Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ringkasan Tafsir PL 1 Pentateukh

Dosen Pengampu: Jeremi Jusen.M.Th

STUDI PENCIPTAAN MANUSIA KEJADIAN 1:26-27


Oleh: Anita Junianti Ndraha
Prodi: Teologi
NIM: 02211111
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Daftar isi....................................................................................................................ii

Bab:

I. Pendahuluan................................................................................................

II. Pandangan-Pandangan Penciptaan..............................................................

Teori Evolusionis

III. Studi Penciptaan Manusia Kejadian 1:26-27..............................................

Serupa dan Segambar


Adam manusia pertama
Hawa diciptakan dari Adam

IV. Kesimpulan.................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUHAN
Kitab Kejadian adalah kitab yang dapat di temukan dalam kitab perjanjian lama.
Kitab Kejadian adalah salah satu kitab yang tergolong dalam kitab pentateukh. Di dalam
kitab Kejadian dituliskan kisah penciptaan semesta alam dan penciptaan Manusia. Dari segala
ciptaan yang Allah ciptakan, manusia adalah yang paling sempurna. Manusia dikatakan
ciptaan yang paling sempurna karena manusia memiliki akal budi, dan terlebih dari itu
manusia adalah gambar dan rupa Allah sendiri. Seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian
1:27 bahwa Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya.
Dalam tulisan ini penulis memiliki argumen bahwasannya teori penciptaan adalah
teori yang paling tepat untuk membuktikan awal mula manusia. Jika dibandingkan dengan
teori. Contohnya teori Darwin.

BAB II
PANDANGAN – PANDANGAN PENCIPTAAN
Setiap orang berpikir dengan sungguh – sungguh sudah pasti pernah menghadapi
masalah asal mula umat manusia. Sewaktu ia menoleh ke sejarah masa lampau, ia melihat
bahwa manusia yang ada sekarang ini telah lahir dari manusia lai n lewat proses keturunan
alamiah selama ribuan tahun. Dalam meneliti asal usul manusia, seorang yang percaya
berhadapan dengan persoalan dasar: adakah Allah menciptakan manusia secara langsung
ataukah langsung, adakah manusia itu berkembang melalui proses proes alamiah.1
Golongan evolusionis yang berhaluan teitis mengajarkann bahwa manusia itu
merupakan hasil proses evolusi alamiah dari suatu bentuk kehidupan yang lebih
sederhana. Golongan evolusi ambang dan golongan kreasionisme beranggapan bahwa
manusia diciptakan langsung oleh Allah.

“Manusia diciptakan dari debu dengan suatu tindakan, ab extra, ilahi yang khusus,
dengan tubuh yang secara struktural mirip dengan golongan vertebrata (hewan yang
bertulang belakang), dan dengan jiwa yang dibentuk menurut gambar dan rupa Allah”2
Seorang sarjana lain yang berhaluan sama mengatakan “Tidak bolehkah kita
beranggapan bahwa ... pada masa lampau Allah campur tangan, sekalipun di tengah – tengah
suatu proses evolusi yang panjang, dan menciptkan manusia sebagai suatu faktor yang baru
sama sekali”3
1
Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika, (Malang: Gandum Mas, 2015), 231
2
Edward John. Carnell, An Introduction to Christian Apologetics, (Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans Publishing Co, 1964), 238
3
Donald Grey Barnhouse, Adam and modern Science (Eternity Magazine, Vol. 11, No. 5, 1960), 8
Teori evolusi
Kesamaan – kesamaan mencolok antara anatomi manusia dengan anatomi hewan
bertulang belakang dari golongan yang lebih tinggi. Dikatakan, hal ini mendukung
pandangan bahwa manusia berasal dari hewan. Selanjutnya, kesamaan dalam anatomi
menunjukka bahwa pencipta yang sama yang telah menciptkan manusia dan hewan.dapat
dikatakan bahwa seiringdengan bertambahnya pengetahuan, sains mulai mengetahui lebih
banyak tentang dan kegunaan organ – organ tubuh yang konon tidak berguna lagi.4
Sebagaimana dikatakan Culp, “Hanya karena kita belum memahami sepenuhnya kegunaan
berbagai organ tubuh ini, tidaklah berarti bahwa kita berhak mempertanyakan
kebijaksanaanSang penciptaan yang menempatkannya di dalam tubuh kita.”5
Para evoluionis mengatakan bahwa janin manusia berkembang melalui aneka
tahap sejajar dengan proses yang dianggap evolusioner.
Dari organisme barsel satu sampai menjadi spesies yang dewasa. Akan tetapi, suatu
penelitian yang cermat terhadap janin manusia menunjukkan adanya terlalu banyak
ketidaksamaan dengan tahap – tahap yang disangka serupa dalam perkembangan
cacing, ikan, ekor, dan rambut. Cacing tanah itu memiliki sirkulasi darah namun tidak
mempunyai jantung, dan karena itu dikemukakan bahwa peredaraan darah pasti telah
mendahului adanya jantung. Namun dalm janin manusia, jantung terlebih dalu dan
kemudian baru ada peredaraan darah. Apa yang dikenal dengan celah insang pernah
dianggap sebagai insang insang yang belum sempurna, namun dari penelian yang
lebih mutakhir ternyata itu hanya sekedar suatu lekuk antara dua pembuluh darah
yang sejajar.6

Semua organisme hidup mempunyai kesamaan dalam tatanan biokimianya. Hal


ini tidak perlu merisaukan karena sistem kehidupan yang ada semuanya bergantung pada zat–
zat asam, protein, dan zat–zat yang sama.
BAB III
STUDI PENCIPTAAN MANUSIA KEJADIAN 1:26-27

Kejadian 1:26
1:26 LAI TB, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia ('ADAM) menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di

4
Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika, (Malang: Gandum Mas, 2015), 232-233
5
G. Richard Culp, Remember Thy Creator, (Grand Rapids: Baker Book House, 1955), 66
6
Bolton Davidheiser, Evolution and Christian Faith, (Grand Rapids: Baker Book House, 1977),
240-254
bumi."
KJV, And God said, Let us make man ('ADAM) in our image, after our likeness: and let
them have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over the cattle,
and over all the earth, and over every creeping thing that creepeth upon the earth.
Hebrew,
‫ָָארץ ּו ְבכָל־ה ֶָרמֶׂש ָהֽר ֹמֵׂש‬
ֶ ‫וַֹּיאמֶר ֱאֹלהִים נַ ֽעֲֶׂש ה ָאדָ ם ְּב ַצ ְל ֵמנּו ִּכדְ מּותֵ נּו ְוי ְִרּדּו בִדְ גַת הַָּים ּובְע ֹוף הַָּׁש ַמי ִם ּובְַּב ֵה ָמה ּו ְבכָל־ה‬
‫עַל־הָאָ ֶֽרץ׃‬
Translit. Interlinear, YO'MER {dan Dia berfirman} 'ELOHIM {Allah} NA'ASEH {marilah
kita akan menjadikan} 'ADAM {manusia} BETSALMENU {pada gambar kita}
KIDMUTENU {seperti rupa kita} VEYIRDU {dan mereka akan memerintah/menguasai}
VIDGAT {pada ikan} HAYAM {laut itu} UVE'OF {dan pada unggas} HASYAMAYIM
{langit itu} UVABEHEMAH {dan pada ternak} UVEKHOL-HA'ARETS {dan pada seluruh
bumi itu} UVEKHOL-HAREMES {dan pada seluruh yang melata} HAROMES {binatang
merayap} 'AL-HA'ARETS {atas bumi itu}.
Kejadian 1:27
LAI TB, Maka Allah menciptakan (BARA) manusia itu menurut gambar (TSELEM)-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
KJV, So God created man in his own image, in the image of God created he him; male and
female created he them.
Hebrew,
‫ָּברא א ֹתָ ם׃‬
ָ ‫ָּברא א ֹת ֹו זָכָר ּונְקֵ בָה‬
ָ ‫וִַּיב ְָרא אֱֹלהִים ׀ אֶת־הָָאדָ ם ְּב ַצלְמ ֹו ְּב ֶצלֶם אֱ ֹלהִים‬
Translit, YIVRA' {dan Dia menciptakan} 'ELOHIM {Allah} 'ET-HA'ADAM {manusia itu}
BETSALMO {menurut gambar-Nya} BETSELEM {menurut gambar} 'ELOHIM
{Allah} BARA' {Dia menciptakan} 'OTO {-Nya dia} ZAKHAR {laki-laki} 'UNEQEVAH
{dan perempuan} BARA' {Dia menciptakan} 'OTAM {-Nya mereka7
Kata ‫ָּברא‬
ָ bârâ' (bara) A primitive root; (absolutely) to create; (qualified) to cut
down (a wood), select, feed (as formative processes): - choose, create (creator), cut down,
dispatch, do, make (fat)8
Kata ‫ָּברא‬
ָ bârâ' (bara) adalah kata kerja qal perfec, orang ketiga tunggal, maskulin.
Artinya menciptakan, kata ini hanya ditujukan kepada karya Allah saja untuk membedakan
keunggulan ciptaan Allah bila dibandingkan dengan karya manusia9. Ibrani ‫ָּברא‬ -
ָ BARA',
berarti: Mencipta, digunakan hanya sehubungan dengan penciptaan oleh Allah Sang Pencipta.
7
http://www.sarapanpagi.org/adam-manusia-vt405.html
8

Aplikasi e-Sword-the Sword Lord (diakses pada tanggal 27-11-2020, jam 22:21)
Di seluruh Alkitab, Allah diidentifikasi sebagai sang Pencipta. Bahasa Yunani yang
digunakan untuk "Mencipta" adalah κτίζω - KTIZO.10 Bahasa Ibrani sendiri istilah bārā'
hanya dipakai mengenai karya Allah termasuk manusia untuk menyatakan keunggulan
penciptaanNya dibanding dengan hasil karya manusia. Allah dapat menciptakan (bārā')
sesuatu yang sama sekali baru, sedangkan manusia hanya mampu membuat (āśā) sesuatu dari
bahan yang sudah diciptakan Allah.11
Kalimat “baiklah kita menjadikan manusia” dalam bahasa Ibraninya ‫נַ ֽעֲֶׂש ה‬
(na’aseh), kata yang dipakai untuk “menjadikan” dalam bagian ini adalah ‫‛( עָָׂש ה‬âśâh),
merupakan kata kerja qal imperfek orang pertama jamak dari kata („āśā[h]) membuat,
menjadikan.‘ secara harafiahnya berarti kita membuat, menjadikan, orang pertama jamak,
artinya membuat (to do, to make).
Walaupun ada penjelasan lain dari Stephen Tong bahwa:
Kata menciptakan yang dipakai dalam bahasa Ibrani dalam kejadian 1:26-27 sama
dengan kata menciptakan dalam Kejadian 1:1, yaitu kata “bara”. Ada beberapa kata
dalam bahasa Ibrani untuk kata cipta yaitu “bara”, “yatsag” dan “asyah”. Tong
menjelaskan maksudnya bahwa kata bara, yatsag dan asyah digunakan untuk maksud
yang berbeda. Bara digunakan untuk menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada
atau diciptakan dari ketidakberadaan (creation ex nihilo) sedangkan yatsag dan asyah
menciptakan dari materi yang sudah ada.12

Kejadian 1:26 adalah oknum atau pribadi Allah yang sama. Dengan kata lain, kata
Kita atau ‫( עָָׂש ה‬na’aseh) adalah ‫( אֱֹלהִים‬Elohim) dalam Kejadian 1:1 demikian juga sebaliknya.
Manusia adalah makhluk yang dapat dikunjungi serta berhubungan dan bersekutu
dengan khalik-Nya.
Manusia memiliki kedudukan yang jauh lebih tinggi, sebab Allah menciptakan
manusia untuk menjadi tidak fana, dan menjadikan manusia suatu gambar khusus dari
keabadian-Nya sendiri. Manusia diberi kuasa untuk memiliki hak memilih, bahkan
hingga ke tingkat tidak menaati Khaliknya.

Ketika Tuhan memperhatikan hasil lengkap dari tindakan pencipta-Nya, Dia


menunjukkan rasa sangat senang dan sangat puas. Segala sesuatu di alam semesta ini, dari
bintang yang paling besar hingga helai rumput yang terkecil, mendatangkan sukacita bagi-

Baker, D. L., S.M. Siahaan, A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa Ibrani. Ke-25.( Jakarta: BPK
9

Gunung Mulia, 2015), 86.


