Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang pada masa zaman
klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian
manusia dari ketuhanan.1 Pada abad inilah dianggap sebagai abad kegelapan bagi ilmu
pengetahuan, sehingga karya sastra dan budaya yang dihasilkan di Eropa Barat pada
masa itu sangat sedikit. Ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan
religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian
Pada awal periode ini, Kekaisaran Romawi mengalami keruntuhan, tetapi gereja
tetap bertahan. Banyak suku Barbar yang menerima kekristenan dan menghormati
dalam melindungi orang-orang pada tingkat tertentu dari perbuatan-perbuatan paling keji
yang dilakukan oleh orang-orang Barbar, disaat kaisar tidak bisa melindungi mereka.3
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan
2
Ibid
3
B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010),56
1
Sepanjang abad ini gereja terbagi kedalam dua bagian yaitu Gereja Timur dan
Gereja Barat. Gereja Timur berbahasa Yunani mempertahankan tradisi gereja pada abad
Perjanjian Baru, dan Gereja Barat berbahasa Latin berpusat di Eropa Barat. Pada masa
ini yang menjadi pusat perhatian adalah Gereja Barat. Yang sangat menyedihkan pada
periode ini para pemimpinnya, gereja bersama organisasinya yang besar dikuasai oleh
pemerintah dan gereja, dan berakibat tragis bagi kubu yang terkalahkan.4
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan
pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah.
Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi
pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah
pengaruh keagamaan. Diakhir abad ini terjadi pergolakan yang sangat besar dalam gereja
“Periode Abad Pertengahan mulai dari tahun 590 – 1517 A.D., saat reformasi
dimulai. Periode dari tahun 500 – 1500 A.D. sering kali disebut masa kegelapan, kerena
Dalam masa ini Paus menjadi lebih tertarik dengan kebudayaan duniawi daripada
kebenaran kekristenan. Gereja bersama organisasinya yang sangat besar dikuasai oleh
4
Ibid, 66
5
B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010),66
6
Paul Enns, The Moody Handbook Of Teology Revised And Ekpanded, (Malang : Literatur SAAT, 2016),22
2
pemerintah sipil. Berulangkali gereja-gereja mencoba membebaskan dirinya dan
ketika satu pihak atau lain pihak tunduk dalam kekalahan.7 Orang-orang mulai
gagasan non-kristen, dan orang - orang yang setia pada iman kristen menuntut adanya
reformasi. Hal ini memicu Gerakan Reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther
Gerakan Reformasi ini berusaha membersihkan gereja dan merestorasikan doktrin yang
Doktrin Roma Katolik berkembang selama peride ini. Secara umum, gereja
lagi dianggap sebagai kematian secara spiritual tetapi kelemahan spiritual; sehingga
dapat bekerja sama dengan Allah dalam hal keselamatan. Khususnya doktrin seperti
purgatori, doa kepada Maria dan orang-orang kudus, pengorbanan Misa, dan
Sekitar tahun 500 A.D. pada masa peralihan gereja meletakan dasar-dasar kuasa
yang baru. Hal ini terjadi ketika kaisar-kaisar memindahkan pusat pemerintahan di
Byzantinum, kota Roma tidak berkuasa lagi secara politik. Gereja Katolik yang
menggantikan negara dan uskup Romawi yang menggantikan kaisar sebagai tokoh
7
B.K Kuiper, The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 67
8
Paul Enns, The Moody Handbook Of Teology Revised And Ekpanded, (Malang : Literatur SAAT, 2016),53
3
tertinggi. Sejak abad ke-V mereka digelari “Paus” dan mengganggap dirinya terpanggil
oleh Tuhan untuk menjadi kepala gereja selaku pengganti Petrus (Matius 16:18), bahkan
sebagai “wali Kristus” di bumi ini. Leo I menjadi Paus yang pertama (450 A.D.)9
Tahun 590 A.D. Gregorius Agung, dia adalah seorang biarawan pertama yang
ditahbiskan menjadi Paus yang memerintah sampai tahun 604 A.D. dia menyebut dirinya
sendiri “hamba dari hamba Tuhan” sebuah gelar yang digunakan oleh paus-paus sampai
jaman sekarang.10 Pikiran teologi Gregorius sama dengan Agustinus. Ia bersama dengan
Agustinus, Yerome dan Ambrosius disebut 4 dokter dalam gereja. Walaupun Gregorius
Agustinus.
