Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alya Sofyani

Kelas : Administrasi Negara 4c

Nim : 2110090811055

Matkul : Birokrasi Politik

Birokrasi Dalam Perspektif Administratif Publik

Dalam era reformasi pemerintahan menuju pemerintahan yang demokratis sebagai pembaharuan
administrasi publik atau reformasi birokrasi, dihadapkan dengan kendala yang bersumber pada birokrasi
politik dan pemerintahan yang berdampak pada fenomena penyelenggaraan pemerintahan yang belum
berorientasi pada agent of social dalam proses kebijakan publik dan pelayanan publik yang berfokus pada
kepentingan publik.

Dalam konsep administrasi publik, birokrasi pemerintahan unsur strategis antara negara dan
masyarakat untuk mencapai tujuan negara, menyelenggarakan fungsi serta proses pemerintahan serta
melaksanakan urusan pemerintahan. Birokrasi pemerintahan berbentuk organisasi dan manajemen
pemerintahan besar dalam suatu negara. Birokrasi pemerintahan sebagai instrumen penting untuk
mencapai tujuan negara

Birokrasi dianggap sebagai instrumen penting dalam negara yang kehadirannya sangat membantu
dalam pvroses administrasi negara. Untuk itu, negara membangun sistem administrasi negara yang untuk
melayani kepentingan rakyatnya dengan istilah birokrasi pemerintah. Birokrasi sebagai organisasi modern
yang konsep dasarnya dikembangkan pertama kali oleh Max Weber yang merupakan bentuk organisasi
rasional yang ideal, yang sepenuhnya diserahkan kepada para aparat pemerintah yang memiliki syarat-
syarat tertentu bagi bekerjanya sistem administrasi pemerintahan. Selama ini, organisasi birokrasi di
kalangan masyarakat dipahami sebagai sebuah organisasi yang melayani masyarakat dengan stereotipe
yang negatif antara lain, yaitu proses pengurusan surat atau dokumen lain yang berbelit-belit, tidak ramah,
tidak adil, tidak transparan, mempersulit dan memperlama pelayanan, dan sebagainya. Tidak salah
masyarakat menggambarkan birokrasi dengan hal-hal seperti itu karena memang pengalaman-pengalaman
yang tidak mengenakkan yang dialami secara langsung oleh masyarakat seperti itu, misalnya saat
pembuatan KTP, akte kelahiran, mengurus sertifikat tanah, membuat paspor, memungut retribusi, dan
sebagainya.
Birokrasi Dalam Perspektif Politik

Birokrasi merupakan instrumen pemerintahan dan instrumental aparatus dari penyelenggaraan


pemerintahan. Pemerintahan merupakan produk dari proses politik hingga terbentuknya negara.
Pemerintahan yang terbentuk dari proses politik ini melahirkan kebijakan publik dan pelayanan publik
untuk melakukan fungsi pelayanan kepada publik atau masyarakat luas dari perspektif politik. Birokrasi
dipandang sebagai sarana kecil dari sebuah sistem negara melalui penyelenggaraan pemerintahan untuk
mengerjakan urusan publik dalam rangka mewakili publik yang memberi perintah dan kewenangan.
Karena itulah, birokrasi lahir sebagai instrumen negara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
untuk menjawab dan mengurus urusan-urusan publik. Dalam logika ini, pemerintahan beserta
birokrasinya adalah himpunan bagian dari publik dalam ‘kontrak sosial’. Dengan demikian, birokrasi
adalah milik publik sehingga bersifat melayani kepentingan publik.

Karena inilah maka birokrasi pemerintahan kerap disebut dengan ‘birokrasi publik’.
Konsekuensinya adalah birokrasi pemerintahan atau birokrasi publik secara praktek hadir untuk melayani
(urusan dan kepentingan) publik atau rakyat. Gagasan birokrasi publik mendekatkan dengan ide relasi
birokrasi pemerintah dengan masyarakat dalam memproduk pelayanan publik yang berpihak pada
kepentingan masyarakat.

