Anda di halaman 1dari 15

Psikologi kepemimpinan

SIFAT-SIFAT DAN KETERAMPILAN MANAJERIAL

DOSEN PENGAMPU:

FATIMAH. S. AG., M.SI.

DISUSUN OLEH:

ZULKHAIRA (200206043)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
DARUSSALAM BANDA ACEH
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyeleesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam kepada pangkuan alam NABI
MUHAMMAD SAW. Yang telah membawa dari alam kebodohan kepada alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan seperti saat ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Psikologi kepemimpinan. selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Sifat-sifat manajerial dan keterampilan manajerial bagi kami khususnya dan juga bagi
para pembaca. Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Fatimah selaku dosen Psikologi
kepemimpinan yang telah membingbing kami dalam pengerjaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang perlu di
perbaiki, untuk itu kritik dan saran dari pembaca perlu untuk disampaikan kepada kami. Agar
penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Banda Aceh, 20 september 2022

Penulis,

Zulkhaira

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian manajerial ........................................................................... 3


B. Sifat-sifat manajerial ................................................................................... 5
C. Keterampilan manajerial ........................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan secara umum terbagi atas tiga kategori yaitu pendidikan formal,
informal dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang kita dapatkan
ketika kita sudah berumur 5 tahun ke atas, dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi atau disebut dengan pendidikan di lingkungan sekolah. Dari
pendidikan formal ini kita memperoleh pengetahuan atau wawasan yang luas baik
pengetahuan umum maupun pengetahuan khusus yaitu keagamaan. Pendidikan
informal yaitu pendidikan yang kita dapatkan semenjak kita lahir atau disebut dengan
pendidikan keluarga. Sedangkan pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang kita
temui ketika kita berhadapan dengan lingkungan masyarakat luas.
Dari ketiga kategori pendidikan di atas pendidikan yang mampu menunjang
kita menjadi manusia yang hakiki terlebih lagi menjadi khalifah dimuka bumi yaitu
pendidikan formal atau sekolah, karena dari pendidikan formal ini kita akan
memperoleh pengetahuan maupun wawasan yang luas terlebih lagi wawasan yang
terkait dengan kepemimpinan. Manusia di amanahkan oleh Allah untuk menjadi
khalifah seperti yang di tuangkan Allah SWT di dalam Al-Qur‟an, yaitu Q.S. Al-
Baqarah : 30. Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah SWT telah mengabarkan
kepada malaikat bahwasanya akan Allah SWT ciptakan khalifah dimuka bumi, yakni
seorang manusia bernama Adam, dan semua yang nantinya menjadi anak cucu Adam
di bumi sebagai penguasa dan yang mengendalikan semuanya. Walaupun pada
dasarnya kita secara tidak langsung sudah memperoleh pendidikan dari orang tua
semenjak kecil, tetapi pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada kita diwaktu
kecil masih bersifat dasar.
Dapat diketahui bahwa pemimpin berhubungan dengan sekelompok orang
yang disebut bawahan untuk mencapai suatu tujuan. Dan dari beberapa pengertian
tersebut di atas juga menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
mempengaruhi orang lain atau kelompok bawahan guna mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Menjadi seorang pemimpin adalah tanggung jawab yang sangat
besar. Di dalam dunia pendidikan atau dunia sekolah pemimpin disuatu sekolah sering
disebut dengan kepala sekolah. Kepala sekolah adalah orang yang sangat berperan
aktif dalam meningkatkan kualitas sekolah, walaupun disisi lain peran dari guru-guru

1
juga sangat mempengaruhi kemajuan dari suatu pendidikan yang ada di sekolah.
Seorang kepala sekolah sangat dianjurkan untuk mampu mengelola dan mengarahkan
bawahannya atau guru-guru untuk mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi
sekolah, agar sekolah tersebut bisa diakui keberadaannya oleh pimpinan institusi
pendidikan tertinggi dan terlebih khusus masyarakat.
Oleh karena itu manajemen disekolah harus berjalan dengan sebaik mungkin.
Ada dua hal yang harus dipenuhi oleh seorang manajer atau kepala sekolah yaitu
perilaku yang baik dan keterampilan untuk mampu meningkatkan manajemen sekolah.
Perilaku adalah suatu sikap yang kita jadikan sebagai suatu acuan penilaian orang lain
terhadap kita, baik maupu buruk. seorang kepala sekolah atau manajer dituntut harus
memiliki kompetensi maupun keterampilan yang layak untuk dijadikan sebagai
seorang pemimpin. Suatu keterampilan utama yang diharapkan dari seorang manajer
adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Kesuksesan seorang manajer tergantung dari kemampuannya untuk bekerja
sama dengan orang lain, untuk meneruskan ide-ide, menerima saran-saran, dan
berusaha membentuk suatu kelompok atau unit kerja untuk mendapatkan informasi
yang baik, tepat, dan benar. Oleh karena itu kemampuan komunikasi merupakan hal
yang penting bagi manajemen

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajerial?


