NIM : 045078305
Tugas Tutorial 2
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!
1. Seperti apakah kelemahan dan problema dalam birokrasi dan sertakan contohnya pada
organisasi pemerintahan daerah? (Skor 40)
2. Seperti apakah pola hubungan antara pemerintah pusat dan daerah? (Skor 30)
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus dalam
Public Administration? (Skor 30)
Jawaban
b. Tingkat korupsi yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari adanya sejumlah kepala daerah
yang ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT). diduga tersangkut
penyuapan dalam kaitan dengan menjual promosi jabatan, penerimaan fee proyek
tertentu, pengesahanRAPBD, dan gratifikasi untuk memperoleh perizinan
Hubungan structural
Hubungan struktural merupakan hubungan yang didasarkan pada tingkat dan jenjang di
pemerintahan. Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan daerah
bersamaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berdasarkan asas otonom dan
tugas pembantuan. Presiden merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan di tingkat
pusat.Presiden dibantu para menteri untuk menjalankan pemerindah. Kepala daerah
merupakanpenyelenggara urusan daerah masing-masing.
Hubungan fungsional
Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasarkan dengan fungsi yang dimiliki
oleh masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut saling memengaruhi dan bergantung
antara satu dengan yang lain. Hubungan tersebut juga terletak pada visi, misi, tujuan
hinggafungsi yang dimiliki masing-masing pemerintah. Visi dan misi yang dimiliki
tersebut bersama-sama untuk melindungi dan memberi ruang kebebasan kepada daerah
untuk mengolah dan mengurusi rumah tangganya.
3. Menurut Robert Presthus dalam Public Administration adalah adalah
pendekataninstitusional, struktural, perilaku, dan pasca perilaku
Pendekatan struktural pada ilmu administrasi publik merupakan istilah yang diadaptasi dari ilmu
sosiologi dan anthropologi yang menginterpretasikan sosial kemasyarakatan sebagai sebuah
struktur dengan bagian yang saling berhubungan. Pendekatan ini menjelaskan
mengenaimekanisme untuk memahami proses-proses sosial dan struktur di dalamnya.
Berdasarkan konsep pendekatan struktur, lembaga pemerintah merupakan contoh nyata dari
struktur sosial dengan aturan; sebuah struktur dapat menjalan berbagai fungsi dan vice versa
(sebuah fungsi dapat dijalankan oleh berbagai struktur).
Pendekatan ini menekankan bahwasannya aktivitas administrasi tidak dapat terlepas dari studi
mengenai behaviourism yang meneliti perilaku individu dan kesadaran perilaku kolektif
manusiaserta dampaknya dalam ruang lingkup administrasi publik (Herbort Sumon).Menurut
Presthus, pendekatan perilaku seringkali bergantung pada keadaan politik dan bersifattemporal
belaka. Seringkali terjadi ketimpangan antara idealisme dan kenyataan yang ada.Pendekatan
Perilaku bagi Presthus kadang sangat membingungkan, runyam dan usaha yang sia-sia
(embarassing effort). Akan tetapi, Presthus meyakini bahwasannya pendekatan perilaku
(behaviourism approach) pada ilmu administrasi akan meningkatkan nilai dan mutu keilmuan
jika dilaksanakan secara gamblang sesuai sudut pandang kaum behaviouralist dengan konsep
matang yang diaplikasikan pada metodologi ilmu administrasi publik.
Merupakan produk lanjutan daripada Pendekatan Perilaku aka pendekatan yang muncul
untukmenentang Pendekatan Perilaku yang 'cacat' dalam penerapannya. Walau lebih condong ke
political science, pendekatan ini berkaitan erat dengan ilmu administrasi publik/negara utamanya
dalam penerapan nilai-nilai administrasi yang dianut. Pendekatan post-behavioural menekankan
pada tindakan untuk menyelesaikan masalah dalam konteks masa depan dan saatini. Pendekatan
ini lebih praktikal daripada Pendekatan Perilaku