Anda di halaman 1dari 12

KONSEP PENDIDIKAN DALAM ISLAM

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mata Kuliah
Pengantar Studi Islam
Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:
Azmiel Habibatul Hazarillah
2018138290016

Dosen Pengampu :
Suyadi, S.Ag, M.Pd.I

Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri


Jl. Sarirogo No.1, Sari Rogo, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61234
2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Konsep Pendidikan Dalam Islam”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu saya haturkan untuk junjungan nabi Agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak
Suyadi, S.Ag, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Pengantar Studi Islam STAI An Najah Indonesia
Mandiri yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait sosiologi ekonomi
islam.
Selain itu saya juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya tulis di masa yang selanjutnya, sebab saya
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Di akhir saya berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Sidoarjo, September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4

1.2 Rumusan Permasalahan .................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ............ .......................................................................... 5

A. Tujuan Pendidikan dalam Islam ........................................................... 5

B. Modernisasi Pendidikan dalam Islam ................................................... 6

C. Konsep Pendidikan dalam Islam ............................................................ 7

D. Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam ......................... 8

BAB III PENUTUP ... ............................................................................................. 11

Kesimpulan .. ............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ........................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke
generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Menurut Ibnu Sina Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang
ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang
mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap
perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi
pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja namun juga membentuk
individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran.
Pengertian pendidikan lebih luas pengertiannya sebagai rangkaian aktifitas dan
fenomena. Pendidikan sebagai aktifitas artinya upaya yang secara sadar dirancang untuk
membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap
hidup, dan ketrampilan hidup, baik itu bersifat manual maupum mental dan sosial.
Sedangkan yang dimaksud pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa yang berdampak
pada berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau ketrampilan hidup. Kedua
pengertian ini harus berlandaskan atas ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al
Quran dan Hadist.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan pendidikan dalam perspektif al-Qur’an?
2. Bagaimana modernisasi pendidikan dalam Islam?
3. Bagaimana konsep pendidikan Islam?
4. Bagaimana media pendidikan dalam perspektif pendidikan Islam?
5. Bagaimana hakikat pendidik dalam pandangan Islam?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan dalam perspektif al-Quran
2. Untuk mengetahui modernisasi pendidikan dalam Islam
3. Untuk mengetahui konsep pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui media pendidikan dalam perspektif pendidikan Islam
5. Untuk mengetahui hakikat pendidik dalam pandangan Islam

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Pendidikan dalam Perspektif al-Quran

Pendidikan yang dikontekskan dengan kata Islam bukan sekedar transmisi ilmu, pengetahuan,
dan teknologi tetapi sekaligus sebagai proses penanaman nilai karena hakikat pendidikan dalam al-Qur’an
adalah menjadikan manusia bertakwa untuk mencapai kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat.
Berbagai pendapat tentang tujuan pendidikan dengan argumentasinya masing-masing banyak
dikemukakan oleh para pakar pendidikan Islam. Pendapat tersebut berkisar pada kenyataan bahwa tujuan
pendidikan dalam Islam adalah menjadikan manusia yang menyembah atau beribadah dan berserah diri
kepada Allah SWT, mengembangkan potensi, dan menanamkan akhlak mulia.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam yang
digariskan dalam al-Qur’an bersifat religius, tetapi agama yang dimaksudkan oleh Islam bukan hanya
bersifat personal, melainkan bersifat sosial dan kultural. Pendidikan al-Qur’an memiliki tiga segi
tujuan, yaitu tercapainya tujuan habl min Allah (hubungan dengan Allah), habl min al-nas
(hubungan dengan manusia), dan habl min al-alam (hungan dengan alam). Hal ini sebagaimana
dalam firman Allah dalam QS. Ali Imran: 112 dan QS. al-A’raf>: 56 berikut ini:

Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang

kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia”.

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya”1
Secara garis besar, tujuan pendidikan Islam dapat dilihat dari tujuh dimensi utama, yaitu
dimensi hakikat penciptaan manusia, dimensi tauhid, dimensi moral, dimensi perbedaan individu,
dimensi sosial, dimensi profesional, dan dimensi ruang dan waktu. Dimensi-dimensi tersebut sejalan
dengan tataran pendidikan dalam al-Quran yang prosesnya terentang dalam lintasan ruang dan
waktu yang cukup panjang. Dengan demikian, orientasi dan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan
dalam Islam harus merangkum semua tujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktu tersebut.

