Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN

Oleh

Daniel Ruth Girsang Purba

Tugas

Diserahkan Kepada

Rosalin Hasugian, M. Mis

Sebagai Bagian dari Tugas dalam Matakuliah

Eksposisi Torah

Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia

Purwokerto

September 2019
Penulis : Gary Edward Schnittjer

Judul Buku : The Torah Story

Penerbit : Gandum Mas – Malang, 2015

Halaman : 1- 622 halaman

KITAB KEJADIAN
(TINJAUAN MAKRO ATAS KITAB KEJADIAN)

Garis Besar
A. Awal mula Umat Manusia (1:1-11:26)
1. Awal mula (1:1-2:4a)
2. Kisah penciptaan umat manusia (2:4b-4:25)
3. Kisah Adam (5:1-6:8)
4. Kisah Nuh (6:9-9:29)
5. Kisah Sem, Ham, dan Yafet (10:1-11:9)
6. Kisah Sem (11:10-26)
B. Awal Mula Keluarga Pilihan (11:27-50:26)
1. Narasi Abraham (11:27-25:11)
Silsilah Ismael (25:12-18)
2. Narasi Yakub (25:19-35:29)
Silsilah Esau (36)
3. Narasi anak-anak Yakub (37-50)

Kitab Kejadian menyampaikan kisahnya dalam empat bangian.


Bagian pertama, yaitu narasi zaman awal, menceritakan awal mula umat manusia
sementara tiga bagian selebihnya menceritakan awal mula keluarga pilihan. Bagian
pertama menghubungkan peristiwa-peristiwa melintas dua puluh generasi selama
periode lebih dari1.600 tahun, tetapi panjangnya hanya sebelas pasal saja. Ketiga
bagian selanjutnya, merupakan kira-kira tigabperempat kitab kitab ini, hanyan
meliputi empat generasi selama kurang lebih 360 tahun. Kitab Kejadian menggunakan
formula berulang untuk memulai bagian-bagiannya, istilah “kisah” atau “silsilah”
(tole dot) terdapat sepuluh kali, lima di bagian pertama dan lima di ketiga bagian
berikutnya.
Episode-episode dalam bagian pertama Kitab Kejadian terhubung menjadi
satu melalui penggunaan beberapa silsilah. Dua silsilah yang paling menonjol
memberikan garis besarnya dari sepuluh generasi sejak Adam sampai Nuh (5:1-32)
dan sepuluh generasi sejak Nuh sampai Terah , ayah Abraham (11:10-26) Kedua
silsilah sepuluh generasiian ini menutup dua panel atau siklus narasi yang terdapat
dalam bagian pertama kitab ini, Kejadian 6-11 menghubungkan serangkaian cerita
yang menggemakan kata-kata, tema, dan kiasan dalam urutan yang sama dengan
kelima pasal pertama dalam kitab

Tabel 3-A: Kerangka Sastra dalam Kitab Kejadian


Hari-hari awal mula (Ps. 1) “Hari-hari terakhir” (ps. 49)
Penciptaan dan Kejatuhan (Ps. 3) Kedatangan Sang Raja Yehuda (49:8-12)
Adam/ Manusia dibuat dari debu tanah, Yakub/Israel dikembalikan ke Negerinya
diberi kehidupan, dan diusir dari taman dan dikuburkan (50:13)
( 2:7; 3:24)
Manusia diusir dari taman (3:24) Keluarga Israel meninggalkan negerinya
dan tinggal di Mesir (46:8)
Ular menipu dan menghasut untuk Singa akan memerintah untuk menjamin
memberontak (3:4-5) kepatuhan (49:9-10)
Benih perempuan akan menghancurkan Sang Raja Yehuda, dengan tangannya
kepala dan benih ular ( 3:15) akan menekan tengkuk musuh-musuhnya,
dan menjamin penguasaan atas mereka
(49:8)
Allah menghancurkan umat manusia Allah melalui Yusuf menyelamatkan
dengan air bah di seluruh bumi (6:17) orang-orang dari kelaparan di seluruh
bumi (41:54)
Kain membunuh saudaranya (4:8) Yusuf mengampuni saudara-saudaranya
(50:21)
Allah adalah Sang pemberi Kehidupan Allah dikenal sebagai pengambil hidup
(Ps. 1-2) (50:19; bdg, 30:2)

