Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMIMPIN
(Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok)

Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu : Mansur Keling, M.Pd.E

Disusun Oleh : Kelompok 7

Siti Munawwaroh (0306203182)

Nopita Ramadhani (0306203185)

Harri Gusniwandara (0306203145)

PGMI-6 / SEMESTER VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
ucapkan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan
inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Keterampilan Pendidikan.

Penulisan makalah ini tidak terlepas dari arahan bapak pegampu mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan oleh bapak Mansur Keling M.Pd.E sehingga dengan arahan
tersebut dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULIAN …………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..
A. Definisi Keterampilan Memimpin
B. Karakeristik Keterampilan Pemimpin……………………………………
C. Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan…………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….


A. Kesimpulan………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk menjadi seorang pemimpin ada banyak sekali syarat yang harus terpenuhi. Karena
pemimpin merupakan seseorang yang memegang peranan penting di dalam sebuah organisasi
atau perusahaan. Sehingga pemimpin diharuskan memiliki kelebihan yang dapat digunakan
dalam membangun dan menjaga keberlangsungan perusahaan.

Pemimpin tidak hanya sekedar memerintah maupun memberikan tugas kepada bawahan
nya. Pemimpin harus mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada bawahan agar dapat
bekerja dengan maksimal. Selain itu pemimpin juga harus mampu memberikan contoh yang baik
untuk bawahannya, karena akan menjadi sosok teladan bagi pengikut nya.

Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang guru dalam mengambil keputusan juga


membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi
dari keputusan yang kita ambil, karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya
mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Hal ini akan memberi
semangat serta motivasi guru untuk selalu berkarya dan berinovasi (Ing Madyo Mangun Karso)
memberikan yang terbaik bagi pendidikan yang secara tidak langsung memberi semangat juga
bagi semua warga sekolah terutama peserta didiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi keterampilan memimpin
2. Apa karakteristik keterampilan pemimpin
3. Bagaimana mengembangkan keterampilan kepemimpinan
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi keterampilan memimpin
2. Untuk mengetahui karakteristik pemimpin
3. Untuk menetahui bagaiman mengembangkan keterampilan memimpin
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keterampilan Memimpin

Keterampilan menurut kamus bahasa Indonesia adalah kecakapan untuk menyelesaikan


tugas. Keterampilan adalah aktivitas fisik yang dilakukan seseorang yang menggambarkan
kemampuan kegiatan motorik dalam kawasan psikomotor. 1

Pengertian keterampilan menurut ahli yautu Gordon adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang berupa kemampuan yang dimilikinya sebagai bentuk implementasi dari sistem
pelaksanaan pekerjaan atau aktifitas kegiatan. Gordon menekankan keterampilan pada
pengalaman atau proses belajar yang pernah dipelajari sebelumnya.sedangkan Menurut Singer
keterampilan adalah keberhasilan seseorang dalam mengerjakan pekerjaan dan keberhasilan
menyelesaikan suatu pekerjaan secara konsisten. 2

Pengertian pemimpin Secara etimologi adalah orang yang mampu mempengaruhi serta
membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan
demikian yang bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok 3

Sedangkan Memimpin adalah usaha mempengaruhi, menggerakan dan mengarahkan orang


lain untuk siap melaksanakan seperangkat kegiatan demi mencapai tujuan yang ditetapkan. Jika
demikian, maka kepemimpinan adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi dan mengerakan
orang lain demi tujuan yang telah ditetapkan. 4

Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari keterampilan memimpin yaitu Sebagai seorang
pemimpin harus memiliki keterampilan kepemimpinan. Keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan untuk melaksanakan tugas kepemimpinan yang efektif dan efisien. Menurut Robert
L. Katz mengatakan bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh administrator yang efektif

1 Resdiono, upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan diri melalui pendidikan kepramukaan,
(Jakarta,Guepedia,2022), hal.33
2 Anwar sjaeful, four steps teaching material development,(Bandung,Indonesia emas group, 2023) , hal.39-40
3 Surahman Amin& Ferry Muhammadsyah Siregar, pemimpin dan kepemimpinan dalam al-qur’an, vol-1,2015,

hal.34
4
Johannis Siahaya, Kepemimpinan dalam Pluralitas Indonesia, vol-1,2018, hal.2
adalah keterampilan teknis (technical skill), keterampilan hubungan manusia , human relation
skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).5

B. Karakteristik Keterampilan Pemimpin

Adapun keterampilan keterampilan kepemimpinan yang dimaksud terdiri dari skill in


leadership,skill in human relationship, skill in group process, skill in personal administration,
skill in evaluation.
Untuk lebih jelasnya mengenai keterampilan keterampilan kepemimpinan yang dikemukakan
oleh para ahli tersebut, maka akan diuraikan secara berturut-turut sebagai berikut:
a. Skill in leadership
Dengan kekuatan kedudukan (formalitas) saja tidak dapat menjamin seorang pimpinan
dapat mengorganisir unit-unit organisasi maupun anggota keompok secara berhasil.
setidaknya seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam
mengaplikasikan fungsi kepemimpinannya ke dalam proses kerja sama administrative maupun
supervise. Pada hakikatnya fungsi kepemimpinan yang harus dijalankan itu meliputi :
usaha mempengaruhi, mendorong, menggerakkan, membimbing dan mengarahkan orang
lain agar orang tersbut mau menerima pengaruh itu serta secara suka rela penuh antusias
berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Agar tujuan yang akan dirumuskan bersama ini dapat berhasil dengan baik, maka
mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan ide prosedur kerja dan bahan pembicaraan
lainnya, dengan melalui “workshop”, team atau dalam kepanitiaan.

b. skill in human relationship


Di dalam kehidupan warga dalam madrasah tentu terdapat hubungan
kemanusiaan yang tidak sehat, situasi semacam itu akan mempunyai pengaruh yang serius
semacam itu akan mempunyai pengaruh yang serius terhadap perkembangan pendidikan dan
pengajaran di madrasah.
Oleh karena itu, pemimpin yang bijaksana akan segera mengambil langkah untuk
berusaha menciptakan suasana emosional yang sehat bagi madrasah, sehingga tercipta
perasaan kekeluargaan yang akrab dan bahagia yang memberi dorongan bekerja yang

5Norhasanah, kepemimpinan dan keterampilan kepemimpinan dalam organisasi pada pendidikan, vol-1,2021,
hal.122
penuh gairah. Ada empat macam usaha untuk menciptakan hubungan kemanusiaan yang sehat,
yaitu :
1.Menghormati tiap pribadi anggota staf.
Beberapa usaha untuk memenifestasikan penghormatan itu kepada tiap pribadi anggota
staf, antara lain pimpinan hendaknya menunjukkan sikap kesungguhan untuk
memperhatikan problema yang mereka hadapi, ia hendaknya mendahulukan
keinginan mereka dari pada keinginan sendiri, memberikan kesempatan dan
memperhatikan ide mereka, saran mereka dan pendapat mereka, baik yang diajukan secara
informal maupun dalam situasi yang formal.
2.Menghormati tiap pribadi murid
Beberapa usaha agar anak itu merasa diterima dengan senang hati oleh guru maka guru
hendaknya memberi perlakuan yang jujur dan adil tanpa memandang anak orang miskin
dan anak orang kaya.
3.Mengumpulkan data
Pengumpulan data pribadi para anggota staf pengajaran dan non pegajaran yang sangat
penting sekali bagi kepala madrasah untuk memberi bantuan pemecahan persoalan pribadi
bagi mereka.
4.Sikap ramah tamah
Sikap ramah tamah, rendah hati, lapang dada dan tabah hati dalam berusaha mendekati
dan memecahkan problema pribadi mereka masing akan membantu meciptakan iklim
emosional yang sehat.

a. skill in group process


Keterampilan dalam proses ini sangat peting, karena hal ini dibutukan dalam
mebangun dan megembangkan kerjasama. pimpinan hendaknya mengembangkan keterampilan
dalam :
1.Merencanaka kerja kelompok yang efektif.
2.Membantu kelompok menganalisis prosedur.
3.Membantu kelompok menla prosedur.
4.Merencanakan cara yang lebih efektif untuk kerj sama mereka.
b. skill in personal administration
Keterampilan dalam mengelola personalia ini merupakan tanggug jawab pimpinan,
terutama dalam menyeleksi anggota staf. Prosedur yang perlu diperhatikan dalam
menyeleksi anggota staf ini, ialah :
1.Susunlah bersama anggota staf tentng kualfikasi yang hrus dipenuhi oleh pelama.
2.Melaksanakan Penyaringan para calon agota staf.
3.Menyarankan calon yang terbaik.
4.Mengadakan “inductionprogram” atau “orientationprogram”.
a. skill in evaluation
Keterampilan dalam mengadakan penilaian ini bermaksud ntuk membantu pimpinan
dan anggota staf dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana, yaitu keputusan yang
berdasakan analisis dari bukti (data) yang telah dikumpulkan dan tidak berdasarkan dugaan Oleh
karena itu, kegiatan penilaian ini harus dilakukan pada dua tingkatan konsepsional.
Pada tingkat administrasi dilakukan “administrative evaluating” yang bersifat
menyeluruh dan mencakup semua tingkatan hierarki dan aspek kegiatan. Kedua, pada
tingkat manajerial, terutama “middle dan supervisory management dilakukan managerial
evaluation yang lebih sempit ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan “administratve
evaluating”karena tertuju pada hierarki yang bersifat separtemental atau sektoral saja
(kegiatan khusus). Sejalan dengan pendapat di atas, Robert L Katz sebagaimana dikutip
oleh Burhanuddin mengatakan bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh administrator
atau pemimpin yang efektif adalah: keterampilan teknis (technical skill), keterampilan
hubungan manusia (human relation skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).
Untuk memberikan jabaran lebih jelas terkait dengan kriterium keterampilan di atas, maka
penulis uraikan satu persatu sesuai
dengan yang dipaparkan oleh Danim sebagai berikut:

1.Keterampilan Teknis (technical skill)Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan


pengetahuan teoretis ke dalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui
taktik yang baik, atau kemampuan menyelesaikan tugas secara sistematis.
Robert L Katz merinci keterampilan teknis ini ke dalam hal sebagai berikut:
a)kemampuan menyusun laporan pertanggungjawaban.
b)kemampuan menyusun program tertulis.
c)keterampilan membuat data statistik madrasah.
d)keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya.
e)keterampilan mengetik.
f)keterampilan menata ruang.
g)keterampilan membuat surat.
h)Keterampilan Manusiawi (human skill)

Keterampilan hubungan manusiawi adalah kemampuan untuk menempatkan diri di


dalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin komunikasi yang mampu menciptakan
kepuasan kedua belah pihak. Keterampilan yang ada hubungannya antara lain :
a)keterampilan menempatkan diri dalam kelompok;
b)keterampila menciptakan kepuasan pada diri bawahan;
c)sikap terbuka terhadap kelompok kerja;
d)kemampuan mengambil hati melalui keramahan
e)penghargaan terhadap nilai etis;
f)pemerataan tugas dan tanggung jawab; dan iktikad baik, adil,menghormati, dan menghargai
orang lain.

2.Keterampilan konseptual (conceptual skill)


Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan pikiran, memahami
teori melakukan aplikasi, melihat kecendrungan berdasarkan kemampuan teoretis dan yang
dibutuhkan di daklam dunia kerja.Keterampilan konseptual antara lain tercermin dalam
pemahman terhadap teori secara luas dan mendalam, kemampuan mengorganisasi pikiran,
keberanian mengeluarkan pendapat secara akademik, dan kemampuan mengkorelasikan
bidang ilmu yang dia miliki dengan berbagai situasi.6

Hal ini tidak mudah dilakukan dan tidak bisa sekejap jadi karena proses pembentukan
karakter kepemimpinan membutuhkan waktu yang relatif lama, komitmen dan konsistensi yang

6 Kadir muhammad,karakteristik kepemimpinan,vol 6 no.1,Pendidikan dasar dan keguruan,2021,hal 17-20


tinggi serta telah teruji dalam pengalaman hidup. Namun apabila karakter pemimpin sungguh
terbentuk, dampak perubahan organisasi yang kondusif dan konstruktif dengan kualitas yang
andal akan terus berkelanjutan dan terkenang sepanjang masa. Bahkan biasanya berikutnya. 7

C. Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan

Prioritas pengembangan keterampilan kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-


tugas kepemimpinannya mencakup pada keterampilan interpersonal, keterampilan
membangun kepercayaan, dan keterampilan pengambilan keputusan.
1.Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal menjadi bagian dari kecerdasan sosial. Dengan
keterampilan interpersonal akan mampu untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain
sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Klein and Colleagues
dalam menggambarkan label keterampilan interpersonal sebagai istilah umum yang
mengacu pada berbagai konsep dan istilah terkait, seperti keterampilan sosial, kompetensi
sosial, keterampilan orang, keterampilan tatap muka, keterampilan manusia dan
keterampilan lunak. Menurut Mumford, dalam Puhovichová & Jankelová bahwa keterampilan
interpersonal, yang didefinisikan sebagai perilaku berorientasi tujuan
yang digunakan dalam interaksi pribadi untuk mencapai keadaan yang diinginkan. Sedangkan
oleh Peled dalam Sunindijo & Zou mengemukakan bahwa "keterampilan interpersonal
adalah kemudahan dan kenyamanan komunikasi antara individu dengan rekan kerja, atasan,
bawahan, klien, dan pemangku kepentingan lainnya". Aldag & Kuzuhara, dalam Keterampilan
interpersonal, yang berlaku untuk setiap karyawan, terdiri dari pertukaran informasi,
komunikasi, diplomasi, resolusi konflik, pemecahan masalah, motivasi orang lain, kerja tim dan
pengaruh. Brill et al, dalam Sunindijo & Zou, Mereka harus mendengarkan secara efektif;
memiliki keterampilan komunikasi verbal, grafis, dan tertulis yang kuat; menyampaikan kabar
baik dan buruk secara efektif; memiliki keterampilan presentasi yang kuat; dan mampu
menjadi penghubung antar pemangku kepentingan.

7Muhammad Yani, konsep dasar karakteristik kepemimpinan dalam pendidikan Islam,jurnal Al hikmah, vol 3 no
2,2021,hal. 159
Nashori sebagaimana dikutip oleh Kurniasih (2017), ada lima aspek interpersonal skills,
yaitu:
a.Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan ini diartikan sebagai suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain
atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Inisiatif merupakan usaha untuk mencari
pengalaman baru yang lebih banyak dan luas tentang dunia luar dan tentang arti dirinya sendiri
dengan tujuan agar lebih memahami.
b.Kemampuan untuk bersikap terbuka (self disclosure).
Kemampuan ini merupakn bagian inti dalam diri (innerself) anatara lain didalamnya terdapat
pengungkapan ide-ide, pendapat, minat, pengalaman dan perasaanperasaannya kepada orang
lain. Self disclosure dapat mengubah suatu hubungan perkenalan yang tidak mendalam menjadi
hubungan yang lebih serius sehingga akan memperoleh teman baru.
c. Kemampuan untuk bersikap asertif
Menurut Perlman dan Cozby asertivitas adalah kemampuan dan kesediaan individu untuk
mengungkapkan perasaan-perasaan secara jelas dan dapat mempertahankan hak-haknya dengan
tegas.
d.Kemampuan memberikan dukungan emosional.
Kemampuan memberi dukungan emosional sangat berguna untuk mengoptimalkan komunikasi
interpersonal antar dua pribadi. Menurut Barker dan Lamle dukungan emosional
mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain ketika
orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah.
e.Kemampuan mengatasi konflik.
Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik atau perbedaan kepentingan.
Kemampuan dalam mengatasi konflik adalah kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan konflik yang terjadi dengan orang lain agar tidak memberikan dampak negatif
terhadap hubungan telah terjalin dan dapat meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi
dengan orang lain.

2. Keterampilan Membangun Kepercayaan


Keterampilalan membangun kepercayaan, maka hal yang paling penting berkenaan
dengan berbagi informasi penting dan memiliki komunikasi tingkat tinggi melalui interaksi
yang konstan (Hakanen & Soudunsaari, 2012). Kompetensi (kemampuan) seorang
pemimpin merupakan salah satu dimensi kunci dalam menunjukkan sifat dapat dipercaya.
Para pemimpin harus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang membangun
kepercayaan, dan mereka harus mengembangkan keterampilan perilaku untuk menunjukkan
sifat dapat dipercaya.
Kepercayaan tidak dapat terlalu ditekankan sebagai sifat kepemimpinan dan
keterampilan manajerial. Kepercayaan berada di daftar tiga besar kompetensi pemimpin,
bersama dengan keterampilan sosial. Untuk mempertahankan kepercayaan, pengembangan
keterampilan komunikasi dan kolaborasi harus diprioritaskan dalam keterampilan sosial .
Membangun kepercayaan dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi, komitmen,
berbagi informasi, dan loyalitas di antara anggota tim dan dalam lembaga/institusi.

3.Keterampilan Pengambilan Keputusan


Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki posisi atau jabatan pimpinan lembaga/organisasi untuk memengaruhi perilaku
orang lain, terutama bawahannya dalam upaya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga secara positif akan memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan.
Sebagai pimpinan, ia mempunya peran sangat besar dalam kepemimpinannya yang salah satunya
diplikasikan dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan
kepemimpinan dalam pengambilan keputusan, karena keputusan yang diambil atau
diputuskan akan berdampak pada kinerja organisasi/lembaga. Jika pimpinan tidak dapat
membuat keputusan, ia seharusnya tidak dapat menjadi pemimpin, karena seorang
pemimpin harus mengambil/membuat keputusan dan mengambil tanggung
jawab terhadap keputusannnya (Rivai & Murni, 2009) Pemimpin sebagai pengambil keputusan
selalu berhadapan dengan berbagai situasi dan keadaan yang memerlukan solusi dan
keputusan terbaik atas permasalah yang terjadi. Pemimpin memerlukan landas
an atau pedoman dalam proses pengambilan keputusan. Robbins & Coulter mengemukakan
beberapa hal sebagai pedoman bagi pemimpin dalam membuat keputusan, yaitu:
a.Memahami perbedayaan budaya.
b.Mengetahui kapan waktu untuk keluar. Ini diperlukan bila terbukti bahwa keputusan yang
diambil tidak akan bisa dikerjakan, maka jangan takut untuk menghentikannya.
c.Menggunakan proses pembuatan keputusan yang efektif:
• Berfokus pada apa yang penting;
• Logis dan konsisten;
• Mengakui pemikiran subjektif dan objektif serta campuran analitis dengan pemikiran
intuitif;
• Hanya membutuhkan informasi dan analisis secukupnya yang diperlukan untuk
memecahkan dilemma tertentu;
• Mendorong dan memandu pengumpulan informasi yang relevan serta opini tertentu dan
Jelas, dapat diandalkan, mudah digunakan, serta fleksibel.
• Membangun organisasi yang dapat menemukan hal yang tak terduga dan beradaptasi
secara cepat dengan lingkungan yang berubah.
• Tidak tertipu dengan kesuksesannya.
• Tidak menempatkan para ahli di garis depan.
• Membiarkan situasi yang tidak terduga memberikan solusi.
• Menerima kompleksitas.
• Mengantisipasi sembari mengakui keterbatasannya.

Pengembangan organisasi dan produktivitasnya dicapai dari buah kepemimpinan yang


efektif. Hal itu akan menghasilkan mutu secara berkelanjutan dalam lembaga pendidikan.
Kepemimpinan kepala sekolah dalam sistem pendidikan sangatlah penting dalam mengejar mutu
yang menjadi harapan kelembagaan pendidikan sekarang ini. Tentu saja kelembagaan
pendidikan hanya akan maju bila dipimpin oleh mereka yang visioner, memiliki keterampilan
manajerial, serta integritas kepribadian dalam melakukan tugasnya dengan niatan ibadah kepada-
Nya8

Sebagai sorang pemimpin kita harus tegas dalam mengambil keputusan, pengambilan
keputusan merupakan proses kognitif, di mana pembuat keputusan terlibat dalam memilih
strategi tindakan dari berbagai pilihan. Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa
fase, yaitu:

8 Hikmat kamal,dasar karakteristik keterampilan pendidikan islam,vol.15 n0.1,jurnal pendidikan,2019,hal. 21


a.Mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber yang akan membantu seseorang
dalam mengambil keputusan;
b.Menyaring informasi yang relevan dari informasi yang tidak relevan
c.Menganalisis dan memproses informasi yang disaring untuk pengambilan keputusan.
Prosesnya melibatkan penggabungan dan peleburan informasi untuk menghubungkan dan
mencocokkan data, informasi, dan pengetahuan;
d.Merumuskan berbagai alternatif keputusan yang dapat dipilih
e.Menimbang berbagai alternatif dengan membandingkannya, menggunakan metode seperti
analisis biaya-manfaat dan analisis risiko-manfaat dan
f.Memilih alternatif terbaik dari alternatif yang diajukan.9
Karakteristik Pemimpin yang Efektif dalam lingkungan yang kompetitif dan dinamis,
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi seringkali dipengaruhi oleh adanya pemimpin yang
efektif dengan perspektif bisnis yang luas dan tajam. Para peneliti dan akademisi telah berupaya
menentukan dengan tepat berbagai atribut dan karakteristik pemimpin yang efektif. Pemimpin
dianggap efektif jika mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan menegaskan visi,
kejujuran, energi, komitmen, integritas, kendali internal, dan hasrat untuk peningkatan
berkelanjutan.10

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan keterampilan kepemimpinan sangat diperlukan oleh pemimpin dalam
menjalankan lembaga/institusi yang dipimpinnya dalam era global sekarang ini yang berubah
sangat cepat. Terdapat tiga keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan oleh
pemimpin dalam kepemimpinannya untuk menuju ke arah kesuksesan, yaitu keterampilan
interpersonal, keterampilan membangun kepercayaan dan keterampilan pengambilan keputusan.

9Bakhtiar,pengembangan keterampilan kepemimpinan,vol 13 no. 7,jurnal studi-studi keislaman,2022,hal 106-109


10Sukidin, Seminar Nasional Peran Pendidikan Etika Dalam Membangun Peradaban Bangsa,vol. 1,jurnal
prosiding,tahun 2016,hal 348.
DAFTAR PUSTAKA

Resdiono. 2022. , upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan diri melalui
pendidikan kepramukaan. Jakarta: Gupedia.
Sjaeful anwar. 2023. four steps teaching material development. Bandung:Indonesia emas group.
Surahman Amin& Ferry Muhammadsyah Sirega.2015.pemimpin dan kepemimpinan dalam al-qur’an,

Johannis Siahaya.2018 Kepemimpinan dalam Pluralitas Indonesia.

Norhasanah.2021 kepemimpinan dan keterampilan kepemimpinan dalam organisasi pada pendidikan.


Kadir Muhammad.2021karakteristik kepemimpinan,Pendidikan dasar dan keguruan.
Hikmat kamal. 2019.dasar karakteristik keterampilan pendidikan islam. jurnal pendidikan.

Bakhtia.2022,pengembangan keterampilan kepemimpinan, ,jurnal studi-studi keislaman.

Sukidin.2016 Seminar Nasional Peran Pendidikan Etika Dalam Membangun Peradaban Bangsa,jurnal
prosiding,tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai