Birokrasi adalah kata yang berasal dari bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy),
yang artinya adalah suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida,
di mana lebih banyak orang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas. Sistem organisasi
ini biasa ditemui pada instansi yang bersifat administratif maupun militer. Birokrasi adalah
istilah yang mengacu pada organisasi yang kompleks dengan sistem dan proses berlapis-lapis.
Sistem dan prosedur ini dirancang untuk menjaga keseragaman dan kontrol dalam suatu
organisasi. Birokrasi menggambarkan metode yang ditetapkan dalam organisasi atau
pemerintahan besar.
Organisasi yang menerapkan sistem birokrasi, biasanya memiliki prosedur dan aturan yang
ketat. Hal ini berdampak dalam proses operasionalnya yang cenderung kurang fleksibel dan
kurang efisien. Meskipun muncul anggapan yang menyebutkan bahwa birokrasi identik
dengan inefisiensi, pemborosan, dan kemalasan, faktanya sistem birokrasi masih diperlukan
agar proses operasional berjalan sesuai dengan aturan.
1. Max Weber, seorang ahli politik dan sosiolog asal Jerman, berpendapat bahwa
birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang penerapannya berhubungan dengan
tujuan yang hendak dicapai. Birokrasi ini dimaksudkan sebagai suatu sistem otoritas
yang ditetapkan secara rasional oleh berbagai macam peraturan untuk mengorganisir
pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.
2. Peter M. Blau dan Charles H. Page, Sosiolog asal Amerika, berpendapat bahwa
birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas
administratif yang besar, yaitu dengan cara mengoordinir secara sistematik pekerjaan
yang dilakukan oleh banyak orang.
3. Riant Nugroho Dwijowijoto, penulis buku berjudul Otonomi Daerah,
berpendapat bahwa birokrasi adalah suatu lembaga yang sangat kuat dengan
kemampuan untuk meningkatkan kapasitas-kapasitas potensial terhadap hal-hal yang
baik maupun buruk dalam keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional
yang netral pada skala yang besar.
Tujuan Birokrasi
birokrasi memiliki tujuan untuk melaksanakan administrasi, pelayanan publik serta kerja
sama antar lembaga maupun negara. Berikut beberapa tujuan birokrasi:
Fungsi Birokrasi
Menurut pandangan ahli, Andrew Heywood menyampaikan empat fungsi dari birokrasi,
yaitu:
Stabilitas Politik.
Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik, yang berarti fokus kerja mereka adalah
untuk menciptakan stabilitas dan kontinuitas sistem politik.
Secara struktural, birokrasi bermula dari upaya untuk mengatur organisasi melalui
sistem tertutup. Sistem tertutup bersifat ini formal dan kaku untuk menjaga ketertiban.
Ketepatan prosedural adalah yang terpenting dalam birokrasi. Mungkin satu-satunya
identifikasi karakteristik birokrasi yang paling dekat adalah penggunaan prosedur hierarkis
untuk menyederhanakan atau menggantikan keputusan otonom. Seorang birokrat membuat
asumsi implisit tentang sebuah organisasi dan dunia yang berinteraksi dengannya. Salah satu
asumsi ini adalah bahwa organisasi tidak dapat mengandalkan sistem operasi terbuka, yang
terlalu kompleks atau tidak pasti untuk bertahan hidup. Sebaliknya, sistem yang tertutup dan
ditinjau secara rasional harus diterapkan dan diikuti.