Paus Gregorius Agung mewakili semua hal yang membentuk ciri-ciri khusus
pada gereja Abad Pertengahan. Ia menjadi paus pertama yang memiliki kuasa politik
yang luas, di Italia ia memiliki kuasa yang lebih dari Kaisar, meskipun secara hukum dan
teori Italia masih termasuk kekaisaran Timur. Gregorius berfungsi sebagai pemerintah
menerima banyak kuasa yang telah dilepas oleh kekaisaran Romawi yang sedang runtuh.
Gereja menerima tanggung jawab pendidikan, pemeliharan terhadap kaum miskin, dan
9
Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 73
10
B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 62
4
Paus Gregorius Agung menjunjung tinggi tuntutan uskup Roma dalam kuasa atas
gereja sebagai pengganti Rasul Petrus. Gregorius telah bekerja demi kepentingan misi,
ia dianggap sebagai asal dari gaya musik gereja yang dikenal dengan nyanyian gregorian.
Gregorius mengajar (1) Bahwa Perjamuan Kudus adalah suatu pengulangan dari kurban
Kristus, (2) bahwa orang-orang kudus dapat menolong kita, (3) bahwa ada purgatorium
(api penyucian).11
Di Perancis pada tahun 756 A.D. Paus dibantu oleh kerajaan Bangsa Frank (Raja
Karel Martel) dianggap sebagai pembela dan pelindung para Paus tatkala orang-orang
Longobardia yang berniat menyerang Roma. Orang Longobardia dikalahkan dan dipaksa
menyerahkan beberapa daerah yang besar kepada Paus, dengan demikian berdirilah
Negara Gereja pada tahun 756 A.D. Kerajaan Frank semakin besar pada tahun 768-814
pada pemerintahan Karel Agung, Paus dihormati sebagai warga pertama dari
kerajaannya, tetapi tidak diberi kuasa mencampuri perkara-perkara gereja, raja sendiri
yang memerintah gereja. Pada tahun 800 A.D. Karel Agung dimahkotai sebagai kaisar.12
Pada tahun 814 A.D. Kaisar Karel Agung meninggal dunia, dan kekaisarannya
Barat, Jerman di Timur, dan Lotharing, Burgondia, dan Italia di tengah. Akibatnya ialah
bahwa tidak ada lagi satu gereja negara yang kuat, sehingga gereja mencari pemimpin
pada Paus. Paus Nikolas I ± 860 A.D. berhasil membuat tahta Petrus di Roma menjadi
pusat kekaisaran. Paus Nikolas memaklumkan bahwa hanya Pauslah yang boleh
11
B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 62-63
12
Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 78-79
5
memerintahi gereja dan negara, sehingga kaisar harus taat kepada Paus, juga di lapangan
politik.
Sejak tahun 870 A.D. ada tiga kerajaan di Eropa Barat, yaitu: Jerman, Perancis
dan Italia. Jerman-lah yang terbesar dan terkuat kaisarnya bernama Otto I. Kaisar Otto I
melawan hertog-hertog (pangeran pangeran asli dan suku-suku di negeri itu yang
dipersatukan dalam kekaisarannya) takhtanya diancam oleh hertog hertog itu, oleh
karena itu Otto I merendahkan derajat mereka dengan menjadikan mereka menjadi
pegawai negara, dan Otto menaikkan derajat uskup-uskup dan abt-abt (kepala-kepala
hingga pada masa Napoleon 1800 A.D. uskup-uskup di negara Jerman terus merangkap
jabatan pemerintahan. Tentu pada masa itu kepentingan politiklah yang diutamakan oleh
menyucikan kepausan dan gereja. Pergerakan ini berpusat di biara Cluny di Burgondia.
Pergerakan ini berkembang sampai ke Italia, Jerman, dan Inggris. Pergerakan ini
menuntut: 1. Biara-biara harus diperintah langsung oleh Paus, 2. Raja dan golongan
bangsawan tak boleh lagi mencampuri pimpinan dan urusan-urusan biara-biara, 3. Kaum
rahib harus taat kepada disiplin yang keras dan wajib hidup lebih saleh.
