruakan realitas, ! Tes 4:23
b. Bahtera Nuh
Allah menyuruh Nuh membuat Bahtera menurut spesifik yang Ia berikan. Dibuat
dengan tiga tingkat : Tingkat satu – Bapa , Dasar, Permulaan
Tingkat dua – Anak-Pintu, Jalan , Yoh 10:9
Tingkat tiga – Roh Kudus, Jendela, Pemberi ilham , Yoh 14:26
e. Tongkat Harun
Tongkat Harun yang berbunga adalah ciptaan tipe yang mengagumkan lainnya dari
tritunggal Allah.
Tunas - Bapa,Sumber , Permulaan
Satu Tongkat - Bunga – Aak – Dipukul, Bau Harum
Buah Badam – Roh Kudus , Berbuah-buah
Kitab Suci menyatakan bahwa kepenuhan KeAllahan berdiam secara badaniah di dalam
Anak.
Tuhan Yesus Kristus adalah wahyu KeAllah yang kelihatan dan secara badaniah Ialah
manifestasi yang kelihatan dari Oknum-oknum Allah yang tidak kelihatan. Alkitab
menunjukkan bahwa Bapa dan Roh Kudus berdiam di dalam Anak.
Bapa berdiam di dalam Anak (Yoh 14:8-11). Semua yang Yesus katakan dan lakukan adalah
oleh berdiamnya Bapa di dalamNya
Masing-masing dan semua nama penebusan mejemuk ini menunjukkan bagaimana Allah
memenuhi kebutuhan Allah di dalam kuasa penebusan. Wahyu tertinggi dari nama-nama
penebusandi dapat di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehovah yang Diurapi (Mat 1:21), Kis 2:34-36, Efesus 1:20-21, Lukas 2:11,26-27)
Nama Tuhan Yesus Kristus adalah nama penebusan yan terbesar yang pernah diungkapkan
ini menjadi nama Tritunggal semua nama penebusan majemuk dari Yehovah. Tuha Yeuss
Kristus adalah Penebus yang Diurapi Allah dan semua nama penebusan Perjanjian Lama
menunjuk dan mendapat penyempurnaan di dalam nama-nam penebusan-Nya. Ini nama
KeAllahn yang badaniah. Ini adlaah nama Tritungal untuk Allah tritunggal, Kol 1:19, Mat
28:19-20.