Negara (Pemerintah) dibentuk berdasar pada kontrak sosial antara negara dan masyarakat. Dalam
kontrak itu Negara mempunyai fungsi keamanan, ketertiban, keadilan, pekerjaan umum, kesejahteraan,
dan pemeliharaan Sumber Daya Alam, lingkungan, dan lain-lain. Untuk menjamin terlaksananya fungsi-
fungsi itu pemerintahan negara memerlukan organ pelaksana yang mengoperasionalkan fungsi-fungsi
secara riil. Di sinilah birokrasi dibutuhkan keberadaannya baik oleh negara maupun oleh rakyat. Jadi
birokrasi adalah mesin negara (state michenary), karena jika tidak ada negara maka birokrasipun juga
tidak pernah ada. Sebaliknya, juga tidak mungkin ada negara tanpa ditopang oleh organisasi birokrasi.
Dan peran birokrasi menentukan hitam putihnya kehidupan masyarakat dan negara. Artinya jika birokrasi
baik, maka negara dan masyarakat juga akan baik. Demikian juga sebaliknya, jika birokrasinya
amburadul maka negara dan masyarakatnya juga amburadul.
Birokrasi Dalam Perspektif Pemerintahan

Birokrasi dimaksudkan sebagai kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang berada di belakang
meja karena segala sesuatunya diatur secara legal dan formal oleh para birokrat. Diharapkan pelaksanaan
kekuasaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas karena setiap jabatan diurus oleh orang
(petugas) yang khusus.Karakteristik birokrasi pada pemerintahan maupun non pemerintahan mempunyai
perbedaan karena fokusnya diwarnai oleh substansi yang menjadi landasan fundamental nya.

Karakteristik birokrasi pemerintahan mempunyai relevansi signifikansi dengan model kategori


birokrasi pemerintahan yang dianut dalam organisasi dan manajemen pemerintahan berdasarkan
pendekatan sistem administrasi publik. Birokrasi pemerintahan menjadi unsur penting dalam sistem,
struktur dan kultur bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam mencapai tujuan pemerintahan
negara. Birokrasi organisasi pemerintahan memerlukan pengaturan berdasarkan struktur, fungsi dan
proses secara normatif dan mekanistik yang secara ideal dan komprehensif. Weber menamakannya “ideal
type of bureaucracy “.

Birokrasi dimaksudkan untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi yang besar, hal itu hanya
dapat berlaku pada organisasi besar seperti organisasi pemerintahan. Karena pada organisasi
pemerintahan, segala sesuatunya diatur secara formal, sedangkan pada organisasi kecil hanya diperlukan
hubungan informal. Selama ini, banyak pakar yang meneliti dan menulis tentang birokrasi bahwa fungsi
staf pegawai administrasi harus memiliki cara-cara yang spesifik agar lebih efektif dan efisien.

Jadi birokrasi merupakan mesin negara, karena jika tidak ada negara maka birokrasipun juga
tidak pernah ada. Sebaliknya, juga tidak mungkin ada negara tanpa ditopang oleh organisasi birokrasi.
secara Internal birokrasi pemerintahan dalam sistem ekologi pemerintahan berkenaan dengan struktur,
kultur maupun perilaku birokrasi pemerintahan untuk mengembangkan dirinya “capacity building” baik
dari aspek sistem, individu maupun kelembagaannya bagi peningkatan kualitas pelayanan masyarakat.
Dalam arti birokrasi pemerintahan yang senantiasa “developmental organization” sesuai dengan tuntutan,
kebutuhan dan perubahan dari perkembangan lingkungan strategis. Pada sisi lain, birokrasi pemerintahan
dalam peran dan fungsinya meningkatkan kapabilitas, kapasitas, akuntabilitas, efisiensi dan kinerjanya
dalam pelayanan publik secara optimal dan maksimal (pelayanan berbasis kinerja/prima) dalam berbagai
bidang kehidupan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai