Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ADMINISTRASI PUBLIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Administrasi Publik


Dosen Pengampu : Dadang Suryana, S. IP., M. Si

Oleh,
Erlangga Putra Pamungkas Hendrayana
2204401211125
1D

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya,

penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pelayanan Administrasi

Publik di Indonesia ” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Administrasi

Publik. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan

juga bagi penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika

makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun

sangat dibutuhkan guna memperbaiki karya- karya penulis dilain waktu

Sumedang, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Administrasi Publik .......................................................................................4

B. Indikator Pelayanan Administrasi Publik ......................................................5

C. Faktor Pendukung Pelayanan Administrasi Publik .......................................6

D. Faktor Penghambat Pelayanan Administrasi Publik .....................................9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................11

B. Saran ..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi publik dewasa ini telah diberikan arti lebih dari sekedar

pengertian yang sederhana yaitu “ilmu urusan negara”. Administrasi publik memiliki

peranan yang sangat besar dalam mencakup keseluruhan aspek dari lingkungan sosial,

politik, budaya, dan hukum yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dari lembaga

negara.

Suatu organisasi baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta,

dalam mencapai suatu tujuan perlu adanya unsur-unsur yang mendukung jalannya

operasional organisasi. Salah satu unsur yang menunjang berhasilnya tujuan tersebut

adalah manusia yang merupakan sumber daya yang paling berharga dan terpenting

yang ada dalam lingkungan organisasi.

Budaya organisasi merupakan seperangkat nilai-nilai kepercayaan dan prinsip-

prinsip yang dianut oleh suatu organisasi yang mendasari sistem manajemen yang

berlaku didalamnya dan dijadikan pedoman perilaku bagi anggota organisasi. Budaya

organisasi yang kuat memberikan para pegawai suatu pemahaman yang jelas dari

tugas-tugas yang diberikan oleh suatu organisasi. Apabila budaya organisasi ini telah

dijiwai dan dipraktekan dengan kuat oleh setiap pegawai dengan baik sebagai individu

1
2

maupun sebagai satuan kerja didalam organisas, maka apa yang diharapkan oleh

pegawai maupun stakeholders akan terwujud.

Dengan perilaku kerja yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, maka akan

menimbulkan konsistensi yang tinggi terhadap organisasi sehingga kinerja pegawai

pada akhirnya akan meningkat dan hal ini berarti akan meningkatkan pula kinerja dari

unit kerja dan pada gilirannya akan meningkatkan kinerja organisasi, sehingga

organisasi akan dapat terus berkembang dan bertahan untuk waktu yang lama.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan ini sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan administrasi publik?

2. Apa sajakah indikator pelayanan administraso publik?

3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan pelayanan administrasi

publik di Indonesia?

4. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pelayanan

administrasi publik di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan administrasi publik.

2. Untuk mengetahui apa sajakah indikator pelayanan publik.

3. Untuk mengetahui bagaimanakah kualitas pelayanan administrasi publik di

Indonesia.
3

4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

pelayanan administrasi publik di Indonesia.

5. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan

pelayanan administrasi publik di Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Administrasi Publik

Menurut Nicholas Henry administrasi publik adalah suatu kombinasi yang

kompleks antara teori dan praktek, dengan tujuan mempromosikan pemahaman

terhadap pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat yang diperintah dan juga

mendorong kebijakan publik agar lebih responsif terhadap kebutuhan sosial.

Menurut Dr. H. Amin Ibrahim (2007) administrasi publik merupakan seluruh

upaya penyelenggaraan pemerintah yang meliputi kegiatan manajemen pemerintah

(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pembangunan) dengan sebuah mekanisme kerja serta dukungan sumber daya manusia.

Menurut Harbani Pasolong (2007: 8) mengartikan bahwa administrasi publik

adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan publik secara

efisien dan efektif.

Dari beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa administrasi publik

adalah seluruh upaya penyelenggaraan pemerintah berupa perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pembangunan yang

dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga secara efektif dan efisien untuk

memenuhi kebutuhan publik.

4
5

B. Indikator Pelayanan Administrasi Publik

Terdapat 5 (lima) determinan kualitas pelayanan publik yang dapat dirincikan

sebagai berikut menurut Parasuraman, Zeithami dan Berry (1998), yaitu:

1. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang

dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.

2. Ketanggapan (responsiveness), yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan

memberikan pelayanan dengan cepat.

3. Keyakinan (confidence), yaitu pengetahuan dan kesopanan pegawai serta

kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau

assurance.

4. Empati (empathy), yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi

pelanggan.

5. Berwujud (tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media

komunikasi.

Pada dasarnya teori diatas tetap dapat dipakai untuk mengukur kinerja

pelayanan publik yang diberikan oleh instansti pemerintahan. Karena aparatur

pelayanan tidak mempunyai alasan sedikitpun untuk tidak berorientasi kepada

kepuasan pelanggan secara total, bahkan kepuasan pelangganlah yang dapat dijadikan

barometer dalam mengukur keberhasilan dalam pelayanan. Untuk mencapai hal ini
6

pemerintah tidak boleh menghindar dari prinsip pelayanan dilakukan sepenuh hati

(Sinambela, 2011: 8)

C. Faktor Pendukung Pelayanan Administrasi Publik

Di dalam pelayanan umum, terdapat beberapa faktor-faktor pendukung penting

yang apabila dari salah satu dari faktor tersebut tidak ada, maka pelayanan akan sangat

terasa kurang maksimal. Dibawah ini adalah penjelasan menurut Moenir (dalam

Wijayanto, 2007: 88-119) mengenai faktor-faktor pendukung peningkatan pelayanan

administrasi publik adalah sebagai berikut :

1. Faktor Kesadaran

Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu merupakan

titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan sehingga diperoleh suatu

keyakinan, ketenangan, ketetapan hati, dan keseimbangan jiwa yang bersangkutan.

Moenir (2010: 88) merumuskan kesadaran sebagai suatu proses berpikir melalui

metode renungan, pertimbangan, dan perbandingan, sehingga menghasilkan

keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan keseimbangan dalam jiwanya sebagai

pangkal tolak untuk pembuatan dan tindakan yang akan dilakukan kemudian.

Dengan pengertian tersebut maka kesadaran adalah hasil dari suatu proses yang

kadang-kadang memerlukan waktu yang cukup lama dan dalam keadaan tenang

tidak dalam keadaan emosi. Adanya dapat membawa seseorang pada keikhasan dan

kesungguhan dalam menjalankan atau melaksanakan suatu kehendak. Kehendak

dalam lingkungan organisasi kerja tertuang dalam bentuk tugas baik tertulis maupun
7

tidak tertulis, mengikat semua orang dalam organisasi kerja. Karena itu dengan

adanya kesadaran pada pegawai atau petugas, diharapkan mereka melaksanakan

tugas dengan penuh keikhlasan, kesungguhan dan disiplin.

2. Faktor Aturan

Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan

orang. Makin maju dan majemuk suatu masyarakat maka semakin besar peranan

aturan dan dapat dikatakan orang tidak dapat hidup layak dan tenang tanpa aturan.

Oleh karena peranan aturan demikian besar dalam hidup bermasyarakat maka

dengan sendirinya aturan harus dibuat, dipatuhi dan diawasi sehingga dapat

mencapai sasaran sesuai dengan maksudnya.

3. Faktor Organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda dengan organisasi pada

umumnya, namun ada perbedaan sedikit dalam penerapannya. Karena sasaran

pelayanan ditujukan secara khusus kepada manusia yang mempunyai watak dan

kehendak multi-kompleks. Oleh karena itu, organisasi yang dimaksud disini tidak

semata-mata dalam perwujudan susunan organisasi, melainkan lebih banyak pada

pengaturan dan mekanisme kerjanya yang harus mampu mengendalikan pelayanan

yang memadai.

4. Faktor Pendapatan

Pendapatan ialah seluruh penerimaan seseorang sebagai imbalan atas tenaga

dan atau pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain atau badan organisasi, baik

dalam bentuk uang, natura maupun fasilitas, dalam jangka waktu tertentu. Pada
8

dasarnya pendapatan harus dapat memenuhi kebutuhan hidup baik bagi dirinya

sendiri maupun keluarganya.

5. Faktor Kemampuan dan Keterampilan

Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan

tugas atau pekerjaan berarti dapat melakukan tugas atau pekerjaan sehingga

menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya

mengenai keterampilan itu sendiri adalah kemampuan melaksanakan tugas atau

pekerjaan dengan menggunakan anggota badan dan peralatan kerja yang tersedia.

Dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai maka pelaksanaan tugas atau

pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat, dan memenuhi keinginan semua

pihak baik manajemen itu sendiri maupun masyarakat.

6. Faktor Sarana Pelayanan

Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis peralatan,

perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau

pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam rangka

kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja

itu. Fungsi sarana pelayanan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat menghemat waktu.

b. Meningkatkan produktivitas baik barang dan jasa.

c. Kualitas produk yang lebih baik/terjamin.

d. Ketepatan susunan dan stabilitas ukuran terjamin.

e. Lebih mudah/sederhana dalam gerak para pelakunya


9

f. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.

g. Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang berkepentingan sehingga

dapat mengurangi sifat emosional mereka.

D. Faktor Penghambat Pelayanan Administrasi Publik

Disamping faktor pendukung, adapula faktor penghambat dalam menjalankan

pelayanan administrasi yang juga tak kalah pentingnya untuk dibahas. Menurut

Zeithmal (dalam Kurniawan, 2005:24), mengatakan bahwa terdapat 4 jurang pemisah

yang menjadi kendala di dalam pelayanan publik yakni sebagai berikut.

1. Tidak tahu apa sebenarnya yang diharapkan oleh masyarakat.

2. Pemberian ukuran yang salah dalam pelayanan masyarakat.

3. Keliru dalam penampilan diri dalam pelayanan itu sendiri.

4. Ketika membuat perjanjian terlalu berlebihan atau pengobralan.

Adapun penjelasan lain menurut Moenir (2001:40) mengatakan bahwa

kemungkinan tidak adanya layanan yang memadai antara lain yakni sebagai berikut:

1. Tidak adanya atau kurangnya kesadaran terhadap tugas maupun kewajiban yang

menjadi tanggung jawabnya.

2. Sistem, prosedur dan metode kerja yang ada, tidak memadai sehingga mekanisme

kerja tidak berjalan sebagaimana mestinya.


10

3. Pengorganisasian tugas layanan yang belum serasi sehingga terjadi simpang siur

penanganan tugas, tumpang tindih (over-lapping) atau tercecernya suatu tugas

karena tidak ada yang menangani.

4. Pendapatan pegawai tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan hidup

meskipun secara minimum.

5. Kemampuan pegawai yang tidak memadai untuk tugas yang dibebankan

kepadannya.

6. Tidak tersedianya sarana pelayanan yang memadai.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi publik merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

kehidupan kita ditinjau dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, budaya, dan

lainnya. Perkembangan administrasi publik di Indonesia kian mengalami kemajuan,

negara kita mulai adaptif terhadap kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini hal ini

ditandai dengan salah satunya yaitu muncul pelayanan administrasi publik yang

berbasis digital. Tentu saja hal ini menjadi inovasi yang menguntungkan bagi bangsa

kita karena mudahnya akses yang bisa dilakukan oleh semua masyarakat dimanapun

dan juga kapanpun.

Salah satu faktor yang terpenting dalam proses penyelenggaraan administrasi

publik adalah faktor kesadaran, karena kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada

jiwa seseorang, yaitu merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai

pertimbangan sehingga diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati, dan

keseimbangan jiwa yang bersangkutan.

B. Saran

Adanya hambatan-hambatan terhadap proses penyelenggaraan administrasi

membuat para stakeholders harus bisa responsif terhadap faktor penghambat. Apalagi

saat ini administrasi publik menuju kepada serba digital. Maka dari itu perlu adanya

11
12

kebijakan-kebijakan yang dimana tidak menguntungkan sebelah pihak saja, melainkan

harus adil dan menyeluruh kepada seluruh masyarakat. Pemberian pelatihan cakap

digital kepada para pegawai pun penting dilakukan agar terciptanya pelayanan

administrasi yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

https://etalasepustaka.blogspot.com/2016/05/pengertian-pelayanan-publik-menurut-
para-ahli.html
https://www.scribd.com/doc/247950805/indikator-pelayanan-publik
https://www.materibelajar.id/2016/03/faktor-pendukung-pelayanan-publik-
dalam.html
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-administrasi-publik/#Nicholas_Henry

13

Anda mungkin juga menyukai