10

https://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?strongs=G2936
11
Yonky Karman, Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013),
31.
12
Stephen Tong, Peta Dan Teladan Allah (Surabaya: Momentum, 2012), 1–2.
Nya. Semuanya merupakan sebua panduan yang sangat indah. Di sini kepuasan sang Kahalik
dilukiskan dengan bahasa yang padat namun jelas.13
Cerita kitab Kejadian tentang penciptaan memberikan kepada Manusia tempat
mulia dalam alam semesta. Penciptaan manusia tidak anya merupakan penutup dari segenap
karya ciptaan Allah, tapi dalam penciptaan manusia itu sendiri terkandung penggenapan dan
makna dari seluruh pekerjaan Allah pada kelima hari lainnya. Manusia diperintahkan
memenuhi bumi dan menaklukkannya, dan manusia berkuasa atas semua makhluk (Kej 1:27-
2:3). Kesaksian yang sama tentang kekuasaan manusia dan tentang tempatnya yang sentral di
alam penciptaan.14

Serupa dan Segambar

Sedangkan kata Ibrani untuk rupa ‫( ְּד מּות‬demûth)15 di dalam Kejadian 1:26
memiliki makna “menyerupai”16 Bisa dikatakan bahwa kata d emût" di dalam Kejadian 1:26
mengindikasikan bahwa gambar tersebut juga merupakan keserupaan artinya menyerupai
sesuatu. Pengertian lainnya adalah likeness (Inggris), Schema (Yunani) dalam artian mirip
dengan bentuk, dalam arti, sesuatu model yang harus dalam bentuk yang pertama, maknanya
adalah hidup manusia yang harus sesuai dengan bentuk ukuran yang standar.17
Sedangkan kata Ibrani untuk gambar secara harafiah ‫( ְּב ַצלְמֵ נּו‬besălmēnû) adalah ‗di
dalam gambar kita‘, LAI terjemahan lama menerjemahkan atas peta.‘ dari kata ‫( ֶצלֶם‬tsělěm).
Kata tsělěm ini diturunkan dari akarkata yang memiliki makna mengukir atau memotong.18
Dalam konteks sosial Timur Dekat kuno gambar‘(tsělěm) biasa dimaksud sebagai bentuk
fisik yang mewakili kehadiran seorang penguasa. Penciptaan manusia adalah pekerjaan yang
dilakukan oleh Allah sendiri, atas kehendak dan inisiatif-Nya.Allah menciptakan manusia
menurut gambar dan rupa-Nya, supaya manusia dapat merepresentatifkan Allah di
dunia.Dengan demikian wajar manusia memiliki sifat dan karakter seperti yang Allah miliki
termasuk spiritual, rasio, kehendak dan moralitas. Dalam hal merepresentatifkan Allah di
dunia, Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus menjadi sama seperti manusia di dalam dan
13
Charles F.Pfeiffer, Tafsiran Alkitab Wycliffe volume 1 Kejadian – Este, (Malang: Gandum Mas,
2011), 29-30.
14
J.D Douglas, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z, (Jakarta: Yayasan Komunikas Bina
Kasih/ OMF , 1995), 23.
15
Aplikasi e-Sword-the Sword Lord (diakses pada tanggal 28-11-2020, jam 20:19)
16
Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison, Commentary Alkitab Wycliffe (Jakarta: Gandum
Mas, 2007), 29.
17
Stephen Tong, Peta Dan Teladan Allah (Surabaya: Momentum, 2012), 14–15.
18

Anthony A. Hoekema, Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah, Kelima. (Surabaya: Momentum,
2015), 16–17.
melalui inkarnasi-Nya. Tuhan Yesus Kristus menurut Darmawan seperti mentor yang men-
delegasikan pelayanan kepada para murid-Nya. Seperti penugasan yang diberikan kepada
Paulus, Timotius, dan Titus serta pengutusan tujuh puluh murid.19
Allah menciptakan manusia dalam gambar menurut rupa-Nya supaya manusia
dapat bersekutu Allah dengan memerintah atas bumi supaya terjalin relasi di antara manusia
dan Allah berbeda dengan mahkluk-mahkluk lain. Hakikat menjadi gambar Allah berarti
tanggung jawab menata atau mengatur ciptaan. Diciptakan menurut gambar Allah berarti
manusia adalah citra Allah yang memiliki potensi ilahi yakni; Spiritualitas, rasio, kehendak,
mampu berkomunikasi, relasi, berpikir, mengingat, merencanakan, jiwa seni, inovasi, dan
kreativitas, yang dapat digunakan untuk menata ciptaan dari zaman ke zaman, dan dari
generasi ke generasi

Adam Manusia Pertama


* Kejadian 2:7
LAI TB, ketika itulah TUHAN Allah membentuk (YATSAR) manusia
itu (HA'ADAM) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
KJV, And the LORD God formed man of the dust of the ground, and breathed into his
nostrils the breath of life; and man became a living soul.
Hebrew,
‫וִַּייצֶר י ְהוָה ֱאֹלהִים אֶת־הָ ָֽאדָ ם ָעפָר מִן־ ָהאֲדָ ָמה ַוִּיַּפח ְּב ַאָּפיו נְִׁש מַת חִַּיים וַ ֽיְהִי הָ ָֽאדָ ם ְלנֶפֶׁש חַָּי ֽה׃‬
Translit, YITSER {dan membentuk} YEHOVAH {baca: 'Adonay, TUHAN} 'ELOHIM
{Allah} 'ET-HA'ADAM {manusia} 'AFAR {debu} MIN-HA'ADAMAH {dari tanah}
VAYIPAKH {dan Dia menghembuskan} BE'APAV {ke dalam hidungnya} NISYMAT
{nafas} KHAYIM {hidup} VAYHI {dan ia menjadi} HA'ADAM {manusia itu}
LENEFESY {sebagai jiwa} KHAYAH {yang hidup
ADAM, Ibrani: ‫ָאדָ ם‬ - 'ADAM, manusia, dari kata kerja yang sama ‫ָאדָ ם‬ -
'ADAM bermakna merah.
ADAM, di samping sebagai nama diri, juga mengandung arti manusia, suatu pengertian
yang muncul dalam Perjanjian Lama kira-kira 500 kali, justru bila kata benda ini muncul
dengan kata sandang positif ( ‫הָֽאדָ ם‬ -
ָ HA'ADAM) baiklah diterjemahkan sebagai nama benda

19
I Putu AyubDarmawan, “Murid Yang Memuridkan” in Melaksanakan Amanat Agung Di Abad
21, 40.
biasa ketimbang sebuah nama. Kata 'DM juga dikenal dalam bahasa Ugarit dengan arti
'manusia'.
Adam merupakan suatu pribadi di antara sekian banyak orang lainnya dan bahwa
Allah memberikan gambar dan rupa-Nya baik kepada Adam maupun kepada manusia –
manusia semasanya.20
Maazmur 17:15 mengatakan, “ pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan
rupa-Mu.” Namum ayat ini tidak bermaksudkan keadaan jasmaniah, lebih tepat kalau
dikatakan bahwa ayat ini menururt konteksnya berbicara mengenai persamaan dalam
kebenaran (I Yohanes 3:2-3).
Hodge mengatakan,
Allah adalah Roh, jiwa manusia adalah roh juga. Sifat – sifat hakiki dari roh ialah akal
budi, hati nurani, dan kehendak. Roh adalah unsur yang mampu bernalar, bersifat
moral, dan oleh karena itu juga berkehendak bebas. Ketika menciptakan manusia
berbeda dari semua makhluk lain yang mendiami bumi ini, serta berkedudukan jauh
lebih tinggi dari pada mereka. Manusia termasuk golongan yang sama dengan Allah
sendiri sehingga iaa mampu berkomunikasi dengan penciptanya. Kesamaan sifat
antara Allah dan manusia ini . . . juga merupakan keadaan yang diperlukan untuk
mengenal Allah dan karena itu merupakan dasar dari kesalehan kita. Bila kita tidak
diciptakan menurut gambar Allah, kita tidak mengenal Dia. Kita akan sama dengan
binatang – binatang yang akhirnya binasa.21

