Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Kepemimpinan Pendidikan

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Administrasi SD

Dosen Pengampu : Ihwan, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 10

1. Muhammad Taesir (21862063032)

2. Lili Rosita (21862063003)

3. Zuhriana (21862063001)

KELAS 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP HAMZAR LOMBOK TIMUR TAHUN 2022


1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta kerabat, sahabat dan seluruh pengikut
beliau hingga akhir zaman.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ihwan,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi SD yang telah memberikan bimbingan
dan arahan serta motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Kepemimpinan Pendidikan” ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Administrasi SD. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan waktu. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Aamiin.

Mamben Lauk, 12 November 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B.Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Kepemimpinan Pendidikan ....................................................................3
2. Fungsi kepemimpinan Pendidikan .....................................................................4
3. Tipe Kepemimpinan Pendidikan .........................................................................5
4. Syarat-syarat kepemimpinan pendidikan .............................................................6
5. Keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan ............................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................................8
B. Saran ..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan
mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang
lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah.
Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian
tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi
global yang sangat ketat dan tajam.

Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam mengorganisasikan sekolah
secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa
memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur
dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan sekolah adalah sekolah yang
memiliki pemimpin yang berhasil.

Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan
tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa
2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas
kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Dalam
perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan
perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

1
B. Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan ?

b. Apakah fungsi dari kepemimpinan Pendidikan?


c. Apa saja Tipe Kepemimpinan Pendidikan?
d. Apa saja kah syarat-syarat dari kepemimpinan pendidikan ?

e. Apa saja kah keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan pendidikan.


b. Untukmengetahui fungsi dari kepemimpinan Pendidikan.
c. Untuk mengetahui Tipe Kepemimpinan Pendidikan.
d. Untuk mengetahui syarat-syarat dari kepemimpinan Pendidikan.

e. Untuk mengetahui apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin
pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat penting bagi


terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah kemampuan
dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar
menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Harsey, kepemimpinan merupakan suatu proses upaya memengaruhi aktivitas-


aktivitas seseorang dalam usaha pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.

Mardjin syam (1966) mengartikan kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna


mempengaruhi serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau
dengan definisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam
organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dengan demikian Kepemimpinan
pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pemimpin
mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang diberikan harus digunakan
secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan
yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua
keputusan harus berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.

Memimpin berarti mempengaruhi para bawahan agar mereka mau bekerja dengan baik
sesuai dengan prosedur dan metode kerja yang telah ditetapkan. Ordway Tead dalam
bukunya The Art of Leadership mengemukakan bahwa: Leadership is the activity of
influensing people to cooperaty toward some goal wich they come to fine desirable.
(Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang untuk bekerjasama yang mana mereka
mewujudkan kerjasamanya itu untuk mencapai tujuan yang diinginkan).

3
2. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Menurut Soetomo, 1988:4-7 ( dalam Prasetyo, 2014:2-3) ada dua fungsi
kepemimpinan Pendidikan berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Fungsi kepemimpinan pendidikan yang berhubungan dengan tujuan yang hendak
dicapai antara lain:
a) Memikir, merumuskan dengan teliti tujuan kelompok serta menjelaskan supaya anggota-
anggota dapat menyadari dalam bekerja sama mencapai tujuan.
b) Memberi dorongan kepada para anggota kelomopok serta menjelaskan situasi dengan
maksud untuk dapat ditemukan rencana-rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat
memberi harapan baik.
c) Membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-keterangan yang
perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang sehat.
d) Menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota kelompok.
e) Memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan, pikiran, dan
memilih pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh
kelompok.
f) Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan
Bersama.
2. Fungsi kepemimpinan Pendidikan yang berhubungan dengan penciptaan suasana
pekerjaan yang sehat, antara lain:
a) Memupuk dan memelihara kesediaan kerjasama didalam kelompok demi tercapainya
tujuan Bersama.
b) Menanamkan dan memupuk perasaan pada anggota masing-masing melalui
penghargaan terhadap usaha-usahanya.
c) Mengusahakan suatu tempat pekerjaan yang menyenangkan baik ruangan, fasilitas
maupun situasi.
d) Menggunakan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada pimpinan untuk memberi
sumbangan dalam kelompok menuju pencapaian tujuan Bersama.

