0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus. Kelemahan birokrasi meliputi penetapan standar efisiensi, penekanan aspek rasionalitas dan hierarki, serta kecenderungan menyelewengkan tujuan organisasi. Hubungan pusat-daerah diatur oleh pemerintah pusat dengan peraturan yang mengikat,
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus. Kelemahan birokrasi meliputi penetapan standar efisiensi, penekanan aspek rasionalitas dan hierarki, serta kecenderungan menyelewengkan tujuan organisasi. Hubungan pusat-daerah diatur oleh pemerintah pusat dengan peraturan yang mengikat,
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus. Kelemahan birokrasi meliputi penetapan standar efisiensi, penekanan aspek rasionalitas dan hierarki, serta kecenderungan menyelewengkan tujuan organisasi. Hubungan pusat-daerah diatur oleh pemerintah pusat dengan peraturan yang mengikat,
Kelemahan – kelemahan birokrasi terletak dalam hal:
a. Penetapan standart efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional b. Terlampau menekankan aspek – aspek rasionalitas, impersonalitas dan hierarki c. Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan- tujuan organisasi d. Berlakunya pita merah dalam kehidulan organisasi. Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasu diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yabg dipergunakan adalah bahwa birokrat dipengaruhi oleh pandangan nilai – nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Contohnya: kepala daerah, setiap daerah dipimpin oleh kepala 9emerintah daerah yang disebut dengan kepala daerah. Untuk provinsi disebut gubernur, kabupaten disebut bupati, Dan kota disebut walikota. 2. Hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah selalu menjadi sorotan memarik untuk ditelah. Hubungan pusat- daerah dapat diartikan sebagai hubungan kekuasaan pemerintahan pusat dan daerah sebagai konsekuensi dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan negara.dengan adanya kekuasaan yang terdesentralisasi diharapkan semua stakeholder yang terlibat dapat bersinergi dalam mendapatkan hak dan kewajiban sebagaimana seharusnya. Pola hubungan antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai berikut. a. Pemerintah pusat yang mengatur hubungan antara pusat dan daerah yang dituangkan dalam peraturan perundangan yang bersifat memikat dan memaksa kedua belah pihak . b. Tanggung jawab akhir dari penyelenggaraan urusan – urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah adalah tanggung jawab pemerintah pusat karena dampak akhir dari penyelenggaraan urusan tersebut akan menjadi tanggung jawab negara. c. Peran pusat dalam kerangka otonomi daerah akan banyak bersifat menentukan kebijakan makro, melakukan supervasi, monotoring, evaluasi, kontrol, dan pemberdayaan sehingga daerah dapat menjalankan otonominya secara optimal. Sedangkan peran daerah akan lebih banyak pelaksanaan otonomi tersebut 3. Fungsi manajemen personalia menurut robert presthus sebagai berikut • perencanaan adalah kegiatan – kegiatan yang berkenaan dengan penyususnan garis- garis besar yang memuat apa yang harus dikerjakan dan metode – metode untuk melaksanakannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. • pengorganisasian adalah aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancamg untuk membantu pencapaian tujuan – tujuan yang telah ditentukan. • penggerakan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajemen dan usaha – usaha organisasi. • pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.