Anda di halaman 1dari 15

A.

Pendahuluan
a. Latar belakang
Dalam agama islam pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk
membangun jiwa dan karakter seseorang . Islam menghendaki setiap pemeluknya selalu
berencana dalam hidup, salah satunya seorang muslim haruslah mempunyai pendidikan.
Tujuan dari pendidikan adalah mengerahkan segala usaha untuk membentuk individu
yang penuh dengan kepribadian dan keistimewaan. Dengan adanya pendidikan maka
akan terjadi pembentukan dan kesiapan seorang anak dalam menghadapi segala
problematika yang ada dalam hidupnya. Sehingga, mereka akan lebih mampu
mempertanggung jawabkan apa yang telah menjadi kewajiban mereka. Pendidikan
tidaklah hanya sebatas pada pendidikan rasional, pendidikan moral, pendidikan kejiwaan,
namun di sisi lain pendidikan fisik dan iman (ibadah) juga penting untuk mendidik anak
dalam islam. Karena dengan pendidikan keterampilan ibadah sehingga seorang anak
mampu membangun jiwa dan karakteristik untuk lebih dekat kepada Allah SWT dan
dengan pendidikan keterampilan fisik seorang anak dapat tumbuh dewasa secara mandiri,
kuat, bersemangat dan sehat dalam menghadapi kehidupan. Adapun yang termasuk
pendidikan keterampilan fisik diantaranya: memanah, berenag dan berkuda. Hal tersebut
juga telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Adapun perintah untuk mempelajari
pendidikan keterampilan fisik dan pendidikan keterampilan beribadah akan dibahas
dalam makalah ini.
b. Rumusan masalah
1. Bagaimana penjelasan hadist tentang pendidikan keterampilan dan hadist
pendidikan jasmani?
2. Bagaimana penjelasan hadist tentang membentuk pendidikan keterampilan dan
jasmani?
3. Bagaimana penjelasan hadist tentang membentuk pendidikan sosial?

1|Page
B. Pembahasan
1. Pendidikan keterampilan
1.1. Teks hadist
‫الر ْح َم ِن ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫س‬ َ ُ‫سى ب ُْن يُون‬ َ ‫أ َ ْخبَ َرنَا ْال َح‬
َ ‫س ُن ب ُْن إِ ْس َم ِعي َل ب ِْن ُم َجا ِل ٍد قَا َل َحدَّثَنَا ِعي‬
ُ َ‫ع ْن خَا ِل ِد ب ِْن يَ ِزيدَ ْال ُج َهنِي ِ قَا َل َكان‬
ُ‫ع ْقبَة‬ َ ‫ي‬ َ ‫يَ ِزيدَ ب ِْن َجا ِب ٍر قَا َل َحدَّثَنِي أَبُو‬
ِ ‫س ََّّل ٍم‬
ُّ ‫الد َم ْش ِق‬
َ ُ‫طأْت‬
‫ع ْنهُ فَقَا َل‬ َ ‫ات َي ْو ٍم أ َ ْب‬
َ َ‫اخ ُرجْ ِبنَا ن َْر ِمي فَلَ َّما َكانَ ذ‬
ْ ُ ‫ام ٍر َي ُم ُّر ِبي فَ َيقُو ُل َيا خَا ِلد‬ ِ ‫ع‬ َ ‫ب ُْن‬
‫سو ُل‬ ُ ‫سلَّ َم فَأَت َ ْيتُهُ فَقَا َل قَا َل َر‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َيا خَا ِلد ُ تَ َعا َل أ ُ ْخ ِب ْر َك ِب َما قَا َل َر‬
ُ ‫صانِ َعهُ َي ْحتَس‬
‫ِب‬ َ َ‫اح ِد ث َ ََّلثَةَ نَ َف ٍر ْال َجنَّة‬
ِ ‫س ْه ِم ْال َو‬ َ َّ ‫سلَّ َم ِإ َّن‬
َّ ‫َّللا يُد ِْخ ُل ِبال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ
َ ِ‫َّللا‬
‫ي ِم ْن أ َ ْن‬
َّ َ‫ار َكبُوا َوأ َ ْن ت َ ْر ُموا أ َ َحبُّ ِإل‬ْ ‫ار ُموا َو‬ ْ ‫ي ِب ِه َو ُمن َِبلَهُ َو‬َ ‫الر ِام‬ َّ ‫ص ْن ِع ِه ْال َخي َْر َو‬
ُ ‫فِي‬
‫سهُ َو ُم ََّل َع َبتِ ِه ْام َرأَتَهُ َو َر ْم ِي ِه ِب َق ْو ِس ِه‬
َ ‫الر ُج ِل فَ َر‬
َّ ‫ب‬ ِ ‫ْس اللَّ ْه ُو ِإ ََّّل فِي ث َ ََّلث َ ٍة تَأْدِي‬
َ ‫ت َ ْر َكبُوا َولَي‬
‫ع ِل َمهُ َر ْغبَةً َع ْنهُ فَإِنَّ َها ِن ْع َمةٌ َكفَ َرهَا أ َ ْو قَا َل َك َف َر ِب َها‬
َ ‫ي َب ْعدَ َما‬ َ ‫الر ْم‬ َّ ‫َو َن ْب ِل ِه َو َم ْن ت َ َر َك‬