4
3. Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan

Konsep seorang pemimpin Pendidikan tentang kepemimpinan dan kekuasaan yang


memproyeksikan diri dalam bentuk sikap kepemimpinan, sifat dan kegiatan yang dikembang
dalam Lembaga Pendidikan yang akan dipimpinnya sehingga akan mempengaruhi kualitas
hasil kerja yang akan dicapai oleh Lembaga Pendidikan tersebut.
Bentuk-bentuk kepemimpinan sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari. Tetapi disekolahpun terdapat berbagai macam tipe kepemimpinan ini. Sebagai
pemimpin Pendidikan yang officiat leader, yang cara kerja dan cara bergaulnya dapat
dipertanggungjawabkan dan bias menggerakkan orang lain untuk turut serta mengerjakan
sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. Berdasarkan sifat dan konsep kepemimpinan
maka ada tiga tipe pokok kepemimpinan yaitu:
1) Tipe Otoriter
Pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan atau “policy” dasar yang
ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada
bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas dilakukan tanpa mengadakan konsultasi
sebelumnya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin otoriter berasumsi bahwa
maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh-sungguh,
belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah.
2) Tipe Laissez Faire
Pada “Tipe Laissez Faire” ini, pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya
kepada setiap anggota staf didalam tata prosedur dan apa yang akan dikerjakan untuk
pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. Mereka mengambil keputusan dengan siapa ia
hendak bekerjasama. Dalam penetapannya menjadi hak sepenuhnya dari anggota kelompok
atau staf Lembaga Pendidikan itu.
Pemimpin ingin turun tangan bilamana diminta oleh staf, apabila mereka meminta
pendapat-pendapat pemimpin tentang hal-hal yang bersifat teknis, maka barulah ia akan
mengemukakan pendapat-pendapatnya. Tetapi apa yang akan dikatakannya sama sekali tidak
mengikat anggota. Mereka boleh menerima atau menoleh pendapat tersebut.
Apabila hal ini dijumpai disekolah, maka dalam hal ini bila akan menyelenggarakan rapat
guru biasanya dilaksanakan tanpa kontak pimpinan ( kepala sekolah ), tetapi bias dilakukan
5
tanpa acara. Rapat bias dilakukan selagi anggota/ guru-guru dalam sekolah tersebut
menghendakinya.
3) Tipe Demokratis
Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu mengikut sertakan seluruh
anggota kelompoknya dalam mengambil keputusan, kepala sekolah yang bersifat demikian
akan selalu menghargai pendapat anggota/guru-guru yang ada dibawahnya dalam rangka
membina sekolahnya.
Sifat kepemimpinan yang demokratis pada waktu sekarang terdapat lebih dari 500
hasil research tentang kepemimpinan, jika bahan itu dimanfaatkan dengan baik maka akan
dapat mempergunakan sikap kepemimpinan yang baik pula.
Dalam hal research itu menunjukkan bahwa untuk mencapai kepemimpinan yang
demokratis, aktivitas pemimpin harus:
a. Meningkatkan interaksi kelompok dan perencanaan kooperatif.
b. Menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan individual dan memecahkan
pemimpin-pemimpin yang potensial.
Hasil ini dapat dicapai apabila ada partisipasi yang aktif dari semua anggota
kelompok yang berkesempatan untuk secara demokratis memberi kekuasaan dan
tanggungjawab.
Pemimpin demokratis tidak melaksanakan tugasnya sendiri. Ia bersifat bijaksana
dalam pembagian pekerjaan dan tanggungjawab terletak pada pundak dewan guru
seluruhnya, termasuk pemimpin sekolah. Ia bersifat ramah dan selalu bersedia menolong
bawahannya dengan nasehat serta petunjuk jika dibutuhkan.

4. Syarat - Syarat Pemimpin Pendidikan

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan antara lain:

a) Rendah hati dan sederhana

b) Bersifat suka menolong

c) Sabar dan memiliki kestabilan emosi

d) Percaya kepada diri sendiri

6
e) Jujur, adil dan dapat dipercaya

f) Keahlian dalam jabatan

Adanya syarat-syarat kepemimpinan seperti diuraikan di atas menunjukkan bahwa


kepemimpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan saja, tetapi lebih-
lebih lagi kemampuan dan kesediaan pemimpin.

5. Keterampilan yang harus dimiliki Pemimpin Pendidikan


Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan
memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk itu harus
memiliki kemampuan bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak
annotanya berpartisipasi, member bantuan kepada anggota kelompok, memupuk moral
kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Pemimpin tidak hanya tahu, tetapi harus
dapat melaksanakan. Keterampilan yang harus dimiliki Pemimpin Pendidikan antara lain:

1. Keterampilan dalam memimpin

Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan


memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik.Untuk
memperoleh keterampilan perlu pengalaman, dan karena itu pemimpin harus benar-benar
banyak bergaul, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya.

2. Keterampilan dalam hubungan insani

Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan
yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari :

1) hubungan fungsional atau hubugan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi
atau pekerjaan resmi; dan

2) hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan personel, ialah


hubungan yang tidak didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan, tetapilebih bersifat
kekeluargaan.

7
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fungsional atau hubungan
personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya atasanpun
harus menghargai bawahan.

3. Keterampilan dalam proses kelompok

Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi


anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki para anggota
kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok adalah
hubungan insani dan tangung jawab bersama. Pemimpin harus jadi penengah, pendamai,
moderator dan bukan menjadi hakim.

4. Keterampilan dalam administrasi personil

Administrasi personil mencakup segala usaha menggunakan keahlian dan kesanggupan


yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi
personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan,
bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan. Menemukan yang palingpenting dari
kegiatan diatas ialah kegiatan seleksi dalam memilih orang yan paling sesuai dengan tugas
dan pekerjaannya yang berpedoman pada “the right man in the right place”.

5. Keterampilan dalam menilai

Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha untuk mengetahui sampai dimana suatu
kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai dimana suatu tujuan sudah dicapa. Yang
dinilai biasanya ialah : hasil kerja, cara kerja dan orang yang mengerjakannya.

Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin,
ialah human telation skill, techinal skill, dan conceptual skill. Seberapa jauh ketiga keterampilan
itu harus dipunyai pemimpin sesuai dengan kedudukannya.

8
1. Human relation skill

Kemampuan berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama menciptakan iklim kerja


yang menyenangkan dan kooperatif. Terjalin hubungan yang baik sehingga bawahan merasa
aman dalam melaksanakan tugasnya.

2. Technical skill

Kemampuan menerapkan ilmunya kedalam pelaksanaan (operasional) Dalam rangka


mendayagunakan/memanfaatkan sumber-sumber yang ada.

3. Conceptual skill

Di dalam melihat sesuatu secara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya,


seperti dalam mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan lain-lain.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Harsey, kepemimpinan merupakan suatu proses upaya memengaruhi
aktivitas-aktivitas seseorang dalam usaha pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan pendidikan sebagai “ satu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan
dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar
supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.

Konsep seorang pemimpin Pendidikan tentang kepemimpinan dan kekuasaan yang


memproyeksikan diri dalam bentuk sikap kepemimpinan, sifat dan kegiatan yang dikembang
dalam Lembaga Pendidikan yang akan dipimpinnya sehingga akan mempengaruhi kualitas
hasil kerja yang akan dicapai oleh Lembaga Pendidikan tersebut.

Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan


memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk itu harus
memiliki kemampuan bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak
annotanya berpartisipasi, member bantuan kepada anggota kelompok, memupuk moral
kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Pemimpin tidak hanya tahu, tetapi harus
dapat melaksanakan. Keterampilan yang harus dimiliki Pemimpin Pendidikan antara lain:

B. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Daryansari, B. Kepemimpinan Pendidikan. Binti Daryansari. Diakses pada 12 November 2022


melalui

https://www.academia.edu/9653715/Kepemimpinan_Pendidikan_MAKALAH_

Sofyan Cikmat & Haryanto. 1985. Leadership and Performance Beyond Expectations.New
York: Harper.

11

Anda mungkin juga menyukai