2. Apa saja sifat-sifat manajerial?
3. Apa saja keterampilan manajerial?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui maksud manajerial.


4. Untuk mengetahui sifat-sifat manajerial.
5. Untuk mengetahui keterampilan manajerial.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajerial
Manajerial berasal dari kata manajer yang berarti orang yang menjadi
pimpinan atau orang yang mengatur jadwal, membuat rencana. Manajer juga dapat
diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada
di dalam organisasi. manajerial yaitu merencanakan, mengatur, memimpin, dan
mengendalikan pelaksanaan organisasi untuk mencapai sasaran tertentu.
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha
yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Mengelola pekerjaan
manajer berarti kita berbicara tentang empat fungsi spesifik dari manajer yaitu
merencanakan mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan. Menurut Robert
Tanembaum manajer merupakan seseorang yang dapat memimpin dengan orang lain
dan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya itu. Menurut Dr sp Siagian, manajer
merupakan sebuah individu yang mempunyai suatu keterampilan maupun kemampuan
untuk mencapai suatu hasil yang berguna untuk mencapai sebuah tujuan yang melalui
tindakan terhadap orang lain. Menurut James A. F Stonner seorang manajer merupakan
seseorang yang dapat mengatur atau melakukan semua organisasi, perencanaan,
manajemen dan upaya pengendalian anggota organisasi, serta penggunaan sumber daya
organisasi lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yakni organisasi yang telah lama
ditetapkan.1
Manager adalah sumber aktivitas di mana mereka harus
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan agar
tujuan perusahaan tercapai. manajer harus memberi arahan atau petunjuk kepada
perusahaan yang dipimpinnya Menetapkan sasaran, strategi dan mengorganisir
bawahannya ataupun sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam anggaran dasar ataupun anggaran tahunan.
Ada dua pengertian manajer yaitu:
1. Manager adalah orang yang mencapai hasil tertentu melalui orang lain, atau
dengan perkataan lain manajer adalah orang yang mempunyai keahlian untuk
menggerakkan orang lain melakukan pekerjaan tertentu untuk menghasilkan
suatu tujuan.

1
David yanto, Pengantar Manajemen (Medan: PT Inovasi Pratama 2022) hal: 21

3
2. adalah orang yang mencapai hasil tertentu dengan menggunakan faktor-faktor
produksi terutama tenaga kerja yang melakukan tugas-tugas perencanaan
pengorganisasian pengarahan pengkoordinasian dan pengontrolan akan faktor-
faktor produksi tersebut.
Tiga tingkatan manajer dalam suatu perusahaan atau badan usaha yaitu:
1. top manager atau manajer tertinggi disebut juga pucuk pimpinan, yang
termasuk ke dalam golongan ini adalah dewan direksi dan presiden perusahaan
2. Midle manager, menengah termasuk ada kepala kepala bagian, kepala dan
kepala seksi.
3. Supervisory Manager, atau First Line Manager tingkat pertama, ke dalam ialah
kepala mandor kepala atau mandor.2
Banyak orang yang menduga bahwa pemimpin dan manajer memiliki fungsi
yang sama. Kalau seseorang dipilih menjadi pemimpin, otomatis dia juga jadi manajer,
dan sebaliknya. Pandangan ini perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kerancuan di
kemudian hari, karena kedua kata ini memiliki makna yang berbeda.
Menurut Warren G. Bennis, ada perbedaan yang cukup signifikan antara
manajer dengan pemimpin. “Untuk bertahan hidup di abad XXI ini, kita memerlukan
seorang pemimpin generasi baru, pemimpin dan bukan manajer”! Kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa banyak pemimpin yang berperilaku seperti seorang
manajer, meskipun mereka telah memiliki bawahan seorang manajer. Hal ini terjadi
karena kebanyakan mereka belum memahami apa filosofi dan eksistensi dari seorang
pemimpin sehingga terjebak dalam peran yang salah. Perbedaaan Manajer dengan
Pemimpin :
1. Manajer adalah mengelola, pemimpin adalah memulai.
2. Manajer dapat bersifat tiruan, pemimpin orisinal.
3. Manajer mempertahankan, pemimpin mengembangkan.
4. Manajer berfokus pada sistem dan struktur, pemimpin berfokus pada orang
5. Manajer bergantung pada hasil pengawasan, pemimpin membangkitkan
kepercayaan.
6. Manajer memiliki pandangan jarak pendek, pemimpin memiliki perspektif ke
depan/jarak jauh.

