DOSEN PENGAMPU :
Dr. ANDI SAMSU ALAM, M.Si
OLEH :
FARIED BAINTA
P02191006
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk Mata Kuliah Birokrasi
Pemerintahan Daerah.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini bantuan dari berbagai
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi kami
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik yang membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
akibat dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembangunan sebelumnya
dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang
dapat dirasakan sekarang ini adalah terjadinya perubahan pola pikir masyarakat ke
arah yang semakin kritis dimana mereka akan semakin memahami hak dan
ekonomi dan politik. Pelayanan publik juga merupakan unsur paling penting dalam
lamban. Birokrasi merupakan penyakit menahun di tanah air yang sulit di ubah.
Namun setelah reformasi politik sekitar tahun 1998 terjadi, maka banyak upaya dan
kerja yang terikat dengan peraturan, memiliki kompetensi sesuai jabatan atau
organisasi dan individu serta sumber daya organisasi yang tidak bebas dari
tepat, murah dan transparan. Namun upaya tersebut belum banyak dinikmati
pelanggan, dan lain-lain adalah sederetan atribut negative yang ditimpakan kepada
Pelayanan publik yang berkualitas menjadi salah satu tolok ukur untuk
melihat apakah disuatu organisasi pemerintah (sektor publik) telah terjadi reformasi
birokrasi. reformasi birokrasi dimaknai sebagai usaha yang menjadi suatu adanya
menjalankan tugastugas negara dalam hal ini pelayanan publik untuk menjadi
melalui berbagai cara dengan tujuan efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas. aspek
utama dalam membangun birokrasi adalah: (a) Membangun visi birokrasi, (b)
2015).
cara yang ditempuh dengan membuat kebijakan perijinan yang bersifat “satu pintu”,
Badung (Puspitasari & Bendesa, 2016). Unit ini merupakan sarana pelayanan
umum yang berbentuk kantor bersama yang memberikan beberapa jenis pelayanan
B. Permasalahan
berikut :
2. Faktor apa saja yang mempanguruhi kualitas Pelayanan pada sektor perizinan
KERANGKA KONSEP
A. Pengertian Birokrasi
Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata Biro (meja) dan Kratein
mengenai “Birokrasi” berasal dari kata “bureau”. Kata “bureau” berasal dari
Perancis yang kemudian diasimilasi oleh Jerman. Artinya adalah meja atau kadang
diperluas jadi kantor. Sebab itu, terminologi birokrasi adalah aturan yang
Birokrasi adalah setiap organisasi yang berskala besar yang terdiri atas para
pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan (to
adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien (Thoha, 2003).
B. Pelayanan Publik
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. pada hakekatnya
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
masyarakat di samping sebagai abdi negara. Pelayanan publik (public services) oleh
dari suatu negara kesejahteraan (welfare state) (Nuriyanto, 2014). Pelayanan publik
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan (Maryam, 2016).
Saat ini birokrasi publik harus dapat memberikan layanan publik yang lebih
adaptif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam arti meningkatkan
kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif menentukan masa depannya
yang ideal, artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan
berikut : pertama, efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan administratif, unit kerja dan
atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan, waktu penyelesaian, rincian waktu/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan
diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta;
kelima, efisiensi, mengandung arti : (a) persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada
masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan; ketujuh,
responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa yang
adaptif, cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan, keinginan dan
(Nuriyanto, 2014).
Struktur Organisasi
Kualitas Pelayanan
Kemampuan Aparat
Publik
Sistem Pelayanan
Birokrasi publik juga dituntut harus dapat mengubah posisi dan peran
(revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik. dari yang suka mengatur dan
fleksibel kolaboratis dan dialogis dan dari cara-cara yang sloganis menuju cara-cara
aparatur pemerintah daerah) ini, pelayanan publik yang lebih baik dan profesional
dalam menjalankan apa yang menjadi tugas dan kewenagan yang diberikan
Ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah tanpa
fungsi-fungsi tersebut agar dapat menghasilkan barang dan jasa (pelayanan) yang
pangkat, golongan dari masyarakat dan semua warga masyarakat mempunyai hak
namun tidak berarti bahwa pemerintah harus berperan sebagai monopolist dalam
pelaksanaan seluruh fungsi-fungsi tadi. beberapa bagian dari fungsi tadi bisa
menjadi bidang tugas yang pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada pihak swasta
PEMBAHASAN
Sistem dan prosedur pelayanan yang berbelit-belit dan sumber daya manusia yang
lamban dalam memberikana pelayanan juga merupakan aspek layanan public yang
banyak disoroti.
tepat, murah dan transparan. Namun upaya tersebut belum banyak dinikmati
pelanggan, dan lain-lain adalah sederetan atribut negative yang ditimpakan kepada
biroktasi.
adalah salah satun fungsi penting pemerintah selain regulasi, proteksi dan distribusi.
pemerintah atau dengan kata lain adanya kesan keinginan sejauh mungkin untuk
urusan.
terhadap public dinilai masih jauh dari optimal. Pemahaman terhadap fakta
fungsi pemerintah, yang berujung pada sejauh mana pelayanan public dapat
Badung. Unit ini merupakan sarana pelayanan umum yang berbentuk kantor
yang diselenggarakan secara terpadu dari berbagai instansi pemerintah. Unit ini
memiliki tugas untuk mengadakan pelayanan umum di bidang perijinan dan non
Bali, berdasarkan hasil penelian yang dilakukan oleh Puspitasri dan Komang,
dalam memberikan pelayan prima kepada masyarakat yaitu faktor bukti fisik, daya
tanggap, keandalan, jaminan, dan empati yang terdiri dari lima belas variabel yaitu
komunikasi. Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh bukti fisik. Bukti
fisik yang baik dalam pelayanan ditawarkan kepada masyarakat,baik pula kualitas
Wahyuddin, 2004).
dengan segera, akurat dan memuaskan dari petugas yang meliputi Kepastian jadwal
pelayanan publik ditentukan oleh variabel jaminan. Semakin ramah, sopan dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam bentuk pajak yang dibayarkan oleh
faktor ini saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam
ikut menentukan tinggi rendahnya dan baik buruknya suatu pelayanan yang
yang bebas dari kesalahan dan biaya pelayanan. Hal tersebut sangat
organisasi, maka kualitas pelayanan publik akan semakin baik pula dan
harus menciptakan sebuah sistem yang baik dan terus berkembang sesuai
mulai dari pimpinan hingga pejabat pelaksana teknis, tetapi pelayanan tetap
berjalan maksimal kerena adanya sebuah sistem yang menjadi budaya dalam
lingkungan kerja sehingga siapun yang masuk akan mengikuti sistem yang telah
ditetapkan. Selain itu diperlukan peningkatan kapasitas aparatur secara berkala agar
berjalan optimal
DAFTAR PUSTAKA