Anda di halaman 1dari 18

INDUKSI DAN ORIENTASI

DIPRESENTASIKAN PADA MATA KULIAH


MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN ISLAM

DISUSUN OLEH

ASFIADI, S.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2018

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 3


A. Pengertian Induksi dan Orientasi ........................................................ 3
B. Tujuan Induksi dan Orientasi .............................................................. 4
C. Prosedur Induksi dan Orientasi ........................................................... 5
D. Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Induksi dan
Orientasi .............................................................................................. 9
E. Faktor Imitasi dan Sugesti dalam Induksi dan Orientasi ................... 10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 12


A. KESIMPULAN .................................................................................. 12
B. SARAN .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

II
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayahNya makalah ini dapat kami selesaikan walaupun masih

jauh dari kata sempurna. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Induksi

dan Orientasi” yang merupakan materi dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya

Manusia.

Makalah ini dibuat demi memperdalam materi mengenai pengertian,

tujuan, prosedur induksi dan orientasi serta pemahaman mengenai kontribusi

lingkungan kerja terhadap efektivitas induksi dan orientasi. Selain itu juga

membahas mengenai faktor imitasi dan sugesti dalam induksi dan orientasi.

Dalam proses pendalaman materi ini tentunya pemakalah banyak

mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah,yaitu: Dr. H.

Arifuddin Siraj, M.Pd., dan Dr. Hj. Musdalifah, M.Pd.I. serta rekan-rekan

mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Islam, yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan masukan dalam penyelesaian makalah ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga memberikan manfaat bagi yang

membacanya, amin.

Makassar, Maret 2018

Penyusun,

Asfiadi, S.Pd.I.

III
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran dalam

melahirkan manusia yang mampu menjawab tantangan pada era modern saat ini.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang

memegang peranan penting yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga

kerja secara lebih tepat sehingga sesuai dengan kebutuhan sebuah organisasi atau

lembaga baik melihat pada sisi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini

diperlukan untuk memperbaiki sumber daya manusia sehingga kegiatan personalia

yang baru sehingga dapat memahami tujuan organisasi atau lembaga yang

menaunginya khususnya pada organisasi yang bercirikan pemantapan iman dan

takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Pengembangan sumber daya manusia jauh sebelumnya telah dipraktekkan

oleh Nabi Muhammad SAW, meliputi: (1) merencanakan dan menarik sumber

daya manusia yang berkualitas, (2) mengembangkan sumber daya manusia agar

berkualitas, (3) menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan motivasi,

dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.1 Seleksi dan rekrutmen

dilakukan sebagai bagian dari tahapan dari proses perencanaan sumber daya

manusia yang bertujuan untuk mencari anggota baru yang memiliki kriteria yang

cocok dengan lembaga atau organisasi yang membutuhkan. Pada tahapan ini,

1
M. Suyanto, Muhammad Business, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW
(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h. 223.

1
2

perencanaan sumber daya manusia tidak berhenti sampai di situ. Sebuah

organisasi, lembaga, atau perusahaan perlu melakukan tahapan pengenalan

mengenai jabatan yang akan ditempati oleh tenaga yang telah melalui proses

seleksi.

Pengenalan ini diperlukan untuk memberikan adaptasi anggota baru pada

lingkungan baru yang mereka tempati. Sebab, mereka yang dapat beradaptasi

dengan cepat akan lebih mudah bertahan pada lingkungan baru mereka. Tahapan

adaptasi ini dikenal dengan proses Induksi dan Orientasi.

Oleh karena itu, proses induksi dan orientasi sangatlah penting bagi tenaga

kerja baru dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja mereka sehingga dapat

mencapai produktivitas yang maksimal.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas maka makalah ini memiliki rumusan makalah,

sebagai berikut:

1. Pengertian Induksi dan Orientasi

2. Tujuan Induksi dan Orientasi

3. Prosedur Induksi dan Orientasi

4. Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Induksi dan Orientasi

5. Faktor Imitasi dan Sugesti dalam Induksi dan Orientasi

C. TUJUAN

Melihat rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini,

adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Induksi dan Orientasi.

