Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Pujih dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’ GEREJA LOKAL DAN TUGAS-TUGAS
GEREJA’’ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari (nama dosen) pada
(bidang studi/mata kuliah) . selain itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan tentang gereja
dan tugas tugas di dalam gereja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada (nama dosen ) selaku dosen bidang studi Agama Katolik yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi membangun makalah ini.

Langgur , 11 juni 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gereja.................................................................................................................................. 2

1. Pengertian Gereja Lokal...................................................................................................................... 2

2. Pengertian Gereja Universal............................................................................................................... 2

2.2 Tugas Tugas Gereja................................................................................................................................ 2

1. Liturgi (Liturgia).................................................................................................................................. 2

2. Pewartaan (Kerygma)......................................................................................................................... 3

3. Persekutuan (Koinonia)...................................................................................................................... 3

4. Pelayanan (Diakonia)......................................................................................................................... 3

5. Kesaksian (Martyria).......................................................................................................................... 3

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gereja berkembang dari abad pertama menjadi suatu persekutuan yang beraneka ragam coraknya.
Pertumbuhan gereja diawali dengan persekuan murid-murid Tuhan Yesus yang dengan tekun dan
sehati berdoa di loteng Yerusalem. Setelah pencurahan Roh Kudus atas orang-orang yang
berkumpul, persekutuan yang disebut dengan jalan Tuhan itu mulai berkembangan dan sangat
ditakuti oleh orang banyak karena adanya pernyataan Tuhan yang luar biasa. Dan persekutuan itu
berada dalam suatu kehidupan yang sangat erat. Dr. H. Berkhof dalam bukunya sejarah gereja
mengungkapkan bahwa persekutuan yang beragam dua itu nampak seindah-indahnya dalam
Perjamuan Kudus, karena disanalah jemaat merasakan pertaliannya dengan Kristus dan
perhubungannya satu sama lain seerat-eratnya.

Sebagai pperkumpulan orang-orang percaya, maka gereja mempunyai ciri-ciri persamaan dengan
perkumpulan duniawi lainnya. Persamaan ini nampaknya dalam hal hal berikut : mempunyai
sejumlah anggota, memiliki peraturan, dan memiliki struktur serta unsur kepemimpinan di
dalamnya. Terbentuknya gereja karena karya Kristus, tanpa persekutuan dengan kristus maka gereja
itu tidak berhak disebut gereja. Gereja memiliki tugas panggilannya untuk bersekutu dan
menjalankan tugas tugas gereja seperti ; Liturgi yang artinya ikut serta dalam peribadatan,
Pewartaan yang artinya mewartakan kabar gembira dari Allah, Persekutuan yang artinya ikut serta
dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa dengan pengantaran Kristus dalam
kuasa Roh Kudus-Nya, Pelayanan yang artinya ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif/cinta
kasih melalui kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, terlantar dan
tersingkir, Kesaksian yang artinya ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat
diwujudkan dalam menghayati hidup sehari hari sebagai orang beriman ditempat kerja maupun
ditengah masyarakat, ketika menjalin relasi hidup bermasyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu gereja lokal dan universal ?

2. Apa saja tugas-tugas di dalam gereja ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dan perbedaan dari defenisi gereja lokal dan universal

2. Untuk mengetahui apa saja tugas tugas yang di jalankan di dalam gereja
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gereja

Menurut kamus besar bahasa indonesia, edisi ketiga kata gereja berarti, gedung (rumah) tempat
berdoa dan melakukan upacara agama kristen, badan (organisasi) umat kristen yang kepercayaan,
ajaran, tata cara ibadahnya (Khatolik, Protestan, dsb).

1. Pengertian Gereja Lokal

Menurut Dr. Th. Van den End, Gereja lokal adalah persekutuan orang orang percaya yang lahir
baru oleh Firman dan Roh Kudus disuatu tempat. Gereja lokal dapat juga disebut dengan gereja
setempat. Martin B. Dainton dalam bukunya yang berjudul Gereja milik siapa, mengungkapkan
bahwa istilah gereja lokal menunjukan pada sidang jemaat setempat dan bukan sekali kali pada
aliran atau demonasi gerejani. Aliran dan denominasi merupakan akibat dari perbedaan
pemahaman tentang penafsiran kebenaran Firman Tuhan dan berbagai kepentingan.

2. Pengertian Gereja Universal

Gereja universal adalah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yang
mencakup seluruh dunia. Gereja universal pun tidak menunjuk pada sebuah denominasi
ataupun gedung gereja karena merupakan suatu kesatuan gereja lokal. Jadi gereja universal
adalah suatu kesatuan Tubuh Kristus yaitu orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dalam
suatu gereja lokal diseluruh dunia.

2.2 Tugas-Tugas Gereja

1. Liturgi (liturgia)

Liturgi berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam
Gereja-Nya kepada Allah Bapa. Ini berarti mengamalkan tiga pokok kristus dalam Imam, Guru,
dan Raja. Dalam kehidupan Gereja peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman.
Melalui bidang karya ini setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan identitas
Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang
dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin
perayaan liturgis tertentu seperti : memimpin Ibadat Sabda/Doa Bersama, membagi komuni,
menjadi lector, pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi dan
mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab
aklamasi, bernyanyi, dan sikap badan.
2. Pewartaan (kerygma)

Pewartaan berarti ikut serta membawa kabar gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan
menebus dosa manusia melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Melalui bidang karya ini, diharapkan
dapat membantu umat Allah untuk menghayati hidup berdasarkan semangat Injil, dan
mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak
mudah goyah dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini misalnya:
pendalaman iman, katakese para calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen
lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang yang
sudah Katolik lewat kegiatan-kegiatan katakese.

3. Persekutuan (koinonia)

Persekutuan berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa
dengan pengantaran Kristus dalam kuasa Roh Kudus-Nya. Sebagai orang beriman kita di panggil
dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PutraNya ,
dalam kuasa Roh Kudus. Melalui bidang karya ini dapat menjadi sarana untuk pembentukan
jemaat yang berpusat dan menampakan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan ‘cura
anima’ (pemeliharaan jiwa-jiwa) dan menyatukan jemaat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Oleh
karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan antar umat, umat dengan paroki atau
keuskupan dan umat dengan masyarakat. Penguyuban ini diwujudkan dalam menghayati hidup
menggereja baik secara teritorial ( keuskupan, paroki, stasi atau lingkungan, keluarga) maupun
dalam kelompok-kelompok kategorial dalam Gereja.

4. Pelayanan ( diakonia )

Pelayanan berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif/cinta kasih melalui kegiatan
amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, terlantar dan tersingkir. Melalui
bidang karya ini, umat beriman menyadari akan tanggung jawab pribadi mereka akan
kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama akan kasih, keterbukaan yang
penuh empati, partisipasi, dan keiklasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan
seluruh jemaat (bdk. Kis 4:32-35)

5. Kesaksian (Martyria)

Kesaksian berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat diwujudkan
dalam menghayati hidup sehari hari sebagai orang beriman ditempat kerja maupun ditengah
masyarakat, ketika menjalin relasi hidup bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat beriman
diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang ditengah kehidupan masyarakat sekitarnya.
Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dimana gereja yang universal dipandang sebagai gereja yang terdiri atas nama semua orang,
yang dilahirkan dari Roh Allah dan Roh yang telah dibaptis kedalam Tubuh Kristus. Sedangkan
gereja yang lokal melihat gereja sebagai orang percaya dan berkumpul dilokasi tertentu.

Tata gereja dapat menolong gereja untuk memperhatikan tugas dan panggilan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Berkhof, Sejarah Gereja. Jakarta : BPK Gunung Mulia, cetakan kelima, th.1985

Charles C.Ryrier, Teologi Dasar, Yayasan Andi, Tth.,

Leo Harris, Gereja Bergerak Maju, Jakarta: Yayasan Bintara Injil Indonesia,1972

Martin B. Dainton, Gereja Milik Siapa ? Jakarta:YKBVK/OMF,1994

Anda mungkin juga menyukai