ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
DI SUSUN OLEH:
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan tugas ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penghimpun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik. Tugas makalah ini disusun agar dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai
“Administrasi Kepegawaian”. Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan dan dorongan dari teman serta dosen pengajar
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini sengaja dipilih karena sebagai bahan tugas
yang telah dosen pengajar berikan kepada saya. Penghimpun juga mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampuh Administrasi Pembangunan Syamjaya SM,S.Sos.,M.Si yang telah banyak
membantu penghimpun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terima kasih.
Rabu, 11 Mei 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN...........................................................................................5
2.2 KEPEGAWAIAN BAGI PEMBANGUNAN..............................................................................8
2.3 MACAM DAN KLASIFIKASI KEPEGAWAIAN.....................................................................8
2.4 FORMASIH DAN PENGADAAN PEGAWAI........................................................................10
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................14
3.2 SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
D. Regulasi Kepegawaian
Regulasi dapat diartikan sebagai suatu peraturan yang mengikat dan peraturan tersebut dijadikan
standar perilaku atau sebagai pegangan dalam bertindak maupun bekerja. Regulasi kepegawaian
mengatur seorang pegawai, mulai dari pekerjaan hingga peraturan yang mengatur hak dan kewajiban
seorang pegawai.
Berikut ini peraturan kepegawaian di Indonesia :
a) UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA
b) PERATURAN PEMERINTAH
1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017
TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO 53 TAHUN 2010 TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
3. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO 46 TAHUN 2011 TENTANG
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
c) PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN BIROKRASI REFORMASI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI NO 26 TAHUN 2015 TENTANG NOMENKLATUR JABATAN PELAKSANA BAGI
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
d) PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
1. PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2017
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL
2. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN
2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUBAHAN PENAMBAHAN
NOMENKLATUR JABATAN PELAKSANA PNS DI LINGKUNGAN INSTANSI
PEMERINTAH
3. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013
TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46
TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Administrasi pembangunan mengehndaki peranan elite administratif yang bersifat menunjang bagi
pembangunan.Demikian pula seluruh birokrasi pemerintahan dan terutama segi kepegawaian-nya
karena elemen ini pada akhirnya yang menjadi pelaksana kegiatan usaha pemerintahan.Apalagi tugas
pemerintah dan pelaksanaan pemerintahannya hendak ditujukan untuk mendukung usaha berencana di
bidang ekonomi dan sosial.
Pada umumnya ada 2 macam sistem klasifikasi. Di Amerika Serikat dan Negara-negara seperti
Kanada, Puerto Rico, Panama dan Costa Rica, jabatan-jabatan digolongkan menurut tugas-tugas dan
tanggung jawab-tanggung jawabnya. Klasifikasi seperti ini disebut klasifikasi tugas (duties
classification). Di Eropa Barat, terutama di Inggris, Perancis dan Jerman dianut klasifikasi menurut
tingkat atau derajat (Rank Classification). Hal ini berarti bahwa jabatan-jabatan digolongkan dalam
kelas-kelas yang luas menurut syarat-syaratnya dan pada umumnya menurut mutu perseorangan yang
memangku jabatan-jabatan itu.
Dalam sistem ini tindakan pertama kali ialah menganalisis unsur-unsur jabatan yang
diperlukan untuk jabatan perseorangan. Jabatan-jabatan itu dapat berjumlah ratusan, ribuan, bahkan
dapat juga berjumlah jutaan.
Kelas jabatan terdiri dari semua jabatan yang hamper sama dalam tugas-tugas dan tanggung
jawab-tanggung jawab, yang memerlukan syarat-syarat ujian untuk mengisi lowongan dalam kelas
itu, dan mempergunakan satu skala gaji untuk semua jabatan yang termasuk didalamnya.
Kelas merupakan inti proses klasifikasi jabatan, yang menentukan jabatan-jabatan mana yang
sebaiknya dapat dianggap “kira-kira” sama dalam tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab.
Disini dipergunakan istilah “kira-kira”, karena sebenarnya tidak ada 2 jabatan yang persis sama.
Seri kelas jabatan menunjukan perbedaan dalam tingkat tanggung jawab dan kesulitan jabatan dalam
garis pekerjaan yang sama. Misalnya junior, senior dan principal clerk (bila awalan “junior”, “Senior”
dan “principle”) dipergunakan untuk menunjukkan tingkatan dalam kesulitan dan tanggung jawab.
Seri kelas jabatan itu kadang-kadang menunjukkan rumpun kelas jabatan, karena hubungannya yang
erat dan juga menunjukkan garis promosi.
Konsepsi lainnya yang penting ialah tingkat atau derajat (grade). Sebenarnya lebih tepat
apabila dikatakan, bahwa tingkat itu merupakan bagian kompensasi daripada proses klasifikasi.
Tingkat/derajat itu memuat semua kelas jabatan, tidak pandang macamnya pekerjaan yang dilakukan,
yang dibayar menurut skala gaji yang sama.
Misalnya kelas analis anggaran dan kelas perencana kepegawaian dapat ditempatkan dalam
derajat yang sama. Ini berarti bahwa skala pembayaran yang sama akan digunakan. Akan tetapi,
meskipun demikian, masing-masing kelas itu mempunyai identitas sendiri dalam recruitment dan
dalam tindakan-tindakan kepegawaian lainnya. Syarat-syarat untuk mengisi jabata-jabatan ini dan
tugas-tugasnya jelas sangat berlainan, sehingga analis anggaran dan perencana kepegawaian tidak
dapat disamaratakan (Secara adil) dalam kelas yang sama. Meskipun demikian, setelah membanding-
bandingkan tanggung jawab pekerjaan dalam tiap-tiap hal dan syarat-syarat yang diperlukan,
misalnya dalam menyelidiki persoalan penarikan tenaga bebas, keputusan untuk menempatkan kedua
kelas itu pada derajat yang sama, yang berarti menempatkan pada skala gaji yang sama, dapat
dipandang adil.
Derajat umumnya ditunjukkan dengan angka-angka dari atas kebawah dari angka 1 sampai 20, 30,
atau 40, yakni jumlah yang diperlukan untuk menunjukkan perbedaan pekerjaan yang penting, yang
berarti juga perbedaan pekerjaan dalam gaji yang dibayarkan.
Pertanyaan yang mungkin timbul ialah; Berapa banyak jabatan yang ada dalam satu kelas dan
berapa dalam 1 derajat. Hal ini tergantung pada keadaan. Mungkin ada ratusan pegawai/pekerja dalam
kelas yang sama, seperti halnya pada : pesuruh. Beberapa kelas mungkin hanya memuat satu jabatan
misalnya Dirut Kepegawaian, Dirut Keuangan, Kepala Kesehatan, Kotapraja, apabila masing-masing
jabatan itu hanya dipegang oleh seorang pegawai. Demikian pula, satu derajat dapat memuat banyak
kelas atau hanya 1 kelas. Dengan demikian analisis anggaran dan perencanaan kepegawaian dapat
ditaruh dalam derajat yang sama.
Pentingnya duties classification ini ialah bahwa jabatan0jabatan diperuntukkan bagi kelas-
kelas menurut tugas dan tanggung jawab. Hal ini berarti bahwa nilai atau mutu perseorangan dari
pemegang jabatan sama sekali tidak penting.
Formasi Pegawai merupakan penentuan jumlah dari setiap susunan pangkat Pegawai yang
dibutuhkan agar mampu untuk melakukan tugas pokok yang diresmikan oleh pejabat yang berwenang
pada instansi pemerintahan .
Secara universal, pengertian formasi pegawai merupakan jumlah ataupun lapisan pangkat dari
pegawai yang dibutuhkan dalam satuan organisasi yang digunakan dalam kurun masa waktu tertentu.
Formasi ini nantinya hendak disusun berlandaskan kepada tipe, watak, serta beban kerja yang
nantinya hendak ditanggung oleh tiap- tiap pegawai pada sebuah instansi pemerintahan.
c. Formasi Pegawai negeri Sipul harus mampu melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
d. Formasi Pegawai Negeri Sipil berlaku untuk jangka waktu / masa tertentu, umumnya ditinjau
setiap lima tahun karena dalam jangka waktu tersebut kemungkinan terjadi perkembangan
tugas pokok.
e. Formasi Pegawai Negeri Sipil harus ditetapkan oleh menteri Penertiban dan Penyempurnaan
Aparatur Negara.
a. Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya harus sesuai dengan beban kerjanya
b. Setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi ataupun sebuah
promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi yang kosong atau lowong
c. Selain berlandaskan beban kerja organisai baik berubah komposisi jumlah pegawai juga tidak
akan berubah
5. Pengadaan Pegawai
Pengadaan pegawai merupakan sebuah kegiatan untuk mengisi jabatan yang lowong atau kosong
seperti kegiatan rekruitmen pada perusahaan .
Terdapat beberap tahapan dalam melakukan pengadaan pegawai yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengumuman
3. Pelamaran
4. Penyaringan / seleksi
3.1 KESIMPULAN
Dasar sistem administrasi kepegawaian di negara Indonesia mengacu pada Undang- Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan
nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
adil, dan bermoral tinggi, diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang
bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
3.2 SARAN
System pendidikan dan keadaan pendidikan di suatu negara dapat pula mempengaruhi pola pikir
seseorang dan pastinya sangat berpengaruh bagi pembangunan di negara tersebut. Pegawai negeri
yang mempunyai wawasan yang luas tentunya ia dapat membawa dan mengayomi masyarakat kearah
yang lebih baik dan dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan optimal sehingga masyarakat tidak
lagi kebingungan di dalam masalah yang menyangkut administrasi kepegawaian.
DAFTAR PUSTAKA
http://macam-makalah.blogspot.com/2015/08/makalah-administrasi-kepegawaian.html
https://www.coursehero.com/file/54258511/MAKALAH-ADMINISTRASI-
KEPEGAWAIANdocx/