Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

Disusun Oleh :

Nama : Herna Suherna


NIP : 197505152014052004
Pangkat / Gol : Pengatur Muda Tk.1 / II b
Jabatan : Administrator Kesehatan

UPT PUSKESMAS JAWILAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat
serta salam kita panjatkan kepada Nabi kita, Nabi besar kita, Baginda Rasul, Nabi
Muhammad SAW.
Karya Ilmiah yang berjudul “MAKALAH ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN” ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan Ujian
Penyesuaian Golongan PNS yang dimana didalamnya terdapat ringkasan – ringkasan
materi berkenaan tentang administrasi kepegawaian.
Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh kerabat, rekan, dan teman –
teman yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalh ini, baik secara
materil, ilmu, maupun bantuan lainnya.
Saya juga meminta maaf apabila dalam penyusunan karya ilmiah makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi kematangan materi, kerapihan struktur,
ataupun kesalahan lainnya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki karya ilmiah saya di kemudian hari.

Jawilan , November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................iv
A. Latar Belakang..............................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................iv
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian Administrasi Kepegawaian..........................................................................................5
B. Fungsi Administrasi Kepegawaian.................................................................................................6
C. Ruang Lingkup Kegiatan Admistrasi Kepegawian.........................................................................7
D. Hal – hal yang menyangkut pegawai negeri antara lain .............................................................9
D. Susunan Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil..............................................................................17
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan.................................................................................................................................19
B. Kritik dan Saran............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mecapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Administrasi dalam dunia pendidikan sangatlah diperlukan guna
mempermudah dalam catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan, agenda, dan
sebagainya yang bersifat ketatausahaan.
Administrasi dalam pendidikan dibagi menjadi beberapa bagian. Ada pun
salah satunya yaitu administrasi kepegawaian. Administrasi kepegawaian sangat
penting bagi dunia pendidikan karena meyangkut para pegawai yang akan
menciptakan, memelihara, dalam mengembangkan suasana yang menyenangkan sert
memajukan suaatu lembaga pendidikan dan atau suatu organisai. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai pengertian kepegawaian, tujuan administrasu kepegawaian
dan ruang lingkup administrasi kepegawaian.
Berbicara tentang masalah kepegawaian berarti tidak terlepas dari pada
pembicaraan tentang ketenaga kerjaan. Berhubungan karena pegawai itu juga tenaga
kerja. Penggunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenagakerjaan
pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti dalam kaitannya
dengan kehadirannya didalam suatu perusahaan atau instansi pemerintah.
Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia dalam
suatu organisasi.
Sistem administrasi kepegawaian adalah bagain dari administrasi kepegawaian
adalah bagian dari administrasi negara yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan
yang ingin dicapai. Pola kebijaksanaanya tergantung pada bentuk negara yang dianut
suatu negara, apakah federal atau kesatuan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Administrasi Kepegawaian ?
b. Apa Fungsi Administrasi Kepegawaian ?
c. Apa saja ruang lingkup administrasi Kepegawaian ?
d. Apa saja hal yang menyangkut Administrasi Kepegawaian ?
e. Bagaimana susunan kepangkatan Pegawai Negeri Sipil

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Kepegawaian

Pada dasarnya administrasi kepegawaian (personal administrasion),


merupakan salah satau cabang dari pada administrasi Negara yang membahas secara
khusus mengenai persoalan pegawai Negara atau PNS.
Administrasi personal/pegawai adalah segenap proses penataan yang
bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja secara
efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Segenap proses yang dimaksud
adalah semua proses yang meliputi :
1. Cara memperoleh tenaga yang tepat.
2. Cara penempatan dan penugasan.
3. Cara pemeliharaannya.
4. Cara pembinaannya.
5. Cara mengevaluasi dan menilainya.
6. Cara pemutusan hubungan kerja.
Tujuan penataan personal atau administrasi personal adalah mendayagunakan
tenaga kerja atau pegawai secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang
maksimal dengan disertai pemeliharaan yang sebaik-baiknya, sehingga timbul rasa
bahagia dan sejahtera pada mereka (Amir Daien Indrakusuma, 1989:173). Adapun
tujuan administrasi Kepegawaian menurut menurut Mokhamad Syuhandhak (1996:4)
yaitu:
1. Penggunaan tenega kerja secara efektif dan efisien.
2. Menciptakan, mengembangkan suasana kerja dalam kerja sama.
3. Mengusahkan perkembangan yang maksimal bagi masing-masing individu
bekerja sama.

Selanjutnya, menurut pedoman umum penyelengggaraan administrasi sekolah


menengah yang dikeluarkan oleh departemen pendididkan dan kebudayaan, tujuan
usaha penataan pegawai ialah menggunakan tenaga kerja agar berdaya guna, berhasil
guna dan tepat guna untuk menciptakan, memelihara dan mengembangakan suasana
kerja yang menyenangkan. Pengelolaan adminstrasi personalia/kepegawaian ada pada
urusan adminsitrasi/ tata usaha atas wewenang yang diberikan oleh pemimpin/kepala
sekolah.

5
B. Fungsi Administrasi Kepegawaian

Fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian menurut


Felix A. Nigro meliputi :
1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program kepegawaian
termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai yang
ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan
mempertimbangkan adanya saingan yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang baik
4.Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang cakap
dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud untuk menambah keterampilan
pegawai, memotivasi semangat kerja dan mempersiapkan mereka untuk kenaikan
pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan
meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang cakap.
7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai dengan
adanya sistem jabatan, di mana pegawai-pegawai yang baik ditempatkan pada
jabatan-jabatan yang sesuai dengan kecakapannya, sehingga mereka dapat
mencapai tingkat jabatan yang paling tinggi.
8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia
9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta disiplin
pegawai.
Menurut Prof. Dr. R Arifin Abdulrachman, Administrasi kepegawaian negara
adalah salah satu cabang dari administrasi negara yang berkaitan dengan segala
persoalan mengenai pegawai-pegawai negara (1960:5). Selanjutnya kegiatan-kegiatan
administrasi kepegawaian negara meliputi :
1. Analisa jabatan, klasifikasi jabatan dan evaluasi jabatan
2. Rekruitment, ujian-ujian dan penempatan
3. Training
4. Promosi dan transfer
5. Penggajian
6. Employee counselling
7. Personnel relations

6
8. Disiplin dan moral
9. Catatan kepegawaian
Paul Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat bahwa
administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang cara-cara
mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian rupa sehingga
mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari
kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum untuk dirinya sendiri dan
golongannya. Disamping itu untuk perusahaan, di mana mereka merupakan bagian
yang menentukan keuntungan yang bersifat kompetitif dan hasil yang optimum
(1961:12)
Kalau kita perhatikan rumusan di atas, nampak bahwa perumusan tersebut
ditekankan pada dua hal, yakni:
1. Administrasi kepegawaian didasarkan atas suatu tata cara, dari mana diperoleh
sudut pandangan dan teknik-teknik mengawasi orang-orang yang sedang bekerja.
2. Administrasi kepegawaian yang baik membantu individu untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk mendapatkan kepuasan individu yang
maksimum dari pekerjaannya, tetapi juga kepuasan sebagai bagian dari suatu
kelompok pekerjaan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Administrasi Kepegawaian

Ruang lingkup administrasi kepegawaian mencakup:


1. Inventarisasi pegawai.
2. Pengusulan formasi pegawai.
3. Pengusulan pengangkatan, kenaikan pangakat, kenaikan berkala dan mutasi.
4. Mengatur usaha kesejahteraan.
5. Mengatur pembagian tugas bila ada guru sakit, cuti, atau pensiun.
Dengan melihat ruang lingkup proses penataan di atas, pembahasan
administrasi pegawai mencakup:
1. Pengadaan Pegawai
Pegawai Negeri adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh Pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ditinjau dari lembaga atau instansi tempat kerjanya, pegawai dibedakan
menjadi dua macam :

7
a. Aparatur Sipil Negara (ASN ), merupakan pegawai pada instansi atau
lembaga-lembaga pemerintah.
b. Pegawai Swasta, yaitu pegawai-pegawai pada lembaga swasta, berbentuk
yayasan-yayasan atau perusahaan-perusahaan.
Dalam UU RI No.5 tahun 2014 , ASN itu sendiri terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil ( PNS )
b. PPPK ( Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja )
Pengadaan pegawai merupakan proses awal dalam kepegawaian. Proses
pengadaan ini tertuang dalam Permen PAN RB No.27 tahun 2021 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil meliputi:
1. Perencanaan
2. Pengumuman lowongan
3. Pelamaran
4. Seleksi
5. Pengumuman hasil seleksi
6. Pengangkatan calon PNS dan masa percobaan calon PNS
7. Pengangkatanb PNS
Sebetulnya sebelum proses pengadaan dimulai, ada satu tahap yang perlu
dilaksanakan, yaitu tahap perencanaan personalia/pegawai. Pada pokoknya pengadaan
pegawai diselenggarakan melalui langkah-langkah atau prosedur-prosedur sebagai
berikut:
a. Pengumuman
Pengadaan pegawai perlu didahului oleh sebuah pengumuman dari
instansi atau lembaga penyelenggaraan pengadaan pegawai tersebut. Hal-hal
yang perlu dicantumkan dalam sebuah pengumuman :
1) Jenis atau macam-macam pegawai yang dibutuhkan.
2) Persyaratan-persyaratan yang ditunutut bagi pelamar.
3) Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftran.
4) Alamat dan tempat mengajukan lamaran.
5) Lain-lain yang diperlukan.
Perlu diketahui syarat-syarat untuk menjadi pegawai ASN :
1) Berwarga negara indonesia.
2) Usia minimum 18 tahun dan maksimal 35 tahun.
3) Mempunyai pendidikan yang diperlukan.
4) Berbadan sehat (surat keterangan dokter).

8
5) Berkelakuan baik (SKCK).
6) Tidak terlibat dalam suatu gerakan yang menentang pancasila, UUD
1945, negara dan pemerintah.
7) Tidak berstatus pegawai negeri atau calon pegawai negeri.
8) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai atau
instansi, baik pemerintahan maupun swasta.
9) Bersedia ditempatkan diseluruh indonesia.
10) Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan,
termasuk syarat khusus yang ditentukan oleh instansi yang bersangkutan.

b. Pendaftaran

1) Seleksi atau penyaringan


Dalam pengadaan ASN , atau penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap,
yaitu, Penyaringan administratif dan ujian/tes. Langkah terakhir proses seleksi ialah
penentuan hasil, pelamar yang diterima, melalui pengumuman. Selanjutnya
melaporkan diri dalam batas waktu tertentu, dan melengkapi berkas untuk
pengangkatan untuk pengangkatan.
2) Pengangkatan dan Penempatan Pegawai
Pengangkatan menjadi ASN dinyatakan dengan Surat Keputusan (SK) oleh
pejabat yang berwenang (presiden RI, menteri, pejabat-pejabat dibawah menteri yang
diberi wewenang pengangkatan oleh menteri dan kepala, atau badan pemerintah
lainnya ). Selain itu, pengangkatan menjadi pegawai negeri harus mendapat
persetujuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Setelah mendapatkan persetujuan dari BKN, maka pejabat berwenang
diadakan pengangkatan pertama sebagai calon pegawai negeri. Status sebagai calon
pegawai negeri jenjang waktunya sekitar satu sampai dua tahun. Seorang calon
pegawai negeri berhak atas 80% gaji dan hak lain seperti pegawai lain.

D. Hal – hal yang menyangkut Aparatus Sipil Negara ( ASN )

1. Syarat-Syarat Menjadi Pegawai Negeri Sipil


Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi pegawai negeri sipil ialah
(Amir Daien Indrakusuma,1989:172)
1) Telah menunjukkan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada pancasila,
UUD 1945, negara, dan pemerintah
2) Telah menunjukkan sikap dan budi pekerti yang baik
3) Telah menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas
4) Telah memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rihani

9
5) Sementara itu, seorang calon pegawai negeri sipil dapat
diberhentikan dengan hormat maupun dengan tidak hormat apabila :
a) Tidak menunjukkan kecakapan dalam bekerja
b) Tidak disiplin dan tidak taat peraturan.
c) Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang baik yang bisa
menggangu lingkungan kerja atau pergaulan sesama
pegawai.
d) Dihukum penjara atau terlibat dalam organisasi yang
menentang negara (dengan tidak hormat).

