Anda di halaman 1dari 6

Model dalam membangun birokrasi pemerintahan yang dikemukakan pada bab ini memberikan

landasan pemikiran untuk menyusun bagaimana seharusnya sistem dan kelembagaan yang dipilih. Dari
model yang menekankan tentang demokrasi, konstitusi, efisiensi, sampai dengan pandangan politik dan
ekonomi bisa dijadikan acuan pemikiran. Model-model yang dikemukakan oleh Douglas Yate dan
pasangan Dun Leavy dan O’leav bisa dianalisis bagaimana pemerintahan ini dirancang dan
dilaksanankan.

Model pertama disebutnya sebagai model pluralist-democracy dan model kedua dinamakan
model administrative-efficiency. Dua model ini cenderung diartikan sebagai ideologi yang menjadi
doktrin dalam mengatur negara atau pemerintahan. Model pluralist-democracy berasumsi sebagai
berikut:

1) Bahwa di dalam masyarakat itu terdapat banyak sekali kelompok-kelompok kepentingan (interest
groups) yang berbeda satu sama lain dan saling bersaing

2) Bahwa pemerintah itu harus menawarkan suatu akses dan sarana partisipasi yang sama kepada
kelompok- kelompok kepentingan tersebut

3) Bahwa pemerintah harus mempunyai banyak pusat-pusat kekuasaan yang menyebar baik vertical
maupun horizontal untuk menjamin keseimbangan (a balance of power)

4) Bahwa pemerintahan dan politik itu harus bisa dipahami sebagai suatu sarana kompetisi di antara
kepentingan- kepentingan minoritas

5) Bahwa ada probabilitas yang tinggi bahwa suatu kelompok yang aktif dan legitimate dalam suatu
populasi bisa membuat dirikunya mendengar secara efektif terhadap tahapan-tahapan yang krusial
dalam proses pembuatan kebijaksanaan

6) Bahwa kompetisi di antara institusi pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan


nonpemerintah bisa menyebabkan terjadinya suatu bargaining dan kompromi, dan juga menghasilkan
suatu keseimbangan kekuasaan dalam masyarakat

Adapun model satunya yang dinamakan administrative-efficiency asumsi dasarnya menurut Yates
sebagai berikut:

1) Model ini menentang model pluralist-democracy, karena model pluralis tidak mampu memberikan
dasar yang kuat dan cocok terhadap kebijaksanaan publik yang rasioanl dan bebas nilai (values free)

2) Bahwa nilai utama dari proses kebijaksanaan publik itu ialah efisiensi, yakni diperoleh suatu hasil
yang terbsesar dengan biaya yang terkecil

3) Bahwa birokrat haruslah pejabat yang professional, dipilih dan diangkat secara kompetitif
berdasarkan kompetensi dan merit

4) Bahwa sistem merit dan keahlian ditata dan diorganisasikan secara efektif ke dalam suatu hierarki
yang memuat spesialisasi fungsi dengan pertanggung jawaban dan kewajiban yang jelas
5) Bahwa politik dan administrasi, demikian pula kenyataan (fact) dan nilai (values) harus bisa
dipisahkan

6) Bahwa perencanaan merupakan proses yang esensial bagi proses pembuatan keputusan yang baik
dan sentralisasi manajemen fiskal merupakan hal yang esensial bagi tercapainya kejujuran dan efektivitas

7) Bahwa kemampuan melakukan koordinasi yang menyeluruh dan energized sehingga menjadi
bagian dari suatu sistem birokrasi publik yang kuat haruslah diletakkan kepada eksekutif yang dipilih
sebagai wakil dari kepentingan rakyat

Adapun pilihan yang diajukan dalam model-model tersebut bisa dikelompokkan ke dalam dua
pertanyaan besar, yakni: (1) apakah kita akan memilih model birokrasi yang demokratis atau
menekankan pada efisensi saja, dan (2) apakah kita akan meletakkan birokrasi pemerintah termasuk di
dalamnya para birokratnya bebas dari kepemilihan pada kekuatan-kekuatan partai politik atau memihak.
Dilema ini akan selalu dihadapi jika kita tidak mampu memilih salah satu di antara kedua pertanyaan
tersebut, atau mencari model lain yang sesuai.

Resume buku : Birokrasi dan Politik di Indonesia


Penulis : Prof. Dr. Miftah Thoha, MPA
https://kholidaaisyah.blogspot.com/2014/01/birokrasi-dan-politik-di-indonesia.html?m=1

Fungsi Birokrasi

Menurut Michael G. Roskin, et al, setidaknya ada empat fungsi birokrasi di dalam suatu
pemerintahan. Mengacu pada pengertian birokrasi, adapun beberapa fungsi birokrasi adalah
sebagai berikut:

 Administrasi

Fungsi administrasi bertujuan untuk mengimplementasikan undang-undang yang telah


disusun dan ditetapkan oleh legislatif serta penafsiran atas undang-undang tersebut oleh
eksekutif. Artinya, fungsi administrasi adalah menjalankan kebijakan umum suatu negara
yang telah dirancang dan ditetapkan untuk mencapai tujuan negara secara keseluruhan.

 Pelayanan
Pada dasarnya birokrasi bertujuan untuk melayani masyarakat atau kelompok-kelompok
tertentu. Salah satu contohnya adalah birokrasi di korporasi negara seperti PJKA yang
bertujuan untuk menjalankan fungsi pelayanan publik.

 Regulasi

Fungsi regulasi suatu pemerintahan umumnya dirancang dan ditetapkan untuk


mengamankan kesejahteraan masyarakat umum. Pada pelaksanaannya, badan birokrasi
akan dihadapkan pada dua pilihan; kepentingan individu versu kepentingan masyarakat
umum.

 Pengumpul Informasi

Badan birokrasi sebagai pelaksana kebijakan negara tentu memiliki informasi dan data
mengenai efisiensi/ efektivitas pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah di masyarakat.
Misalnya terdapat pungli saat pembuatan SIM dan STNK, maka pemerintah akan
merancang prosedur baru dalam pembuatan SIM dan STNK untuk menghindari pungli.

Baca juga: Definisi Manajemen

Peran Birokrasi
Dalam pelaksanaannya, peran birokrasi sangat diperlukan dalam menjalankan
aturan dan pelayanan di masyarakat. Adapun beberapa peran birokrasi adalah
sebagai berikut:

 Menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan pemerintah.


 Melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan
misi pemerintah dan negara.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan
pembangunan yang profesional dan merata.
 Melaksanakan manajemen pemerintah, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasa, koordinasi, evaluasi, sinkronisasi, dan lainnya.
 Berperan sebagai penghubung antara pemerintah/ negara dengan
masyarakat umum.
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-birokrasi-adalah.html

Fungsi dan Peran Birokrasi


Berikut ialah fungsi Birokrasi:

 Melaksanakan pelayanan publik.

 Pelaksana pembangunan yang professional.

 Perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.

 Alat pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan merupakan bagian dari
kekuatan politik (netral).

Berikut ialah peran Birokrasi:

 Sejalan dengan tujuan pemerintahan.

 Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara.

 Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan professional.

 Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi,


koordinasi, sinkronisasi, represif, prefentif, antisipatif, resolusi, dll.

 Birokrasi sering sekali dipandang negatif karena kinerja mereka cenderung menyusahkan
masyarakat. Tidak hanya itu, birokrasi juga dinilai masyarakat sebagai organisasi yang boros,
tidak efisien dan tidak efektif.

 Masyarakat berpendapat bahwa birokrasi adalah alat penindas masyarakat miskin dan hanya
membela kepentingan orang kaya. Namun demikian, birokrasi tetap dibutuhkan masyarakat
sebagai penghubung antara negara dan masyarakat. Birokrasi mempunyai kewajiban melayani
masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai prioritas utama.

https://majalahpendidikan.com/birokrasi-pengertian-fungsi-peran-dan-jenis-jenis-birokrasi/

1.Peranan birokrasi

Peranan diartikan sebagai perhujudan dan seperangkat harapan dariserangkaian tingkah laku dinamis,
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
yangmelekat pada suatu status atau kedudukan. Sedangkan fungsi diartikan sebagai berlangsungnya suat
u proses atau berjalanya suatu kegiatan yang melekat padakomponen atau bagian serta kedudukan terte
ntu. birokrasi diciptakan sebagaiintrumen dalam menangani tugas-tugas pelayanan public(
public affair)

dengan tujuandan bahkan sejumlah tujuan yang berbeda, maka fungsinya berada dalam lingkunganyang
kompleks dan luas serta bukan merupakan kekuatan yang netraldan tidak puladalam nominasi kendali
penuh dari pihak
luar.Dalam proses pemerintahan dan dalam kegiatan public tertentu telahmenjadikan peranan dan fungs
i birokrasi tersebut berkurang, namun tetap sajadirasakan penting perananya dalam penyangga pemerint
ahan dan pembangunan. peranan dominion dan pentingnya sejalan sejalan dengan otoritas birokrasidiny
atakan pula oleh jones1kegiatan teratur yang tibutuhkan untuk mencapai tujuan birokrasi,!
penguasa memberikan perintah yang diperlukan untuk mengpertanggung jawabkan kewajban
kewajiban tersebut."ketepan metodis dibuat untuk keteraturan dan
kesinambungan pemenuhankewajiban tersebut. birokrasi pemerintah adalah institusi yang eksistensinya
sangat kuat dirasakankarena mempunyai kewenangan yang benar dan luas, yang memiliki sumber
dayauntuk menjalankan kekuasaanya, mekipun jumlahnya tidak sebanding dengan jumlahsumberdaya
yang dimiliki organisai lain dalam sebuah #egara. ia merupakan
nstitusiyang dominan dalam implementasi kebijakan publik yang mempunyaikepentinganyang berbeda
beda setiap hierarkinya. karena brokrasi dapat dikatakansebagai system sosial,
dengan fungsi mengkoordnasi dan mengarahkan sekaligussebai pelaksana
kegiatan.itulah penyebabnya birtokrasi tidak hanya berada dalamlingkungan struktur pemerintahan saja
tetapi juga ada dalam lingkungan organisaiorganisai non pemerintah atau swasta.

https://www.academia.edu/18500607/Peranan_birokrasi

PERAN dan FUNGSI birokrasi


on August 14, 2016

Mengapa birokrasi kuat secara politis adalah karena peran dan fungsi birokrasi yang sangat

spesifik, tidak dapat dimiliki dan tidak dapat di perankan oleh lembaga lainnya, sehingga praktis

birokrasi menjadi institusi yang paling berkuasa (the most powerfull institution) secara riil dalam

sistempolitik dibandingkan partai berkuasa (the ruling patry) sekalipun.

 Peran pertama : berperan dalam proses input, birokrasi dapat berperan untuk memberikan

usulan dan pendapat (menyampaikan aspirasi) kepada lembaga legislative untuk di proses

menjadu sebuah kebijakan (policy) ataupun peraturan (regulation).

 Peran kedua : berperan dalam proses legislative. Karena birokrasi memiliki berbagai

assset informasi yang sangat di butuhkan dalam pengambilan keputusan pada lembaga
legislative, maka institusi yang twrkait dengan pembahasan suatu rancangan keputusan

biasanya akan di undang untuk memberikan pendapat sebelum keputusan (berupa

kebijakan atau peraturan) itu ditetapkan.

 Peran ketiga : berperan sebagai interpreter (penerjemah) produk legislative, dalam hal ini

birokrasi melakukan penafsiran, penjabaran dan penjelasan akan sebuah kebijakan

maupun peratutan yang telah ditetapkan badan legislative. Peran ini akan sangat

mempengatuhi pelaksanaan implementasi produk output, karena interprestasi ini dapat

menghitam putihkan objek yang diinteepretasikan. Hampir dapat dipastikan bahwa

seluruh produk (output) keputusan dari lembaga legislative adalah masih dalam tataran

global, belum terpwrinci secara teknis.

 Peran keempat : birokrasi juga bertindak sebagai eksekutor (pelaksana) agar keputusan

politik yang dikelurkan oleh lembaga legislative dapat berjalan ditengah masyarakat,

maka birokraai bertugas untuk mengimplementasikan keputusan keputusan itu. Dalam

peran inilah berokrasi dapat bertindak atas nama pemerintah daerah berdasarkan

kewenangan yang diatur. Peran peran yang multi fungsi itu tidak mungkin diperankan

oleh golongan (institusi) lain. Partai politik (parpol) misalnya, hanya sapat berperan

dalam proses input saja. Kalaupun partai politik dapat berperan dalam proses output,

perannya hanyalah menjadi pengawas dalam proses implementasi kebijakan. Itupun

sifatnya informal (dalam arti tidak diatur secara eksplisit) begitupun organisasi lainya.

http://nixonadolong.blogspot.com/2016/08/peran-dan-fungsi-birokrasi.html

IMPORTANT

http://mangihot.blogspot.com/2016/11/posisi-strategis-birokrasi-dalam.html#

Anda mungkin juga menyukai