Anda di halaman 1dari 25

Surat Efesus

Kelompok 1:
1. Jessica Silfanus 6. Stefanus Sugianto
2. Minerva Gabriela Tuannakotta 7. Twin Hosea W. Kristyanto
3. Henny Kriana Tarigan 8. Monalisa Ishakputro
4. Hentje O. Cunrat 9. Stevianus Ronald walukow
5. Kristian Tamtama 10. Stepanus Sinaga
latar belakang
Keraguan terhadap kepenulisan Paulus.
Terdapat banyak kemiripan dengan Surat
Kolose, dengan nuansa berbeda.
Komposisi ini dipercayai berasal dari masa
pasca-Paulus, yang telah banyak dikembangkan
dengan cara baru oleh seorang murid yang tidak
dikenal.
perbandingan surat
efesus dan kolose

efesus kolose
Peran lebih besar pada Allah Bapa Peran lebih besar pada Kristus

Menguraikan sifat keselamatan kristen Berurusan dengan ancaman khusus


(Yahudi & Non Yahudi) dan karakter kekristenan penerima.
kehidupan baru yang mengalir. Berargumentasi, bernada polemik
Bergaya doa dan meditasi.
HASIL: menjadi kitab PB paling teologis dari
Paulus.
pembahasan
surat efesus

kisah teologis DOA PAULUS yahudi & non yahudi


Permulaan surat ucapan pujian Harapan Paulus: Jemaat Melalui Kristus, orang Yahudi dan
kepada Tuhan untuk apa yang memahami penebusan non Yahudi sekarang memiliki
sudah dan akan terjadi. melalui darah Kristus. akses kepada Allah Bapa.

kerasulan doa paulus


Oleh kasih karunia Allah Paulus Doksologi - memuji Tuhan
telah ditugaskan untuk atas pemenuhan doa
melayani orang-orang non
Yahudi.
pembahasan
surat efesus

kesatuan & keberagaman


Gereja adalah satu, satu kehidupan lama & baru
Tuhan,
Elemen penting dalam
Tetapi ada Keberagaman
pertumbuhan gereja adalah
karunia yang diberikan
ditinggalkannya cara hidup yang
Tuhan untuk membangun
dulu penuh dosa dan mengenakan
gereja.
perilaku baru
peperangan rohani
Peringatan waktunya tema teologi
menghadapi pertempuran Penekanan pada kasih dan
spiritual melawan kekuatan jahat kuasa Allah, kesatuan kesatuan
bangsa-bangsa Yahudi & non
Yahudi. Surat Pastoral
pembahasan
surat efesus

doa & ibadah


yahudi & non yahudi
Berisi penyembahan, ucapan
syukur dan permohonan
di gereja
kepada Allah untuk kasih Penekanan kesatuan dalam gereja,
karuniaNya kepada orang- bagaimana memiliki pikiran dan tujuan
orang percaya di gereja. yang sama untuk membangun tubuh
Kristus.

roh kudus kesimpulan


Dikaitkan dengan hikmat dan Motif doksologi berkembang sangat
pengetahuan, yang menguatkan kuat disajikan dalam sikap
dan memperlengkapi orang penyembahan dilanjutkan dengan
percaya dengan kuasa Ilahi. kehidupan orang percaya yang
dipenuhi Roh.
Kisah teologis (1:1-14)
Berakah (berkat): Permulaan surat ucapan pujian kepada
Tuhan untuk apa yang telah Dia lakukan dan akan
lakukan atas umatNya.
Pujian kepada Allah Bapa yang telah melakukan segala
hal, terkait Kristus sebagai Perantara dan Roh Kudus
yang menyatakan kepemilikan Kristus.
"Di dalam Kristus -menyatakan cara atau orang yang
melaluinya Allah mencapai tujuanNya".
"Di Sorga - orang percaya mengalami berkat-berkat
rohani di lingkungan keberadaan surgawi".
Pilihan Tuhan atas umatNya, menjadikan umat yang
kudus, melalui Kristus menerima kasih karunia.
DOA PAULUS (1:15-23)
Supaya jemaat memahami penebusan melalui darah
Kristus, yaitu prinsip-prinsip:
Rekonsilisasi kosmik: Rencana Allah menyatukan
seluruh alam semesta suatu kesatuan di dalam
Kristus (dosa dan kuasanya diakhiri).
Mengaruniakan pengetahuan kepada pembaca,
ketentuan Allah bagi umat-Nya, terutama kebesaran
kuasa yang Ia jalankan bagi mereka.
Otoritas & kuasa Kristus yang digunakan untuk
kepentingan pembaca.
Kristus "kepenuhan Dia"- memenuhi alam semesta
dengan kuasa-Nya sehingga gereja mampu
mengatasi semua perlawanan yang jahat.
yahudi & non yahudi (2:1-21)

