DISUSUN OLEH
ASFIADI, S.Pd.I
I
DAFTAR ISI
II
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayahNya makalah ini dapat kami selesaikan walaupun masih
jauh dari kata sempurna. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Induksi
dan Orientasi” yang merupakan materi dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia.
lingkungan kerja terhadap efektivitas induksi dan orientasi. Selain itu juga
membahas mengenai faktor imitasi dan sugesti dalam induksi dan orientasi.
Arifuddin Siraj, M.Pd., dan Dr. Hj. Musdalifah, M.Pd.I. serta rekan-rekan
Demikian makalah ini saya buat semoga memberikan manfaat bagi yang
membacanya, amin.
Penyusun,
Asfiadi, S.Pd.I.
III
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
melahirkan manusia yang mampu menjawab tantangan pada era modern saat ini.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
kerja secara lebih tepat sehingga sesuai dengan kebutuhan sebuah organisasi atau
lembaga baik melihat pada sisi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini
yang baru sehingga dapat memahami tujuan organisasi atau lembaga yang
oleh Nabi Muhammad SAW, meliputi: (1) merencanakan dan menarik sumber
daya manusia yang berkualitas, (2) mengembangkan sumber daya manusia agar
berkualitas, (3) menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan motivasi,
dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.1 Seleksi dan rekrutmen
dilakukan sebagai bagian dari tahapan dari proses perencanaan sumber daya
manusia yang bertujuan untuk mencari anggota baru yang memiliki kriteria yang
cocok dengan lembaga atau organisasi yang membutuhkan. Pada tahapan ini,
1
M. Suyanto, Muhammad Business, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW
(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h. 223.
1
2
mengenai jabatan yang akan ditempati oleh tenaga yang telah melalui proses
seleksi.
lingkungan baru yang mereka tempati. Sebab, mereka yang dapat beradaptasi
dengan cepat akan lebih mudah bertahan pada lingkungan baru mereka. Tahapan
Oleh karena itu, proses induksi dan orientasi sangatlah penting bagi tenaga
kerja baru dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja mereka sehingga dapat
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka makalah ini memiliki rumusan makalah,
sebagai berikut:
C. TUJUAN
Melihat rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini,
adalah:
2
3
Orientasi.
3
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dalam proses seleksi maka calon pegawai akan mengikuti pelatihan. Dalam
lebih satu tahun. Sama halnya pada proses penerimaan PNS, seorang CPNS baru
Proses pelatihan ini yang dimaksud dengan induksi dan orientasi. Proses ini
bertujuan agar para pegawai atau pekerja dapat beradaptasi dengan lingkungan
baru mereka, dapat memahami peran dan tugas yang akan mereka jalankan, serta
yang diungkapkan oleh Cascio, bahwa proses induksi dan orientasi adalah proses
yang diungkapkan oleh Ivancevich bahwa induksi dan orientasi adalah aktivitas
sumber daya manusia yang memperkenalkan pegawai baru kepada organisasi dan
atasan dan kelompok kerja kepada para calon pegawai. Sedangkan menurut
2
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Refika Aditama), h.114.
3
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua (Bandung: Alfabeta), h
141.
4
5
dan dengan para pegawai lainnya.4 Pada proses induksi dan orientasi tersebut juga
dirumuskan oleh Mujamil Qomar, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan
pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5)
yang diungkapkan oleh Mujamil Qomar tersebut, induksi dan orientasi masuk
pada bagian manajemen sumber daya manusia yaitu pada pembinaan dan
pengembangan pegawai.
sehingga Pegawai baru dapat bekerja secara efektif dan efisien. Namun, tidak
semua pelaksanaan orientasi ini berhasil dengan baik. Hal ini dikarenakan
terjadinya pemberian informasi yang kurang tepat kepada pegawai baru sehingga
perusahaan atau dalam lembaga pendidikan itu sendiri. Dalam sebuah riwayat,
Rasulullah SAW: “apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat
4
Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jogjakarta: PT BPFE–JogJakarta) h. 46.
5
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Pendidikan
Islam (Jakarta: Erlangga), h. 131.
5
6
bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat (akan segera tiba).6 Yang dimaksud
6
Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori al_Ja’fi, Al-Jami’ Ash- Shahiih al
Mukhtashar, Juz I (Beirut: Daaru Ibnu Katsir), h. 33
7
Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen (Bandung: Remaja Rosdakarya) h.
94.
6
7
nyaman dan pegawai lama dapat menerima pegawai baru dengan baik maka dapat
mereka belum mampu beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru apalagi jika
teman/kelompok kerja yang baru dapat membuat para pegawai baru merasa cemas
menolong para pegawai baru agar lebih mengenal pekerjaan dan lingkungan
tempat mereka bekerja. Menurut Martoyo terdapat beberapa aspek yang tercakup
b. Organisasi perusahaan
8
Martoyo, loc.cit.
7
8
e. Periode percobaan
g. Peraturan-peraturan disiplin
h. Prosedur keamanan
j. Proses produksi
a. Atasan
b. Pelatih
c. Rekan sekerja
a. Upah/gaji
c. Jam istirahat
e. Konseling
f. Asuransi
g. Program pensiun
i. Program rehabilitasi
8
9
a. Lokasi pekerjaan
b. Tugas-tugas pekerjaan
c. Kebutuhan keamanan
d. Fungsi jabatan
e. Sasaran-sasaran pekerjaan
program di atas dapat dilaksanakan selama masa proses orientasi sebab program
orientasi sangat tergantung pada kondisi lembaga pendidikan itu sendiri atau
organisasi. Hal tersebut juga tergantung pada posisi jabatan yang diduduki oleh
pegawai baru tersebut. Misalkan ruang lingkup program orientasi pada pegawai
baru yang menduduki jabatan lebih tinggi akan memiliki program yang cukup
Di bawah ini adalah contoh aplikasi program induksi dan orientasi untuk
pegawai baru pada sebuah Lembaga pendidikan. Aplikasi ini dikutip pada tulisan
9
Ahdasaifulaziz, Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasia, diakses dari
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/rekruitmen-seleksi-dan-orientasi.html, pada tanggal
02 April 2018.
10
Pandu Dewanata, Pengertian induksi dan Orientasi, diakses dari
https://id.scribd.com/document/251042449/Pengertian-Induksi-Dan-Orientasi, pada tanggal 04
April 2018.
9
10
lingkungan Sekolah.
5. Materi:
Orientasi
baik akan memberikan dampak kinerja yang positif bagi para pegawai. Menurut
prasarana kerja yang ada di sekitar pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi pekerjaan itu sendiri”.11 Kondisi lingkungan kerja yang
kerja yang baik. Menurut Lewa dan Subono bahwa lingkungan kerja didesain
11
Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management),(
Jakarta: Djambatan), h.226.
10
11
sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja
dengan lingkungan.12
pengaruh yang besar bagi para pegawai baru. Lingkungan kerja yang ideal dan
dari para tenaga pendidikan. Oleh karena itu, lingkungan kerja perlu
imitasi. Imitasi menurut Jean Piaget adalah meniru. Proses meniru perilaku, suara
atau ucapan. Pada proses manajemen sumber daya manusia, gelombang imitasi
seseorang. Jadi, lahirnya gagasan baru yang dirumuskan oleh orang yang berbakat
seseorang.
12
Lewa dan Subono, Perilaku dan Budaya Organisasi, (Bandung: PT. Refika Aditama),
h.235.
13
Pandu Dewanata, op.cit.
11
12
juga terdapat faktor yang lain yang juga memiliki peranan dalam kelangsungan
baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya
diterima tanpa adanya kritik”.15 Oleh karena itu, dalam ilmu psikologi sugesti ini
terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri sedangkan hetoro-sugesti
yaitu sugesti yang datang dari diri orang lain. Arti imitasi dan sugesti dalam
hubungan interaksi sosial adalah hampir sama, bedanya ialah bahwa dalam imitasi
orang yang satu mengikuti salah satu dirinya sedangkan pada sugesti seseorang
memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di
luarnya.
Apabila diarahkan ke dalam induksi dan orientasi, faktor imitasi dan sugesti
ini akan memberikan pembelajaran yang paling sederhana dan mudah dengan
mengembangkan proses meniru perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh orang
yang dianggap memiliki gagasan yang baik bagi Pendidikan atau sebuah
organisasi. Peniruan ini terjadi baik disadari maupun tidak oleh tenaga pendidikan
yang baru yang mengikuti program imitasi dan orientasi. Terkadang prosis imitasi
14
Mahmudah, Pengantar Psikologi, (Jogjakarta: Graha Ilmu), h.34.
15
Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta), h.53.
12
13
dan sugesti ini tidak hanya dilakukan oleh pegawai baru terhadap pegawai lama,
Hal ini seharusnya menjadi tantangan bagi para pelaksana program induksi
dan orientasi, khususnya pada penyeleksian segala gerak dan perilaku yang
bagian dari sumber daya manusia yang bertanggung jawab dan amanah terhadap
pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Hal ini tercantum dalam surat al-Qashas
ayat 26, Allah Berfirman: “salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya”.16 Misalkan, adanya perilaku atau inefisiensi dan
inefektivitas kerja dari para tenaga kerja yang lama sehingga menjadi contoh bagi
16
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h.388.
13
14
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari isi makalah di atas mengenai induksi dan orientasi, penulis dapat
penyaringan tenaga kerja melalui proses seleksi kemudian calon pegawai baru
akan diikutkan dalam program induksi dan orientasi agar para tenaga Pendidikan
yang baru dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, kelompok kerja dan
B. SARAN
membangun demi agar kedepannya segala kekurangan yang ada pada makalah ini
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15