MANEJEMEN BK DI SEKOLAH
“Tugas Personalia Sekolah Dalam Pelaksanaan Pelayanan Bk Di Sekolah”
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena ada rahmat dan karunia-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Adapun tugas ini kami buat demi memenuhi
tugas pada mata kuliah Manejemen BK di Sekolah.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami, yaituibu Dr. Zuraida Lubis, M.P.d., Kons. Selama proses
penyelesaian tugas ini kami merasakan sedikit kesusahan. Namun berkat bantuan dan motivasi
dari pihak yang bersangkutan kami bisa menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi acuan dalam
penyempurnaan makalah kami selanjutnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
membaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 6
DAFTAR ISI KATA
PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PRNDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………..5
A. Kesimpulan.........................................................................................................................19
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..………..20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang diawali dari perencanaan
kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian semua aktivitas dan semua unsur
pendukung bimbingan dan konseling, menggerakan sumber daya manusia untuk melaksanakan
kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan
dan konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengetahui apakah semua layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui bagaimana hasilnya.
Bimbingan dan konseling dikenal sebagai suatu layanan untuk peserta didik di sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bergerak dalam bidang human services. Bantuan
psikologis diberikan oleh konselor atau pembimbing dengan maksud membentuk individu agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangan.
Tujuan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan
dukungan pada pencapaian kematangan kepribadian, ketermapilan sosial, kemampuan akademik,
dan bermuara pada terbentuknya kematngan karier individual yang diharapkan dapat bermanfaat
di masa yang akan datang (Fathur Rahman. 2009:4 dalam Luky Kurniawan. 2015:2).
B.Rumusan Masalah
1.Apa Pengertian Personalia
2. Apa Saja Tugas Personalia Apa Saja Tugas Personalia
3. Apa Saja Prinsip-Prinsip Personalia
4. Apa Saja Bentuk-Bentuk Personalia Disekolah
5. Apa Saja Pelaksaan Bk Disekolah
C.Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penyusunan makalah ini, adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Personalia
2.Unntuk Mengetahui Tugas Personalia
3.Unntuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Personalia
4.Untuk Menegtahui Bentuk-Bentuk Personalia Disekolah
5.Untuk Mengetahui Peran Pelaksaan Disekolah
BAB I
PEMBAHASAN
A.Pengertian Personalia
Personalia atau yang disebut dengan manajemen personalia dalam perusahaan merupakan
istilah untuk proses perekrutan dan pengembangan karyawan pada sebuah perusahaan.Karyawan
ini nantinya akan mendapat pembinaan dan pengembangan untuk menjadi orang yang berguna
untuk keberlangsungan perusahaan.
Menurut Marihot Manullang
Pengertian personalia atau manajemen personalia dalam sebuah perusahaan menurut Marihot
Manullang adalah bidang ilmu mengenai pemberian fasilitas kepada karyawan. Tidak hanya itu,
bidang ilmu ini juga membahas bagaimana memberikan fasilitas yang berguna untuk
perkembangan pekerja. Menurut Marihot, ada rasa partisipasi dalam suatu aktivitas atau kegiatan
terkait personalia.
Menurut Malayu
Pengertian Personalia menurut Malayu merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seni
mengatur. Elemen yang diatur dalam hal ini adalah peran serta hubungan tenaga kerja
perusahaan. Tenaga kerja diatur dengan berbagai cara agar bisa mewujudkan tujuan perusahaan
secara efektif dan efisien. Tidak hanya perusahaan, tujuan karyawan dan seluruh elemen
masyarakat diwujudkan.
Menurut Alex S
Pengertian Personalia menurut Alex S. Nitisemito merupakan suatu seni dalam melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan terhadap tenaga kerja. Rangkaian proses ini
membuat proses lebih terarah sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
perusahaan secara maksimal.