1
As’aril Muhajir, “Tujuan Pendidikan dalam Islam”, Jurnal AL-Tahrir Vol.11 No.2 2011, Hal 251

5
Tujuan pendidikan Islam diorientasikan pada empat klasifikasi tujuan berikut ini:
1. Tujuan pendidikan jasmani
Tujuan ini digunakan untuk mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban
tugas khalifah di bumi melalui pelatihan keterampilan- keterampilan fisik atau memiliki
kekuatan dari segi fisik. Faktor fisik memang tujuan utama dan segala-galanya, namun ia
sangat berpengaruh dan memegang peran penting, tetapiAllah mencintai orang mukmin yang
memliki fisik yang kuat daripada yang lemah.
2. Tujuan pendidikan rohani
Tujuan ini bermaksud untuk meningkatkan jiwa kesetiaan kepada Allah SWT semata
dan melaksanakan ajaran Islami yang diteladani oleh Rasulullah dengan berdasarkan pada cita-cita
ideal dalam al-Qur’an. Peningkatan kualitas jiwa yang hanya setia kepadaAllah serta melaksanakan
moral Islam yang dicontohkan Nabi merupakan bagian pokok tujuan umum pendidikan. Ini pada dunia
pendidikan modern menjadi tujuan pendidikan agama
3. Tujuan pendidikan akal
Tujuan pendidikan ini merupakan pengarahan intelegensi untuk menemukan kebenaran
dan sebab-sebabnya dengan telaah tanda-tanda kekuasaan Allah sehingga dapat menumbuhkan
iman kepada sang Pencipta. Tujuan ini terikat dengan perkembangan intelegensia yang
mengarahkan manusia sebagai individu untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya yang
mampu memberi pencerahan dirinya.
Jadi, tujuan pendidikan Islam yang bersumber pada al-quran itu intuk membentuk
pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk
jasmaniah maupun rohaniah, menumbuhsuburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan
Penciptanya, manusia, dan alam semesta.

B. Modernisasi Pendidikan dalam Islam

Umat Islam pada masa sekarang menghadapi tantangan yang berat dari pihak luar yang
berimplikasi terhadap masa depan kehidupan beragamanya. Tantangan itu mulai dari
kolonialisme dan imperialisme yang menghasilkan benturan antara kebudayaan Barat dengan
ajaran/nilai-nilai Islam yang telah berhasil merubah sistem berpikir dan struktur sosial.2
Dalam berbagai upaya modernisasi itulah, pendidikan merupakan sarana yang paling
utama. Melalui pendidikan inilah penyampaian nilai-nilai dan ajaran Islam dapat dilakukan
secara terencana dan sistematis.
Modernisasi pendidikan adalah salah satu pendekatan untuk suatu penyelesaian jangka
panjang atas berbagai persoalan ummat Islam saat ini dan pada masa yang akan datang. Oleh
karena itu, modernisasi pendidikan adalah suatu yang penting dalam melahirkan
2
Miftahur Rohman-Hairuddin, “Konsep Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Nilai-Nilai Sosial Kurtural”, Jurnal Al-
Tadzakiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol.9 No.1 2018, Hal 25.

6
suatu peradaban Islam yang modern.
Namun demikian modernisasi pendidikan Islam tidaklah dapat dirasakan hasilnya pada
satu dua hari saja namun memerlukan suatu proses yang panjang. Mengingat pentingnya
modernisasi pendidikan Islam, maka setiap lembaga pendidikan Islam haruslah mendapatkan
penanganan yang serius, setidaknya ini untuk menghasilkan para pemikir dan intelektual yang
handal dan mempunyai peran sentral dalam pembangunan.
Modernisasi dalam pendidikan Islam pertama kali harus tertuju kepada tujuan pendidikan
Islam itu sendiri, yang meliputi tujuan tertinggi yaitu sebagai suatu proses pendidikan yang akan
menghasilkan peserta didik yang beribadah kepada-Nya.

