MEMANGKAS BIROKRASI
LIMA STRATEGI MENUJU PEMRINTAHAN WIRAUSAHA
(DAVID OSBORNE & PETER PLASTRIK)
OLEH :
KELOMPOK 3
SHERINA WIDYANINGRUM
i|Page
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya. Shalawat
terhadap Rasulluh SAW sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“MEMANGKAS BIROKRASI lima strategi menuju pemrintahan wirausaha”
Makalah ini merupakan tugas dan kewajiban guna melengkapi tugas perkuliahan
penyusun. Penyusun menganggap buku yang ditulis oleh David Osborne dan Peter Plastrik
ini sejalan dengan Pidato Kepresidenan RI Bapak Jokowi yang menginginkan agar
Birokrasi di Indonesia harus disederhanakan (dipangkas).
Dalam penulisan makalah ini juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan,
dan untuk itu kiranya pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi
dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutupan
3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................12
iii | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku Banishing Bureaucracy : the five strategies for reinventing yang digagas
oleh David Osborne dan Peter Plastrik menjadi buku yang sangat memberikan
manfaat bagi kemajuan suatu negara. Banyak para pembaru yang memperoleh hasil
dari penerapan dari strategi-strategi yang ada dalam buku ini.
1|Page
Gelombang kedua bersifat nasional dan institusional dan akan bermuara pada
peningkatan pelayanan publik. Sasarannya mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN. Kemudian, terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik,
kapasitas, dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Ada delapan area perubahan yang
dicanangkan.
Selama ini, opini publik terhadap ASN cenderung buruk: tidak ramah,
bermalas-malasan, korupsi, tidak memiliki target kerja, dan stagnan. Ini tentu bukan
kesalahan masyarakat. Penilaian muncul dari pengalaman dan pengamatan
masyarakat. Tak dapat dibantah terdapat banyak ASN tidak ramah saat melayani.
2|Page
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud pembaruan
1.3.2 Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan untuk memperbarui
organisasi pemerintahan
1.3.3 Untuk mengetahui perpaduan antar strategi dalam memperbarui organisasi
pemerintahan
1.4 Manfaat
Dari buku MEMANGKAS BIROKRASI lima strategi menuju pemrintahan
wirausaha kita bisa melihat bagaimana para pembaru negara seperti Amerika Serikat,
Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru dll dalam merekstrukturisasi organisasi
pemerintahannya. Sementara di Indonesia sendiri hal tersebut masih sulit kita temui
karena stigma birokrasi kita sangat buruk di mata dunia maupun masyarakat Indonesia
itu sendiri. Penyederhanaan Birokrasi di Indonesia baru akan dilaksanakan di tahun ini
dengan upaya memangkas eselon III dan IV. Maka dari itu, kami selaku Praja Institut
Pemerintahan Dalam Negeri ingin berkontribusi dalam upaya tersebut dengan
membuat makalah ini guna meminimalisasi buku tersebut agar lebih mudah di pahami
oleh pembaca. Sehingga menambah wawasan penulis dan pembaca untuk sama-sama
melakukan tindakan pembaruan menuju Indonesia yang lebih baik.
3|Page
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Apa Yang Dimaksud Pembaruan
Pembaruan dalam hal pelayanan tidak hanya bagaimana pelayanan itu berubah
kearah yang lebih baik tapi juga bagaimana cara agar pelayanan itu secara konsekuen
terus berubah kea rah yang lebih baik. Kemampuan dalam hal menghadapi tantangan
sangat dibutuhkan agar hal tersebut dapat terwujud.
Birokrasi pada awalnya bergerak dengan sangat teratur dan penuh aturan.
Pemerintahan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki fungsi masing-masing.
Manajer berpikir, pekerja menjalankan tugas, pengawas memeriksa pemenuhan tugas.
Model ini lancar berjalan selama pekerjaan yang dilakukan sederhana dan lingkungan
yang stabil. Tapi pada masa sekarang, dunia berubah secara cepat, revolusi teknologi,
persaingan ekonomi global, pasar yang mengalami demasalisasi, tenaga kerja terdidik,
pelanggan yang semakin menuntut, kendala keuangan yang hebat, tidak responsif, dan
tidak mampu menampung perubahan yang inovatif. Sehingga perubahan dengan
pembaruan dalam birokrasi pemerintahan itu sangat dibutuhkan.