2
3

2. Untuk mengetahui tujuan Induksi dan orientasi.

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur Induksi dan Orientasi.

4. Untuk mengetahui Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas

Induksi dan Orientasi.

5. Untuk mengetahui Faktor Imitasi dan Sugesti dalam Induksi dan

Orientasi.

3
4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Induksi dan Orientasi

Dalam proses penerimaan pegawai baru, setelah pegawai dinyatakan lulus

dalam proses seleksi maka calon pegawai akan mengikuti pelatihan. Dalam

sebuah perusahaan biasanya pegawai akan mengikuti pelatihan selama kurang

lebih satu tahun. Sama halnya pada proses penerimaan PNS, seorang CPNS baru

akan dinyatakan PNS apabila telah mengikuti proses Pra-Jabatan.

Proses pelatihan ini yang dimaksud dengan induksi dan orientasi. Proses ini

bertujuan agar para pegawai atau pekerja dapat beradaptasi dengan lingkungan

baru mereka, dapat memahami peran dan tugas yang akan mereka jalankan, serta

memahami kebijakan-kebijakan yang berlaku di lingkungan baru mereka. Seperti

yang diungkapkan oleh Cascio, bahwa proses induksi dan orientasi adalah proses

pengakraban dan penyesuaian dengan situasi atau lingkungan.2 Senada dengan

yang diungkapkan oleh Ivancevich bahwa induksi dan orientasi adalah aktivitas

sumber daya manusia yang memperkenalkan pegawai baru kepada organisasi dan

kepada tugas-tugas yang harus dikerjakan.3 Selain itu, juga memperkenalkan

atasan dan kelompok kerja kepada para calon pegawai. Sedangkan menurut

Martoyo mengungkapkan bahwa orientasi adalah memperkenalkan para

pegawai/pegawai baru dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi

2
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Refika Aditama), h.114.
3
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua (Bandung: Alfabeta), h
141.

4
5

dan dengan para pegawai lainnya.4 Pada proses induksi dan orientasi tersebut juga

masuk dalam komponen-komponen manajemen sumber daya manusia yang

dirumuskan oleh Mujamil Qomar, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan

pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5)

pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, (7) penilaian pegawai.5 Pada komponen

yang diungkapkan oleh Mujamil Qomar tersebut, induksi dan orientasi masuk

pada bagian manajemen sumber daya manusia yaitu pada pembinaan dan

pengembangan pegawai.

Dari beberapa pengertian di atas, ketika kita adapatasi kedalam dunia

pendidikan maka dapat disimpulkan bahwa induksi dan orientasi merupakan

proses memperkenalkan seorang Pegawai (guru) baru kepada lingkungan yang

baru, berupa penyediaan informasi baru yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan mereka secara baik.

B. Tujuan Induksi dan Orientasi

Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi pegawai baru

sehingga Pegawai baru dapat bekerja secara efektif dan efisien. Namun, tidak

semua pelaksanaan orientasi ini berhasil dengan baik. Hal ini dikarenakan

terjadinya pemberian informasi yang kurang tepat kepada pegawai baru sehingga

menimbulkan situasi di luar kendali baik bagi pegawai maupun terhadap

perusahaan atau dalam lembaga pendidikan itu sendiri. Dalam sebuah riwayat,

Rasulullah SA mengungkapkan, “Dari Abu Hurairah ia berkata, telah bersabda

Rasulullah SAW: “apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat

4
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jogjakarta: PT BPFE–JogJakarta) h. 46.
5
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Pendidikan
Islam (Jakarta: Erlangga), h. 131.

5
6

(akan segera datang)”. Ia menjawab bagaimanakah mengabaikannya itu ya

Rasulullah? Beliau menjawab,”apabila diberikan suatu perkara kepada yang

bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat (akan segera tiba).6 Yang dimaksud

dengan kiamat pada sebuah Lembaga Pendidikan adalah ketika Lembaga

pendidikan tersebut tidak berkembang dikarenakan sumber daya manusia yang

tidak memegang teguh amanah yang diberikan kepadanya.

