i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya berupa kesempatan
dan pengetahuan kepada kami sehingga kami dapat dengan mudah menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman – teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide – idenya sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “ Kepemimpinan Pendidikan“dengan judul “ Pengertian dan
konsep-konsep dasar kepemimpinan ”.
Kami telah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.Untuk itu,kami mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf sebesar – besarnya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan ………………………………………………………………………………………14
B. Saran……………………………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu
meningkatkan perkembagan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga Negara/masyarakat, dengan memilih isi
materi, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Desain organisasi PAUD didalamnya
terdapat tim administrasi PAUD yang terdiri dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan lembaga pendidikan, lembaga dirumuskan sebagai sturuktur dan proses
kelompok yang bekerja sama yang membagi-bagi tugasnya diantara para anggota, menetapkan
hubungan-hubungan, dan menyatukan aktivitas kearah tujuan bersama.
Tujuan suatu lembaga pendidikan adalah mewujudkan system pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah. Mewujudkan pendidikan bermutu memang tidak semudah
membalik telapak tangan karena hal itu ditentukan oleh sejumlah komponen dan salah satunya
menyangkut komponen kepemimpinan (Kepala PAUD).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pemimpin dan Kepemimpinan ?
2. Apa saja Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan ?
3. Apa Faktor - faktor penyebab Kepengikutan ?
4. Bagaimana Teori seorang pemimpin muncul ?
5. Apa perbedaan Pemimpin Formal dan Pemimpin non Formal ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mempelajari tentang Pengertian dan konsep-konsep dasar kepemimpinan guna
memenuhi Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi
orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai
dengan tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156)
mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni:
Atau dapat kita simpulkan bahwa: “Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena
kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi
kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran –
sasaran tertentu”.
Pengertian Kepemimpinan
Pada pengertian pemimpin sebelumnya disebutkan bahwa: “Pemimpin adalah seseorang yang
dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang
telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”. Lalu apa pengertian kepemimpinan :
“Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”.
Untuk lebih memahami dan mengerti tentang kepemimpinan dapat kita lihat pendapat lain
dari Theo Haiman dan William G. Scott yang dikutip oleh Sutarto (1998 : 63) dalam bukunya
yang berjudul dasar-dasar kepemimpinan administrasi : “Kepemimpinan adalah proses orang-
orang diarahkan, dipimpin dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.”
5
Gitosudarmo mengartikan bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting
dalam mempengaruhi prestasi organisasi, karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama
untuk dicapainya tujuan organisasi. Kepemimpinan di definisikan sebagai salah satu proses
mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi
tertentu.
Dari definisi ini, nampak bahwa kepemimpinan adalah suatu proses, bahwa orang yang
meliputi faktor pemimpin pengikut dan faktor situasi untuk menghasilkan prestasi dan kepuasan.
Selanjutnya Wahjosumidjo berpendapat bahwa: kepemimpinan adalah sebagai tindakan atau
upaya untuk memotivasi atau mempengaruhi orang lain agar mau bekerja atau bertindak ke arah
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan atau kepemimpinan merupakan tindakan
membuat sesuatu menjadi kenyataan.
Pemimpin memiliki makna kemampuan seseorang yang diberi kekuasaan dan wewenang
untuk mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan dapat dibedakan sebagai kedudukan dan
sebagai proses sosial. Dari sudut kedudukan, kepemimpinan adalah suatu kompleks dari hak dan
kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang. Dari sudut proses sosial, kepemimpinan meliputi
segala tindak yang dilakukan seseorang atau kelompok yang menyebabkan respon gerak dari
masyarakat. .(Wirasandi, 2016)
6
melaksanakan tugas dan kewajbannya masing-masing. Selain itu kepala sekolah harus mampu
memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para siswa serta memberikan
dorongan memacu dan berdiri didepan demi kemajuan dan memberikan inspirasi sekolah dalam
mencapai tujuan.
Kepala sekolah apabila berkeinginan untuk berhasil dalam menggerakkan para guru, staf
dan siswa maka kepala sekolah harus menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang bersifat
memaksa atau bertindak keras terhadap para guru, staf, dan siswa. Sebaliknya kepala sekolah
sebagai pemimpin hendaknya mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk
bekerja dengan penuh semangat dan percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa dengan cara:
1) meyakinkan (persuade) berusaha agar para guru, staf dan siswa percaya bahwa apa yang
dilakukan adalah benar, 2) membujuk (induce) berusaha meyakinkan para guru, staf dan siswa
bahwa apa yang dikerjakan adalah benar.
Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan sangat
komprehensif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai kepertanggung-jawaban.