Yang lebih tepat ialah bahwa kesamaan itu terdapat dalam sifat rasional manusia
dan dalam persesuaian moralnya dengan Allah. Hodge mengatakan,
Manusia adalah gambar Allah, sehingga membawa dan mencerminkan kesamaan ilahi
di antara penghuni – penghuni lain di bumi, karena manusia itu roh, unsur yang cerdas
dan berkehendak bebas, dan oleh karena itu sudah sepantasnya manusia ditetapkan
untuk menguasai bumi. Inilah yang biasanya disebut para teolog Reformasi sebagai
gambar Allah yang hakiki dan bukan insidental.22
Hawa diciptakan dari Adam
Hawa, perempuan pertama, istri Adam, yang pada awalnya dia belum langsung
diberi nama "Hawa" (Ibrani: ‫חַָּוה‬ - KHAVAH, Yunani: ζωη - ZÔÊ ). Perempuan ini adalah
ibu dari Kain, Habel dan Set (Kejadian 4:1, 2, 25).
Sesudah Adam diciptakan, Allah memutuskan untuk menyediakan seorang penolong 'yang
sepadan dengan dia' ( ‫ ֵעז ֶר ְּכ נֶגְֹּדו‬ - 'EZER KENEGDO, Kejadian 2:18,20)
20
Derek Kidner, Genesis”Tyndale Old Testament Commentaries”, (Downers Grove: InterVarsity
Press, 1972), 29.
21
Charles Hodge, Systematic Theology, (GraNd Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1952),
96-97.
22
Ibid.
Kejadian 2:21-22
21 LAI TB, Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging.
KJV, And the LORD God caused a deep sleep to fall upon Adam, and he slept: and he took
one of his ribs, and closed up the flesh instead thereof;
Hebrew,
‫ַוַּיֵּפל י ְהוָה ֱאֹלהִים ׀ ַּת ְרֵּד ָמה עַל־הָָאדָ ם וִַּייָׁש ן ַוִּיַּק ח ַאחַת מִַּצ לְע ֹתָ יו וִַּיסְֹּגר ָּבָׂשר ַּת חְֶּת ָּנה׃‬
Translit interlinear, YAPEL {dan Ia membuat jatuh (tertidur)} YEHOVAH (dibaca 'Adonay,
TUHAN) 'ELOHIM {Allah} TAR'DEMAH {tidur nyenyak} 'AL-HA'ADAM {kepada
manusia itu} VAYISHAN {dan ia tidur} VAYIQAKH {dan Dia mengambil} 'AKHAT
{satu} MITSALOTAV {dari rusuknya} VAYIS'GOR {dan Dia menutup} BASAR {dengan
daging} TAKH'TENAH {di bawahnya}
2:22 LAI TB, Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-
Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
KJV, And the rib, which the LORD God had taken from man, made he a woman, and
brought her unto the man.
Hebrew,
‫וִַּיבֶן י ְהוָה ֱאֹלהִים ׀ אֶת־הֵַּצ לָע אֲֶׁש ר־ ָלקַח מִן־הָָאדָ ם ְלאִָּׁש ה ַויְבִאֶ ָה אֶל־הָָאדָ ם׃‬
Translit interlinear, YIVEN {dan Dia membuat/ membangun} YEHOVAH (dibaca 'Adonay,
TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'ET-HATSELA {pada rusuk itu} 'ASHER-LAQAKH {yang
Dia ambil} MIN-HA'ADAM {dari manusia itu} LE'ISHAH {kepada perempuan}
VAYEVI'EHA {dan Dia membawanya} 'EL-HA'ADAM {kepada manusia itu}
Hawa diciptkan dari tulang rusuk Adam (Kejadian 2:21-22). Hawa secara
langsung dibentuk oleh Tuhan, sangatlah masuk akal untuk beranggapan bahwa Adam juga
langsung diciptakan oleh Tuhan.
Adam dan Hawa diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan, jikalau Adam dan
Hawa belum manusiawi sebelum Allah menghembuskan napas-Nya ke dalam mereka,
pastilah mereka berupa makhluk jantan dan betina, tetapi Alkitab menyatakan bahwa Allah
yang menciptakan mereka sebagai Laki – laki dan perempuan (Kejadian 1:27; 2:7, Matius
19:4)
Untuk pertama kalinya dalam sejarah penciptaan Allah berfirman, “Tidak Baik . . .
“(2:28). Narasi tentang penciptaan Hawa oleh Allah merupakan narasi yang sangat indah dan
intim.
John berkata dalam bukunya Eksposisi Kitab Kejadian:
Setelah menyebabkan Adam tidur nyeyak, Allah mengambil salah satu tulang rusuk
Adam dan menjadikan rusuk itu seorang perempua, serta memberikan kepadanya
semua sifat kehidupan seperti yang telah diberikan-Nya kepada Adam.23

Alkitab menyebut bahwa perempuan adalah "EZER KENEG'DO" (penolong yang


beroposisi), penolong yang memiliki suara, yang memiliki kemauan, yang dapan
"membalance" senioritas suaminya. Penolong yang memiliki pendapat-pendapat yang dapat
didengar suaminya, atau yang mengcounter suaminya jika suaminya bersalah. penolong yang
dapat "berdebat" dengan suaminya. Makna "EZER KENEG'DO" (penolong yang
beroposisi) ini dapat bermakna luas dalam bermacam konteks, namun tetap didalam
ketetapan hierarkis yang tidak berubah.

BAB IV
KESIMPULAN
Allah menjadikan laki – laki dan perempuan menurut gambarNya, baik laki – laki
maupun perempuan sama sama gambar Allah, tidak ada yang melebihi yang lain. Manusia
mencerminkan dan melambangkan Allah dalam suatu arti khusus, rancangan penciptaan
manusia mendefinisikan sesuai dengan sang pencipta dan manusia adalah ciptaan yang
berbedah dari ciptaan yang lain.
Manusia adalah ciptaan yang dari gambar Allah langsung, bukan dari Binatang
yang berevolusi menjadi manusi menurut teori Darwin. Kisah Alkitab menggambarkan sang
pencipta yang menciptakan dunia manusia bagi masyarakat manusia sebagai tindakan kasih
karuniaNya dengan kuasa firmanNya. Umat manusia berbeda dengan pencipta dan dengan
ciptaan lain, karena manusia anyalah Makhluk ciptaan yang segambar, tidak secara penuh
bahwa manusia sejajar dengan Allah karena manusia diciptkan segambar dan serupa dengaan
Allah. manusia di ciptakan untuk mengelolah Bumi dan berkuasa atas makhluk ciptaan
lainnya. Itulah keistimewaan Manusia dengan ciptaan lain yangg di ciptakan Allah .

23
John J. Davis, Eksposisi Kitab Kejadian Suatu Telaah, (Malang: Gandum Mas, 2014), 81.
DAFTAR PUSTAKA
Barnhouse. Donald Grey, Adam and modern Science, Eternity Magazine, Vol. 11, No. 5,
1960.
Carnell. Edward John, An Introduction to Christian Apologetics, Grand Rapids: Wm. B.
Eerdmans Publishing Co, 1964.
Culp. G. Richard, Remember Thy Creator, Grand Rapids: Baker Book House, 1955/
D. L. Baker. Siahaan. S.M, Sitompul .A.A, Pengantar Bahasa Ibrani. Ke-25, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2015.
Darmawan.I Putu Ayub, “Murid Yang Memuridkan” in Melaksanakan Amanat Agung Di
Abad 21,
Davidheiser. Bolton, Evolution and Christian Faith, Grand Rapids: Baker Book House,
1977.
Davis. John J, Eksposisi Kitab Kejadian Suatu Telaah, Malang: Gandum Mas, 2014.
Douglas. J.D, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z, (Jakarta: Yayasan Komunikas
Bina Kasih/ OMF , 1995.
Hodge. Charles, Systematic Theology, (GraNd Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co,
1952.
Hoekema. Anthony A, Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah, Kelima. Surabaya:
Momentum, 2015.
Karman. Yonky, Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2013.

Kidner. Derek, Genesis”Tyndale Old Testament Commentaries”, (Downers Grove:


InterVarsity Press, 1972), 29
Pfeiffer. Charles F dan Harrison Everett F, Commentary Alkitab Wycliffe, Jakarta: Gandum
Mas, 2007.
Thiessen. Henry C. Teologi Sistematika, Malang: Gandum Mas, 2015.
Tong. Stephen, Peta Dan Teladan Allah, Surabaya: Momentum, 2012.

Internet & Aplikasi


Aplikasi e-Sword-the Sword Lord
http://www.sarapanpagi.org/adam-manusia-vt405.html
https://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?strongs=G2936

Anda mungkin juga menyukai