1.2.Terjemahan hadist
(NASAI-3522) : Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Isma'il bin
Mujalid] berkata; telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari
['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu
Salam Ad Dimasyqi] dari [Khalid bin Yazid Al Juhani] berkata; ['Uqbah bin
'Amir] melewatiku dan berkata, "Wahai Khalid, keluarlah bersama kami untuk
melempar." Kemudian pada suatu hari aku memperlambat jalan darinya,
kemudian ia berkata, "Wahai Khalid, kemarilah. Aku kabarkan kepadamu apa
yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian aku
datang kepadanya dan ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sungguh, dengan satu anak panah Allah memasukkan tiga orang ke
dalam Surga; yaitu pembuatnya yang dalam membuatnya mengharapkan
kebaikan, orang yang memanah dan orang yang mengambilkan anak panah.
Panah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai daripada kalian
berkuda. Tidak ada hiburan kecuali dalam tiga hal; seorang laki-laki yang
melatih kudanya, candaan seorang terhadap isterinya, dan lemparan anak

2|Page
panahnya. Dan barangsiapa yang tidak melempar setelah ia mengetahui ilmunya
karena tidak menyenanginya, maka sesungguhnya hal itu adalah kenikmatan
yang ia kufuri."

1.3. Asbabul wurud hadist


Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Isma’il bin mujalid berkata
: telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus dari Abdulrrahman bin Yazid bin
Jabir berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Salam Ad Dymasyqi dari khalid
bin Yazid Al juhani berkata: Uqbah bin amir melewatiku dan berkata, “wahai
Khalid, keluarlah bersama kami untuk melempat”. Kemudian pada suatu hari aku
memperlambat jalan darinyakemudian ia berkata, “Wahai Khalid, kemarilah. Aku
kabarkan kepadamu apa yang telah di sabdahkan rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam” kemudian aku data kepadanya dan ia berkata, “Rasulullah ahllallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “sungguh, dengan satu anak panah Allah memasukan
tiga orang kedalam surga: yaitu pembuatnya yang dalam membuatnya
mengharapkan kebaikan, orang yang memanah dan orang yang mengambil anak
panah. Panah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada
berkuda, tidak ada hiburan kecuali dalam tiga hal: seorang laki-laki yang melatih
kudanya, candaan seseorang terhadap istrinya, dan lemparan anak panahnya. Dan
barang siapa yang tidak melempar setelah ia mengetahui ilmunya karena tidak
menyenanginya, maka sesungguhnya hal itu adalah kenikmatan yang ia kufuri”.

1.4. Syarah hadist dan analisis kependidikan


Islam mengajarkan keterampilan yang bermanfaat baik untuk di dunia
maupun di akhiratnya. Banyak sekali hadist yang mengajarkan keterampilan
keterampilan di antaranya mengajarkan berenang kepada anak-anak, naik
kendaraan kuda, panah memanah, dan lain-lain hadist di atas menjelaskan tiga
orang masuk surge sebab satu alat keterampilan yakni panah. Tiga orang itu
antara lain:
a. Pembuat panah yang mengharapkan pahala dari Allah.
b. Pemanah.