Pembaca Alkitab menjelaskan arti “Cerita” mereka sendiri karena


peristiwa-peristiwanya mirip dengan peristiwa-peristiwa masa lalu, artinya, masa lalu
dalam Alkitab mengantisipasi masa depan, memahami cerita Alkitab adalah
memahami fenomena manusia. Allah yang bertindak pada masa lalu dapat diharapkan
untuk bertindak pada masa depan, jadi, cerita Alkitab bukan anya dahuluh terjadi,
melainkanmemberi pembaca suatu pandangan tentang mengapa kehidupan terjadi
sedemikian.
Komponen yang lebih besar dari Kitab Kejadian menceritakan kisah
dimulainya keluarga pilihan, Kejadian 12-50 tersusun dari tiga narasi utama, yaitu
narasi Abraham (11:27-25:11), Yakub (25-19-35:29), dan anak-anak Yakub (37-50),
dipisahkan oleh silsilah Ismael (25:12-18) dan Esau (36:1-43).
Secara tematis, cerita Abraham, si pembohong yang menumpuk. Abraham,
si Pembohong (12:10-20; 20:1-18), menurunkan Ishak, si pembohong (26:1-11), yang
kemudian menurunkan seorang putra, Yakub yang membohonginya (27:1-29) dan
dibohongi oleh ayah mertuanya, Laban (29:21-30), yang dibohongi oleh putrinya,
Rahel (31:17-21, 34-35). Sepuluh anak lelaki Yakub membohongi dia (37:31-35; bdg.
34:23-24; 38:12-26), yang membawa kepada Yusuf yang membohongi saudara-
saudaranya (42:7). Daftar ini hanya memberikan yang paling menonjol dari banyak
kebohongan, pengulangan ini menunjukkan terus berkesinambungannya masalah
manusia, seperti makhluk lainnya, menghasilkan keturunan menurut jenis mereka.

Tabel 3-B: Riwayat (tole dot) dalam Kitab Kejadian


2:4 Langit dan bumi
5:1 Adam
6:9 Nuh
10:1 Anak-anak Nuh
11:10 Sem
11:27 Terah
25:12 Ismael
25:19 Ishak
36:1 Esau (“kisah” diulang dalam 36:9)
37:2 Yakub

Tabel 3-C: Pengulangan Urutan Cerita dan Kejadian 1-11


Air menutupi bumi (1:2) Air bah (ps.7-8)
Penciptaan/ berkat (ps.1) Permulaan baru/ berkat (ps.9)
Jatuh dalam dosa / kutuk (ps.3) Nuh mabuk/ Kanaan dikutuk (ps.9)
Pembunuhan/ pengembaraan (ps.4) Menara/ cerai-berai (ps.11)
Silsilah sepuluh keturunan sampai Nuh (ps.5) Silsilah sepuluh keturunan sampai
Terah (ps.11)
Kitab Kejadian adalah sebuah narasi yang berdiri sendiri sekaligus
merupakan awal dari suatu cerita yang lebih besar. Dalam pengertian yang
sebenarnya, kitab ini mempunyai pertaliandan penutup sebagai sebuah kitab
tersendiri. Setiap gulungan kitab yang ditambahkan ke dalam seri Narasi Utama
merentang melintas akhir kisah yang sebelumnya dan menciptakan suatu rasa baru
akan keutuhan cerita dengan peristiwa awal mula dalam Kitab Kejadian. Sebagai
hasilnya , Kitab Kejadian berfungsi sebagai awal dari banyak konteks narasi
sekaligus, kitab ini di satu sisi mempunyai arti berbeda sebagai awal Taurat, Narasi
Utama, Kitab Suci Ibrani, atau keseluruhan Alkitab.
(PADA MULANYA KEJADIAN 1:1-2:4A)

Garis Besar
A. Penciptaan Dunia (1:1)
B. Pembentukan dan pengisian (1:2-31)
1. Belum berbentuk dan kosong (1:2)
2. Pembentukan (1:3-13)
a. Hari pertama – terang (1:3-5)
b. Hari kedua – air dan cakrawala (1:6-8)
c. Hari ketiga – daratan dan tumbuhan (1:9-13)
3. Pengisian (1:14-31)
a. Hari keempat – benda-benda penerang (1:14-19)
b. Hari kelima – air dan binatan-binatang di udara (1:20-23)
c. Hari keenam – binatang-binatang di darat dan manusia (1:24-25)
i. Hewan-hewan diciptakan menurut jenisnya (1:24-25)
ii. Umat Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah – nyata dalam kekuasaan
dan hubungan (1:26-31)
C. Hari Ketujuh – Perhentian (2:1-4a)

Kitab Taurat dimulai dengan sebuah awal mula – “pada mulanya”, ini
paling penting karena sekaligus berfungsi sebagai pendahuluan untuk Kitab Kejadian,
untuk Kitab Taurat, untuk Kitab Ibrani, dan untuk keseluruhan Alkitab. Sebaliknya,
pembukaan Kitab Kejadian secara teologis menafsirkan hubungan antara Allah
dengan dunia manusia, yaitu bahwa Dia menciptakannya dengan kuasa firman-Nya.
Keadaan bumi yang tidak berbentuk dan belum terisi ini meletari enam hari
penciptaan – tiga hari Allah membentuk dunia dan tiga hari Allah mengisinya.
Hubungan antara dunia yang belum dibentuk dan belum diisi itu dengan hari-hari
penciptaan adalah penting bagi pasal ini dan bagi seluruh Taurat (dan juga seluruh
kitab Suci). Pada hari-hari penciptaan, kuasa firman Allah menjinakan apa yang liar
dan menghidupkan apa yang gersang, dalam Kejadian 1:2 misalnya ada sebuah “kata
khusus” digunakan, atau lebih baik dikatakan bahwa ada sebuah kata biasa yang
digunakan secara khusus. Kata Ibrani ruah bisa berarti salah satu dari bebasan makna
tergantung pada konteksnya, rupanya kata itu berarti roh “Roh Allah melayang-
layang di atas permukaan air”.
Menurut si pencipta, dunia yang Allah ciptakan pada mulanya tidak
berbentuk dan belum terisi dan kosong. Pada hari – hari penciptaan kuasa Firman
Allah menjinakan apa yang liar dan menghidupkan apa yang gersang, disepanjang
pasal 1 ada pengulangan “ALLAH” ditambah dengan dengan kata kerja empat kali
pengulangan pada hari pertama misalnya: “Allah berfirman”, “Allah melihat”, “Allah
memisahkan”, “ Allah memanggil”
Kata sifat penciptaan dan penghakiman dikenali, maka keesaan Allah
sebagai pencipta dan penebus muncul dengan sangat jelas. Manusia adalah makhluk
diantara makhluk lainnya yang diciptakan menurut gambar Allah.
Bumi dan alam semesta diciptakan dengan usia yang nyata, Allah merendahkan diri
dalam inkernasi untuk menganugerahkan bagi manusia yang sudah jatuh dalam dosa
sebuah jalan untuk menikmati hidup bersama dia ,oleh dia, di dalam dia, bagi dia,
gambar ini telah rusak karena kejatuhan manusia dalam dosa, tetapi dalam beberapa
hal gambar itu tetap ada.
Masalah yang lebih sulit adalah arti dari frase “sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati”. Pertama, anugrah, keindahan, dan kasih
menandai hubungan antara Allah dan manusia sebelum pemberontakan. Taman itu
adalah sebuah mahakarya lingkungan, taman itu adalah Firdaus, taman itu adalah
sebuah hadiah bagi manusia. Ketika manusia memberontak melawan firman-Nya,
manusia dipisahkan dari Allah.
Hidup manusia berharga karena manusia diciptakan menurut gambar
Allah. Kisah tentang air bah merupakan satu dalam perspektif yang rapuh. Jadi
harapan seluruh makhluk adalah agar pemberontakan manusia terhadap Firman Allah
tidak akan menang pada akhirnya. Yakub berdoa dan dengan kerendahan hati
menyatakan kepercayaannya kepada firman yang telah disampaikan Allah kepadanya.
Yesus menunjukkan bahwa identifikasi diri Allah “Akulah Allah Abraham , Allah
Ishak, dan Allah Allah Yakub”. Narasi itu memberikan penafsiran Alkitab tentang
dunia cerita yang digambarkan-Nya.
Kitab Keluaran

