Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1

Nama kelompok: 1. Ermaya nova Fitria

2. Herfando Irfani

3. Sri Suwarni

Tugas makalah pendidikan agama Islam

Modul:2

Hakikat, martabat,dan tanggung jawab manusia

Kegiatan belajar 1

Hakikat manusia

Pada hakikatnya manusia adalah salah satu dari makhluk yang di ciptakan Allah. Namun manusia
memiliki kedudukan yang paling mulia di bandingkan dengan makhluk kainnya.

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang bersifat lahir (Syahadah) dan ghaib ( non fisik) .Q.S. Al-
mu'minun(23):12-14

Zat yang bersifat lahir dan ghaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna. Manusia mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungi sebagai
mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukkan
keberadaannya (eksistensinya).

Kedua mekanisme yang terdapat pada manusia, yang mekanisme biologi yang berpusat pada
jantung (sebagai pusat hidup) dan mekanisme kejiwaan yang berpusat pada otak (otak sebagai
lembaga pikir, rasa dan sikap sebagai pusat kehidupan)

Manusia merupakan makhluk yang sempurna di lihat dari kemampuannya untuk menentukan
tujuan hidup, berdasarkan satu tata nilai yang memberikan corak pada seluruh kehidupan manusia
yang terdiri dari proses mengetahui, mengalami, memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap
tertentu. Tinggi rendahnya derajat manusia, kemampuan, sempit luasnya cukupan tergantung pada
kapasitas otak Q.S. Al-mu’minun.(40):35), melalui pusat susunan syaraf terletak pada sumsum
belakang sehingga memungkinkan seluruh anggota badan berfungsi dalam merangkai mencapai
cita-cita, cita-cita tersebut sering kali di Istilahkan dengan akhlakul karimah atau perilaku yang baik

Perkembangan kematangan wawasan kognitif itu adalah kemampuan untuk mengenal, mengetahui,
menganalisis, menyusun, menyimpulkan, dan merumuskan. Wawasan efektif atau kemampuan
untuk mempertajam kepekaan rasa keindahan, kekaguman, keterharuan, penghalusan budi,
kecenderungan pada yang baik, keengganan pada yang negatif tergantung pada masukan berupa
informasi sebagai perbendaharaan yang dapat di olah di dalam kedua wawasan tersebut di atas.

Sikap hidup seperti ini merupakan pola perilaku yang mencerminkan sistem nilai dan norma
agama Islam yang dapat di rumuskan kembali ke dalam postulat dasar sebagai berikut.

1.bahwa kita sebagai kaum muslim meyakini sepenuhnya, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang
maha Esa yang tidak beranak dan tidak di peranakan dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya.
2. Bahwa manusia sebagai hamba Allah untuk menjadi khalifah fil-Ardl di beri kemampuan untuk
membedakan yang baik dan yang buruk dengan merujuk kepada ajaran agamanya sehingga dapat
melakukan penyerahan diri sepenuhnya mencapai keridhaan Allah

3. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah (khalifah) Allah memberikan manusia
suatu pedoman hidup yang terdiri dari sistem nilai dan norma, baik yang tertulis maulun yang tidak
tertulis, yang di sebut syariah

4. Meskipun manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna (makhluk yang di perlengkapi
dengan bagian fisiologis yang memungkinkan untuk bisa berfikir, merasa, bersikap, dan berbuat),
ternyata mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang di sebabkan tidak adanya keseimbangan
antara wawasan

5. Dengan demikian di padang dari proses kerasulan dan misinya sebagai pembawa risalah Allah di
muka bumi, maka misi ajaran yang di bawa pada Rosul merupakan pedoman hidup, di sebut Dinul
Islam.

6. Akhirnya di utus nabi Muhammad SAW. Untuk membimbing memberi contoh dan melaksanakan
Islam bagi umatnya dalam satu masyarakat yang terorganisasikan di bawah satu imammah yang
berpusat pada diri nabi Muhammad SAW.

Manusia adalah ciptakan Tuhan Yang Maha Esa dari bahan yang sangat rendah (air mani) kemudian
di ciptakan dari desain khusus dan di beri ruh hidup (Q.S Al-mu’minun (23):12-14).