Pada pemerintahan Hendrik III mulai membetulkan kepausan juga. Pada tahun
1046 A.D. Leo IX diangkat menjadi Paus yang baru dan tidak lama menjabat dia
13
Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 80
6
memulihkan kembali kuasa dan kehormatan Paus. Dari Kaum Klerus tinggi di Roma
dibentuknya suatu badan penolong baginya, yaitu “Majelis Para kardinal” makin lama
makin keras tuntutan golongan pembaharuan hingga akhirnya ditolak sama sekali
penetapan jabatan-jabatan gereja (Investitur) oleh orang awam umpamanya kaisar atau
raja. Paus mau merebut hak investitur itu tetapi kaisar-kaisar tak mau mengabulkan
tuntutan itu, sebab tulang punggung negara adalah justru uskup raja. Baik Paus maupun
kaisar, tetap pada pendirian masing-masing, sehingga terjadilah pertikaian tentang hak
Pada tahun 1059 A.D. Hildebrand, seorang yang tidak tunduk kepada kaisar
merebut hak memilih Paus lalu menyerahkan hak tersebut kepada Kardinal. Hildebrand
menjadi paus dan diberi glar Gregorius VII. Terbitlah pertikaian yang hebat antara Paus
1. Paus tidak sekali-kali bergantung pada pengusa yang lain di dunia ini.
perintahnya saja.
Hendri IV Kaisar Jerman tidak menerima dan mengakui putusan itu, sebab itu
Jerman. Hendrik IV dikutukinya dan dilepaskan dari pangkatnya. Pada tahun 1077 A.D.
Terpaksa Hendrik merendahkan diri dihapapan Paus di Canossa di Italia Utara, dan
14
Ibid 80-81
7
mendapat pengampunan sehingga ia dimahkotai kembali menjadi Kaisar. Tidak lama ia
menjabat kembali Hendri IV menangkap Paus Gregorius kemudian dibuang dan tidak
tidak lagi mengejar maksud untuk memerintah seluruh dunia. Lama kelamaan terjadi
jalan kompromi investitur gereja dilakukan dengan memberi cincin dan tongkat uskup
oleh paus, disamping itu juga ada investitur yang dilakukan oleh kaisar dengan memberi
tongkat kerajaan. 15
Pada tahun 1153-1181 A.D., ketika Alexsander III menjabat sebagai Paus, Raja
Jerman Fedreick sangat terancam, maka uskup-uskup yang mendukung raja mengangkat
victor IV sebagai saingan Paus. Tahun 1176 A.D. Frederikc dikalahkan oleh sekutu Italia
mengangkat Thomas Baxter sebagai uskup di Canterbury, namun Thomas selalu setia
pada Roma. Thomas Baxter tidak setuju tentang hal pemecatan dan pengangkatan uskup
harus melalui raja, maka pada Tahun 1170 A.D. Thomas Baxter telah dibunuh raja.16
Pada tahun 1198-1216 A.D., Innocent menjadi Paus. Paus Innocent III
memanfaatkan perpecahan yag terjadi di Jerman dan mengadakan perjanjian dengan Raja
15
Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 81
16
Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 136
8
Otto dari Brunswik. Ia tidak mencampuri urusan gereja dalam negri Jerman, tetapi raja
Otto harus menjamin Paus dalam memperluas wilayahnya. Tahun 1209 A.D. Otto
menjadi Paus. Tidak lama kemudian Otto mengingkari janji, dan Innosent III sangat
menyatukan Jerman dan berkuasa mengangkat dan memecat Raja. Innocent menyatakan
menolaknya. John diancam dikeluarkan oleh Paus. John mengusir uskup-uskup yang
sebagai raja. Innosent memakai sistem sentralisasi dalam mengurus gereja. Paus berhak
dalam pengangkatan uskup. Dalam sidang Laterland 1215 A.D. telah mengesahkan teori
transubtantiation, setiap jemaat harus mengaku dosanya sedikitnya sekali dalam setahun.