Tuhan melepaskan Israel dari penindasan dan membawa umatNya ke


gunung, dasar penyelamatan orang – orang Israel dari perbudakan adalah bahwa Allah
mengingat Firman-Nya kepada Abraham.
Keluaran menyampaikan cerita tentang penciptaan Israel dengan kuasa
Firman Allah. Sementara cerita Kitab Kejadian dimulai dengan Allah membuat taman
untuk manusia, kitab Keluaran berakhir dengan bangsa Israel membuat sebuah tembat
kediaman bagi Allah.
Musa menyampaikan Firman Allah, dan Firaun menolak serta menentang
kehendak Tuhan soal mengeraskan hati Firaun tetap merupakan contoh klasik
mengenai teka-teki hubungan manusia. Allah ingin orang – orang Israel dan orang –
orang mesir melihat kuasa-Nya, kuasa itu nyat dalam tanda – tanda penghukuman
yang menunjukkan kesetiaan-nya kepada Firman-Nya dan keunikan-Nya, jadi hal itu
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati
Allah. sebab kitab suci berkata kepada Firaun: “itulah sebabnya aku membangkitkan
engakau, yaitu supaya aku memperlihatkan kuasa didalam engkau dan supaya nama-
Ku dimasyurkan diseluruh bumi.

Kitab Imamat
Imamat adalah cerita tentang Firman Allah kepada para pemberontakan
Israel: Firman anugerah memberikan insitruksi untuk penyembahan dan kekudusan.
Cerita bentukan Kitab Kejadian berfungsi sebagai peringatan dan sebagai undangan
bagi orang – orang yang ingin mendekati sang pencipta yang maha kuasa.
Imamat menyatakan bahwa kerabat terdekat adalah ayah, ibu, anak laki-
laki, anak perempuan, jadi ibu anak perempuan secara otomatis dilarang dalam
imamat. Sifat manusia tanpa nyawa atau makhluk yang lebih rendah dari manusia,
seperti tumbuhan atau hewan.
Dalam pasa 18 alasan untuk larangan seksual sebagian adalah untuk
melindungi “negeri” itu dari kenajisan, najis secara moral berhubungan dengan
mereka yang memiliki tanggung jawab moral, yaitu manusia, karena diciptakan
menurut gambar Allah, janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan
dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan
persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.
Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan, janganlah kamu
mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau meruskkan tepi
jenggutu, janganlah kamu menngoresi tubuh karena orang mati dan janganlah merajut
tanda-tanda pada kulitmu.
Janganlah engkau menuntut balas dan janganlah menaruh dendam
terhadap orang – orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesammu manusia seperti
dirimu sendiri karena kamu juga orang asing dahuluh di tanah Mesir, demikianlah
kamu harus berpegang pada ketetapan dan melakukannya.
Juga apabila seorang membunuh seorang manusia, pastilah ia di hukum
mati, tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus menggantinya, seekor ganti
seekor, mata ganti mata, gigi ganti gigi, seperti dibuatnya orang lain bercacat,
begitulah harus dibuat kepadanya,
Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
perintah-Ku serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada
masanya, sehingga tanah itu memberi kamu hasilnya dan pohon – pohonan di
ladangmu akan memberi buahnya, dalam dia kamu telah di sunat bukan dengan sunat
Kristus yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan dia
kamu dikuburkan dalam baptisa, kepercayaan atas kerja kuasa Allah.
“Kudus” berarti diangkat atas, terpisah, lain, berbeda unik, kudus meliputi
keterpisahan dari hal di luar Allah dan yang lebih penting, keterpisahan menuju Allah.
kemah suci dan belakang bait suci adalah tempat – tempat di mana nama Tuhan
tinggal,tetapi dalam Keluaran sampai Bilangan kehadiran kemulian Allah mempunyai
semacam manifestasikan “Fisik”. Maka Imamat menceritakan kisah tentang masalah
harafiah dari kekudusan Allah didalam perkemahan Israel, sementara Keluaran
menceritakan kisah tentang penyelamatan Israel dari dosa – dosa orang lain.
Kemah suci dalam perkemahan adalah jagat raya yang diringkas menjadi
kecil, Kitab Imamat secara keseluruhan adalah cerita tentang berbagai pesan Allah
mengenai mengenai tuntutannya ada Israel Kudus, Pengajaran Imamat bersifat
Teologis tetapi teologisnya tidak dinyatakan dalam kaitan dengan fakta – fakta yan
logis sesuai dengan standar penalaran barat dari penganut modernisme.