Hidup manusia sangat unik di banding dengan Mahluk lain, sebab manusia mempunyai otak
dengan susunan syaraf yang memproses rangsangan dari luar menjadi satu konsep ide atau pikiran
dan memiliki rasa (sedih, gembira, dan sebagainya) yang kemudian di tuangkan dalam bentuk
perkataan maupun perbuatan apabila seseorang menghadapi suatu peristiwa seperti

1. Ungkapan sederhana, misalnya mengucapkan “Astaghfirullah “ sebagai ungkapan rasa


menyesal;
2. Bacalah singkat yang bersifat predikat atau atributif, misalnya membaca “Basmalah “ ketika
memulai suatu pekerjaan;
3. Analisis dan perbuatan mengabdi kepada zat Yang Maha Kuasa, misalnya “sujud syukur “
apabila kita memperoleh nikmat dari Allah. Oleh karena itu orang yang beragama atau
Orang yang beriman, patut menyukuri atas kelebihan yang di berikan Tuhan kepadanya

Pernyataan rasa syukur dan terima kasih serta keinginan untuk mengabdi kepada-Ku Allah
adalah inheren dengan fitrah kejadian manusia yang memiliki wawasan kognitif dan
psikomotorik

Kegiatan belajar 2

Martabat manusia

Manusia dalam pandangan paham Materialisme adalah kumpulan daging, urat tulang, urat-urat
darah dan pencernaan. Akal dan pikiran dianggapnya benda yang di hasilkan oleh otak. Mereka
hanya Percaya oleh benda-benda yang di raba oleh karena itu dalam anggapan mereka, tidak ada
keistimewaan manusia di banding dengan makhluk lain yang hidup di muka bumi ini.
Pandangan ini menimbulkan anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang rendah dan hina, sama
dengan hewan, yang hidupnya hanya untuk memenuhi keperluan dan kepuasan kebendaan semata.
Pandangan hidup semacam ini sangat sesat dan menyesatkan.

Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat disisi Allah
yang di ciptakan dalam bentuk yang amat baik. Sesudah di tiupnya ruh ke dalam tubuhnya, para
malaikat di suruh sujud (memberi hormat) kepadanya. Allah memberi manusia ilmu pengetahuan
dan kemauan, dijadikan khalifah (pengusaha) di bumi, serta menjadi pusat pelaku kegiatan di alam
ini. Segala apa yang di langit dan bumi bekerja untuk kepentingan manusia dan kepadanya di berikan
hikmat lahir dan batin.

Kesimpulannya, apa yang ada di alam ini adalah berhikmat kepada manusia dan di ciptakan
manusia untuk berhikmat kepada Tuhan. Allah SWT menjelaskan dalam Q.S. Al-Baqaroh (2):29;

Untuk menambah pemahaman yang lebih luas dan mendalam pembahasan selanjutnya kita
mencoba melihat manusia dari berbagai aspek.

1. Manusia makhluk berakal


Dalam diri manusia terdapat suatu yang tidak ternilai harganya sebagai Anugrah Tuhan yang
tidak di berikan makhluk lainya. Yaitu akal. Dengan adanya akal, manusia berarti dan
berharga. Akal itu dapat digunakan untuk berfikir dan memperhatikan segala benda dan
barang yang ada di alam ini, sehingga benda-benda dan barang-barang yang halus serta
tersembunyi dapat di pikirkan manfaatnya
2. Timbulnya ilmu pengetahuan
lahirnya ilmu pengetahuan di sebabkan kebutuhan-kebutuhan manusia yang berkemauan
hidup bahagia. Dalam hal ini memang telah menjadi Qudrat dan Ieadah Tuhan
Dari hasil pemikiran manusia itu, makan lahirlah beberapa ilmu pengetahuan antara lain:
ilmu pertanian, perikanan, humaniora, kesehatan, hukum, sosial, bahasa, matematika, alam,
dan teknologi

3. Hak dan kewajiban manusia


Hak adalah imbalan dari kewajiban-kewajiban yang telah di tunaikan yang di maksud dengan
kewajiban disini ialah kewajiban seseorang untuk melakukan perbuatan yang di dalamnya
terdapat hak orang lain.
Hukum Islam memberi 4 macam hak terhadap manusia yaitu:
1. Hak Tuhan
2. Hak diri sendiri
3. Hak orang lain
4. Hak atas harta

4. Manusia sebagai khalifah di dunia


Tidak ada keraguan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi dengan
maksud agar mereka menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan bumi beserta
segala isinya dengan mengindahkan semua ketentuan yang sudah di tetapkan.

Kegiatan belajar 3

Tanggung jawab manusia


A. Sebutan manusia dalam Alquran
Ada tiga kata dalam Alquran yang biasa di artikan sebagai manusia, yaitu
1. Basyar
Basyar adalah gambaran manusia secara materi, yang dapat di lihat memakan
sesuatu, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
dalam pengertian ini terdapat dalam al-quran sebanyak 35 kali di berbagai surat.
2. An-naas
Sebutan an-naas di dalam al-quran terdapat sebanyak 240 kali dengan keterangan
yang jelas menunjukkan pada korp atau kumpulan, yaitu seluruh umat manusia
sebagai keturunan nabi adam.AS misalnya, yang terdapat dalam surat Al-Hujurat
(49):13.
3. Insan dan Al-Ind
Manusia juga sering di sebut al-ins atau ql-insan. Kedua kata tersebut dalam
pengertian bahasa merupakan lawan dari binatang liar. Dalam al-quran, sekalipun
mempunyai akar kata yang sama, kedua kata tersebut mempunyai pengertian dan
keistimewaan masing-masing.
Kata Al-ins senantiasa di pertentangkan dengan kata al-jinn. Yakni sejenis makhluk
yang hidup di luar alam, sedangkan kata al-insan mengandung pengertian makhluk
mukallaf (ciptakan Tuhan yang di bebani tanggung jawab),
Sebutan Al-insan dalam pengertian ini di dapati pada 65 tempat dalam al-quran.
B. Hak dan kewajiban manusia
Dalam pandangan Islam, manusia terdiri dari dua unsur, yaitu materi dan immateri. Tubuh
manusia bersifat materi berasal dari tanah, sedangkan ruhnya berasal dari substansi
immateri di alam ghaib.
Al-quran menjelaskan asal usul manusia pertama dari tanah, Kadang-kadang dari istilah
turab (tanah gemuk atau soil) thin (lempeng) atau saripati lempung (minsulalatin min thin).
Dari Q.S Al-mu’minun(23):12-16. Tersebut dapat di simpulkan bahwa
1. Manusia di ciptakan langsung dari segumpal tanah
2. Keturunannya di ciptakan melalui proses Saripati tanah (air mani)
3. Setelah sempurna kemudian hidup di dunia, mati, dan di bangkitkan kembali (dari alam
kubur) hidup di akhirat
C. Beberapa tinjauan tentang status dan peran manusia
1. Tinjauan sosiologis dan psikologis
Sosiologi menurut kamanto Sunarto merupakan studi tentang bentuk dan proses
kehidupan manusia. Margaret M. Polomo dan kawan-kawan mengartikan sosiologi
sebagai suatu studi tentang interaksi kemanusiaan dan interaksi sosial. Sehubungan
dengan itu, ia berpendapat bahwa pribadi, atau sikap individu yang dapat
mempengaruhi tingkah laku orang lain.
2. Tinjauan dari sudut pandang al-quran
Berpedoman pada surat Al-Baqaroh (2):30, status dasar manusia yang di pelopori
adam adalah khalifah
Jika khalifah di nyatakan sebagai makhluk pemilih atau penerus ajaran Allah, maka
peran yang di lakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi
pelopor dalam membudayakan ajaran Allah.
Dalam merealisasikan peran yang hendak di lakukan oleh seorang khalifah, ada
beberapa hal yang perlu di tempuh yaitu:
a. Memahami nilai
b. Pengembangan nilai
c. Membudayakan nilai-nilai Ilahiah
D. Manusia sebagai khalifah
Khalifah berarti pengganti, penguasa, atau pemakmur. Selaku khalifah, manusia tidak boleh
mengabaikan keserasian hidupnya berdampingan dengan alam semesta sebagai ekosistem.
Manusia memang tidak dapat hidup sendirian, ia memerlukan bekal hidup yang di
sumbangkan oleh makhluk lain karena memang eksistensi segala makhluk pada hakikatnya
di ciptakan kepentingan hidup manusia, dalam al-quran Q.S Al-Jaatsiyah(45):13
Kekhalifahan mempunyai tiga unsur yang saling berkaitan, arti kekhalifahan dalam
pandangan al-quran adalah:
1. Manusia yang dalam hal ini di namai khalifah
2. Alam raya, yang ditunjuk olrh-nya sebagai arld.
3. Hubungan antara manusia dengan alam dan segala isinya, termasuk dengan manusia.
Hubungan ini walaupun tidak di sebutkan secara tersurat dalam ayat di atas, tersirat
karena penunjukan sebagai khalifah tidak akan ada artinya jika tidak di sertai dengan
penugasan

Anda mungkin juga menyukai