Hal ini merupakan suatu kekuasaan yang besar paus. Kekuasaan paus mencapai
puncaknya pada masa innocent III. Walaupun paus-paus yang lain juga mengadakan
Pada tahun 1285-1314 A.D. di Perancis diperintah oleh raja Philip IV yang sangat
berambisi sedangkan Paus Boniface VIII juga seorang yang berambisi. Ketika ada perang
melawan Skotlandia dan memerlukan banyak biaya perang raja melarang gereja memberi
17
ibid, 137
18
Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 137
9
sumbangan kepada paus, tetapi Boniface VIII mengeluarkan perintah yang melarang raja
menarik pajak terhadap gereja dan harta raja, dengan ancaman akan dipecat dari
keanggotaan gereja. Dilain pihak Philip IV melarang pengeluaran uang ke luar negeri,
maka penghasilan Paus semakin merosot, sehingga kekuasaan Paus semakin berkurang
Tahun 1302 A.D. Philip IV mengadakan sidang yang diikuti oleh pekerja gereja,
dalam sidang itu ditetapkan ia menentang paus. Tapi Paus Boniface mengatakan,
kekuasaan dunia harus di bawah kekuasaan rohani, sedangkan gereja sudah memperoleh
kekuasaan itu. Ia mengutif perkataan Aquinas yang mengatakan bahwa taat kepada paus
adalah syarat dari keselamatan. Tetapi Philip IV mengadakan sidang lagi dan
moralnya. Philip menyerukan gereja untuk menghakimi Paus, dengan kekerasan paus
Boniface ditangkap, satu bulan setelah dilepaskan Paus Boniface meninggal dunia 1303
A.D. Philip IV menggunakan kekuatan masa untuk melawan Paus, walaupun Paus
mempunyai senjata rohani, tetapi tidak bermanfaat dalam hal ini. Maka gagallah Impian
Tahun 1305 A.D. Komisi Kardinal telah memilih seorang Perancis sebagai Paus
dengan gelar Clement V (1309-1377 A.D.) ia dikontrol oleh Pilip IV, ia turut
menyalahkan Boniface dan menghapus perintah yang dikeluarkan Boniface. Pada tahun
1309 A.D. ia memindahkan kepausan dari Roma ke Avigon, Pada saat ini gereja dalam
19
Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 138
10
kuasa Raja. Selama 60 tahun (1309-1377 A.D.) kepausan ada di Avigon. Dalam sejarah
Gereja masa ini disebut pembuangan ke Babel. Pada masa Paus ada di Avigon, Paus
Perancis, Jerman sering terjadi peperangan dan perebutan kekuasaan antara agama dan
politik.
Seorang penyair Italia ‘Dante Alegrie’ (1265 – 1321 A.D.) telah mengarang tulisan
tentang kuasa raja dalam bahasa Italia. Ia berpendapat bahwa kesejahteraan yang terbesar
bagi manusia adalah perdamaian. Raja adalah penegak perdamaian, raja memimpin
mendapatkan kebahagiaan yang kekal. Kedua kekuasaan itu harus dipisahkan. Ia sangat
menentang adanya campur tangan Paus dalam hal politik. Djon of Paris biarawan
Dominikan telah menulis bahwa kekuasaan Raja dan Paus harus disadari dengan
kesejahteraan rakyat, keduanya harus dipisahkan. Marcelus bersama dengan John yang
lain menulis sebuah kitab ‘defensor Pacis’yang berisi : kekuasaan harus berasal dari
rakyat, bagi negara kekuasaan dari seluruh penduduk, pejabat pemerintah harus dipilih
oleh rakyat. 20
20
Ibid
11
Disepanjang abad pertengahan merupakan masa dimana kekuasaan gereja banyak
diwarnai oleh tindakan-tindakan yang menyimpang dari ajaran moral, terutama hal-hal
yang berhubungan dengan penyalahgunaan kekuasaan para pemimpin gereja. Hal ini
politik dan penguasa agama saling bertikai memperebutkan kekuasaan. Pertikaian Paus
dan Kaisar sebagian besar karena alasan Jabatan dan kekuasaan. Setiap pertikaian selalu
negara, dimana kebijakan agama turut andil dalam putusan dunia politik pemerintahan
akan mengasilkan kondisi yang buruk pada pemerintah saat itu. Masa kegelapan yang
terjadi pada era jaman abad pertengahan tidak boleh terjadi di jaman sekarang dan jaman
yang akan datang. Kebijakan pemerintah adalah urusan orang –orang yang duduk
dipemerintahan dan kebijakan agama adalah urusan para pemimpin agama, keduanya
tidak bisa dicampuradukan, karena antara pemerintahan dan keagamaan adalah 2 hal
yang berbeda.
12
DAFTAR PUSTAKA
- https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan
- Enklaar IH, Berkhof H, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013)
Semarang, 2011)
13