C. Konsep Pendidikan Islam

Pada dasarnya konsep pendidikan Islam mencakup seluruh tujuan pendidikan yang
dikembangkan oleh bangsa barat bahkan dikembangkan oleh negara-negara di dunia. Lebih dari
itu, pendidikan Islam adalah satu-satunya konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan
pendidikan lebih tinggi sehingga mengarahkan manusia kepada visi ideal dan menjauhkan
manusia dari penyimpangan. Karena Islamlah, pendidikan memiliki misi sebagai pelayan
kemanusiaan dalam mewujudkan kebahagiaan individu dan masyarakat. Artinya Islam akan
berhasil mewujudkan tujuan pendidikan yang selama ini menjadi obsesi tokoh pendidikan barat.3
Kutipan menurut Mohammad Natsir konsep pemikiran pendidikan Islam modern adalah
Pendidikan berdasarkan konsep ketuhanan namun bersifat universal. artinya pendidikan yang
tetap berpijak pada ajaran Islam secara utuh namun mampu menempatkan diri dalam tatanan
dunia modern global dalam rangka menjawab sekularisasi ilmu pengetahuan dan pendidikan yang
semakin mejauhkan kehidupan umat manusia dari agama.4
Konsep pendidikan modern yang berdasarkan pada ketuhanan ditinjau dari isi teorinya bisa
dipahami bahwa ini merupakan suatu reformasi pemikiran pendidikan Islam, khususnya
khususnya di bidang kurikulum dan metode pendidikan. Pendidikan modern berdasarkan
ketuhanan ini maksudnya yaitu pendidikan berlandaskan keimanan kepada Allah swt.
Kurikulum pendidikan Islam menurut Mohammad Natsir harus bersifat menyeluruh dalam
bidang-bidang disiplin ilmunya. Kurikulum pendidikan Islam tidak cukup hanya dengan
mengandalkan ilmu-ilmu di bidang fiqh, aqidah, dan akhlak saja, karena tantangan terhadap
agama di dunia modern ini beragam macamnya dan semakin kuat menggiring umat manusia
kepada kehidupan yang sekuler yang berakhir pada sikap anti Tuhan (atheis).

3
Muhammad Rusmin B, “Konsep dan Tujuan Pendidikan Islam”, Jurnal UIN Alauddin Makassar Vol. 6 No. 1, 2017,
Hal 73.
4
Munawir Hakiki:”Konsep Pendidikan Islam Modern Menurut Pemikiran DR. Mohammad Natsir”(Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016) Hal 23.

7
Oleh sebab itu maka, dalam kurikulum pendidikan Islam sangat perlu ditambahkan bidang
ilmu-ilmu yang lainnya, seperti ilmu Sains dan teknologi, ilmu kedokteran, ilmu bahasa
(penguasaan bahasa asing), dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Dilihat dari banyaknya bidang ilmu yang harus masuk dalam kurikulum pendidikan Islam,
dan tidak mungkin semua orang menguasai seluruh bidang- bidang ilmu tersebut, maka dalam
gagasan pendidikannya ini Mohammad Natsir menjadikan ilmu aqidah dan akhlak beserta
sebagian ilmu fiqih sebagai landasan dasar dari ilmu-ilmu yang lain. Artinya setiap orang yang
berusaha memperdalam bidang ilmu-ilmu tertentu seperti ilmu sains dan sosial sebagaimana di
atas telah disebutkan, diharuskan memahami terlebih dahulu ilmu-ilmu akhlak, aqidah, dan
sebagian ilmu fiqih, sehingga ilmu apapun yang oleh seorang muslim dipelajari, tidak akan
membawa dirinya menyimpang dari tujuan akhir pendidikan Islam, yakni menjadi hamba Allah
yang beriman.

D. Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam

Istilah media pendidikan memiliki beberapa pengertian secara luas dan secara sempit.
Adapun secara luas yang dimaksud dengan media pendidikan adalah setiap orang, materi atau
peristiwa yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Adapun pengertian secara sempit adalah sarana
nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang peranan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan.
Media pendidikan meliputi dua macam, yaitu: a. Perbuatan pendidik (biasa disebut
software atau immaterial); mencakup nasehat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran,
ancaman dan hukuman, dan b. Benda-benda sebagai alat bantu (bisa disebut hardware atau
material); mencakup meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP,
dan sebagainya.5
Beberapa klaster media pendidikan yang dinyatakan dalam Al-qur‟an dan al-Hadits,
sebagai berikut:
a. Media Pendidikan Audio
Media pendidikan audio adalah media yang hanya dapat didengar, berupa suara
dengan berbagai alat penyampai suara baik dari manusia maupun bukan manusia.18 Dalil
di dalam Al-qur‟an yang berhubungan dengan suara sebagai penyampai pesan, dapat
diambil dari kata bacalah, menjelaskan dan ceritakan, serta kata- kata lain yang semakna.

b. Media Pendidikan Visual


Media pendidikan visual adalah seperangkat alat penyalur pesan dalam pembelajaran
yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya mengajarkan kepada Nabi

5
Unang Wahidin-Ahmad Syaefuddin, “Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan
Islam Vol. 7 No. 1, 2018, Hal 15.

