Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu: Bu Lisa Ardaniyati, S.PS.I., M.A
Disusun oleh:
FAKULTAS DAKWAH
2022
i
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil‟alamiin
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
beribu-ribu kenikmatan terutama nikmat iman, islam dan ikhsan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan limpahan kepada junjungan kita Nabi
Muhamad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin tabiatnya dan semoga sampai
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini di susun guna memenuhi mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi.
Dengan dosen pengampu Bu Bu Lisa Ardaniyati, S.PS.I., M.A. Adapun materi yang ada
dalam makalah ini di ambil dari beberapa buku, artikel, dan jurnal yang telah kami pahami
dengan materi yang bersangkutan dengan Staffing dan apabila di dalam makalah ini
kurangnya pembahasan, mungkin itu karena keterbatasan kemampuan kami dalam
memahami materi yang berkaitan dengan materi ini.
Sebelum kami akhiri kata pengantar ini, bahwasannya makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan bagi kesempurnaan
makalah di masa mendatang. Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi semua,
Aamiin.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang…………….………..…………………….…………………..…….1
B. Rumusan Masalah...………………………………….….…………………..…..…..3
C.Tujuan Masalah……………………..…………………..……………………………3
BAB II..................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 4
A. Pengertian Staffing..…………………………………………………………….....4
BAB III………………………………………………………………………………….…12
PENUTUP …………………………………………………………………………………12
A. Kesimpulan ………………………………..………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...13
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari dukungan
anggota perusahaan yang merupakan tonggak utama dalam menjalankan perusahaan.
Kemampuan anggota perusahaan sebagai sumber daya manusia yang memberikan
dukungan melalui pemikiran maupun tenaga sangat membantu perusahaan tempatnya
bekerja untuk maju dan berkembang di masa yang akan datang.
Menurut Tulus (1996:2) manusia merupakan sumber daya paling penting dalam usaha
organisasi mencapai keberhasilan Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan
karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan
ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai.
Masyarakat telah menunjukkan perhatian yang meningkat terhadap aspek manusia
tersebut. Nilai-nilai manusia semakin diselaraskan dengan aspek-aspek teknologi maupun
ekonomi.1
Sumber daya manusia yang memiliki wawasan luas merupakan aset penting dalam
suatu perusahaan. Dunia pendidikan yang semakin maju dapat dilihat dari banyaknya
organisasi pendidikan yang bermunculan dengan berbagai program pendidikan untuk
menunjang keterampilan, pengetahuan dan pemikiran, diharapkan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berpotensi dan siap kerja sesuai dengan bidangnya. Serta
mampu mengemukakan gagasan pemikiran yang inovatif. Menurut Handoko (1989:76)
sebagai asset perusahaan, sarjana lulusan pendidikan tinggi akan menambah langkah maju
bagi perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin teknis dan
kompleks, sehingga perusahaan makin memerlukan para sarjana lulusan pendidikan tinggi.
Sebagai konsekuensinya, banyak perusahaan melakukan usaha-usaha khusus untuk
membina dan memelihara hubungan konstruktip dengan lembaga-lembaga pendidikan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Terry dan Leslie (1996:9-10) manajemen merupakan. Suatu bentuk kerja.
1
Moh. Agus Tulus, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia, Jakarta. Hal. 02
1
Manajer, dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yang salah satunya adalah staffing. Staffing
adalah menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan,
latihan dan pengembangan tenaga kerja.2
Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan organisasi dimana
orang-orang bekerja sama dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Pengisian
jabatan (staffing) merupakan tugas yang sangat penting bagi para manajer dan juga dapat
menentukan keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan. Proses staffing dapat
dipandang sebagai sebuah prosedur langkah demi langkah yang berkesinambungan untuk
menjaga agar organisasi selalu memperoleh orang-orang yang tepat dalam posisi yang
tepat pada waktu yang tepat, menurut Kadarman (1996:88) langkah-langkah tersebut
adalah:
2. Rekrutmen
7. Penilaian prestasi3
Dari sini dapat diketahui bahwa proses staffing merupakan bagian yang vital dalam
pelaksanaan dan perkembangan sebuah lembaga atau organisasi. Karena kompleksnya
proses staffing ini, maka fungsi staffing menjadi bagian fungsi manajemen yang terpisah
dari fungsi organizing (pengorganisasian).
2
George R. Terry dan Leslie W. Rue, 1996, Dasar-dasar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 9- 10.