Kehidupan Lama: Bukan Tuhan penguasanya.


Pertobatan dipahami saat Tuhan
membangkitkan dari kehidupan lama
membawa pada keberadaan Sorgawi.
Keselamatan sepenuhnya karena inisiatif dan
keselamatan tindakan kasih karunia Allah melalui Kristus.
Tidak ada pekerjaan manusia dalam
mendapatkan keselamatan.
Perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan,
dan kehidupan baru umat yang kudus.
yahudi & non yahudi (2:1-21)

Orang-orang non-Yahudi yang tidak percaya


tidak memiliki bagian dalam umat Israel.
Kematian Kristus dipahami sebagai rekonsiliasi
orang Yahudi dan non Yahudi.
Melalui Kristus, orang Yahudi dan non Yahudi
sekarang memiliki akses kepada Tuhan Bapa.
rekonsiliasi
Orang-orang non Yahudi diterima sebagai umat
Allah, Israel.
Bangunan Allah: dibangun di atas dasar
pengajaran para rasul & nabi, Kristus batu
pengendali, Bait Allah tempat Roh Allah
berdiam.
kerasulan bagi bangsa lain
(3:1-13)
Paulus dalam kapasitas sebagai rasul, berdoa untuk
membawa bangsa-bangsa lain ke dalam umat Allah
yang baru.
Oleh kasih karunia Allah Paulus telah ditugaskan
untuk melayani orang-orang non Yahudi.
Wahyu baru: bahwa orang-orang Yahudi dan non
Yahudi bersama-sama membentuk satu umat Allah,
berbagi janji-janji ilahi yang sama.
doa paulus (3:14-21)
"Bapa" - Dia menyebut Allah sebagai Bapa (sumber) dari
segala sesuatu.
"Doa": penguatan rohani para pembaca, agar Kristus
hidup di dalam mereka (Gal 2.20), sehingga dapat
memahami dan mengalami kasih Kristus dalam segala
kepenuhannya.
Doksologi - Dalam doa ada pujian untuk Tuhan atas
pemenuhan doa yang diantisipasi. Sekali lagi penyebutan
kuasa Tuhan yang penting.
kesatuan & keberagaman
dalam gereja (4:1-16)

Gereja adalah satu, satu Tuhan, sehingga


kesatuan dalam gereja perlu dipelihara.
Tetapi ada keberagaman karunia yang
diberikan Tuhan untuk membangun gereja.
Lima Jawatan: Rasul, Nabi, Penginjil,
satu tubuh Gembala, Guru.
Keragaman pelayanan bertujuan untuk
memampukan gereja bertumbuh sebagai satu
tubuh yang berpusat pada Kristus,
mengembangkan kedewasaan, dan menolak
ajaran sesat
kehidupan lama
vs

kehidupan baru (4:17-6:9)

Peringatan atas pikiran yang sia-sia dan jauh


dari persekutuan dengan Allah. Inti mempelajari
Kristus adalah: karakter dan pengajaranNya.
Kehidupan Lama: perilaku yang mendukakan
Roh Kudus, Pribadi Ketiga Allah.