Tujuan orientasi menurut Moekijat adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan


2. Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang
pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru
3. Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang
pekerjaan mereka yang baru
4. Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada
mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam
menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
5. Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa
sehingga pegawai baru dapat menghindarkan rintangan atau tindakan
hukuman yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak
mereka ketahui
6. Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah
bagian yang penting di dalam sebuah organisasi.7

Ketika kita adaptasi kedua pendidikan maka tujuan orientasi adalah :


1. Memperkenalkan pegawai baru dengan lembaga pendidikan
2. Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang
Pegawai (guru) baru ketika diserahi pekerjaan baru
3. Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang
pekerjaan mereka yang baru
4. Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada
mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam
menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
5. Menerangkan peraturan dan ketentuan Lembaga pendidikan baik itu
sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya sedemikian rupa sehingga

6
Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori al_Ja’fi, Al-Jami’ Ash- Shahiih al
Mukhtashar, Juz I (Beirut: Daaru Ibnu Katsir), h. 33
7
Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen (Bandung: Remaja Rosdakarya) h.
94.

6
7

pegawai baru dapat menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman


yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui
6. Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah
bagian yang penting di dalam sebuah Lembaga Pendidikan .

Keberhasilan program orientasi sangat tergantung pada pegawai baru dan

Lembaga pendidikan yang menerimanya. Ketika pegawai merasa aman dan

nyaman dan pegawai lama dapat menerima pegawai baru dengan baik maka dapat

dikatakan bahwa program orientasi telah berhasil.8

C. Prosedur Induksi dan Orientasi

Dari beberapa penelitian mengenai kondisi pegawai baru menunjukkan

mereka belum mampu beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru apalagi jika

pegawai tersebut belum memiliki pengalaman sebelumnya. Suasana, lingkungan,

teman/kelompok kerja yang baru dapat membuat para pegawai baru merasa cemas

dan tidak nyaman.

Dengan adanya program induksi dan orientasi yang dirancang untuk

menolong para pegawai baru agar lebih mengenal pekerjaan dan lingkungan

tempat mereka bekerja. Menurut Martoyo terdapat beberapa aspek yang tercakup

dalam program orientasi, yaitu:

1. Masalah-masalah organisasional, yang meliputi:

a. Sejarah singkat organisasi

b. Organisasi perusahaan

c. Nama dan jabatan para direktur/pimpinan

d. Layout fasilitas yang tersedia di lingkungan kerja

8
Martoyo, loc.cit.

7
8

e. Periode percobaan

f. Kebijaksanaan dan aturan perusahaan

g. Peraturan-peraturan disiplin

h. Prosedur keamanan

i. Buku pedoman pegawai

j. Proses produksi

k. Produk atau jasa lain yang dihasilkan

2. Perkenalan dengan staf pelaksana, yang meliputi:

a. Atasan

b. Pelatih

c. Rekan sekerja

d. Bagian bimbingan pegawai

3. Tunjangan pegawai, yang meliputi:

a. Upah/gaji

b. Cuti dan libur

c. Jam istirahat

d. Latihan dan pendidikan

e. Konseling

f. Asuransi

g. Program pensiun

h. Pelayanan organisasi terhadap pegawai

i. Program rehabilitasi

4. Tugas-tugas jabatan, meliputi:

8
9

a. Lokasi pekerjaan

b. Tugas-tugas pekerjaan

c. Kebutuhan keamanan

d. Fungsi jabatan

e. Sasaran-sasaran pekerjaan

f. Hubungan atau keterkaitan dengan pekerjaan yang lain.9

Namun, ketika kita membicarakan dunia pendidikan maka tidak semua

program di atas dapat dilaksanakan selama masa proses orientasi sebab program

orientasi sangat tergantung pada kondisi lembaga pendidikan itu sendiri atau

organisasi. Hal tersebut juga tergantung pada posisi jabatan yang diduduki oleh

pegawai baru tersebut. Misalkan ruang lingkup program orientasi pada pegawai

baru yang menduduki jabatan lebih tinggi akan memiliki program yang cukup

luas dibandingkan dengan pegawai baru yang menduduki jabatan rendah.

Di bawah ini adalah contoh aplikasi program induksi dan orientasi untuk

pegawai baru pada sebuah Lembaga pendidikan. Aplikasi ini dikutip pada tulisan

yang diunggah oleh Pandu Dewanata.10

Program Induksi & Orientasi

1. Tujuan: mengenalkan calon pegawai pada budaya Lembaga pendidikan

(Sekolah) , anggota organisasi (civitas akademik ) dan suasana kerja di

semua lingkungan sekolah

9
Ahdasaifulaziz, Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasia, diakses dari
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/rekruitmen-seleksi-dan-orientasi.html, pada tanggal
02 April 2018.
10
Pandu Dewanata, Pengertian induksi dan Orientasi, diakses dari
https://id.scribd.com/document/251042449/Pengertian-Induksi-Dan-Orientasi, pada tanggal 04
April 2018.

9
10

2. Orientasi dilakukan apabila Lembaga tersebut melakukan penerimaan

pegawai baru sekurang-kurangnya dua orang.

3. Pendekatan: pembelajaran aktif dan eksperimental. Calon pegawai

belajar secara aktif sebagai sebuah pengalaman.

4. Bentuk orientasi adalah office tour. Kepala Sekolah/Wakamad berperan

sebagai pemandu mengajak calon pegawai berkeliling ke seluruh

lingkungan Sekolah.

5. Materi:

a. Sejarah Lembaga Pendidikan itu sendiri


b. Visi misi Lembaga pendidikan
c. Struktur organisasi
d. Peraturan kepegawaian
D. Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Efektivitas Induksi dan

Orientasi

Lingkungan kerja merupakan bagian yang sangat penting sebagai tempat

pegawai untuk melaksanakan aktivitas bekerja. Adanya lingkungan kerja yang

baik akan memberikan dampak kinerja yang positif bagi para pegawai. Menurut

Saydam mendefinisikan lingkungan kerja sebagai, “keseluruhan sarana dan

prasarana kerja yang ada di sekitar pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan

yang dapat mempengaruhi pekerjaan itu sendiri”.11 Kondisi lingkungan kerja yang

nyaman, aman, sehat, dan menyenangkan dapat dikatakan sebagai lingkungan

kerja yang baik. Menurut Lewa dan Subono bahwa lingkungan kerja didesain

11
Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management),(
Jakarta: Djambatan), h.226.

10
11

sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja

dengan lingkungan.12

Lingkungan kerja pada program induksi dan orientasi akan memberikan

pengaruh yang besar bagi para pegawai baru. Lingkungan kerja yang ideal dan

harmonis akan berdampak memberikan keuntungan bagi Lembaga

Pendidikan/organisasi dikarenakan timbulnya moral dan disiplin kerja yang baik

dari para tenaga pendidikan. Oleh karena itu, lingkungan kerja perlu

memperhatikan tempat kerja, fasilitas, alat bantu kerja, kebersihan, pencahayaan,

ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang baru dengan

anggota kerja lama.

E. Faktor Imitasi dan Sugesti dalam Induksi dan Orientasi

Faktor imitasi dan faktor sugesti merupakan faktor-faktor yang mendasari

berlangsungnya interaksi sosial. Gabriel Trade (Pandu Dewanta. 2017)13 pernah

mengungkapkan bahwa interaksi atau hubungan sosial berkisar pada proses

imitasi. Imitasi menurut Jean Piaget adalah meniru. Proses meniru perilaku, suara

atau ucapan. Pada proses manajemen sumber daya manusia, gelombang imitasi

dapat dapat menimbulkan gagasan baru yang kemudian menjadi rujukan

seseorang. Jadi, lahirnya gagasan baru yang dirumuskan oleh orang yang berbakat

kemudian gagasan tersebut diimitasi oleh orang banyak. Sehingga dapat

disumpulkan bahwa proses imitasi merupakan faktor utama dalam perkembangan

seseorang.

12
Lewa dan Subono, Perilaku dan Budaya Organisasi, (Bandung: PT. Refika Aditama),
h.235.
13
Pandu Dewanata, op.cit.

11
12

Dalam hubungan sosial, selain faktor imitasi memegang peranan penting

juga terdapat faktor yang lain yang juga memiliki peranan dalam kelangsungan

hubungan, yaitu faktor sugesti.. Gerungan, mendefinisikan sugesti sebagai proses

di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-

pedoman tingkah laku orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.14

Menurut Ahmadi mengemukakan bahwa, “sugesti ialah pengaruh psikis,

baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya

diterima tanpa adanya kritik”.15 Oleh karena itu, dalam ilmu psikologi sugesti ini

dibedakan menjadi auto-sugesti dan hetero-sugesti. Auto sugesti yaitu sugesti

terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri sedangkan hetoro-sugesti

yaitu sugesti yang datang dari diri orang lain. Arti imitasi dan sugesti dalam

hubungan interaksi sosial adalah hampir sama, bedanya ialah bahwa dalam imitasi

orang yang satu mengikuti salah satu dirinya sedangkan pada sugesti seseorang

memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di

luarnya.

Apabila diarahkan ke dalam induksi dan orientasi, faktor imitasi dan sugesti

ini akan memberikan pembelajaran yang paling sederhana dan mudah dengan

mengembangkan proses meniru perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh orang

yang dianggap memiliki gagasan yang baik bagi Pendidikan atau sebuah

organisasi. Peniruan ini terjadi baik disadari maupun tidak oleh tenaga pendidikan

yang baru yang mengikuti program imitasi dan orientasi. Terkadang prosis imitasi

14
Mahmudah, Pengantar Psikologi, (Jogjakarta: Graha Ilmu), h.34.
15
Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta), h.53.

12
13

dan sugesti ini tidak hanya dilakukan oleh pegawai baru terhadap pegawai lama,

namun juga dapat terjadi sebaliknya.

Hal ini seharusnya menjadi tantangan bagi para pelaksana program induksi

dan orientasi, khususnya pada penyeleksian segala gerak dan perilaku yang

kurang dalam peningkatan produktivitas kerja. Gambaran tersebut merupakan

bagian dari sumber daya manusia yang bertanggung jawab dan amanah terhadap

pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Hal ini tercantum dalam surat al-Qashas

ayat 26, Allah Berfirman: “salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “ya

bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya

orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang

yang kuat lagi dapat dipercaya”.16 Misalkan, adanya perilaku atau inefisiensi dan

inefektivitas kerja dari para tenaga kerja yang lama sehingga menjadi contoh bagi

para pegawai yang baru.

16
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h.388.

13
14

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari isi makalah di atas mengenai induksi dan orientasi, penulis dapat

membuat kesimpulan bahwa program induksi dan orientasi merupakan bagian

penting dalam program manajeman sumber daya manusia. Setelah melakukan

penyaringan tenaga kerja melalui proses seleksi kemudian calon pegawai baru

akan diikutkan dalam program induksi dan orientasi agar para tenaga Pendidikan

yang baru dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, kelompok kerja dan

orientasi kerja mereka yang baru.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan maka, penulis sangat membutuhkan saran yang bersifat

membangun demi agar kedepannya segala kekurangan yang ada pada makalah ini

dapat menjadi cermin untuk penyempurnaan pada makalah-makalah berikutnya.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Ahdasaifulaziz. 2011. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi. Online:


http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/rekruitmen-seleksi-dan-
orientasi.html. Diakses 02 April 2018.
Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al-
Fatih.
Dewanata, Pandu. 2017. Pengertian induksi dan Orientasi. Online:
https://id.scribd.com/document/251042449/Pengertian-Induksi-Dan-
Orientasi. Diakses 04 April 2018.
Lewa, S. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mahmudah. 2010. Pengantar Psikologi. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: PT
BPFE–JogJakarta.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung:
Alfabeta.
Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori al-Ja’fi. Tanpa Tahun. Al-
Jami’ Ash- Shahiih al Mukhtashar, Juz I. Beirut: Daaru Ibnu Katsir.
Mujamil Qomar. 2009. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan
Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
M. Suyanto, Muhammad Business. 2008. Strategi dan Ethics, Etika dan Strategi
Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yoyakarta: Andi Offset.
Saydam, G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources
Management). Jakarta: Djambatan.
Sedarmayati. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.

15

Anda mungkin juga menyukai