PENDAHULUAN
Manusia adalah salah satu dari beberapa makhluk ciptaan Allah SWT, selain jin, malaikat,
tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya. Tetapi manusia itu sendiri memiliki kelebihan-kelebihan yang
tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk ciptaan Allah SWt lainnya, akan tetapi apakah hakekat manusia itu
sendiri. Kita sebagai manusia seharusnya dan sepatutunya tahu, karena kita sendiri adalah manusia itu
sendiri..
Menurut Toto Suryana, dkk didalam bukunya Pendidikan Agama Islam PT, kehadiran manusia
yang pertama tidak terlepas dari asal-usul kehidupan alam semesta ini sehingga tidak dapat dipisahkan dari
teori tentang asal-usul manusia. Sejak saat itu, pergumulan antara yang pro dan kontra tentang beberapa
teori asal-usul manusia tersebut terus berlangsung hingga kini dan sebagian umat Islam menerima teori itu,
selebihnya menolaknya. Manusia tidak akan mampu mengungkap secara pasti tentang hakikat dirinya.
Manusia tidak mungkin dapat berdiri di tempat netral dan memandang dirinya secara bebas dari luar
dirinya sendiri. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memahami firman-firman Allah SWT
Sang Pencipta.
Hanya pencipta manusialah yang tahu tentang manusia. Untuk itu selanjutnya pemahaman tentang
manusia dirujukan kepada Al-Quran, yang merupakan firman-firman Allah SWT Sang Pencipta. Oleh
karena itu disini kami akan menjelaskan dan mengupas lebih jauh hakikat manusia itu menurut Islam itu
(Konsep Manusia, Eksistensi dan Martabat Manusia, Tanggung Jawab manusia sebagai Hamba dan
khalifah Allah) dengan dan atau berdasarkan beberapa literature-literatur yang kami peroleh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep manusia
1. Siapakah manusia
Manusia adalah salah satu dari sekian makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang diciptakan dari suatu
saripati (berasal) dari tanah, secara tahap demi tahap biologis melalui proses percampuran bahan dari
laki_laki dan perempuan. Serta dibekali kemampuan akal yang sempurna, pikiran, dan rasa sehingga
disebut sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk allah yang lain.
Menurut Abdul Karim al khatib, dalam bukunya Al-Muslimun wa Risalatuhum fi al-Hayat
menguraikan tentang kedudukan manusia dalam islam mengatakan, manusia sebagai ciptaan Allah adalah
makhluk yang teristimewa, yang tegak diatas kakinya sendiri diantara makhluk-makhluk lainnya
Dalam konteks sebagai hamba Allah, manusia adalah makhluk yang diciptakan dari segumpal
darah, makhluk yang memperoleh pelajaran dan pengetahuan dengan daging. Kemudian kami jadikan ia
makhluk yang lain. Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik. (QS. Al Mukminun : 12-14)
manusia jin malaikat
Dibuat tanah api cahaya
gabungan Akal Dan Patuh tanpa
Sifat Nafsu Nafsu nAfsu
§ Persamaan :
1. Makhluk ciptaan Allah yang diberi nyawa dan sewaktu-waktu dapat dicabut kembali (mati)
§ Perbedaan :
1. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna karena dibekali akal,pikiran, dan rasa
2. Manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajat dan mulia di hadapan Allah SWT.
3. Manusia memiliki dorongan-dorongan yang disebut nafsu atau kehendak bebas.
4. Manusia merupakan makhluk psiko-fisik, berbudaya, dan beragama.
5. Manusia dapat dijadikan khalifah (wakil Allah SWT) di muka bumi
6. Manusia dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya
7. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Manusia dituntuk untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
9. Manusia juga dituntut untuk beribadah (sholat, berpuasa, sedekah, infaq, dll) kepada dan
karena Allah SWT.
Perbedaan manusia dengan makhluk Allah yang lain dijelaskan dalam surat Al Israa’ : 70 berikut
ini :
QS.Al Israa’ : 70
Di dalam Al-Quran telah disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya
dan menjadi khalifah di muka bumi. Dalil – Dalilnya :
* Al-Ahzab 72
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, lalu dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”
* Adz-Dzariyaat 56
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
* Al- Baqarah 30
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.”. Mereka berkata : “Mengapat Engkau hendak menjadikan khalifah di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
* Hadist Abu Hurairah RA.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA, berkata Rasulullah SAW bersabda, “Allah Azza
WA Jalla Berfirman : Hai Anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadah kepadaKu, Aku akan
memenuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku akan menutupu kemlaratanmu. Dan Bila kamu tidak
melakukannya, maka Aku akan mengisi hatimu dengan kesibukan dan aku tidak akan menutupi
kemlaratanmu.”
Manusia untuk Beribadah :
Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya sehingga dari ibadah ini tumbuh
ketakwaan. Dengan takwa manusia memperoleh izzah yang menjadi bekal tugas kekhalifahannya terhadap
manusia dan alam.
2. Fungsi dan Peran Manusia yang diberikan Allah SWT kepada Manusia
· Fungsi manusia yang diberikan Allah kepada Manusia
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata karena Allah, agama semua Nabi, agama
yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk bagi manusia, agama yang mengatur
hubungan dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama, dan agama yang menjadi rahmat bagi
semesta alam. Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah dan agama yang sempurna. Dengan beragama
Islam maka setiap muslim memiliki dasar/landasan hidup tauhid kepada Allah, fungsi/peran dalam
kehidupan berupa ibadah, menjalankan kekhalifahan, dan bertujuan untuk meraih ridha serta karunia Allah
SWT. Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia apabila benar-
benar diimani, dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh pemeluknya (orang Islam, umat Islam)
secara total atau kaffah dan penuh ketundukan atau penyerahan diri. Dengan pengamalan Islam yang
sepenuh hati dan sungguh-sungguh itu, maka terbentuk manusia muslimin yang memiliki sifat-sifat utama:
kepribadian muslim, kepribadian mukmin, kepribadian muhsin dalam arti berakhlak mulia, dan kepribadian
muttaqin (Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah/PHIWM, bab Pandangan Islam Tentang
Kehidupan).
Selain itu fungsi manusia itu sendiri adalah harus dan wajib menjaga, mengelola, melestarikan
sumber daya yang telah diberikan Allah SWT di dunia ini sesuai dengan kaidah agama Islam. Dan juga
manusia juga harus melestarikan dan menjaga kehidupan manusia itu sendiri agar sesuai dan menurut
dengan syariah atau tuntunan agama Islam.
Menurut literatur yang kami dapatkan dari artikel di Internet, yaitu artikel dari Hamka dengan judul
KERETA MAYAT yang megulas tentang fungsi manusia. Berikut adalah fungsi manusia berdasarkan
artikel dan pemikiran Hamka, Fungsi Manusia :
Ø Fungsi KEPADA ALLAH (ibadah).
Tugas pertama untuk setiap manusia di dunia ini adalah ‘mencari’ Tuhan dengan menggunakan
akal dan pikiran yang telah di berikan oleh Allah kepada setiap manusia melalui petunjuk kewujudan Allah
/ adanya Allah sebagai Sang Pencipta pada setiap ciptaanNya bagi mereka yang mau berfikir. Dan Allah
akan memberikan derajat yang lebih tinggi jika manusia tersebut percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang
menciptakan manusia dan bertakwa kepada-Nya dengan berbagai cara. (dalam hal ini beribadah kepada
Allah SWT).
Ø Fungsi KEPADA MASYARAKAT (Akhlak).
Semua manusia harus berlaku adil pada semua makhluk,baik islam atau kafir, tua atau muda, bagus
atau buruk,ini pekerjaan atau tugas semua manusia,orang kafir memperkenalkan sistem pendidikan moral
dengan meneladani tokoh2 hebat dalam sejarah, untuk apa? Tak lain untuk mewujudkan suasana hidup yg
aman dan tentram. Jadi semua manusia harus bekerja seperti layaknya khalifah2 islam yang agung dalam
hal:
-Meletakkan sesuatu pada tempat yg seharusnya(adil)
-Tidak pilih kasih
-Rendah diri(pemimpin berjiwa rakyat)
-Murah hati (sedekah)
-Kuat tapi lembut(membuat orang senang)
-Lembut tapi tidak lemah/Percaya diri(Tidak mudah terpengaruh orang lain)
Ø Fungsi PADA AGAMA (dakwah).
Perbuatan yang harus manusia lakukan untuk menjadikan hakikat fungsi seorang manusia, adalah
dengan tidak membiarkan manusia lain terkena azab Allah, kerana kita adalah makhluk yang paling tinggi
derajatnya dihadapan Allah SWT.
Dakwah adalah mengajaK, bukan mengajaR untuk dapat mengikuti kaidah-kaidah tuntunan Islam.
Bagi laki -laki soleh,tidak dapat masuk surga karena dikarenakan beberapa sebab dalam hal jika tidak
dakwah/mengajak untuk mengikuti jalan Allah SWT,yaitu :
-Isterinya
-Ibunya
-Anaknya
-Adik perempuannya
· Peran manusia yang diberikan Allah kepada Manusia
Ada 2 (dua) peran yang dipegang manusia, yaitu :
a. Sebagai khalifah Allah di muka bumi.
b. Sebagai seorang hamba yang beribadat kepada Allah
Kedua peran manusia ini merupakan kepaduan tugas dan tanggung jawab yang melahirkan
dinamika hidup yang sarat dengan kreatifitas dan amaliah yang selalu berpihak kepada nilai-nilai
kebenaran.
Peran manusia sebagai khalifah dan hamba Allah, bukan dua hal yang bertentangan, melainkan
suatu kesatuan yang padu dan tidak dapat terpisahkan.
C. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba dan khalifah Allah
Di dalam Al-Quran Allah memerintahkan hamba-Nya untuk beriman dan bertaqwa, karena
merupakan suatu kewajiban manusia terhadap Allah SWT. Maksudnya ialah menjalankan segala perintah-
Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sebagai bentuk manifestasi iman dan taqwa antara lain syukur atas nikmat yang Allah berikan dan
sabar atas bencana atau cobaan yang Allah timpaan. Seperti dalam firman Allah :
QS. Al-Bayyinah : 5
Dalam uraian di atas dijelaskan bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki fitrah dengan
menggunakan kemampuannya sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah yang diberi kemampuan
untuk dapat menguasai dan memanfaatkan alam. Disamping potensi yang dimilikinya manusia diberi
peraturan atau sunatullah (hukum-hukum alam) agar manusia selamat mengemban amanat sebagai
khalifah, namun ia tidak boleh melupakan akan status sebagai pengabdi kepada Allah SWT.
QS.Adz-Dzaariyaat : 56
Dengan demikian landasan kedudukan manusia didunia ini adalah pengabdian kepada Allah SWT.
Dan sebagai khalifah Allah adalah manifestasi dari pengabdiannya kepada-Nya yang tercermin dalam
mengikuti hokum-hukumnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
§ Manusia adalah salah satu dari sekian makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang diciptakan dari suatu
saripati (berasal) dari tanah, secara tahap demi tahap biologis melalui proses percampuran bahan dari
laki_laki dan perempuan. Serta dibekali kemampuan akal yang sempurna, pikiran, dan rasa sehingga
disebut sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk allah yang lain.
§ manusia diciptakan melalui 7 tahap :
v Sari pati tanah, yaitu makanan setelah dikonsumsi, diproses menjadi :
v Air mani, yaitu dengan menikah air mani tersebut bertemu dengan sel perempuan berubah menjadi :
v Segumpal darah, berkembang menjadi :
v Segumpal daging, berkembang menjadi :
v Tulang-belulang, berkembang menjadi :
v Daging, yang membungkus tulang-belulang berkembang menjadi :
v Makhluk bentuk lain, yaitu janin, setelah lengkap barulah ditiupkan ruh (nyawa)
§ Manusia memiliki persamaan dan perbedaan dengan Makhluk lain.
§ Tujuan manusia diciptakan adlah mempelajari alam semesta, hokum-hukum susunan dirinya sendiri dan
proses sejarah, yang kemudian menggunakan segala kemampuan dan pengetahuan demi kebaikan yakni
ibadah atau pengabdian kepada Allah SWT
§ Manusia memiliki 3 fungsi yaitu fungsi kepada Allah, fungsi kepada masyarakat, fungsi kepada agama.
§ Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah :
v Menyempurnakan diri sendiri. Menjadi seorang muslim yang mengikuti syariah Allah
v Sejagat raya ini, manusia mengarahkan kehidupannya bercirikan Islam dan diridhoi Allah.
v Dengan alam sekeliling, menjadi sebuah taman syurga yang dirihoi Allah.
v Menyempurnakan nilai kemanusiaanya sebagai makhluk yang memiliki kebebasan berkreasi.
§ Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah :
v Mewujudkan kemakmuran di muka bumi.
v Mengajarkan kepada sesamanya kebenaran-kebenaran dalam segal ciptaan Allah.
v Melakukan pemahaman serta penguasaan terhadap hokum-hukum kebenaran yang terkandung dalam ciptaan
Allah.
v Menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayas membentuk wujud baru dalam alam kebudayaan.
v Melahirkan kreatifitas yang dinamis berupa kebebasan memilih dan menentukan yang bertumpu pada
landasan tauhidullah.
v Mengahlikan diri dalam mengelola alam sekitarnya
DAFTAR PUSTAKA
Datuak Rajo Bandaro Basa, Dr. H Irwan Prayitno, Psi. Msc., 2005 Kepribadian Muslim. Pustaka
Tarbiatuna : Bekasi.
As, Asmaran.1992.Pengantar Studi Akhlak.Rajawali pers : Jakarta.
Suryana, Toto, dkk.1997.Pendidikan Agama Islam.Tiga Mutiara : Bandung.
Syafi’I, Ahmad, dkk.2002.Integrasi Budi PEkerti dalam Pendidikan.Yudhistira : Jakarta.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah/PHIWM, bab Pandangan Islam Tentang
Kehidupan).Internet.