6) Setiap calon pegawai negeri sipil pada saat pengangkatannya


menjadi pegawai negeri sipil wajib mengangkat sumpah atau janji
dihadapan pejabat yang berwenang menurut agama atau
kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pangkat Pertama Pegawai Negeri Sipil


Peraturan tentang pengangkatan pangkat pegawai negeri sipil adalah
PP No.3 tahun 1980. Pangkat-pangkat yang diberikan untuk
pengangkatan pertama adalah :
1) Juru muda (golongan 1/a) bagi mereka yang memiliki sekurang -
kurangnya STTB SD.
2) Juru muda tingkat satu (golongan 1/c) untuk STTB SLTP (sekolah
lanjutan tingkat pertama) atau Sekolah Menengah Kejuran pertama
tiga tahun.
3) Juru (1/c) untuk STTB Sekolah Kejuruan Pertama empat tahun.
4) Pengatur muda (golongan II/a) untuk STTB Sekolah Menengah
Umum (SMU) non guru III tahun, Diploma I, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) non guru IV tahun dan Akta I.
5) Pengatur Muda Tingkat I (golongan II/b) untuk ijazah Sarjana
Muda, Diploma 2, Diploma 3, dan Politeknik.
6) Pengatur (golongan II/c) untuk ijazah Akta III.
7) Penata muda (golongan III/a) untuk ijazah Sarjana, Dokter,
Apoteker, Spesialis I, Akta IV.

8) Penata muda tingat satu (golongan III/b) untuk ijazah Pasca Sarjana
(Magister), Doktor, Spesialis II, Akta V.

3. Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil

10
Dalam Undang-undang No. 8 tahun 1974 (pembaharuan PP No. 53
tahun 2010) disebutkan kewajiban pegawai negeri sebagai berikut :
a. Setiap pegawai negeri wajib setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintahan.
b. Setiap pegawai negeri wajib melaksanakan tugas kedinasan yang
dipercayakan kepadanya dengan pebuh pengabdian, kesadaran dan
tanggung jawab.
c. Setiap pegawai negeri wajib menaati segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d. Setiap pegawai negeri wajib menyimpan rahasia jabatan.
e. Setiap pegawai negeri wajib bekerja secara jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat.
f. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan dan materiil.
Selain kewajiban-kewajiban di atas, pegawai negeri sipil mempunyai
hak – hak, yaitu setiap pegawai negeri berhak :
a. Memperoleh gaji yang sesuai dengan pekerjaan dan tanggung
jawabnya.
b. Mendapatkan cuti. Adapun jenis cuti meliputi : cuti tahunan, cuti
besar, cuti sakit, cuti hamil atau melahirkan, cuti karena alasan
penting, cuti di luar tanggungan Negara.
c. Mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan.
d. Mendapatkan tunjangan. Adapun tunjangan itu berupa: tunjangan
istri atau suami sebesar 5% gaji pokok, tunjangan anak
sebesar 2% gaji pokok, tunjangan menderita cacat, tunjangan
jabatan, tunjangan fungsional, tunjangan pangan.
e. Keluarganya mendapatkan uang duka.
f. Pensiun.

4. Kenaikan Pangkat PNS


Kenaikan pangkat PNS merupakan salah satu penghargaan prestasi
kerja, kesetiaan, kedisiplinan, dan pengabdian seorang pegawai negeri kepada
negara. menurut Amir Daien Indrakusuma (1984:193) kenaikan pangkat
disebut juga promosi. Promosi ini juga sebenarnya merupakan salah satu
macam dari mutasi sebab mutasi bisa juga kenaikan pangkat/jabatan
(promosi), berupa pemindahan dari suatu jabatan kepada jabatan lain yang
sederajat atau pemindahan wilayah kerja dari suatu tempat ke tempat lain
dengan pangkat/jabatan ke pangkat/jabatan yang lebih rendah (demosi).