Menurut John Soeprihanto
Pengertian Personalia atau personnel management Menurut John Soeprihanto, merupakan
rangkaian pengawasan terhadap fungsi manajemen. Selain itu, menurutnya dilakukan juga
pengembangangan, penarikan, serta pemberian kompensasi kepada karyawan dalam perusahaan.
Pemeliharaan serta pengintegrasian juga merupakan rangkaian proses yang dilakukan untuk
membantu perusahaan mewujudkan tujuannya secara maksimal dan terarah.
1.Menyusun atau membuat anggaran yang berhubungan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan
dalam sebuah perusahaan.
2.Membuat rencana kerja bagi sumber daya manusia dalam perusahaan seperti job description,
job analysis, serta job specification.
3.Melakukan tahapan seleksi terhadap calon tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan seperti
spesifikasi, keahlian, dan jumlah. Manajemen personalia juga bertugas untuk memastikan tenaga
kerja yang direkrut berada di posisi yang tepat sesuai bidang keahliannya masing-masing.
4.Menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan dan didedikasikan untuk
perusahaan.
5.Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan tenaga kerja meliputi pendidikan
kepada tenaga kerja.
6.Mengurus proses pemberhentian tenaga kerja (pensiun, dan sebagainya).
7.Memastikan kesejahteraan bagi tenaga kerja dalam perusahaan.
Fungsi Manajemen Personalia dalam Perusahaan
Dalam manajemen personalia, ada beberapa fungsi yang dijalankan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Secara umum ada dua fungsi personalia yang dijalankan dalam perusahaan
agar tujuan yang ditetapkan dapat diwujudkan secara efektif dan efisien.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen yang dijalankan oleh manajemen personalia meliputi 4 komponen.
Komponen ini merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan tujuan
organisasi yang ditetapkan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keempat komponen fungsi
manajemen.
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan adalah fungsi dasar yang menjadi penentu bagi manajemen
personalia dalam membantu perusahaan mewujudkan tujuan organisasi. Dari fungsi inti,
manajemen personalia membuat perumusan atau rencana yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi organizing bagi manajemen personalia adalah sebagai cara untuk mewujudkan
tujuan dari pengorganisasian tenaga kerja yang tepat. Setelah perusahaan menentukan fungsi
untuk anggotanya, maka akan dibentuk organisasi sebagai hubungan vertikal-horizontal. Dimulai
dari perancangan susunan dari manajemen personalia serta faktor lain yang terkait.
3. Directing (Pengarahan)
Fungsi selanjutnya adalah pengarahan atau directing kepada seluruh sumber daya
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini berfungsi agar semua orang bisa bekerja secara
maksimal dan efisien dalam mencapai tujuan tersebut.
4. Controlling (Pengawasan)
Fungsi terakhir dari fungsi manajemen adalah pengawasan atau controlling terhadap
kinerja karyawan. Manajemen personalia mengawasi jalannya aktivitas tenaga kerja dalam
mencapai tujuan dan melihat apakah sudah sesuai rencana atau tidak. Melalui fungsi ini,
manajemen personalia dapat melakukan perbaikan jika ada hal yang tidak sesuai dengan rencana
awal.
Fungsi Operasional
Fungsi selanjutnya dari manajemen personalia (personnel management) adalah fungsi
operasional. Terkait dengan fungsi operasional, fungsi ini lebih banyak memuat tentang berbagai
hal mengenai sumber daya manusia mulai dari pengadaan hingga pemeliharaan seperti berikut.
1.Mengadakan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan,
termasuk jumlah dan keahlian.
2.Training development terhadap sumber daya manusia dalam perusahaan untuk meningkatkan
keterampilan tenaga kerja. Pengembangan dilakukan dengan member pelatihan-pelatihan yang
berhubungan dengan bidangnya agar tugas tenaga kerja bisa dijalankan dengan baik.
3.Pemberian kompensasi kepada tenaga kerja sebagai bentuk penghargaan. Kompensasi yang
diberikan sesuai dengan kinerja karyawan selama bekerja di perusahaan dan usahanya untuk
membantu mewujudkan tujuan perusahaan.
