Oleh:
Ishworo Widyanto
INTRODUKSI
pada dunia bisnis. Hal ini sejalan dengan penegasan Said (2007:1):
Karena birokrasi adalah organisasi yang melayani tujuan dan cara untuk
birokrasi ada karena adanya kebutuhan akan sebuah organisasi yang bisa
expertise.
Inggris pada awal abad 19, dimana kejayaan Inggris Raya mendapat
(Albrow, 1996:3).
Ishworo Widyanto, Birokrasi dan Administrasi Publik 3
Reiheer von Stein pada tahun 1821 dengan perkembangan asal muasal
ini bahkan telah ditafsirkan sebagai institusi dan agen pemerintahan yang
sebagai unsur pokok dalam proses rasionalisasi dunia modern yang jauh
aturan tersebut. Satu pihak tingkah lakunya diatur oleh aturan yang ada,
dipihak lain ia bertugas untuk mengawasi anggota birokrasi lain untuk taat
fungsi birokrat (yang tidak dibekali dengan cash flow) kearah yang lebih
dengan cara kerja yang sama dengan aparatur pemerintah yang nota
organisasi yang tinggi, dilain pihak tidak mampu memberi reward yang
Gambar 1
Model Interaksi Perilaku Birokrasi
Karakteristik Individu
- Kemampuan
- Kebutuhan
- Kepercayaan
- Pengalaman
- Pengharapan
- Dan lain-lain
- Hirarkhi
- Tugas-tugas
- Wewenang
- Tanggungjawab
- Sistem Riward
- Sistem Kontrol
sekalipun dikursus tentang tema ini tidak pernah dirasa basi. Oleh
pengembangannya.
pelayan publik yang mampu membantu raja. Para pelayan tersebut harus
berlaku.
bapak administrasi publik Amerika Serikat. Dalam pada itu, seiring dengan
sudah hidup dalam alam birokrasi. Ketika orang melihat bahwa semakin
hari tugas dan fungsi pemerintah semakin bersar, semakin hari semakin
tetapi kedua istilah itu merupakan bagian yang signifikan dan acapkali
memadai bagi analisis yang berdimensi teori (Henry, 1975 dalam Thoha
2007).
tidak hanya terpaku pada aturan yang kaku saja, tetapi berorientasi
nampak lebih tegas dan pas sesuai dengan aslinya ialah kebebasan, self
perundang-undangan.
otonomi tidak sekedar kewajiban tetapi hak; dimana DPRD tidak sekedar
mendudukkan kembali hakekat dan ruh otonomi daerah adalah yang patut
dihargai.
daerah dan masyarakat, tetapi lebih terfokus pada the process of political
sosialisasi yang terlalu cepat dan singkat serta belum siapnya perubahan
tersebut.
Ishworo Widyanto, Birokrasi dan Administrasi Publik 17
Propinsi.
kepada Kabupaten dan Kota, saat ini hanya ditentukan adanya Urusan
persyaratan tertentu.
Komponen pemerintah baik Pusat, Kabupaten dan Kota maupun DPR dan
pemerintahan yang sah, berlaku. Gambaran dari birokrasi ini meliputi tiga
penyelenggara pemerintahan.
2006).
Ishworo Widyanto, Birokrasi dan Administrasi Publik 19
dan solid. Secara kualitatif, obsesi tersebut belum dapat diperoleh hingga
diantaranya adalah penciutan kabinet dari (pada masa orla) 100 menteri
bukan kepada partai politik tetapi kepada Negara dan pemerintah. Prinsip
gerak dan nafas para ekstrim kanan, ekstrim kiri, PKI, Ex PKI dan seluruh
keluarga yang ada hubungan darah dengannya hingga tiga atau empat
Koramil dalam hal jati diri seseorang. Penelusuran “bersih” atau “tidaknya”
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Eskalasi politik yang luar biasa,
permasalahan Negara.
pertengahan 1990-an.
(Effendi, 2006).
beberapa hal hasilnya telah dapat dirasakan, namun hal tersebut belum
daerah, pinjaman nasional, aktifitas fiscal non anggaran dan akses lebih
maupun pusat.
oleh UGM dan Bank Dunia terbukti bahwa hasil desentralisasi mempunyai
sebagai berikut:
2006: 18).
komisi.
REFORMASI BIROKRASI
eksekutif (the executive centered era / the executive heavy ). Hal ini
dengan birokrasi yang lebih besar pula (the big government, the big
posisi dilahirkan, diasuh dan dibesarkan seperti itu. Suasana yang tidak
bahwa, pilihan desentralisasi bukanlah berarti lari dari satu titik ekstrem
negara.
inilah yang ikut memberikan andil dalam membantuk watak dan sikap
DAFTAR PUSTAKA