3
A.M Kadarman, 1996, Pengantar Ilmu Manajemen, Gramedia Rosa Pudjiyogyanti, Jakarta, hal. 88.
2
mendapatkan orang yang terbaik untuk organisasi dan mengembangkan keterampilan dan
kemampuan untuk orang-orang tersebut.
A. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Staffing
Penataan Staff ( Staffing ) adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pengadaan atau rekrutmen ( Recruitment ), penetapan, pelatihan, dan pengembangan para
anggota organisasi.
Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal yang menampung berbagai kegiatan
yang harus dilakukan pada suatu organisasi. Sedangkan staffing berhubungan dengan
penerapan orang-orang yang memangku masing-masing jabatan yang terdapat di dalam
organisasi. Jika diibaratkan sebuah kendaraan, pengorganisasian menyiapkan kendaraan,
sedangkan staffing mengisi pengemudinya.
Ketika manajer melaksanakan fungsi staffing, hal itu akan sangat berpengaruh terhadap
tingkat pencapaian tujuan (kinerja organisasi). Prinsip Staffing “mengarahkan karyawan
yang tepat untuk berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dalam sistem manajemen” (The
Right Man on The Right Place).4
Staffing adalah salah satu hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tanpa staffing,
perusahaan tidak akan punya regulasi dan alur kerja SDM yang jelas, sehingga semua
orang yang direkrut tidak akan bisa berkontribusi maksimal bagi perusahaan.
Selengkapnya tentang fungsi staffing dalam manajemen perusahaan adalah sebagai
berikut:
4
https://duniapendidikan.co.id/staffing-adalah/
4
Maka dari itu, fungsi staffing adalah untuk merencanakan sumber daya manusia yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seorang HRD harus mampu mengetahui berapa
jumlah karyawan yang dibutuhkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi staffing adalah bagian dari program rekrutmen sumber daya manusia,
menyeleksinya, dan menempatkannya di tempat yang tepat. Dalam hal ini, seorang HRD
harus bisa menemukan kandidat dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jumlah yang
direkrut dan skema rencana penempatan karyawan.
Tidak hanya untuk karyawan baru saja, yang bisa mengikuti pelatihan dan
pengembangan sebagai fungsi staffing adalah diperuntukkan bagi semua karyawan.
Artinya, karyawan lama juga harus selalu bisa mengikuti perkembangan teknologi dan
profesionalisme yang terus berubah.
Satu lagi fungsi staffing adalah untuk melakukan penilaian kerja, promosi, dan mutasi.
Hal ini bertujuan agar masalah bisa dideteksi sejak dini dan bisa langsung dicarikan
solusinya.
Penilaian kerja pada staffing adalah sebuah upaya untuk memotivasi karyawan agar
semakin produktif. Biasanya dengan pihak HRD akan menawarkan pengembangan karir
seperti promosi jabatan atau mutasi ke tempat yang lebih baik lagi.
5
https://www.kitalulus.com/bisnis/apa-itu-
staffing#:~:text=Penataan%20staf%20atau%20staffing%20adalah,pelatihan%2C%20dan%20pengembangan
%20pada%20karyawan.
5
C. Konsep Staffing dalam Manajemen Perusahaan
Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari
memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat
untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.
Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi
pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal inimerupakan bagian daritugas manajer organisasi.
Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi
syarat dan antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.
Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia (staffing) adalah fungsi
manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan
pengembangan anggota-anggota organisasi.6
Agar semua fungsi staffing bisa berjalan dengan lancar, pihak HRD harus melakukan
proses staffing secara terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan perusahaan.
Selengkapnya tentang proses staffing adalah sebagai berikut:
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan
organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :
6
https://duniapendidikan.co.id/staffing-adalah/
6
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang
terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab,
pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada
dalam setiap jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan
deskripsi jabatan.
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi
yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para
pesaing, immigrasi dan migarasi.7
2. Recruitment
Hal selanjutnya dalam proses staffing adalah recruitment. Pihak HRD harus mencari atau
merekrut karyawan berpotensi dengan jumlah yang tepat dan dengan kemampuan yang
sesuai untuk mengisi suatu posisi di perusahaan.
Cara yang dilakukan pada proses staffing adalah dengan memasang iklan lowongan kerja
di situs pencari kerja, menggunakan jasa outsourcing, meminta rekomendasi dari
karyawan lainnya, bekerja sama dengan lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
7
https://duniapendidikan.co.id/staffing-adalah/
7
3. Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari
lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat
digunakan yaitu :
Wawancara pendahuluan
Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
Pengujian ( testing )
Wawancara yang lebih mendalam
Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
Pemeriksaan kesehatan
Keputusan pribadi
Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor
lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi tidak mungkin untuk
menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial.
Bebarapa factor tersebut adalah :
8
https://duniapendidikan.co.id/staffing-adalah/
8
4. Pengenalan dan Orientasi
Tahapan selanjutnya setelah seleksi dalam proses staffing adalah pengenalan dengan
bentuk orientasi. Proses orientasi merupakan sebuah kegiatan pengenalan dan penyesuaian
karyawan baru dengan tempat lingkungan kerja yang baru.
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja
karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas
kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan
dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-
teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih
luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian
serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
9
Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap
orang lain, lingkungan dan sebagainya
Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan
pengembangan keeluruhan organisasi.9
6. Penilaian Kerja
Penilaian kerja dalam proses staffing adalah sebuah kegiatan atau proses yang dilakukan
dengan membandingkan bagaimana cara karyawan menyelesaikan pekerjaannya dengan
standar yang sudah ditetapkan perusahaan.
Hal berikutnya yang termasuk dalam proses staffing adalah dengan memberikan jasa dan
penghargaan sebagai bentuk kompensasi kepada karyawan yang sudah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Bentuk kompensasi yang diberikan bisa disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Bisa
berupa uang, promosi jabatan, dan lain-lain. Namun hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan proses staffing adalah pemberian kompensasi harus dilakukan dengan adil.
Satu lagi yang termasuk dalam proses staffing adalah perencanaan dan pengembangan
karir karyawan. Anda bisa mempertimbangkan hal-hal seperti promosi jabatan, demosi,
lateral, penugasan kembali, hingga pemecatan, dan pensiun karyawan.
Contoh staffing adalah semua hal yang meliputi perekrutan karyawan, seleksi karyawan,
hingga penempatan karyawan di posisi yang tepat.
9
https://duniapendidikan.co.id/staffing-adalah/
10
E. Tujuan Staffing dalam Manajemen Perusahaan
Di bawah ini merupakan tujuan staffing dilakukan oleh HRD dalam Perusahaan :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang terampil, memiliki motivasi yang tinggi,
dan dapat dipercaya untuk menjalankan tugas yang dibebankan
2. Memastikan jumlah SDM sesuai kebutuhan, tidak berlebihan (overstaffed) atau
kekurangan (understaffed)
3. Melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkala melalui
sistem kerja yang efektif
4. Mewujudkan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan untuk
mendukung produktivitas kinerja karyawan
5. Menyeimbangkan kepentingan tenaga kerja dan perusahaan
6. Memberikan penghargaan atas semua prestasi dan pencapaian kerja
7. Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara jasmani dan rohani
8. Melakukan pengelolaan karyawan atas dasar keadilan, transparan, dan perhatian
9. Memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk bekerja dan
menyelesaikan pekerjaannya
10. Mengakomodir kebutuhan setiap karyawan dalam mengeluarkan pendapat
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen fundamental yang menentukan
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari dukungan
anggota perusahaan yang merupakan tonggak utama dalam menjalankan perusahaan.
Kemampuan anggota perusahaan sebagai sumber daya manusia yang memberikan
dukungan melalui pemikiran maupun tenaga sangat membantu perusahaan tempatnya
bekerja untuk maju dan berkembang di masa yang akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tulus, Agus, Moh. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia.
Hal. 02
R. Terry, George. W. Rue, Leslie. 1996. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Bumi
Aksara. hal. 9- 10.
Kadarman, A.M. 1996. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Gramedia Rosa
Pudjiyogyanti. hal. 88.
Candawardhani, Shirley. 2022. “Apa itu staffing? Ini Pengertian, Proses dan Fungsi
dalam Manajemen”, https://www.kitalulus.com/bisnis/apa-itu-
staffing#:~:text=Penataan%20staf%20atau%20staffing%20adalah,pelatihan%2C%
20dan%20pengembangan%20pada%20karyawan, Diakses pada 28 Maret 2022
pukul 17:41.
13
Anggota Kelompok 1 Psikologi Industri dan Organisasi:
14