2
Yuni siswanti, Meraih kesuksesan organisasi dengan kepemimpinan manajerial yang „smart‟ dengan
pendekatan riset empiris (Yogyakarta: citra pustaka, 2015), hal:

4
7. Manajer selalu berorientasi pada hasil akhir, pemimpin berorientasi pada masa
depan.
8. Manajer biasanya meniru, pemimpin memulai.
9. Manajer menerima status quo, pemimpin menantangnya.
10. Manajer sebagai pihak yang menjalankan misi dan visi,
11. Pimpinan sebagai pihak yang menetapkan misi dan visi
Memahami karakterisitk manajer sangat diperlukan karena hal ini terkait
dengan proses manajerial dalam organisasi yang mana manajer sebagai orang yang
dipercaya pemimpin untuk melaksanakan tugas-tugas manajerial untuk mencapai tujuan
bersama. Adapun karakteristik manajer adalah sebagai berikut:
1. Seorang administrator
2. Seorang peniru
3. Tugasnya mempertahankan organisasi
4. Berfokus pada sistem danstruktur
5. Mengandalkan kontrol dan pengawasan
6. Wawasan jangka pendek
7. Bertanya bagaimana dan kapan
8. Melihat bottom line
9. Menerima dan mempertahankan statusquo
10. Melaksanakan sesuatu dengan benar (Doing things right).3

B. Sifat-sifat manajerial
Agar dalam menjalankan tugasnya dapat terlaksana dengan baik maka seorang
manajer harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Intelligence
Salah satu sifat yang penting bagi seorang manajer adalah superior
intelligence dari bawahannya. Hal ini sangat perlu, karena seorang yang
memimpin sejumlah orang tertentu haruslah sanggup memberikan bimbingan
kepada bawahannya kesuatu arah tujuan tertentu. Pemberian bimbingan tersebut
akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik, bilamana memang orang yang
menjadi pemimpin itu mempunyai intelligensia relatif lebih tinggi dari yang
dibimbing.

3
Yuni siswanti, Meraih kesuksesan organisasi dengan kepemimpinan manajerial yang „smart‟ dengan
pendekatan riset empiris (Yogyakarta: citra pustaka, 2015), hal: 26.

5
2. Leadership ability (kesanggupan untuk memimpin)
Dalam setiap organisasi terdapat kombinasi dari faktor-faktor produksi
kombonasi yang mana tidak akan bergerak ke arah tujuan tertentu, bila tidak ada
kesanggupan pemimpin oranisasi yang bersangkutan. Manajer harus sanggup
terlebih-lebih menggerakkan faktor-faktor produksi tenaga kerja agar merupakan
suatu team yang kompak dan terkoordinir dalam mencetak hasil-hasil yang
diinginkan. Jadi keberhasilan seorang manajer dalam melaksanakan tugasnya
tergantung kepada kesanggupan manajer untuk menanamkan suasana kerjasama
yang baik di antara para bawahan.
3. Communication ability (kesanggupan untuk berkomunikasi)
Dalam pekerjaannya sehari-hari manajer harus dapat mengadakan
hubungan yang baik dengan semua pihak. Harus tetap dipelihara komunikasi
yang baik bukan saja terhadap bawahannya, atasannya kepada langganan dan
pihak lainnya. Seorang manajer harus dapat mengkomunikasikan idenya dan
dapat menjamin pengertian yang baik di antara manajer dengan segala pihak baik
atasan, bawahan maupun pihak lainna. Adanya jaminan pengertian yang baik
memudahkan mendapatkan persepsi yang sama sekitar penentuan apa yang harus
dekerjakan, bagaimana mengerjakannya dan lain sebagainya. Kesanggupan
manajer untuk mengadakan komunikasi yang baik dengan segala pihak
memegang peranan penting dalam berhasil tidaknya pemimpin melaksanakan
tugasnya.
4. Logical approach to problem (pengambilan keputusan)
Dalam pengambilan keputusan pemimpin harus menggunakan metoda
secara ilmu pengetahuan. Dalam pengambilan keputusan pemimpin harus
mengumpulkan data-data, berdasarkan data-data mana kemudian diambil suatu
keputusan yang logis dan obyektif. Sifat-sifat demikian harus pula merupakan
kualifikasi seorang manajer. Tanpa kualifikasi yang demikian, maka pemimpin
yang bersangkutan akan mengambil keputusan dengan cara serampangan.
5. Cultural interest
Berhasil tidaknya suatu perusahaan, bukan saja tergantung pada
kepada adanya perhatian yang sungguh-sungguh dari pemimpin kepada
perusahannya, tetapi pula pada ada tidaknya peranan perusahaan itu terhadap
masyarakat yang menjadi lingkungan. Setiap manajer harus mempunyai

6
perhatian yang luas, terlebih-lebih kepada kebudayaan. Manajer harus memiliki
minat terhadap keadaan politik, pendidikan dan hubungan masyarakat.
6. Moral virtues
Seorang manajer haruslah memiliki sifat-sifat nilai moral. Hal ini
disebabkan karena sesungguhnya pemimpinlah yang harus bertanggung jawab
akan kesejahteraan bukan saja petugas-petugas bawahannya, tetapi pula
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Karena pada umumnya pemimpin
inilah yang kelak dicontoh oleh bawahan dan anggota masyarakat lainnya di
dalam lingkungannya, maka sudah jelas bahwa sifat memiliki nilai-nilai moral ini
adalah amat perlu.
7. Good judgement
Sifat keadilan juga harus kualifikasi dari setiap manajer, kualifikasi
yang demikian itu pada umumnya dapat tercipta bila seorang pemimpin yang
bersangkuatn mempunyai pendidikan luas, kecakapan yang tinggi dan
pengalaman praktis. Jadi dalam pengambilan suatu keputusan harus didasarkan
atas fakta-fakta yang sudah terkumpul, dan tidak boleh didasarkan atas prasangka
semata-mata.
8. Initiative
Setiap pemimpin harus pula mempunyai kualifikasi inisiatif. Ini berarti
bahwa pemimpin harus berani memulai suatu pekerjaan tertentu yang tidak atau
belum ditugaskan atasannya dalam usahanya untuk melaksanakan apa yang
menjadi tugasnya. Jadi seorang pemimpin harus mempunyai inisiatif agar apa
yang menjadi tugas-tugasnya benar-benar dapat dilaksanakan sesempurnanya.4
Masing-masing sifat tersebut di atas menurut para manajer mempunyai peranan
yang positif untuk berhasilnya manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Di
samping sifat-sifat yang disebut di atas, maka seorang manajer haruslah mempunyai
sifat memiliki nilai-nilai moral. Hal ini disebabkan karena seorang manajer yang harus
bertanggung jawab akan kesejahteraan bukan saja petuas-petugas bawahannya, tetapi
pula kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Karena pada umunya, seorang manajer

4
Marihot AMH Manullang, Manajemen Personalia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2006)
hal: 49

7
inilah yang kelak dicontoh oleh bawahan dan anggota masyarakat lainnya di dalam
lingkungannya.
Menurut para ahli tentang sifat-sifat manajer adalah:
1. G.R Terry
a) Energi, artinya mempunyai kemampuan mental dan fisik
b) Stabilitas emosi serta manajer tidak boleh cepat marah dia harus dapat
menahan emosinya
c) Human relationship harus banyak mengetahui tentang hubungan manusia
perilaku manusia dan kebutuhan manusia
d) Persoalan motivation dapat memotivasi diri sendiri memotivasi orang lain
dan kemauan keras
e) Communication skill artinya mempunyai kecakapan berkomunikasi
f) Teaching skills artinya mempunyai kecakapan bentuk mendidik,
membimbing memberi petunjuk Membina dan mengembangkan bawahan
g) Sosial artinya mempunyai pergaulan yang luas suka menolong ramah
dapat menghargai bawahan
h) Technical competent mempunyai kemampuan teknik kecakapan
menganalisis dan bisa mengambil keputusan
2. Harold koontz dan cyril o' Donnel:
a) Intelligence yaitu memiliki kecerdasan melebihi orang lain
b) Leadership ability artinya mempunyai kemampuan memimpin
c) Communication ability mempunyai kemampuan berkomunikasi
d) Logical approach to problem artinya matang dalam berpikir dan emosi
untuk menyelesaikan masalah
e) Cultural interest mempunyai dorongan yang kuat untuk memimpin
f) Moral virtus menghayati kepentingan untuk bekerja sama
g) Good judgement mampu mengambil keputusan dengan baik
h) Initiative artinya memiliki kreativitas ide-ide untuk menciptakan cara kerja
yang produktif
3. Henry fayol:
a) Physical kesehatan fisik
b) Mental kesehatan pikiran dan rohani
c) Moral energi penuh spirit inisiatif loyalitas dan dedikasi terhadap
pekerjaan

8
d) General education mempunyai pengetahuan umum yang luas
e) Special Knowledge memiliki pengetahuan kejujuran khusus dalam bidang
teknis operatif yang dipimpinnya
f) Experience seorang pemimpin itu harus bersikap sebagai pengasuh,
pemimpin yang mendorong, membimbing dan memimpin bawahannya

C. Keterampilan manajerial
Ada tiga bidang keterampilan manajerial yang perlu dikuasai oleh manajer dan
akan dibahas lebih dalam di antaranya:5
1. Keterampilan konseptual (conceptual skill)
Adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Untuk maksud
tersebut para manajer pendidikan memerlukan konsep-konsep yang didasarkan
pada pemahaman tentang organisasi, cara mengatasi masalah, dan
mempertahankan, serta meningkatkan perkembangan organisasi. Maka
kemampuan para manajer pada umumnya terutama manajer seharusnya
memiliki kemampuan yang cukup memadai dalam membuat perencanaan
pendidikan secara komprehenshif, terpadu dan ekonomis. Dengan kemampuan
tersebut, pada gilirannya dapat memberikan efek yang positif pula terhadap
setiap usaha untuk meningkatkan mutu keluaran lembaga pendidikan
2. Keterampilan kemanusiaan (relationship skill)
Adalah kemampuan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan
semua anggota lembaga atau organisasi. Keterampilan ini didemostrasikan
dalam cara seorang manajer berhubungan dengan orang lain, termasuk
kemampuan untuk memotivasi, pemberian sarana, koordinasi, bimbingan,
komunikasi, dan memecahkan konflik
3. Keterampilan administrative human (admistrative skill)
Adalah keseluruhan proses keterampilan bekerja sama dengan
memanfaatkan dan memberdaya segala sumber yang tersedia melalui aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penggerakkan, pemotivasian,
penyusunan kepegawaian, pengawasan dan supervisi, serta penilaian untuk
mewujudkan sistem pendidikan yang efektif dan efesien dan berkualitas

5
Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta 2012)
hal:69.

9
4. Keterampilan teknik (technical skill)
Adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur
prosedur, produksi penjualan dan lain-lain.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya
Dan juga merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan semua
kegiatan agar tujuan perusahaan tercapai. Manajer harus memberi arahan atau
petunjuk kepada perusahaan yang dipimpinnya Menetapkan sasaran, strategi dan
mengorganisir bawahannya ataupun sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sehingga seorang manajer memerlukan sifat-sifat yang baik agar komunikasi
antar menejer dengan bawahan terus terjalin humoris, dan juga seorang manajer harus
memeiliki keterampilan manajerial pada dirinya agar masa kepemimpinannya sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai.

B. Saran

Keberadaan seorang manajer di suatu organisasi bukanlah suatu hal yang main-
main, akan tetapi seorang manajer harus mampu mengelola para bawahannya agarbisa
bekerja sama dalam pencapaian tujuan organisasi, untuk itu sangat di perlukan
seorang manajer yang memiliki sifat dan keterampilan yang baik dan professional
agar nantinya seluruh harapan tercapai dengan sempurna.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi. 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung:


CV. Alfabeta.

Marihot AMH Manullang, 2006. Manajemen Personalia. Gadjah Mada University


Press,Yogakarta.

https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/jiep/article/view/1283/868, Diakses pada tanggal


20 oktober 2022, jam 20:00.

Siswanti yuni. 2015. Meraih kesuksesan organisasi dengan kepemimpinan manajerial yang
„smart‟ dengan pendekatan riset empiris, Yogyakarta: citra pustaka.

Yanto david. 2022. Pengantar Manajemen. Medan: PT Inovasi Pratama 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai