Di susun oleh :
Farih Syarifatuna azka (3221040)
Muhammad Afif Azmi (3221041)
Choirur Rizqi (3221042)
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kata pengantar......................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
2. Permusan Masalah........................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................... 5
Pembahasan .............................................................................................................................. 5
1. Pengertian Birokrasi ................................................................................................. 5
2. Fungsi dan Peran Birokrasi yang harus dilakukan dalam Pelayanan Publik. ... 6
3. Peran Masyarakat dalam Pengawasan Pelayanan Publik .................................... 7
4. Hak dan Kewajiban masyarakat dalam Pelayanan Publik ................................ 10
BAB III.................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12
BAB I
1. PENDAHULUAN
Birokrasi memiliki tugas utama sebagai penyelenggara dan penjamin
kelancaran roda pemerintahan. Birokrasi pemerintahan sebagai pelaksana dalam
organisasi formal sebuah negara bertanggung jawab mengemban misi dan tujuan
pelayanan yang memuaskan bagi publik. Karena birokrasi pemerintahan merupakan
aktualisasi birokrat, aparatur pemerintahan berupa aktivitas atau tindakan dalam
menjalankan fungsi pemerintahan secara responsif dan memiliki komitmen serta
konsistensi pada kepentingan publik. Birokrasi pemerintahan harus dapat menjawab
permasalahan, mempertanggungjawabkan tugasnya termasuk dampak negatif yang
timbul ataupun kegagalan dalam proses pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara wajib
memenuhi segala kebutuhan dasar warganya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan
bernegara
2. Permusan Masalah
Apa Fungsi dan peran birokrasi yang harus dilakukan dalam pelayanan publik?
dan bagaiman Sikap dan perilaku masyarakat baik sebagai warga negara maupun
penerima pelayanan public?
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Birokrasi
Secara bahasa istilah birokrasi berasal dari bahasa Prancis “bureau” yang
berarti kantor atau meja tulis dan dari bahasa Yunani “cretain” yang berarti mengatur.
Selanjutnya dalam bahasa Inggris pengertian birokrasi dapat dikatakan sebagai “civil
service” kemudian disebut juga dengan “public service”, “public administration” atau
“public sector”. Oleh karena kerja birokrasi ada pada suatu kantor organisasi formal
maka birokrasi dapat diartikan sebagai tipe organisasi yang mengerjakan kegiatan
yang dilakukan banyak orang dan saling berkoordinasi.
Menurut Weber (Suradinata, 2002:27) birokrasi adalah sebagai salah satu sistem
otorita yang ditetapkan secara rasional oleh berbagai peraturan. Dengan demikian
birokrasi yang dimaksud adalah pengorganisasian secara teratur suatu pekerjaan yang
harus dilakukan banyak orang.
1) Birokrasi memiliki arti aparat yang diberikan amanat melaksanakan jalannya roda
pemerintahan dan diangkat oleh penguasa yang sah (goverment by bureaus)
2) Birokrasi dimaksudkan memiliki karakter sifat pemerintahan yang buruk
(patologi)
3) Birokrasi sebagai tipe ideal birokrasi
4) Birokrasi pemerintahan adalah organisasi pemerintahan yang terdiri atas bagian-
bagian struktur antara satu dan yang lain terdapat keterkaitan dengan peran, fungsi,
tanggung jawab serta kewenangan dalam menjalankan pemerintahan dalam rangka
mencapai visi, misi tujuan, yang telah ditetapkan.
2. Fungsi dan Peran Birokrasi yang harus dilakukan dalam Pelayanan Publik.
Peran Birokrasi Pemerintahan dalam Pelayanan Publik yakni berfungsi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di masyarakat dan aparatur negara. Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum bagi pihak penyelenggara pelayanan publik maupun
masyarakat.
Dengan adanya keterlibatan masyarakat, para pihak dapat bersama sama untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Fungsi kontrol dari masyarakat juga dapat
membantu bagaimana pelayanan publik dapat terselenggara dengan sebagaimana
mestinya. Untuk mewujudkan keterlibatan masyarakat tersebut, dibutuhkan kesadaran
dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seperti apa peran masyarakat di dalam
pelayanan publik, termasuk seperti apa hak dan kewajiban masyarakat. Masyarakat
berkewajiban untuk memenuhi ketentuan yang tercantum dalam standar pelayanan
penyelenggaraan pelayanan publik dan mematuhi peraturan terkait.
Selain persepsi negatif tersebut, bentuk keraguan lain oleh masyarakat juga
mengenai proses pengaduan. Muncul beberapa pertanyaan dari masyarakat terkait
kemana harus menyampaikan aduan Dan apakah aduannya akan ditanggapi. Bentuk
keraguan dari masyarakat tersebut bisa jadi dikarenakan kurangnya informasi dan
pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana peran masyarakat dalam pelayanan
publik dan kurangnya sarana pengaduan yang tersedia, serta kepercayaan masyarakat
terhadap instansi penyelenggara pelayanan publik.
Aduan yang diterima oleh penyelenggara pelayanan publik wajib diperiksa untuk
memberikan tanggapan pengaduan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi
penyelenggara. Hal ini berdasarkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik Pasal 47. Jadi, setiap aduan yang diterima oleh penyelenggara
pelayanan publik harus ditanggapi, terkait bagaimana tindak lanjutnya akan
disesuaikan dengan kewenangan dan prosedur yang berlaku bagi penyelenggara
pelayanan publik.
Selain itu, aduan yang diterima ditindaklanjuti oleh petugas pengelola pengaduan
berdasarkan mekanisme dan pengelolaan pengaduan yang telah disusun. Jika
pengaduan tidak ditanggapi atau diselesaikan oleh penyelenggara pelayanan publik,
masyarakat dapat melakukan pengaduan atau laporan tersebut ke perwakilan
Ombudsman Republik Indonesia yang saat ini sudah ada di 34 provinsi melalui sarana
pengaduan yang tersedia. Apabila memenuhi persyaratan sesuai pada ketentuan
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2009 tentang Ombudsman Republik Indonesia,
maka aduan atau laporan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan
Ombudsman Republik Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
Pemerintah sebagai pelaksana birokrasi tidak bisa dilepaskan dari pelayanan
publik, karena sebagai organisasi formal, birokrasi pemerintahan bertujuan
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan masyarakat. Selain itu fungsi
birokrasi pemerintahan sebagai pelayan terhadap masyarakat harus didukung
dengan ke mampuan profesional dan bertanggung jawab sebagai abdi negara dan
abdi masyarakat, sehingga dengan begitu akan mampu memenuhi kebutuhan,
keinginan sekaligus menjawab permasalahan masyarakat dalam kehidupan negara.