3|Page
c. Pemberi anak panah.
Keterampilan panah memanah memang di perlukan pada masa awal islam,
karna ia sebagai alat perang yang cangih pada saat itu untuk membela diri atau
mempertahankan keselamatan umat islam ketika di serang musuh. Umat islam
harus memiliki keterampilan membuat alat-alat peperangan atau alat-alat
perlengkapan perang dan cara mengunakannya.
Dalam hadist juga di jelaskan tiga keterampilan yang di perbolehkan dan
mendapat pahala, yaitu:
a. melatih kuda
b. bermain-main bersama istri
c. memanah
Keterampilan ini jika di lakukan dengan niat yang baik termasuk
keterampilan yang terpuji dan mendapat pahala, yaitu: pertama, melatih
keterampilan kuda dalam menghadapi lawan perang agar agar unggul dan
mengalahkan lawan. Kedua, seni bermain-main dengan istri agar terangsang
untuk melakukan hubungan dengan suami sehingga merasakan kebersamaa.
Ketiga, melatih memanah dengan busur dan anak panah. (Abdul Majid Khon,
2012:26-28)

1.5. Ayat terkait

‫ط ْعت ُ ْم ِم ْن قُ َّوة‬ ْ ‫َوأ َ ِعدُّوا لَ ُه ْم َما ا‬


َ َ ‫ست‬

Artinya: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang
kamu sanggupi” (QS. Al-Anfal:60).
Ayat ini dapat di jadikan landasan bahwa memanah adalah Simbol
fokus/Konsentrasi/Istiqomah. Jadi anak diajari untuk membidik sasaran dalam
hidup ini. Bahwa hidup harus mempunyai sasaran yang jelas dan lakukan usaha
untuk mencapainya dengan keteguhan tangan, kekuatan hati dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan keadaan dunia ini. Sasaran adalah bukan
tujuan utama, tapi adalah acuan kita melangkah. Simbol berkuda adalah
membangun karakter. Dengan olah raga ini, anak dilatih jiwa kepemimpinan,

4|Page
kepercayaan diri, jiwa pemberani, ketangkasan, pengendalian diri, dan
menyayangi, serta menghilangkan rasa takut.

2. Pendidikan Jasmani
2.1. Teks hadist

ٍ‫ع ْن َواقِ ِد ب ِْن ُم َح َّم ٍد َع ْن نَافِع‬ َ ُ‫ش ْع َبة‬


ُ ‫ص َم ِد َحدَّثَنَا‬َّ ‫ار َحدَّثَنَا َع ْبدُ ال‬ ٍ ‫ش‬ َّ ‫َحدَّثَنَا ُم َح َّمد ُ ب ُْن َب‬
ُ‫ين يَأ ْ ُك ُل َم َعهُ فَأ َ ْدخ َْلتُ َر ُج ًَّل يَأ ْ ُك ُل َم َعه‬
ٍ ‫ع َم َر ََّل يَأ ْ ُك ُل َحتَّى يُؤْ تَى ِب ِم ْس ِك‬
ُ ‫قَا َل َكانَ اب ُْن‬
‫سلَّ َم يَقُو ُل‬ َ ‫ع َل ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ‫س ِم ْعتُ النَّ ِب‬ َّ َ‫عل‬
َ ‫ي‬ ً ِ‫فَأ َ َك َل َكث‬
َ ‫يرا فَقَا َل يَا نَافِ ُع ََّل تُد ِْخ ْل َهذَا‬
َ ‫اح ٍد َو ْال َكافِ ُر يَأ ْ ُك ُل فِي‬
ٍ‫س ْب َع ِة أ َ ْمعَاء‬ ِ ‫ْال ُمؤْ ِم ُن يَأ ْ ُك ُل فِي ِمعًى َو‬
2.2. Terjemahan hadist
(BUKHARI-4974) : “Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Basysyar] Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah
menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Waqid bin Muhammad] dari [Nafi'] ia
berkata; Biasanya [Ibnu Umar] tidak makan hingga didatangnya kepadanya
seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang
laki-laki untuk makan bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun
berkata, "Wahai Nafi', jangan kamu masukkan orang ini. sesungguhnya aku telah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seorang mukmin
itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.”
2.3. Asbabul wurud hadist
Biasanya [Ibnu Umar] tidak makan hingga didatangnya kepadanya seorang miskin lalu
makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang laki-laki untuk makan
bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata, "Wahai Nafi', jangan
kamu masukkan orang ini. sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Seorang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan
orang kafir makan dengan tujuh usus.'"
2.4. Syarah hadist dan pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan total yang
mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kesehatan jasmani, mental,

5|Page
sosial, serta emosional bagi masyarakat, dengan wahana aktivitas jasmani. Dalam
pengertian ini terlihat bahwa pendidikan jasmani menekankan pada proses
pendidikan yang menggunakan aktivitas untuk mendapatkan kebugaran dalam
berbagai hal.
Di antara tujuan pendidikan jasmani adalah menjaga dan memelihara
kesehatan badan, seperti: alat-alat pernafasan, peredaran darah, pencernaan
makanan, ketangkasan dan sebagainya. Sehubungan dengan ini, ditemukan hadist
sebagai berikut:
a. Memanah
Rasulullah SAW. Mempunyai perhatian yang serius terhadap olahraga
memanah ini. Hal ini dapat dipahami dari satu hadist yang diriwayatkan oleh
ibnu majah dari Uqbah bin ‘Amir al-Juhani:
Al-Bazzar dan Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. Bersabda:
hendaklah kamu memanah karna ia adalah permainan tebaik. Senada dengan
itu al-Bukhari meriwayatkan bahwa rasulullah SAW. pernah memberikan
motivasi kepada sahabat agar mereka bergairah memeanah.
Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata. Senjata dapat
bekembang sesuai perkembangan zaman. Karena pada saat ini senjata sudah
beraneka ragam, maka anjuran memanah itu dapat juga berarti anjuran
menggunakan senjata yang modern.
b. Berkuda
Sehubungan dengan olahraga berkuda ditemukan pula riwayat dari
Rasulullah SAW. Diantaranga hadist riwayat Ibnu Majah dari ‘Uqbah bin
‘Amri al-Juman:
Dari hadist di atas dapat di pahami bahwa berkuda dan memanah termasuk
olahraga yang disukai oleh Rasulullah SAW. kemampuan berkuda dapat
dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan temasuk berdagang
dan berperang. Dalam konteks zaman sekarang, anjuran mengendarai kuda
dapat juga di terjemahkan sebagai anjuran menguasai menggunaan tegnologi
transportasi. Hal ini sangat dibutuhkan ummat islam.
c. Menjaga pola makan

6|Page
Pola makan seseorang akan berpengaruh pada kesehatan jasmaninya. Oleh
sebab itu, selain bahan makan yang memenuhi persyaratan, polanya harus
baik, yaitu tidak berlebihan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. surat
al- A’raf/7:31. Hal itu didukung oleh hadist Rasulullah SAW. diantaranya
hadist riwayat al-Bukhari, al-Tirmizi, dan Ahmad dari ibnu ‘Umar:
Menurut (M.Syuhudi Ismail, 1994 : 21), secara tekstual hadist tersebu
menjelaskan bahwa usus orang beriman berbeda dengan usus orang kafir,
pada hal dalam kenyataan yang lazim, perbedaan anatomi tubuh manusia tidak
disebabkan oleh perbedaan iman. Dengan demikian, penyataan hadist itu
merupakan ungkapan simbolik. Itu berarti harus dipahami secara kontekstual.
Perbedaan usus dalam matan hadist itu menunjukkan perbedaan sikap atau
pandangan dalam menghadapai nikmat Allah, termasuk tatkala makan. Orang
yang beriman memandang makan bukan bukan sebagai tujuan hidup,
sedangkan orang kafir menempatkan makanan sebagai bagian dari tujuan
hidupnya.
d. Menjaga kebersihan
Kebersihan sangat berpengaruh pada kesehatan dan keadaan jasmani
seseorang. Oleh sebab itu, rasul Allah SAW sangat memperhatikan kebersihan
ini. Wujud perhatian beliau dapat di lihat dalam hadist berikut ini:
RasulAllah SAW. senang kepada keteraturan, kebersihan, pemandangan
yang indah dan yang baik-baik. Beliau benci kepada ketidakteraturan,
kekotoran, pemandangan yang jelek dan bau busuk. Wudu’”sebelum shalat itu
adalah kebersihan dan ibadah, mandi adalah kebersihan. Islam mengajak
kepada kebersihan tubuh, hati, pakaian, rumah dan jalan.
Bukti perhatian rasul Allah twrhadap kebersihan dapat di lihat dalam
Hadist-hadist baik Fi’liah maupun Qouliah. Diantara nya, beliau teah
memberikan keteladanan dalam hal menjaga kebersihan. Beliau senantiasa
menggosok gigi, mandi,dan ber istinjak, sehabis bangun hajat. Aisyah
meriwayatkan bahwa nabi SAW menggosok gigi ketika masuk ke rumahnya.
Hujaifah berkata, nabi SAW ketika bangun pada malam hari untuk shalat,
beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.

7|Page
Dari beberapa hadist di atas dapat terlihat bahwa rasul Allah SAW sangat
memperhatikan kebersihan dan kesehatan jasmani. Itu berarti bahwa beliau
mendidik ummatnya agar memperhatikan jasmani dengan metode keteladanan
dan motivasi.
2.5.Ayat Al-qur’an terkait

ُّ‫يَا َبنِي آَدَ َم ُخذُوا ِزينَتَ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َو ََّل تُس ِْرفُوا ِإنَّهُ ََّل ي ُِحب‬
َ‫ْال ُمس ِْرفِين‬
Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid,
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31)

Ayat ini Allah memerintahkan agar memakai pakaian yang baik dalam
beribadah, baik ketika salat, tawaf, dan ibadah lainnya. Allah juga memerintahkan
manusia untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan untuk menjaga
kesehatan tubuh.

3. Pendidikan Sosial
3.1. Teks hadist
ُ ‫ب قَا َل قَا َل ُح َم ْيد‬ ٍ ‫ع ْن اب ِْن ِش َها‬ َ ‫س‬ َ ُ‫ع ْن يُون‬ َ ‫ب‬ ٍ ‫ع َفي ٍْر قَا َل َحدَّثَنَا اب ُْن َو ْه‬ َ ‫َحدَّثَنَا‬
ُ ‫س ِعيد ُ ب ُْن‬
‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َ ‫َطيبًا يَقُو ُل‬
َّ ِ‫س ِم ْعتُ النَّب‬ ِ ‫س ِم ْعتُ ُمعَا ِويَةَ خ‬ َ ‫الر ْح َم ِن‬َّ ‫ب ُْن َع ْب ِد‬
‫َّللاُ يُ ْع ِطي َولَ ْن ت َزَ ا َل َه ِذ ِه‬ َّ ‫ِين َو ِإنَّ َما أَنَا قَا ِس ٌم َو‬ َّ ‫َيقُو ُل َم ْن ي ُِر ْد‬
ِ ‫َّللاُ ِب ِه َخي ًْرا يُفَ ِق ْههُ ِفي الد‬
ِ َّ ‫ي أ َ ْم ُر‬ ْ َّ ‫علَى أ َ ْم ِر‬ َ ً‫ْاْل ُ َّمةُ قَائِ َمة‬
‫َّللا‬ َ ِ‫ض ُّر ُه ْم َم ْن خَالَفَ ُه ْم َحتَّى يَأت‬ُ َ‫َّللاِ ََّل ي‬

3.2.Terjemahan hadist
(BUKHARI – 69) “Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] Telah
menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata,
[Humaid bin Abdurrahman] berkata; aku mendengar [Mu'awiyyah] memberi khutbah
untuk kami, dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap
agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan
senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena
adanya orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah".

8|Page
3.3. Asbabul wurud hadist
Mendengar [Mu'awiyyah] memberi khutbah untuk kami, dia berkata; Aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang Allah
kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah
yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini
akan tegak diatas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-
orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah".
3.4. Syarah hadist dan analisis pendidikan social
Pendidikan sosial adalah suatu proses pembinaan kesadaran sosial, sikap
sosial dan keterampilan sosial agar anak dapat hidup dengan baik dan wajar di
tengah-tengah lingkungan dan masyarakatnya. Sehubungan dengan ini terdapat
hadist-hadist sebagai berikut:
a. Orang beriman harus bersatu
Dalam hadist ini, RasulAllah SAW memberikan motivasi persatuan antara
sesame orang beriman dengan metode perumpamaan. Perumpamaan yang
beliau gunakan sangat sederhana dan mudah di pahami oleh siapa saja yang
melihatnya.
b. Orang beriman harus saling mencintai
Dalam hadist ini Rasulallah, menengaskan bahwa kesempurnaan iman
seseorang itu belum di peroleh bila ia tidak mencintai saudara nya. Itu berrti
bahwa rasulAllah SAW memberikan motivasi yang sangat besar kepada
ummatnya agar memiliki rasa dan perilaku sosial yang baik. Motivasi seperti
ini juga perlu di berikan oleh guru dan orang tua pada saat ini.
c. Orang beriman harus saling membantu
Dalam hadist ini ada empat informasi, yaitu: (1). Allah akan
melampangkan hambanya yang melapangkan orang lain, (2). Allah akan
memudahkan urusan hambanya jika ia memudahkan urusan orang lain,(3).
Allah akan menutup aib seorang hamba yang menutup aib saudaranya, (4).
Allah akan menolong setiap hamba yang menolong saudara nya, semua urysan
ini adalah urusan sosial.

9|Page
Manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak ammpu hidup sendiri-sendiri.
Dalam berbagai hal, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Olwh sebab
itu, manusia harus hidup secara sosial. Ia tidak boleh mementingkan diri
sendiri. Untuk itu, rasul Allah SAW mendidik ummatnya agar menjadi
makhluk sosial dengan metode ganjaran atau motivasi yang benar.

