com/
BAB I
PENDAHULUAN
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-
Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].
manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh
kepadanya hingga menjadi hidup
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa
manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang
sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang
ini. Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia
tersebut. Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah Nabi
Adam a.s. disusul Siti Hawa dan kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi banyak
seperti sekarang ini. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang
terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah
manusia pertama. Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana proses kejadian
manusia menurut Al-Qur’an, hadist, maupun iptek.
1
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
2
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
BAB II
PEMBAHASAN
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku. (Adz-Dzariyat (51) : 56).
2.1.2 Pengertian Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-
Nya. Oleh sebab itu manusia diharuskan mengenal siapa yang menciptakan dirinya sebelum
mengenal lainnya.[2]
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
3
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
• Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
• Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
• Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
• Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
• Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa
hidup di dalam lingkungan sosial.
4
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
dikenalkan oleh Charles Darwin ini akhirnya meluas dan terus dipakai dalam
antropologi.[3]
Teori ini mempunyai kelemahan karena ada beberapa jenis tumbuhan dan hewan
yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula. Misalnya sejenis
biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada.
Jadi dapat kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena
antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan.
2.2.2 Manusia dalam Pandangan Agama Islam
Dalam Agama Islam, segala sesuatunya telah diatur dengan baik dan digambarkan
dalam kitab suci Al-Quran. Tidak luput olehNya, bagaimana proses pembentukkan manusia
yang juga digambarkan sejelas-jelasnya. Dalam Al-Qur’an jika dipadukan dengan hasil
penelitian ilmiah menemukan titik temu mengenai asal usul manusia ini.
Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah dalam
waktu enam masa. Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum,
Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode
menunjukkan perubahan dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme
yang sesuai dengan ukuran dan kadarnya masing-masing (tidak berevolusi).[4]
Manusia dikaruniakan oleh Allah akal untuk berfikir. Dengan akal, manusia mampu
membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah). Dengan akal pula,
manusia mampu merenungkan dan mengamalkan sesuatu yang benar tersebut. Dengan
karunia akal, manusia diharapkan dapat memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran,
kebaikan dan keindahan.
Disamping memiliki akal, manusia selalu terlahir dengan 3 naluri yang pasti ada dalam
dirinya, yaitu :
• Naluri untuk mensucikan sesuatu : naluri untuk beragama dan menyebah sesuatu
yang lebih dari pada dirinya.
• Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri : manunia punya kecenderungan
marah, sedih, senang dll.
• Naluri untuk melestarikan dirinya : naluri kasih sayang.
5
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
6
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani
yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37).
7
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat
pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui
hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat
merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “alaq”
dalam Al Qur’an. Arti kata “alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada
suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang
menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
8
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
9
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkan sifat-sifat : mengakui Tuhan, bebas,
terpercaya, rasa tanggungjawab terhadap dirinya maupun alam semesta, serta karunia
keunggulan atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia dipusakai dengan kecenderungan
jiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Kemaujudan mereka dimulai dari kelemahan dan
ketidakmampuan, yang kemudian bergerak ke arah kekuatan. Tetapi itu tidak akan
menghapuskan kegelisahan psikis mereka, kecuali jika mereka dekat dengan Tuhan dan
selalu mengingat-Nya.
10
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
11
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Pengertian manusia menurut pandangan Islam, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat di sisi-Nya, yang diciptakan Allah dalam bentuk yang amat baik. Manusia
diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa
al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah
menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4).
• Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satunya
makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri. Ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
• Terdapat dua pendapat mengenai asal usul manusia, yaitu bahwa asal usul manusia
dari nabi Adam a.s yang merupakan pendapat para ahli agama sesuai dengan kitab-
kitab suci sebagai dasar (termasuk agama Islam). Pendapat kedua berdasarkan
penemuan fosil-fosil oleh para ilmuan yang berpendapat bahwa asal usul manusia
sesuai dengan teori evolusi merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar selama
bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Teori kedua yang
dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan
tidak dapat dibuktikan.
• Proses kejadian manusia berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah terjadi dalam dua
tahap. Pertama, tahapan primordial, yakni proses penciptaan nabi Adam a.s sebagai
manusia pertama. Kedua, tahapan biologi, yakni manusia diciptakan dari inti sari
tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung
dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging
(mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan
ruh.
• Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, sehingga tidak ada satu
makhlukpun yang lebih tinggi derajatnya dari manusia. Selayaknya ilmu perakitan
12
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
komputer, maka Allah telah merakit manusia dengan sistem hardware dan software,
lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi. Kesemua perangkat ini bekerja secara
sinergis dan dinamis agar manusia bisa menjalankan fungsinya sebagai khalifah
Allah di bumi.
• Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia menyembah dan mengabdi
kepada Allah swt. Sedangkan fungsi penciptaan manusia ke dunia, diklasifikasikan
ke dalam tiga (3) pokok, yaitu:
1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
3. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)
3.2 Saran
Setelah mengetahui asal usul dan bagaimana proses manusia itu diciptakan,
hendaknya setiap manusia bisa sadar akan tujuan hidupnya yaitu untuk mencari keridhaan
Allah SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah jiwa yang berbahagia,
mendapat ketenangan, serta akan memperoleh imbalan surga. Sebagaimana firman Allah
SWT yang artinya:
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhainya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hambaku. Dan masuklah ke
dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)
13
https://artikelpendidikanrpp.blogspot.com/
DAFTAR PUSTAKA
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusia-dan-nilai-
nilai-pendidikan-di-dalamnya/
http://nyaknurul.blogspot.com/2011/03/asal-mula-kejadian-manusia.html
http://www.gudangmateri.com/2010/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam.html
http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam-dan-
iptek/
Dr. Bucaille, Maurice. (1984). Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Qur’an dan Sains.
Bandung: Penerbit Mizan.
Syueb, Sudono. Buku Pintar Agama Islam. (2011). Percetakan Bushido Indonesia: Delta
Media
Prof. DR. Daradjat, Zakiah. dkk. (1986). Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta.
[1] Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986), hal : 48.
[2] Sudono Syueb, Buku Pintar Agama Islam, (Percetakan Bushido Indonesia: Delta
Media, 2011), hal: 70.
[3] Hanykpoespyta, Manusia : Antara Pandangan Antropologi dan Agama Islam,
(http://hanykpoespyta.wordpress.com/2008/04/19/manusia-antara-pandangan-antropologi-
dan-agama-islam/, diposting : 19 April 2008)
[4] Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I, Proses Kejadian Manusia dan Nilai-nilai
Pendidikan di Dalamnya, (http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-
kejadian-manusia-dan-nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/, diposting : 19 September
2012)
[5] Dr. Maurice Bucaille, Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Qur’an dan
Sains, (Bandung: Penerbit Mizan, 1984, edisi ke-3), hal: 169.
[6] Ahliana Afifati, Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Iptek,
(http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam-dan-
iptek/ diposting : 28 Mei 2009).
[7] Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986), hal : 48.
14