11
Dalam PP No.99 Tahun 2000 dan serta PP Perubahannya yaitu PP
No.12 Tahun 2002 tentang kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil , secara
garis besar sebagai berikut :
a. Kenaikan pangkat regular, yaitu kenaikan pangkat bagi pegawai
negeri sipil yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan tanpa
memperhatikan jabatan yang sedang dipangkunya.
b. Kenaikan pangkat pilihan, yaitu kenaikan pangkat yang
diperuntukkan kepada pegawai negeri sipil yang memangku jabatan
struktural atau fungsional, setelah memenuhi persyaratan.
c. Kenaikan pangkat istimewa, yaitu kenaikan pangkat yang
diberikan kepada PNS yang mempunyai prestasi kerja luar biasa
baiknya, atau mendapatkan penemuan baru yang bermanfaat bagi
Negara.
d. Kenaikan pangkat pengabdian, yaitu kenaikan pangkat yang
diberikan kepada pegawai negeri yang menjelang usia pensiun dan
akan mengakhiri masa jabatannya sebagai PNS dengan hak pensiun.
e. Kenaikan pangkat anumerta, yaitu kenaikan pangkat yang
diberikan kepada pegawai negeri yang tewas karena menjalankan tugas
dan kewajiban. Kenaikan pangkat ini diberikan pada saat tewasnya.
f. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar, diberikan untuk pegawai
negeri yang ditugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan bila
ia telah berhasil lulus.
g. Kenaikan pangkat sebagai pejabat Negara, diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang menjabat sebagai pejabat Negara setelah
memenuhi persyaratannya.
h. Kenaikan pangkat selama penugasan, diberikan kepada PNS yang
ditugaskan di luar instansi.
i. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah, diberikan kepada PNS yang
memperoleh STTB, ijazah atau akta sesuai dengan peraturan
pengangkatan, setelah sekurang-kurangnya 1 tahun dalam pangkatnya.

5. Pemindahan Pegawai Negeri Sipil


a. Promosi
Promosi adalah penempatan pegawai pada jabatan yang lebih tinggi
dengan wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi, lebih dan
penghasilan yang lebih tinggi pula (SANKRI, 2003:154). Sedangkan menurut
Djaeni S. Widodo (1989:358) promosi adalah perubahan kedudukan seorang
pejabat pada jabatan yang lebih tinggi, lebih lanjut dikatakan lebih tingginya
ini tercermin pada jabtan yang sukar atau berat.
b. Mutasi

12
Mutasi adalah segala macam perubahan jabatan seorang pegawai.
Mutasi bisa berbentuk kenaikan pangkat (promosi), bisa juga penurunan
pangkat (demosi). Pemindahan jabatan adalah pemindahan seorang pegawai
dari satu jabatan ke jabatan lain yang sama tingkatannya, pemindahan bisa
juga dilakukan dalam lingkungsn untuk kerja itu sendiri dan di luar unit kerja.
Tujuan mutasi adalah untuk menghilangkan rasa bosan, pembinaan
pegawai agar mendapat pengalaman luas, pembinaan kader-kader pimpinan,
dan penataran kembali para pegawai hingga menemukan tempat yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
Adapun sebab-sebab mutasi dapat digolongkan menjadi dua sebab,
yaitu:
1) Pemindahan atas permintaan sendiri, sebab-sebabnya karena:
a) Alasan kesehatan
b) Mengikuti suami
c) Mencari pengalaman baru
d) Memperbaiki nasib/meningkatkan karir
2) Pemindahan atas kemauan/kepentingan dinas. Mutasi ini disebabkan:
a) Karena penyederhanaan organisasi
b) Karena kebutuhan tenaga ahli
c) Karena berbuat seseuatu dianggap dapat menurunkan kehormatan
Negara. pemerintah, dan pegawai itu sendiri.
c. Demosi
Demosi adalah penurunan pangkat dan atau jabatan yang membawa
konsekuensi menurunnya penghasilan dan kesejahteraan PNS yang
bersangkutan.[10] Demosi diberikan kepada pegawai negeri yang telah
melakukan pelanggaran terhadap peraturan.
Ada 3 tingkatan hukuman disiplin yang termuat dalam PP No. 30
Tahun 1980 Jo PP No. 53 Tahun 2010, yaitu:
1) Hukuman disiplin ringan, terdiri atas:
a) Teguran lisan
b) Teguran tertulis
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis
2) Hukuman disiplin sedang, terdiri atas:
a) Penundaan kenaikan gaji berkala, paling lama 1 tahun.
b) Penundaan kenaikan pangkat, paling lama 1 tahun.
c) Penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.

13
3) Hukuman disiplin berat, terdiri dari:
a) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah, paling lama 3 tahun.
b) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih berat.
c) Pembebasan dari jabatan.
d) Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai negeri tidak atas
permohonan sendiri.
e) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pegawai negeri.

6. Pengembangan Pegawai Negeri Sipil


Pengembangan atau pegawai negeri adalah usaha-usaha yang
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pegawai, baik dilakukan melalui
pendidikan maupu kesempatan-kesempatan lain (Suharsimi Arikunto,
1999:80). dijelaskan, pembinaaan karir PNS meliputi kenaikan pangkat dan
jabatan berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.
Beberapa cara atau teknik pengembangan pegawai yang dapat
dilakukan antara lain :
a. Melalui usaha sendiri, seperti belajar melalui buku, majalah, atau kursus
- kursus.
b. Melalui kelompok profesi, misalnya kelompok bidang studi sejenis.
c. In-service training, misalnya penataran, tugas belajar, latihan keahlian.
d. Loka karya, seminar, rapat kerja, symposium, dan sebagainya.
e. Promosi: diberi jabatan dengan beban dan tanggung jawab yang lebih
besar daripada jabatan semula.

Pemerintah dalam hal ini telah mengaturnya dalam Permen PAN RB


No.22 Tahun 2021 tentang Pola Karir Pegawai Negeri Sipil.

7. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai


Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu tenaga PNS , pemerintahan
selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan para PNS . Usaha-usaha
peningkatan kesejahteraan pegawai itu mencakup dua cara, yaitu:
a. Kesejahteraan rohani
Kebutuhan akan rasa tentram, aman, rasa diterima, diakui, rasa
kasih sayang, dicintai, akan harga diri, dihormati, dan berprestasi.

b. Kesejahteraan materi.
Selain yang disebut di atas, ditetapkan pula beberapa usaha
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, yaitu:
peningkatan penghasilan pegawai negeri, Tabungan dan Asuransi
Pegawai Negeri dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN), Koperasi

14
Pegawai Negeri, Kartu Indonesia Sehat / BPJS Kesehatan, penyediaan
rumah.

8. Pemutusan Hubungan Kerja PNS


Yang dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja meliputi
pemberhentian seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan
kehilangan statusnya sebagai pegawai negeri. Pada garis besarnya sebab-sebab
pemberhentian pegawai negeri sipil yaitu:
a. Pemberhentian atas permohonan pegawai sendiri, misalnya karena
pindah lapangan yang bertujuan memperbaiki nasib.
b. Pemberhentian oleh dinas/pemerintah, yang disebabkan antara lain :
1) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap
2) Penyederhanaan organisasi
3) Peremajaan
4) Tidak cakap jasmani/rohano
5) Membocorkan atau memanfaatkan rahasia Negara, dan
sebagainya.
c. Pemberhentian karena sebab-sebab lain, di antaranya ialah:
1) Pegawai negeri meninggal dunia
2) Pegawai negeri hilang
3) Mencapai batas usia pensiun.
Adapun macam pemberhentian berdasarkan kepada mengapa seorang
pegawai negeri diberhentikan, yaitu:
a. Pemberhentian dengan hormat, apabila:
1) Tidak menunjukan kecakapan dalam melaksanakan tugas.
2) Sering melakukan pelanggaran terhadap ketentuan berlaku.
3) Tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan.
b. Pemberhentian dengan tidak hormat, apabila:
1) Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang
sudah mempunyai kekuatan yang tetap.
2) Tidak setia terhdapap Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
Pemerintahan.
3) Pada waktu melamar, sengaja memberikat keterangan tidak
benar.

15
Salah satau akibat pemberhentian dengan hormat adalah hak pensiun,
yaitu penghargaan yang berupa jaminan di hari tua yang diberikan kepada
pegawai negeri atas jasa-jasanya selama pengabdiannya terhadapa pemerintah.
Batas usia pensiun atau minimal usia kerja Pergawai Negeri Sipil ( PNS )
secara umum adalah 53 tahun dan maksimal 65 tahun . Namun untuk Jabatan
Fungsional ditetapkan oleh BKN tergantung pada masing-masing jabatan dan
jenis pekerjaan yang dimiliki.

9. Penilaian Pelaksanaan Pendidikan


Evaluasi ini merupakan aspek terakhir dalam penanganan personal dan
penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan salah satu syarat untuk kenaikan
pangkat seorang pegawai negeri dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam perencanaan program latihan dan pendidikan para
pegawai. Segi-segi yang dinilai: kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945,
Negara, dan pemerintahan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,
kerja sama, prakarsa, kepemimpinan (bagi yang menjabat pimpinan, yang
berpangkat Pengatur Muda golongan II/a ke atas).

10. Buku dan Format Administrasi Kepegawaian


Dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian diperlukan sejumlah buku,
format, dan map (file) pegawai:
a. Buku induk pegawai
b. Buku induk penilaian
c. Permintaan izin cuti
d. Daftar mutasi
e. Pernyataan bersih lingkungan
f. Pemberian kenaikan gaji berkala
g. Formasi pegawai
h. Keterangan lolos butuh
i. File untuk setiap pegawai
j. Foto copy ijazah/STTB
k. Foto copy tanda penghargaan
l. Foto copy KARPEG (Kartu Pegawai), kartu TASPEN, KARIS (Kartu
Istri/KARSU (Kartu Suami).
m. Salinan keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil.
n. Salinan keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri.
o. Salinan keputusan kenaikan gaji berkala.
p. Salinan keputusan pangkat/golongan.

16
q. Keputusan mutasi, pemeberhentian, pemindahan, pengakatan dalam
jabatan.
r. Sasaran Kerja Pegawai ( SKP )
s. Arsip usul-usul kepegawaian.

Selain buku format dan map kepegawaian pada ruang pimpinan Instansi harus
ada papan yang berisi daftar pegawai/staf yang berisi antara lain:
a. Nomor urut menurut angkat tertinggi sampai terendah.
b. Nama lengkap dan NIP.
c. Tempat dan tanggal lahir.
d. Jabatan sekarang.
e. Mata pelajaran yang diajarkan
f. Mutasi bekerja di instansi tersebut.
g. Pendidikan tertinggi.
h. Jenis kelamin.
i. Golongan/ruang.
j. Status kepegawaian.
k. Nomor dan tanggal pengangkatan pertama sebagai PNS.
l. Masa kerja golongan.
m.Bulan dan tahun kenaikan gaji berkala/ kenaikan pangkat akan datang.

10. Susunan Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil


Menurut peraturan gaji pegawai sementara (PGPS) tahun 1986, kepangkatan
pegawai negeri sipil dibedakan dalam empat golongan, yaitu I,II,III,IV dan masing-
masing golongan dibagi kedalam ruang a, b, c,dan d kecuali golongan IV sampai
dengan e (hendiat soetoko dan wasti soemanto, 1982:163).
Susunan pangkat pegawai negeri sipil ada dua macam, yaitu :
1) Pangkat administrasi.
2) Pangkat akademis.

Secara lengkap dibawah ini diuraikan secara lengkap administratif dan golongan
ruang pegawai negeri sipil di Indonesia.

No Urut Pangkat Administraif Golongan /


Ruang
1. Juru Muda I/A
2. Juru Muda Tingkat I I/B

17
3. Juru I/C
4. Juru Tingkat I I/D
5. Pengatur Muda II / A
6. Pengatur Musa Tingkat I II / B
7. Pengantar II / C
8. Pengantar Tingkat I II / D
9. Penata Muda III / A
10. Penata Muda Tingkat I III / B
11. Penata III / C
12. Penata Tingkat I III / D
13. Pembina IV / A
14. Pembina Tingkat I IV / B
15. Pembina Utama Muda IV / C
16. Pembina Utama Madya IV / D
17. Pembina Utama IV / E

Pangkat adalah kedudukan yang Menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai


Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian
dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang
diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara,
serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan
prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai
penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat
kepada orangnya.
Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negeri
Sipil / PNS baik di pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk
Pegawai atau NIP, golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang
diakui sebagai berikut di bawah ini.
Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a
Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/b
Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a
Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b
Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c
Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a
Pegawai baru lulusan S2 sederajat /S1 Profesi Kedokteran/S1 Apoteker / S1
Profesi Ners = III/b
Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c
Sumber : bkn.go.id

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada umumnya administrasi kepegawaian mempunyai sasaran yang sama
yaitu motivasi dan produktivitas sebuah kerja maksimum dari anggota organisasi yang
sekaligus juga berarti mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri
dengan baik.
Administrasi kepegawaian pun memiliki berbagai macam fungsi. Salah
satunya yaitu Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap pegawai
yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
Pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan baik
perusahaan negara maupunperusahaan swasta. Walaupun sedimikian canggihnya
teknologi saat ini, tanpa kehadiran pegawai semua itu belum mempunyai arti apa-apa.
Karena sangat pentingnya pegawai dalam suatu perusahaan, maka untuk ini dapat
digunakan berbagai sistem kepegawaian.
B. Kritik dan Saran
Dan sistem pendidikan dan keadaan pendidikan di suatu negara dapatpula
mempengaruhi pola fikir seseorang dan pastinya sangat berpengaruhbagi
pembangunan di negara tersebut. Pegawai negeri yang mempunyaiwawasan yang luas
tentunya ia dapat membawa dan mengayomi masyarakatkearah yang lebih baik dan
dapat melayani kebutuhan masyarakat denganoptimal sehingga masyarakat tidak lagi
kebingungan didalam masalah yangmenyangkut administrasi kependudukan.
Saya berharap agar para Pembaca dapat memahami tentang isi makalah ini,
yaitu mengenai Daftar Pangkat dan Jabatan Pegawai. Sebelum kita melamar menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), alangkah baiknya kita mempelajari serta memahami
terlebih dahulu apa yang akan kita dapatkan selanjutnya. Maka dari itu kita mestinya
mengetahui wawasan tersebut diluar dari pada apa yang kita ketahui sebelumnya.
Dan dalam makalah ini tentunya masih ada banyak sekali koreksi dari para
pembaca, karena kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang dengan itu
semua kami harapkan makah ini akan menjadi lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

A.W. Wijaya, Administrasi Kepegawaian, Rajawali Pers, Jakarta, 1990.


Burhanuddin A. Tayipnapis, Administrasi Kepegawaian, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1995.
Buchori Zainun, Administrasi dan Manajemen Kepegawaian Pemerinta, CV. Haji Masagung, Jakarta,
1990.
Frederick W. Taylor dalam H. Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
(SANRI), Jakarta, Bumi Aksara, 2004, hal. 117-118.
Harsono. 2011. Sistem Administrasi Kepegawaian. Bandung: Fokusmedia.
Moekijad.Administrasi Kepegawaian Negara. Bandung: CV. Mandar Maju, 1991
Saksono, Slamet. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Sondang P. Siagian, 1996, Filsafat Administrasi, PT. Gunung Agung, Jakarta, hal 10.
Satoto Sukamto, 2004, Pengaturan Eksistensi dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara, HK Offset,
Yogyakarta.
Tayibnapis, Burhanudin A. MPH. Administrasi Kepegawaian: Suatu Tinjauan Analitik. Jakarta:
Pradnya Paramita, 1995.
Pasal 1 angka 8 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Pasal 13 ayat 1 Undang-undang Nomor 43 Tahu 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Pasolog, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Permen PAN RB Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Permen PAN RB Republik Indonesia No 27 Tahun 2021 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

20

Anda mungkin juga menyukai