KITAB BILANGAN

Pembagian waktu yang penting dalam kitab Bilangan adalah dua generasi
itu generasi yang mati dipadang gurun dan gerenrasi yang sedang bersiap – siap
memasuki tanah perjanjian.
Penulis kitab Bilangan memilih untuk meletakan ceritanya didalam
pengharapan bangsa Israel sendiri, secara khusus kitab Bilangan membuat nyata
banyak keretakan sosial tersembunyi yang dimulai dalam kitab Kejadian.
Kategori simbolis atau teologis yang dihasilkan oleh hal ini adalah dimensi
iman dari orang – orang Israel sejarah khusus yang menghadapi “Raksasa”, orang –
orang yang pernah memimpin pertempuran melawan raksasa, menurut berserta
masing – masing pendukung mereka. Fakta bahwa mereka adalah “Palahwan atau
orang – orang gagah perkasa di zaman purbakala”.
Kitab Bilangan menyampaikan cerita mengenai pengalaman penjang
bangsa Israel melalui padang Gurun. FirmanNya menyediakan jalan sementara dosa
manusia hanya dapat mengakibatkan pengembaraan sampai mati. Kitab ini adalah
cerita tentang anugrah mengejutkan yang selama ini telah ada disana dalam kuasa
Firman Allah.
Simbol bahwa generasi yang lebih muda akan memasuki tanah perjanjian
adalah sensus militer. Pemberontakan generasi yan lebih muda dengan perempuan –
perempuan Moab dan Midian serta dewa – dewa mereka ini melebihi kejahatan
generasi yang lebih tua.
KITAB ULANGAN

Kitab ini mengandung Firman tentang hidup dan mati, kitab Ulangan
mengurangi teologinya menjadi “taat dan diberkati atau melanggar dan dikutuk”.
Pengurangan seperti ini benar tetapi ini bukanlah seluruh kebenarannya, kitab ini
adalah taurat, Firman, Perintah, dan disebut sebagai “Kitab Taurat”. Tetapi kitab itu
sendiri adalah cerita tentang taurat kitab Ulangan sama – sama memiliki karakteristik
seperti khotbah , perjanjian, hukum, beberapa ciri khususnya perjanjian, perintah,
firman Allah, dan kehidupan adalah paling penting untuk bisa mendengaar kitab
Ulangan dengan cara yang benar, inti teologia perjanjian yang menguraikan berkat
untuk ketaatan dan kutuk.
Kitab Ulangan mengajarkan prinsip penghargaan dan gan rugi sesuai
perjanjian dalam pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara Allah dengan
umatNya.

Anda mungkin juga menyukai