C. Faktor-faktor Kepengikutan
7
Kepengikutan dan kepemimpinan adalah terpisah, namun memiliki hubungan timbal
balik, tanpa Pengikut, seseorang tidak bisa menjadi Pemimpin, sebaliknya,seseorang tidak bisa
menjadi Pengikut tanpa Pemimpin. (Lyons, 2002)
Kepengikutan bukan peran yang pasif. Sebaliknya, para pengikut yang paling berharga
adalah yang terampil, karyawan yang mandiri, orang yang berpartisipasi aktif dalam menetapkan
arah kelompok, meginvestasikan waktu dan tenaganya dalam kerja kelompok, berpikir kritis, dan
pendukung bagi ide – ide baru (Grossman; Valiga, 2000).
Kepengikutan adalah suatu sikap atau kecenderungan seseorang untuk mengikuti orang
lain. Ada beberapa macam dalam kepengikutan, diantarnya;
Kepengikutan karena naluri, misalnya anak mengikuti orang tuanya, masyarakat suku
terasing mengikuti Pemimpin Kharismatik.
Kepengikutan karena tradisi atau adat istiadat kebiasaan, misalnya masyarakat pedesaan
sangat berpegang kepada adat istiadat yang diwarisi turun temurun.
Kepengikutan karena agama, misalnya mengikuti karena mentaati ajaran agama.
Kepengikutan karena rasio, misalnya, orang terpelajar mengikuti Pemimpin yang dapat
meyakinkan orang melalui pikiran rasional.
Kepengikutan karena aturan hukum, misalnya, di kalangan masyarakat modern dimana
hubungan antar manusia telah diatur dalam peraturan dan hukum yang berlaku.
Adapun beberapa sebab - sebab seseorang mengikuti orang lain atau pemimpim secara
psikologisnya, diantarnya adalah ;
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjadi pengikut yang lebih baik:
Jika Anda menemukan masalah, beritahukan kepada pemimpin kelompok atau manajer
langsung, bahkan lebih baik, masukkan saran dalam laporan Anda untuk memecahkan masalah.
8
D. Analisis Teori Pemimpin Terhadap Kepemimpinan
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli untuk mendefinisikan bagaimana timbulnya
seorang pemimpin. Di antara berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin. Dalam menjembatani
pemahaman terhadap pemimpin dan kepemimpin atau Leader dan Leadership perlu pendalaman
terhadap beberapa teori dasar antara pemimpin dan kepemimpinan tersebut, melalui suatu
analisis perbandingan, yaitu :
a. Teori Genetik
Dalam pandangan genetic theory, disebutkan bahwa “leaders are born and not
made”. Para penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ada bukan
karena ia dilahirkan dengan bakat memimpin. Keadaan atau situasi bukan
dianggap sebagai faktor penentu lahirnya seorang pemimpin. Seseorang akan
menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya, takdir telah
menetapkan ia menjadi pemimpin.
b. Teori Sosial
Sementara menurut pandangan social theory, memandang dengan arah yang
berkebalikan dengan teori yang pertama. Para penganut teori ini berpegangan
pada tesis bahwa “leaders are made and not born”. Teori ini berpendapat bahwa
setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan
kesempatan untuk itu.
c. Teori ekologi
Teori lain tentang pemimpin adalah ecology theory. Teori ini merupakan
perpaduan dari kedua teori di atas. Teori ini menilai bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-
bakat kepemimpinan. Bakat-bakatini kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya
untuk mengembangkan diri lebih lanjut.(Wirasandi, 2016)
d. Teori Trait
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang bervariasi karena
mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat dalam dirinya.
Ada 5 karakteristik yang utama menurut teori ini yaitu :
percaya diri
empati,
ambisi,
kontrol diri
rasa ingin tahu.
9
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai pemimpin dan bahwa
kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
e. Teori Situational
Teori ini menekankan bahwa pemimpin muncul dalam situasi yang berbeda untuk
menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan. Teori ini dikembangkan
lebih dulu oleh Blanchard & Hersey (1976), yang mengatakan bahwa
pemimpin perlu memiliki perbedaan untuk menyesuaikan kebutuhan dan
maturitas pengikut. Pemimpin perlu mengembangkan gaya kepemimpinan dan
dapat mendiagnosa yang mana pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada
suatu situasi.
Kouzes dan Posner (1987) melakukan pengamatan dan menunjukkan bahwa ketrampilan
kepemimpinan dapat dipelajari. Kouzes & Posner mengemukakan 5 langkah proses yang mana
seorang leader dapat melakukan sesuatu :
Drath (2001) memberikan satu kritik yang menarik mengenai teori pemimpin “Dominasi
diri (teori trait dan pemimpin yang karismatik) dan pengaruh interpersonal (pemimpin
transformative, pemimpin transaksional dan teori kontingensi)”
10
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia
bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi- instruksinya harus
ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-
kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada
bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau
tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan
prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat
memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
11
Pemimpin formal ialah seseorang yang oleh organisasi tertentu dipilih sebagai pemimpin,
berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memegang suatu jabatan dalam struktur
organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran
organisasi yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin formal harus sadar bahwa akan menghadapi berbagai permasalahan yang
akhirnya akan terjadi perubahan – perubahan internal maupun perubahan eksternal yang akan
dihadapinya. Bagi pemimpin formal seperti ini sangat perlu membuat antisipasi dengan terus
menerus melakukan penyesuaian dan pendekatan kesesuaian atas segala perubahan – perubahan
yang ada secara internal maupun secara eksternal.
1. Berstatus sebagai pemimpin formal atau resmi (disahkan dan diangkat) selama masa
jabatan tertentu, atas dasar legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwenang, ada
legitimitas.
2. Sebelum pengangkatan , harus memenuhi beberapa persyaratan formal terlebih dahulu.
3. Diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya.
4. Bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
5. Bila melakukan kesalahan-kesalahan, akan dikenai sanksi dan hukuman.
Pemimpin formal pada dasarnya harus menempatkan, jiwa dan perilakunya untuk menjaga
citra kepemimpinannya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat yang dipimpinnya.
Efektifitas dan efisiensinya seorang pemimpin formal adalah dengan mengedepankan
kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongannya dalam rangka mencapai
tujuan yang di cita-citakan bersama. Pemimpin formal setiap saat dapat dihindari atau tidak
dipercaya oleh masyarakat karena arah kebijakan dan keputusan serta program kerjanya selalu
merugikan masyarakat yang dipimpinnya.
2. Pemimpin Informal
Kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang dasarnya tidak dipilih atau diangkat
secara formal. Seseorang menjadi pemimpin informal kalau ia diakui mempunyai keunggulan
fisik, keunggulan psikologi, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diakui oleh para anggota
organisasi. karena memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang
yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok. Dalam organisasi
formal, pemimpin informal tidak mempunyai wewenang untuk memberi perintah dan
menghukum para anggota organisasi. Akan tetapi, ia mampu mempengaruhi para anggota
organisasi melalui visinya, memberi contoh, perilaku dan praktik membuat atau menyelesaikan
sesuatu.
Pemimpin Informal dalam peranan sosial yang berwujud partisipasi sosial yang
memunculkan tindakan-tindakan yang ditujukan kepada arah sasaran yang dipengaruhi oleh
status yang dimiliki orang yang bersangkutan di dalam masyarakat antara lain :
12
a) Keturunan
b) Kekayaan dalam arti yang seluas – luasnya
c) Unjuk kerja di masyarakat
d) Pendidikan
e) Ciri-ciri biologis
1) Transfer status : Status Bapak ke anak seperti status Soekarno sebagai pemimpin ditransfer ke
Megawati, Fidel Castro memberikan status ke adiknya Raul Castro dan contoh lain sangat
banyak sebagai proses transfer status di berbagai belahan dunia.
2) Key Status (status pokok) : karena kinerja sendiri mendapatkan pengakuan sebagai buah hasil
dari tindakan yang dihasilkan, contoh :
Pendekatan yang dilakukan pemimpin formal dan pemimpin informal terhadap pengikutnya
berbeda. Pemimpin formal biasanya melakukan pendekatan yang sifatnya instruksi. Sementara
pemimpin informal lebih sering melakukan pendekatan terhadap pengikutnya dengan pendekatan
yang sifatnya persuasive.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk
melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”.
Dalam perspektif yang lebih sederhana.Sedangkan kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu
proses untuk mempengaruhi dan memberikan aspirasi serta mengarahkan tindakan seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Fungsi Kepemimpinan yaitu ; bahwa seorang pemimpin memiliki berbagai fungsi yang harus
dilaksanakan diantaranya yaitu:Pemimpin sebagai pelaksana,Pemimpin sebagai perencana,
Pemimpin sebagai seorang ahli,Mewakili kelompok dalam tindakan ke luar, Mengawasi
hubungan antar anggota kelompok,Bertindak sebagai pemberi ganjaran dan hukuman,Bertindak
sebagai wasit dan penengah,Pemimpin sebagai lambang daripada kelompok,Pemimpin sebagai
pemegang tanggungjawab para anggota kelompok.
Beberapa teori dasar antara pemimpin dan kepemimpinan tersebut, melalui suatu analisis
perbandingan, yaitu : Teori Genetik,Teori Sosial,Teori Ekologi, Teori Trait, Teori Situational.
Pemimpin formal ialah seseorang yang oleh organisasi tertentu dipilih sebagai pemimpin,
berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memegang suatu jabatan dalam struktur
organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran
organisasi yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang dasarnya tidak dipilih atau diangkat
secara formal. Seseorang menjadi pemimpin informal kalau ia diakui mempunyai keunggulan
fisik, keunggulan psikologi, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diakui oleh para anggota
organisasi. karena memiliki sejumlah kualitas unggul.
B. Saran
14
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan.Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca kurang
merasa puas dengan hasil yang kami sajikan,dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar
dapat menambah wawasan untuk kami dapat memperbaiki penulisan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://advae.blogspot.co.id/2015/06/kepemimpinan-leadership-dan_14.html
http://asimpimpinorganisasi.blogspot.com/2016/10/faktor-kepengikutan.html?m=1
15
16
17
18