4.Pengintegrasian yang berhubungan dengan keinginan perusahaan dengan tenaga kerja atau
individu dalam perusahaan. manajemen personalia berfungsi untuk memastikan semua pihak
terintegrasi untuk bekerja sama dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
5.Pemeliharaan terhadap kondisi tenaga kerja dalam perusahaan baik secara fisik maupun
psikisnya melalui pelayanan-pelayanan kesejahteraan dan sebagainya.
6.Pemutusan hubungan kerja dan mengembalikan para pekerja kepada masyarakat. Sebagian
besar karyawan tidak meninggal dunia pada masa kerjanya. Organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan- persyaratan yang
telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam
keadaan yang sebaik mungkin.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya tercermin pada pengelolaan kelas, kurikulum,
peserta didik, namun manajemen kepegawaian juga memegang peranan penting dalam
keberhasilan suatu pendidikan. Dimana pengelolaan sumber daya manusia yang terkelola dengan
baik dan profesional dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam lembaga pendidikan,
sehingga sekolah dapat mengatasi hambatan dan keterbatasan yang timbul dari sarana fisik,
maka biasanya infrastruktur muncul di sekolah dengan mengikuti perkembangan dunia saat ini.
pendidikan. Dengan cara pengelolaan sumber daya manusia ini diharapkan dapat mendorong
tercapainya tujuan lembaga pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.Istilah personalia,
personil atau kepegawaian yang mengandung arti keseluruhan orang-orang yang bekerja pada
suatu organisasi. Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, para wakil
siswa atau mahasiswa, dan para alumnus, termasuk juga para manajer pendidikan.
Prinsip-Prinsip Personalia
Prinsip-prinsip Personalia dalam Organisasi Menurut Ngalim Purwanto personalia dalam
suatu organisasi harus memiliki prinsip-prinsip atau ciri-ciri yaitu:
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
d) Adanya kesatuan perintah.
e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masingmasing anggota.
f) Adanya pembagian tugas atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat
masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis.
g) Adanya jaminan keamanan dalam bekerja. h. Adanya gaji yang setimpal dengan jasa g atau
pekerjaan.
h) Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta tata kerjanya jelas tergambar dalam struktur
organisasi.
Oleh karena itu supaya kegiatan personalia dalam organisasi dapat berjalan lancar, serta
personalia dapat bekerja secara efektif maka antara manajer dan bawahan dapat melaksanakan
prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan jabatan dan kedudukan.
Setrategi Pengelolaan Kegiatan Yang Mendukung Peningkatan Kualitas Personalia yakni
dalmPengadaan Personalia atau Pegawai Pengadaan pegawai merupakan proses kegiatan untuk
mengisi formasi atau tempat serta jabatan yang kosong dan juga pengadaan pegawai dikarenakan
adanya perluasan organisasi. Dilingkungan lembaga pendidikan, tenaga kerja atau pegawai dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a)Tenaga teknisi atau tenaga professional atau tenaga edukatif/guru/dosen/pengajar, yakni
personal pelaksana proses belajar mengajar dan kegiatan kependidikan lainnya.
b) Tenaga administratif atan tenaga non edukatif/non gum non dosen, yakni personal yang tidak
langsung bertugas mewujudkan proses belajar mengajar, antara lain meliputi pegawai TU,
pegawai laboratorium, keuangan, sopir, pesuruh, jaga malam, pegawai perpustakaan dan lain
lain.
B. Penyelenggaraan BK Di Sekolah
Tidak hanya mendampingi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan, tetapi
bertujuan tidak hanya untuk menemukan dan membimbing potensi profesional siswa dalam hal
pembentukan karakter, kedisiplinan, proses pembelajaran dan lingkup sosial. Kerjasama semua
unsur pendidikan ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya tujuan
pendidikan, yang menjadi tanggung jawab semua guru, bukan hanya kepala sekolah tetapi juga
guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling semua personil sekolah (Sandra & Ifdil,
2015)
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan efektif apabila semua unsur sekolah
bersinergi untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. Bimbingan dan bimbingan guru harus
bekerja secara kolaboratif dengan bagian personil sekolah, diantaranya staf sekolah, termasuk
kepala sekolah dan wakilnya, koordinator BK, guru utama, guru mata pelajaran dan staf
administrasi.
Kerjasama personil sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan
sebagai langkah optimalisasi layanan terkait jumlah siswa yang besar dan menghubungkan
permasalahan yang dihadapi dengan aspek-aspek yang ada di sekolah (Agustina, 2019). Delvino,
Bahri & Husen (2022) menyatakan aspek kerjasama antara konselor dan staf sekolah dalam
pelaksanaan layanan konseling, Layanan ini berlangsung dalam bentuk formal dan informal
berupa sosialisasi layanan BK melibatkan kepala sekolah dan guru yang dilakukan pada awal
semester. Personil sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru mata pelajaran, walikelas. Kerjasama
semua unsur pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang dapat dilakukan
semua guru, tidak hanya kepala sekolah tetapi juga tanggung jawab semua staf sekolah (Sandra
& Ifdil, 2015). kegiatan bimbingan konseling di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif
dan efesien, apabila organisasi sekolah terselenggara dan berlangsung secara teratur (Sukardi,
2008).
Kepala Sekolah
● Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran,
pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah;
● Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah;
● Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di
sekolah;
● Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;
● Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru
pembimbing;
● Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada
setiap awal catur wulan;
● Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai
bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti
fisik pelaksanaan tugas;
● Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (seperti Perusahaan/Industri, Dinas
Kesehatan, kepolisian, Depag), atau para pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling (seperti psikolog, dan dokter)
Wali Kelas
● Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang
menjadi tanggung jawabnya.
● Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling.
● Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk
memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
● Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan
secara khusus dalam belajarnya.
● Ikut serta dalam konferensi kasus.
Staf Administrasi
● Membantu guru pembimbing (konselor) dan koordinator BK dalam mengadministrasikan
seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah;
● Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan
konseling.
● Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Personalia atau yang disebut dengan manajemen personalia dalam perusahaan merupakan
istilah untuk proses perekrutan dan pengembangan karyawan pada sebuah perusahaan.Karyawan
ini nantinya akan mendapat pembinaan dan pengembangan untuk menjadi orang yang berguna
untuk keberlangsungan perusahaan.Fungsi manajemen yang dijalankan oleh manajemen
personalia meliputi 4 komponen yaitu:Fungsi Planning (Perencanaan),Fungsi Organizing
(Organisasi),Fungsi Directing (Pengarahan),dan Fungsi Controling (Pengarahan).
Adapun Prinsip-Prinsip Dalam Personalia Sebagai berikut:a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.c) Adanya kesatuan arah
sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.d) Adanya kesatuan
perintah.e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masingmasing
anggota.e) Adanya jaminan keamanan dalam bekerja. Komponen- Komponen dalam
Pelaksanaan Manajemen Personalia:
1.Perencanaan Personalia 2. Rekrukmen 3. Pembinaan 4.Penempatan
5.Kompensasi 6.Pemberhentian 7.Penilaian
Tugas Personalia Sekolah Dalam Pelaksanaan Pelayanan BK di Sekolah:
1.Kepala Sekolah,2.Wakil Kepala Sekolah,3.Koordinasi Bimbingan dan
Konseling,4.Konselor/Guru Pembimbing,5.Guru Mata Pelajaran,6.Wali Kelas, 7.dan Staf
Administrasi.
B.Saran
Adapun saran yang kami berikan adalah perlunya meningkatkan kualitas guru BK, agar
bisa melaksanakan tugasnya dengan professional sesuai ketentuan dan agar bisa menggali segala
kemampuan peserta didik dalam upaya pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA