Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU BIROKRAT

DI SUSUN OLEH :
NURLIZA
CUT DHEA ARISKA

PRODI ADM PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DASN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ALMUSLIM
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Birokrasi merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu administrasi. Dimana
birokrasi bekerja berdasarkan pembagian kerja, hirarki kewenangan,
impersonalitas hubungan, pengaturan perilaku, dan kemampuan teknis dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi
pemerintahan. Sebagai suatu organisasi modern, birokrasi pada dasarnya
memiliki lima elemen dasar sebagai berikut : satu, the strategic-apex, atau
pimpinan puncak yang bertanggung jawab penuh atas berjalannya roda
organisasi; dua, the middle-line, pimpinan pelaksana yang bertugas menjembatani
pimpinan puncak dengan bawahan; tiga, the operating-core, bawahan yang
bertugas melaksanakan pekerjaan pokok yang berkaitan dengan pelayanan dan
produk organisasi; empat, the tecgnostructure, atau kelompok ahli seperti analis,
yang bertanggung jawab bagi efektifnya bentuk-bentuk tertentu standardisasi
dalam organisasi; lima, the support-staff, atau staf pendukung yang ada pada unit,
membantu menyediakan layanan tidak langsung bagi organisasi,
(Mintzberg,1983;11).
PEMBAHASAN
1. Pengertian Birokrasi
Pengertian birokrasi dikalangan masyarakat sering dihubungan dengan
ketidakpuasan, rumit, bertele-tele dan banyak lagi perkataan-perkataan yang
dilotarkan oleh sebagai masyarakat yang merasa kecewa atas pelayanan
suatu birokrasi yang mereka alami. Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri
dari dua kata yaitu biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan.
a. Pendekatan struktural
Menurut pendekatan ini birokrasi sebagai suatu susunan yang terdiri dari hierarki
otorita dan pembagian kerja yang amat terperinci (Victor Thonson);
b. Pendekatan Perilaku(Behavioral)
Menurut pendekatan ini menekankan arti pentingnya objektivitas, pemisahan,
ketepatan dan konsistensi yang dikaitkan dengan ukuran fungsional dari pejabat
administrasi. Dengan kata lain, perilaku positif lekat dengan pencapaian tujuan
organisasi birokratik;
c. Pendekatan Pencapaian Tujuan
Menurut pendekatan ini birokrasi sebagai suatu organisasi yang memaksimalkan
efisiensi dalam administrasi atau satu metode pelembagaan perilaku sosial yang
terorganisasi dalam kerangka usaha mencapai efisiensi administrasi.
2. Pengertian Perilaku Birokrasi
Perilaku birokrasi adalah pada hakekatnya merupakan hasil interaksi
birokrasi sebagai kumpulan individu dengan lingkungannya (Thoha,
2005:138). Perilaku birokrasi yang menyimpang lebih tepat dipandang
sebagai patologi birokrasi atau gejala penyimpangan birokrasi (dysfunction
of bureaucracy). Dalam kaitannya dengan fenomena perilaku birokrasi
maka kedudukan, peran dan fungsinya tidak dapat dipisahkan dari
individu selaku aparat (pegawai) yang mempunyai persepsi, nilai, motivasi
dan pengetahuan dalam rangka melaksanakan fungsi, tugas dan
tanggung jawab sosial.
3. Karakteristik Birokrasi
Dennis. H. Wrong mengungkapkan bahwa setiap organisasi birokrasi
mempunyai ciri struktural utama sebagai berikut ;
· Pembagian tugas;
· Hierarki otorita;
· Peraturan dan ketentuan yang terperinci;
· Hubungan interpersonal di antara anggota organisasi.
4. Pentingnya Birokrasi
Bahwa proses kebijaksanaan pemerintah terdiri dari formulasi, implementasi,
evaluasi dan terminasi, yang kesemuanya itu merupakan proses dari suatu
birokrasi, sehingga birokrasi mempunyai andil dan keterlibatan yang besar dalam
pembuatan keputusan. Robert Presthus memperlihatkan peranan birokrasi dalam
pebuatan keputusan
a. Pembuatan peraturan dibawah peraturan perundang-undangan (delegated
legislation);
b. Pemrakarsa kebijaksanaan (bureaucracy’s role in initiating policy);
c. Hasrat Intenal birokrasi untuk memperoleh kekuasaan, keamanan dan
kepatuhan..

5. Fungsi Biokrasi
a) Administrasi
b) Pelayanan
c) Pengaturan(regulation)
d) Pengumpul Informasi (Information Gathering)
6. Perilaku Birokrasi di Indonesia
Perilaku birokrasi di Indonesia berkaitan dengan praktek birokrasi yang dibangun
dari proses kesejarahan yang amat panjang, dari warisan kerajaan-kerajaan yang
ada sampai pada lamanya masa kolonialisme. Sejarah perjalanan birokrasi di
Indonesia tidak pernah terlepas dari pengaruh sistem politik yang berlangsung.
Apapun sistem politik yang diterapkan selama kurun waktu sejarah pemerintahan
di Indonesia, birokrasi tetap memegang peran sentral dalam kehidupan
masyarakat.
Dengan demikian perilaku birokrasi di Indonesia mereflesikan percampuran atau
perpaduan antara karakteristik birokrasi modern yang legal rasional, dengan
karakteristik birokrasi yang berakar dalam sejarah. Jadi konsep neo-
patrimonialisme memiliki atribut yang bersifat modern dan rasional dalam bentuk
institusi birokrasi, tetap juga memperlihatkan atribut yang patrimonial tertanam
dalam bentuk pola perilaku.
KESIMPULAN
(1) Terdapat tiga tipe birokrat dalam birokrais publik, yaitu
operator, manajer dan eksekutif yang mempunyai perilaku yang
berbeda satu sama lain;
(2) Perilaku ketiga tipe birokrat tersebtu pada dasarnya rasional
dalam menentukan pilihan dan selalu menjaga kepentingannya;
(3) Perilaku birokrasi sangat ditentukan oleh perilaku
eksekutifnya terutama dalam memahami budaya organisasinya
dan sekaligus juga kekuatan dan kelemahannya dan hubungan
dengan pihak luar organisasi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

WASSALAM...........

Anda mungkin juga menyukai