kehidupan baru Saling mengampuni seperti Kristus


mengampuni dosa setiap orang.
Bagian ini ada pula: Analogi Kristus dengan
Gereja - Suami Kepala atas Istri dan
mengasihinya.
Pengajaran dalam keluarga untuk anak dan
orang tua, tuan dan hamba saudara seiman.
peperangan rohani (6:10-24)
Paulus mengingatkan ini waktunya menghadapi
pertempuran spiritual melawan kuasa jahat
Implikasinya: Orang percaya tidak kebal dari serangan dan
dapat kalah jika tidak mengambil tindakan pencegahan.
Persiapan penting: mengenakan Kristus, Gambaran
tradisional baju zirah yang melambangkan kehidupan
spiritual seorang kristen.
doa dan ibadah
Berisi penyembahan, ucapan syukur dan permohonan kepada Allah untuk kasih
karuniaNya kepada orang-orang percaya di gereja.
Gaya doa yang dijiwai dengan konten teologis mendalam.
Paulus meminta jemaat berdoa baginya, indikasi bahwa doa penting dalam kehidupan
orang percaya secara pribadi dan korporat.
Doksologi dalam Doa: Memberi pemahaman bahwa kasih karunia, kuasa Allah, dan
keagungan-Nya harus dirayakandalam suasana penyembahan dan pujian.
Analisis Signifikan dari Ethelbert Stauffer, ada 3 elemen utama; doksologis, antagonistik,
dan soteriologis.
Memunculkan secara dramatis sifat peperangan rohani saat orang-orang percaya terlibat.
Gambaran cara Allah bertindak untuk keselamatan umat-Nya.
Yahudi dan non Yahudi di
Gereja
Hubungan orang Yahudi dan bukan Yahudi di gereja dan
diperdamaikan melalui kematian Kristus
Kasih karunia bagi orang bukan Yahudi
Gereja menjadi satu entitas yang ada sepanjang waktu
dan terdiri dari seluruh umat Allah yang baru.
Kata Gereja digunakan 9 kali dan berbicara tentang
jemaat Allah
Konteks yang digunakan atas perkataan "jemaat Allah"
berbicara mengenai orang Kristen secara umum,
Gereja secara keseluruhan berbicara tentang objek kasih
Kristus dan tubuhNya.
Yahudi dan non Yahudi di
Gereja
Efesus menekankan lebih dari kitab lain tentang
kesatuan dalam gereja: memiliki pikiran dan tujuan yang
sama.
Orang Yahudi dan bukan Yahudi memiliki satu Allah yang
sama.
Sehingga ada tujuan umum yang harus dipenuhi
bersama.
Persatuan ini tidak membatasi keragaman dalam gereja
untuk membangun tubuh Kristus.
Paulus menekankan pada gereja yang jamak (korporat)
ketika menuliskan kitab Efesus bukan hanya satu jemaat
lokal (tunggal).
roh Kudus
Penyingkapan misteri Allah kepada para rasul dan nabi terjadi
melalui Roh (Ef 3:5).
Roh adalah materai yang ditempatkan oleh Allah atas
umatNya (Ef 1:13).
Melalui kuasa Roh, orang percaya dikuatkan dengan kuasa
ilahi (Ef 3:16).
Mereka harus berusaha untuk dipenuhi dengan Roh (Ef 5:18).
Mereka diperlengkapi untuk pertempuran mereka dengan
kuasa oleh Roh dalam Firman Allah.
roh Kudus
Roh aktif di dalam gereja dalam menghasilkan kesatuan,
karena semua orang Kristen berbagi dalam satu Roh yang
sama (Ef 2:18; 4:3-4).
Roh juga dikaitkan dengan hikmat dan pengetahuan (Ef 1:17).
Roh adalah agen ilahi yang melalui Allah bertindak di setiap
titik dalam kehidupan orang percaya, termasuk proses
keintiman mereka kepada Allah dalam doa (Ef 2:18)
tema teologi
Yang menonjol dari pembacaan surat ini adalah penekanan pada kasih dan
kuasa Allah.
Penekanan pada kesatuan bangsa-bangsa non Yahudi dengan orang-orang
Yahudi di dalam umat Allah.
Efesus digambarkan dengan baik sebagai "pastoral daripada
polemik/permasalahan dalam jemaat".
Tidak dibentuk oleh kebutuhan untuk merespon secara rinci terhadap
situasi lokal tertentu.
Mewakili apa yang dapat dikatakan kepada gereja-gereja yang sebagian
besar terdiri dari non-Yahudi setelah beberapa tahun pembangunan.
kesimpulan
Jika dilihat dari tingkatan kitab, Teologi Efesuslah yang
tingkatannya rendah namun masih signifikan,
sedangkan Kolose didominasi oleh ruang lingkup
kosmik dari kekuatan yang disusun untuk melawan
Allah dan umatNya dan oleh tekanan besar pada yang
lebih tinggi tersebut, kuasa Allah dalam Kristus tersedia
bagi orang percaya.
Pada saat yang sama, pemahaman yang lebih
tradisional tentang sifat dosa, penebusan, dan
kehidupan di dalam Kristus hadir sepenuhnya serta
lebih menekankan tujuan Allah dan kasihNya.
kesimpulan

Jadi, di samping pemahaman tentang karya Kristus


dalam hal pengampunan dosa dan membangkitkan
orang percaya pada kehidupan baru dalam kuasa Roh,
terdapat juga konsepsi tentang Kristus sebagai
manifestasi kuasa Allah yang maha hadir dan tertinggi,
melaluiNya kekuatan yang memusuhi Tuhan akan
dikalahkan.
Meski tidak ada pengembangan kosakata yang khusus
dalam hal pembenaran, penebusan dan rekonsiliasi,
terdapat konsep yang pasti tentang kemenangan Kristus
sebagai bagian tak terpisahkan dari pemahaman terkait
kematian dan kebangkitanNya.
kesimpulan
Motif doksologis berkembang sangat kuat dimana sikap penyembahan dan
pujian mendominasi penyajiannya. Bagian pertama dari surat pada dasarnya
adalah perayaan karya penebusan Tuhan yang luar biasa dengan cara yang
luhur. Bagian kedua surat, berisi aktivitas khas orang-orang yang dipenuhi
Roh, mereka berbicara "satu sama lain dengan mazmur, himne, dan nyanyian
roh" (Ef 5:19).
Hal serupa dapat terlihat dari waktu ke waktu dalam tulisan-tulisan Paulus
sebelumnya, khususnya di Roma (Rm 8:31-39, 11:33-36; 15:1-13). Efesus
mengingatkan bagaimana para penulis Perjanjian Baru mengungkapkan
teologi dalam penyembahan.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, Clinton E. Ephesians: Power and Magic: The Concept of Power in Ephesians in Light of Its
Historial Setting. Vol. 63. CUP Archive, 1989.

Best, Ernest. Essays on Ephesians. A&C Black, 1997.

Giles, Kevin. What on Earth Is the Church?: A Biblical and Theological Enquiry. SPCK, 1995.

Gillman, John. “Ephesians (WBC 42).” JSTOR, 1993.

Hoehner, Harold W. Ephesians: An Exegetical Commentary. Baker Academic, 2002.

Kreitzer, L Joseph. The Epistle to the Ephesians. Epworth, 1997.

Lincoln, Andrew T, and Alexander J M Wedderburn. The Theology of the Later Pauline Letters.
Cambridge University Press, 1993.

Muddiman, John. A Commentary on the Epistle to the Ephesians. A&C Black, 2001.

Strecker, Georg. “Theology of the New Testament.” In Theology of the New Testament. De Gruyter,
2012.

Anda mungkin juga menyukai