Para pembaru selandia baru bergerak lebih cepat dan lebih agresif daripada
pembaru lainnya di dunia ini. Dalam proses tersebut mereka menggunakan seluruh
strategi inti. Mereka menghapus atau menswastakan fungsi-fungsi yang tidak
konsisten dengan tujuan inti pemerintahan. Mereka melepaskan fungsi-fungsi
secara fundamental berbeda tujuannya-kebijakan, pengaturan, penyampaian
4|Page
pelayanan, dan penegakan-dan menempatkannya dalam organisasi yang berbeda-
beda, sehingga masing masing bisa secara efektif mencapai misinya.
5|Page
Kajian pilihan awal, adalah kajian yang dikembangkan oleh pemerintah
Inggris, di mana setiap lima tahun sekali menilai apakah suatu badan dan
fungsi-fungsinya harus dihapus, diswastakan, direorganisasi, atau
direstrukturisasi.
6|Page
Tekan departemen atau menteri untuk melepas wewenang control
langsungnya terhadap operasi badan pelaksana
Ikatan hubungan baru dengan perjanjian tertulis yang mengatur organisasi
pengarah untuk memberi kebebasan tertentu dan organisasi pelaksanaan
untun berkomitmen memberikan hasil tertentu.
Bantulah para pembuat kebijakan untuk belajar memainkan peran sebagai
pengarah yang baik.
3. Memperbaiki maksud
7|Page
Menurut public strategi Group yaitu sebuah perusahaan konsultan yang
mempelopori pendekatan winning complier melibatkan Lima Langkah
1. libatkan complier dalam pembuatan peraturan
2. didik complier mengenai apa yang diharapkan dari mereka
3. sediakan pelayanan yang memfasilitasi kepatuhan, seperti sambungan
telepon bagi mereka yang membutuhkan bantuan atau informasi
4. tetapkan standar mutu, jaminan mutu, dan pengembalian sebagai
pelayanan kepada mereka yang patuh memenuhi kewajibannya
5. beri umpan balik kepada com player mengenai tingkat kepatuhan nya
dalam pemenuhan kewajiban
6. ciptakan insentif dan konsekuensi baik bagi mereka yang patuh ataupun
tidak patuh dalam memenuhi kewajibannya
3) STRATEGI PENGENDALIAN
1. Tetapkan misi dan nilai organisasi secara jelas, dan buat pegawai memahami
dan menerimanya.
2. Tetapkan hasil yang anda inginkan
3. Percayai pegawai dengan memberi wewenang membuat keputusan dan sumber
daya agar bisa mendapatkan hasil yang ditetapkan
4. Ujilah apakah mereka mendapatkan hasil yang telah ditetapkan
5. Buatlah agar mereka accountable dalam upaya mereka mendapatkan hasil yang
ditetapkan.
4) STRATEGI KONSEKUENSI
Memaksa pegawai pemerintah kota untuk bersaing dengan kontraktor-
kontraktor swasta yang haus kontrak. Puluhan kompetisi akan menjadi titik balik
menentukan yang mengubah penyebab ketidakefisienan dan ketidakefektifan
pemerintah: monopoli. Dinamika yang muncul dari dalam adalah karakteristik
strategi konsekuensi: pembaru memperkenalkan insentif berbasis kompetensi,
selanjutnya membiarkan segalanya berjalan dengan sendirinya. Membuat
konsekuensi sebagai strategi yang sangat berdaya.
8|Page
sama lain: orgnisasi beroprasi sebagai perusahaan pemerintah atau yang
berkompetisi untuk mendapat kontrak biasanya menggunakan banyak alat
manajemen kinerja untuk memaksimumkan keunggulan kompetitifnya.
5) STRATEGI BUDAYA
Budaya organisasi adalah seperangkat perilaku, perasaan dan kerangka
psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh
anggota organisasi. Budaya organisasi memberi rambu-rambu kepada orang
menangani sikap dan perilaku yang tepat agar sukses dalam organisasi tersebut.
Budaya organisasi memberi titik panduan kepada orang mengenai apa yang
sebaiknya dilakukan, bagaimana berprasaan dan berpikir.
Mengubah Paradigma
Pertama yang harus anda lakukan adalah meminta agar orang melepaskan asumsi
mereka. Kemudian anda harus membantu orang membangun kepercayaan yang
diperlukan untuk membuat lompatan. Dalam setiap perubahan paradigma, yang
penting adalah keyakinan untuk berani melompat. Tiga pendekatan dasar yang bisa
anda gunakan untuk mengubah budaya organisasi anda: mengubah kebiasaan,
menyentuh perasaan, dan mengubah cara berfikir. Tidaklah penting dari bagian
mana perubahan dimulai, sepanjang anda menyatukan semua ketiga pendekatan
tersebut. Anda bisa mulai dengan memberikan pengalaman perilaku baru dan
kemudian membantu mereka untuk menyesuaikan komitmen emosional dan peta
mental.
Pegawai jangan dikontrol tetapi dilibatkan, Buat model perilaku yang diinginkan,
Buatlah diri anda visibel, Buat batasan yang jelas antara yang baru dengan yang
lama, Beri kebebasan tetapi bekali dengan perlengkapan para pionir, Masukan
darah segar, Hilangkan rasa takut tetapi jangan tolerir perlawanan, Jualah
keberhasilan, Komunikasikan, Jembatani berbagai lini tanggung jawab dalam
organisasi, Ubah sistem administrasi yang memperkuat kultur birokrasi,
Berkomitmen untuk tujuan jangka panjang.
9|Page
2.3 Perpaduan Antar Strategi Tersebut
Budaya kerja juga perlu dikembangkan seperti budaya kerja keras, bisnis, terus
melakukan inovasi. Peran setiap elemen diperlukan agar organisasi pemerintah
berjalan lebih baik dan penuh inovasi.
Untuk memadukan beberapa strategi menjadi sebuah cara yang koheren dan
lengkap adalah dengan menggunakan alat instrumen yang dinamakan Metatoo,Yang
antara lain adalah sebagai berikut:
10 | P a g e
Program pengembalian dana dan Konsekuensi, Pelanggan
voucher
11 | P a g e
BAB 3
Penutupan
3.1 Kesimpulan
Memangkas birokrasi memberikan panduan bagi para pembaru dan pemikir
politik untuk melakukan pembaruan organisasi pemerintah menuju pemerintahan
wirausaha. Pembaruan sendiri adalah mengubah DNA organisasi pemerintah
sehingga memiliki perilaku inovatif, secara terus menerus memperbaiki kinerjanya
tanpa harus didorong dari luar.
Memangkas birokrasi dengan 5 strategi untuk memperbarui pemerintah,
yaitu: strategi inti untuk memperjelas maksud organisasi, strategi konsekuensi
untuk menerapkan konsekuensi atas kinerja organisasi, strategi control untuk
memberdayakan organisasi dan pegawainya agar bisa berinovasi, strategi budaya
untuk mengubah perilaku, perasaan, dan cara berpikir pegawai negeri.
3.2 Saran
Kelima strategi ini cukup baik apabila digunakan di pemerintahan Indonesia.
Dengan mengendalikan seperti berwirausaha, dengan melakukan pendekatan
kepada pegawai dan bertanggung jawab kepada pelanggan. Pegawai disejahterakan
oleh pemerintah dengan memberikan penghargaan disetiap tahunnya dengan cara
ini pegawai bisa diharapkan lebih rajin lagi untuk melayani masyarakat, karena
masyarakat yang menilai kinerja yang dilakukan oleh pemerintah. Strategi ini
mengajarkan kita untuk berani dalam pembaruan yang dilakukan dan berani dalam
mengeluarkan kebijakan dengan menerima konsekuensinya, Dengan publik juga
ikut dalam melakukan perubahan. Bukan berarti tidak mungkin dilakukan untuk
menciptakan budaya wirausaha, berfokus pada pelanggan, berorientasi hasil dalam
suatu masyarakat yang memandang rendah pegawai negeri sebagai birokrat yang
malas dan mementingkan diri sendiri. Dengan tidak mementingkan kepentingan
pribadi dan kelompoknya maka pencapaian itu mungkin akan terwujud di
Indonesia dengan mementingkan kepentingan umum. Melihat pemerintah yang
melakukan kepentingan pribadi dan kelompoknya dibandingkan kepentingan
umum.
12 | P a g e