8
Adam nama- nama benda seluruhnya yang ada di bumi, kemudian Allah SWT.
memerintahkan kepada malaikat untuk menyebutkannya, yang sebenarnya belum
diketahui oleh para malaikat. Benda-benda yang disebutkan oleh Nabi Adam a.s.
diperintahkan oleh Allah SWT. tentunya telah diberikan gambaran bentuknya oleh Allah
SWT.
Pada era modern sekarang media visual ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Media yang tidak diproyeksikan
 Bahan bacaan atau bahan cetakan.
 Media realita berupa benda nyata,
 Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi
 Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual.
 Papan tulis
2) Media Proyeksi
 Transparansi OHP
 Film bingkai/slide
 LCD
c. Media pendidikan bukan benda
Selain media berupa benda, terdapat pula media yang bukan berupa benda. Di antara
media pendidikan yang bukan berupa benda itu adalah keteladanan, perintah/larangan.

E. Hakikat Pendidik dalam Pandangan Islam

Pada hakekatnya, pendidik dalam pandangan Islam minimal ada empat, yaitu : Allah
Rabbul ‘alamin (pendidik alam semesta), para rasul, orang tua, dan guru. pendidik menurut
pandangan Islam ialah mereka yang bertanggungjawab terhadap upaya pembinaan,
pengembangan dan pengarahan potensi fisik, psikis dan ruhani peserta didik secara optimal
dalam mencapai tujuan hidup dengan segala konsekuensinya, baik di dunia maupun di akherat
yang dilandasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.6
Islam sangat menghargai dan memuliakan para pendidik atau guru. Begitu tingginya
penghargaan itu sehingga menempatkan pendidik atau guru setingkat di bawah Nabi dan Rasul.
Mengapa demikian? Karena pendidik atau guru sangat berkaitan dengan ilmu (pengetahuan)
sedangkan Islam sangat menghargai pengetahuan. Ada penyebab khas mengapa orang Islam

Mukroji, “Hakekat Pendidik dalam Pandangan Islam”, Jurnal Kependidikan Vol. 2 No. 2, 2014, Hal 19.
6

9
amat menghargai pendidik atau guru, yaitu pandangan bahwa ilmu (pengetahuan) semuanya
bersumber pada Tuhan.
Dalam Islam, tugas seorang pendidik dipandang sebagai sesuatu yang sangat mulia.
Posisi ini menyebabkan Islam menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila dibanding dengan manusia lainnya. Hal ini sesuai
dengan firman Allah (Q.S. Al Mujadalah/58 : 11). Secara umum, tugas pendidik adalah
mendidik. Dalam Ahmad Tafsir (2004: 78), mendidik adalah tugas yang amat luas, dan
mengajar adalah sebagian dari tugas pendidik. Dalam pendidikan di sekolah, tugas guru
sebagian besar adalah mendidik dengan cara mengajar di samping sebagai motivator dan
fasilitator.7

7
Mukroji, “Hakekat Pendidik dalam Pandangan Islam”, Jurnal Kependidikan Vol. 2 No. 2, 2014, Hal 21.

10
BAB III
KESIMPULAN

Efek langsung dari sebuah pendidikan adalah memberi pengetahuan. Pendidikan


memberi kita banyak pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan dunia ini. Pendidikan juga dapat memberikan pandangan bagi kehidupan. Serta
membantu kita membentuk sudut pandang kehidupan.
Mengingat kembali pentingnya pendidikan islam yaitu mewujudkan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada sang Pencipta demi mencapai kebahagiaan di akhirat. Selain itu,
tujuan pendidikan berdasarkan al-Qur’an yaitu tercapainya tujuan habl min Allah (hubungan
dengan Allah), habl min al-nas (hubungan dengan manusia), dan habl min al-alam (hungan
dengan alam).
Konsep pendidikan dalam islam akan tercapai jika didukung oleh beberapa komponen.
Baik dari media pembelajaran atau tenaga kependidikan. Pendidikan dalam islam telah
mengalami modernisasi. Akan tetapi unsur islam dalam pendidikan itu tidak boleh dihilangkan,
sehingga tujuan dari konsep pendidikan dalam islam tetap berjalan.

11
Daftar Pustaka

As’aril Muhajir.2011.Tujuan Pendidikan dalam Islam.Jurnal Al-Tahrir,11(2), 251.


Miftahur Rohman, Hairudin.2018.Konsep Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Nilai-Nilai Sosial
Kurtural.Jurnal Al-Tadzakiyyah Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 25.
Muhammad Rusmin.2017.Konsep dan Tujuan Pendidikan Islam.Jurnal UIN Alauddin Makassar,
6(1), 73.
Munawir Hakiki.2016.Konsep Pendidikan Islam Modern Menurut Pemikiran DR. Mohammad
Natsir.Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Unang wahidin, Ahmad Syaefuddin.2018. Media Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 15.

Mukroji.2014. Hakekat Pendidik dalam Pandangan Islam. Jurnal Kependidikan, 2(2), 19-21.

12

Anda mungkin juga menyukai