3.5. Ayat al-quran terkait


َ ‫لَ ْن تَنَالُوا ْال ِب َّر َحت َّ ٰى ت ُ ْن ِفقُوا ِم َّما ت ُ ِحبُّونَ ۚ َو َما ت ُ ْن ِفقُوا ِم ْن‬
َّ ‫ش ْيءٍ فَإِ َّن‬
‫َّللاَ ِب ِه َع ِلي ٌم‬

Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),


sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Ali ‘Imran :
92)

Dapat kita pahami bersama bahwa sedekah merupakan suatu bentuk kepedulian
sosial. Kerena dalam sedekah mendidik kita untuk saling memberi, menolong dan
mengasihi terhadap sesama. Dalam Islam tentu sangat menganjurkan untu peduli
terhadap sesama sebagai salah satu wujud habluminallah yang salah satu bentuknya
adalah sedekah.

4. Pendidikan seks
4.1. Teks hadist
َ ‫س َّو ٍار أ َ ِبي َح ْمزَ ة‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫ي َحدَّثَنَا ِإ ْس َم ِعي ُل‬ َّ ‫َحدَّثَنَا ُم َؤ َّم ُل ب ُْن ِهش ٍَام يَ ْع ِني ْاليَ ْش ُك ِر‬
‫ع ْن َع ْم ِرو‬ َ ‫ي‬ ُّ ِ‫صي َْرف‬ َّ ‫ي ال‬ ُّ ِ‫ار ب ُْن دَ ُاودَ أَبُو َح ْمزَ ة َ ْال ُمزَ ن‬ ُ ‫س َّو‬ َ ‫قَا َل أَبُو دَ ُاود َو ُه َو‬
‫سلَّ َم ُم ُروا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ُل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫ع ْن َج ِد ِه قَا َل قَا َل َر‬ َ ‫ب َع ْن أ َ ِبي ِه‬ ُ ‫ب ِْن‬
ٍ ‫ش َع ْي‬
‫ع ْش ٍر‬ َ ‫علَ ْي َها َو ُه ْم أ َ ْبنَا ُء‬
َ ‫سبْعِ ِسنِينَ َواض ِْربُو ُه ْم‬ َ ‫ص ََّلةِ َو ُه ْم أَ ْبنَا ُء‬َّ ‫أ َ ْو ََّلدَ ُك ْم بِال‬
ُ ‫ب َحدَّثَنَا َو ِكي ٌع َحدَّثَ ِني دَ ُاود‬ ٍ ‫اجعِ َحدَّثَنَا ُز َهي ُْر ب ُْن َح ْر‬ ِ ‫ض‬ َ ‫َوفَ ِرقُوا َب ْي َن ُه ْم ِفي ْال َم‬
‫ع ْبدَهُ أَ ْو‬
َ ُ‫ي ِبإ ِ ْسنَا ِد ِه َو َم ْعنَاهُ َوزَ ادَ َو ِإذَا زَ َّو َج أَ َحد ُ ُك ْم خَا ِد َمه‬ ُّ ِ‫س َّو ٍار ْال ُمزَ ن‬ َ ‫ب ُْن‬
‫الر ْك َب ِة َقا َل أَبُو دَ ُاود َو ِه َم َو ِكي ٌع‬ ُّ َ‫س َّرةِ َوفَ ْوق‬ ُّ ‫ظ ْر إِلَى َما دُونَ ال‬ ُ ‫يرهُ فَ ََّل يَ ْن‬ َ ‫أ َ ِج‬
َ ‫ِيث فَقَا َل َحدَّثَنَا أَبُو َح ْمزَ ة‬ َ ‫ي َهذَا ْال َحد‬ َّ َ‫ع ْنهُ أَبُو دَ ُاود‬
ُّ ‫الط َيا ِل ِس‬ َ ‫فِي اس ِْم ِه َو َر َوى‬
‫ي‬
ُّ ِ‫صي َْرف‬َّ ‫ار ال‬ ٌ ‫س َّو‬
َ
4.2. Terjemahan hadist

10 | P a g e
(ABU DAUD – 418) : “Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal bin Hisyam
Al-Yasykuri] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Sawwar Abu
Hamzah] berkata Abu Dawud; Dia adalah Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-
Muzani Ash-Shairafi dari [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya]
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perintahkanlah
anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh
tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia
apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat
tidurnya." Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah
menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepadaku [Dawud bin
Sawwar Al-Muzani] dengan isnadnya dan maknanya dan dia menambahkan;
(sabda beliau): "Dan apabila salah seorang di antara kalian menikahkan sahaya
perempuannya dengan sahaya laki-lakinya atau pembantunya, maka janganlah
dia melihat apa yang berada di bawah pusar dan di atas paha." Abu Dawud
berkata; Waki' wahm dalam hal nama Sawwar bin Dawud. Dan hadits ini telah
diriwayatkan oleh [Abu Dawud Ath-Thayalisi], dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami [Abu Hamzah Sawwar Ash-Shairafi].

4.3. Asbabul wurud hadist


telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Sawwar Abu Hamzah]
berkata Abu Dawud; Dia adalah Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-Muzani
Ash-Shairafi dari [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perintahkanlah anak-anak kalian
untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila
sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak
melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya." Telah
menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami
[Waki'] telah menceritakan kepadaku [Dawud bin Sawwar Al-Muzani] dengan
isnadnya dan maknanya dan dia menambahkan; (sabda beliau): "Dan apabila
salah seorang di antara kalian menikahkan sahaya perempuannya dengan sahaya
laki-lakinya atau pembantunya, maka janganlah dia melihat apa yang berada di

11 | P a g e
bawah pusar dan di atas paha." Abu Dawud berkata; Waki' wahm dalam hal nama
Sawwar bin Dawud. Dan hadits ini telah diriwayatkan oleh [Abu Dawud Ath-
Thayalisi], dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Hamzah Sawwar
Ash-Shairafi].

4.4. Syarah hadist dan analisis kependidikan


Islam begitun gigih menyeimbangkan pertumbuhan manusia sehingga
pebentukannya sesui dengan tabiat yang telah di ciptakan Allah dan telah sesuai
dengan fithrah yang telah di garis Allah. Dorongan seksual yang telah di ciptakan
Allah dalam diri manusia menjadi sebab kelansungan seluruh makluk hidup,
termasuk juga manusia. Allah telah menjadikan masa tertentu untuk bias
melakukan hal ini agar manusia bias meneruskan keturunan.
Agar dorongan seksual pada diri anak bias berjalan dengan normal tampa
ada pembangkit dari luar yang menyebabkannya menyimpang dari prilaku yang
lurus, islam menjaga anak dan menuntutnya dengan berbagai perintah dan
larangan. Hal ini di maksutkan agar dorongan seksual yang di milikinya itu bias
terarah secara baik serta bias tetap seimbang dan bersih tampa adanya
penyimpangan, bersih tampa dosa.
a. Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan
Agar fithrah bias terjaga ada beberapa pilar-pilar atau tuntutan di
antara lain: memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan,
posisi tidur miring kekanan, tidak menelungkup, membiasakan anak
menundukan pandangan dan memelihara aurat. Tidur satu ranjang di
bawah satu selimut bisa menyebabkan naluri seksual anak akan
tumbuh dengan cepat sehingga bisa menimbulkan indikasi
penyimpangan seksual. Hal itu bisa menyebabkan kehancuran anak-
anak itu karena kesalahan orang tua mereka yang tidak memperhatikan
petunjuk nabi, beliau menyampaikan perintah kepada kita dengan
begitu jelas, “pisahkanlah!”.
b. Posisi tidur miring kekanan, tidak menelungkap

12 | P a g e
(Muhammad suwaid,2004: 379) menjelaskan bahwa meneladani
sunnah Rasulullah dalam tidur dengan cara berbaring pada sisi kanan
akan menjauhkan anak dari sekian banyak gelombang seksual anak
ketika tidur. Nabi menggap tidur menelungkap sebagai tidurnya setan.
Tidur telungkap menyebabkan terjadinya banyak gesekan alat kelamin
anak, yang akan membangkitkan syahwatnya.
Jika kedua orang tua mendapati anaknya tidur dalam kondisi
seperti itu, maka mereka harus segerah merubahnya serta
menyeruhnya agar tidak miring pada sisi kanan dan jangan sampai
tidur menelungkap. Di samping itu tidur menelungkap juga
bisamenimbulkan banyak penyakit jasmani.
c. Menundukan pandangan dan menutup aurat
Padangan merupakan jendela jedela bagi anak untuk melihat dunia
luar, apa saja yang diliat oleh kedua matanya akan tersimpan di
benaknya, jiwa dan ingatannya dengat cepat. Jika ia di biasakan untuk
menundukan dan menjaga pandangannya dari aurat, disertai dengan
adanya rasa selalu di awasi oleh Allah, hal itu akan melahirkan
keimanan yang di rasakan anak.

4.5. Ayat terkait

َ َّ ‫ظوا فُ ُرو َج ُه ْم ذَ ِل َك أ َ ْز َكى لَ ُه ْم إِ َّن‬


ٌ ‫َّللا َخ ِب‬
‫ير‬ ُ ‫ار ِه ْم َويَ ْح َف‬
ِ ‫ص‬َ ‫قُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ يَغُضُّوا ِم ْن أ َ ْب‬
(َ ‫ص َنعُون‬
ْ َ‫بِ َما ي‬

‫ظنَ فُ ُرو َج ُه َّن َو ََّل يُ ْبدِينَ ِزي َنت َ ُه َّن ِإ ََّّل‬ ْ ‫ار ِه َّن َو َي ْح َف‬ َ ‫ضضْنَ ِم ْن أ َ ْب‬
ِ ‫ص‬ ُ ‫ت َي ْغ‬ ِ ‫َوقُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنَا‬
‫علَى ُجيُو ِب ِه َّن َو ََّل يُ ْبدِينَ ِزي َنت َ ُه َّن ِإ ََّّل ِلبُعُو َل ِت ِه َّن أ َ ْو‬ َ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو ْل َيض ِْربْنَ ِب ُخ ُم ِر ِه َّن‬َ ‫َما‬
‫َاء بُعُولَ ِت ِه َّن أ َ ْو ِإ ْخ َوانِ ِه َّن أ َ ْو َبنِي ِإ ْخ َوانِ ِه َّن‬
ِ ‫اء بُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبنَا ِئ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبن‬ ِ ‫آ َ َبائِ ِه َّن أَ ْو آ َ َب‬
َ‫اْل ْر َب ِة ِمن‬ِ ْ ‫غي ِْر أُو ِلي‬ َ َ‫ت أ َ ْي َمانُ ُه َّن أ َ ِو التَّا ِبعِين‬
ْ ‫سائِ ِه َّن أ َ ْو َما َملَ َك‬ َ ِ‫أ َ ْو َبنِي أَخ ََوا ِت ِه َّن أ َ ْو ن‬

13 | P a g e
‫اء َو ََّل يَض ِْربْنَ ِبأ َ ْر ُج ِل ِه َّن‬ ِ ‫س‬ َ ِ‫ت الن‬ ِ ‫علَى َع ْو َرا‬َ ‫ظ َه ُروا‬ْ َ‫الط ْف ِل الَّذِينَ لَ ْم ي‬
ِ ‫الر َجا ِل أ َ ِو‬ ِ
َ‫َّللاِ َج ِميعًا أَيُّ َها ْال ُمؤْ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬
َّ ‫ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِينَ ِم ْن ِزينَ ِت ِه َّن َوتُوبُوا ِإلَى‬

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka


menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-
laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung. (An Nur: 30-31)

Berdasarkan ayat di atas, orang tua dan guru selalu selalu mengigatkan
kepada putra/putrid dan murid-murid merekan agar senantiasa menjaga
pandangan mata terhadap aurat pasangan yang bukan mukrim. Bersamaan denga
itu, perlu sekali di ingatkan agar mereka senantiasa menutup aurat agar orang
lain tidak terpancing untuk melihat yang tidak halal.

C. Penutup

14 | P a g e
1. Kesimpulan
Kesimpulan Dari semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut : Semangat hadis diatas adalah bahwa tujuan ideal pendidikan
islam untuk ilmu guna pembinaan akhlak, penguatan visi, modal kehidupan manusia,
Bersemangatlah dalam menuntut ilmu, jangan sampai bermalas- malasan dalam
menuntut ilmu. Orang yang bmenuntut ilmu akan diangkat beberapa derajat oleh
Allah SWT, Dasar penyelenggraan pendidikan adalah apabila seseorang akan menjadi
baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan untuk faham dalam hal agama
dengan cara menuntut ilmu atau belajar, Menyiapkan untuk hidup didunia dan
akhirat, Penguasaan ilmu dan keterampilan sebagai modal untuk bekerja di dunia, dan
mempersiapkan kehidupan yang lebih bahagia di akhirat, Tujuan pendidikan
merupakan tujuan hidup juga yaitu mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

2. Saran
Saran Makalah ini disusun dengan tujuan supaya para pembaca banyak
mengetahui Dasar penyelenggaraan dan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Tujuan
pendidikan ini akan meningkatkatkan kualitas pendidikan. Diharapkan makalah ini
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, makalah ini bisa dijadikan
panduan agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai