KEPEMIMPINAN MUTU
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu
Terpadu yang diampu oleh
Dr.H.Endang Herawan,M.Pd
Dr.H.Nur Aedi,M.Pd
disusun oleh:
Amel Santie Putri 1905586
Rifa Istiqomah Athiatullah 1901276
Salma Kamilawati 1909407
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “KEPEMIMPINAN MUTU” ini selesai tepat
pada waktunya. Dengan hadirnya makalah ini, diharapkan dapat memberikan
informasi dan pengetahuan wawasan bagi para pembaca, khususnya mahasiswa
program studi Administrasi Pendidikan.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya. Penyusun menyadari
tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin tidak dapat
terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Dr.H.Endang Herawan,M.Pd dan Dr.H.Nur Aedi,M.Pd selaku dosen pengampu
yang telah memberikan pengarahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki.
Sehingga, penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah yang selanjutnya dapat disusun dengan
lebih baik lagi. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Konsep Dasar Kepemimpinan................................................................................3
a. Definisi Kepemimpinan.....................................................................................3
b. Fungsi kepemimpinan........................................................................................3
B. Gaya Kepemimpinan..............................................................................................5
C. Pentingnya Kepemimpinan Mutu Kepala Sekolah.................................................6
D. Kepemimpinan Mutu Kepala Sekolah....................................................................7
E. Model Kepemimpinan Mutu..................................................................................9
F. Peningkatan Mutu Pendidikan..............................................................................11
G. Studi Kasus: Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah MAN Godean...................13
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Simpulan..............................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan
dalam organisasi, baik buruknya organisasi, sering kali sebagian besar
tergantung pada faktor pemimpin. Berbagai riset juga telah membuktikan
bahwa faktor pemimpin memegang peranan penting dalam pengembangan
organisasi.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi
atau lembaga pendidikan, terletak pada kemampuan pemimpin sebagai
manager yang mengetahui berbagai kejadian dilapangan. Seorang
pemimpin harus dapat mengukur sejauh mana output yang dihasilkan oleh
lembaga pendidikan, sehingga konsumen dalam hal ini pelanggan yang
menggunakan hasil lulusan lembaga pendidikan menjadi puas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep dasar kepemimpinan?
2. Apasaja gaya kepemimpinan?
3. Apa saja model kepemimpinan mutu?
4. Bagaimana peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan
di sekolah?
PEMBAHASAN
a. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) berbeda dengan pemimpin (leader).
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok dengan maksud mencapai tujuan yang diinginkan
bersama. Sedangkan pemimpin adalah seseorang atau sekelompok orang
seperti kepala, komandan, ketua dan sebagainya. Robbins (1991)
mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau
kelompok dalam situasi tertentu untuk tujuan bersama. Artinya terjadi
proses interaksi antara pemimpin, yang dipimpin, dan situasi. Dengan
demikian, kepemimpinan seyogianya melekat pada diri pemimpin dalam
wujud kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan
(capability) guna mewujudkan kepemimpinan bermutu atau Total Quality
Management (TQM).
Kepemimpinan adalah unsur penting dalam TQM. Maka dapat
dikatakan bahwa pemimpin yang efektif menurut konsep TQM adalah
pemimpin yang sensitif atau peka terhadap adanya perubahan dan
pemimpin yang melakukan pekerjaannya secara terfokus. Dalam konsep
TQM, memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan,
menciptakan dinamika organisasi yang dikehendaki agar semua orang
memberikan komitmen, bekerja dengan semangat dan antusias untuk
mewujudkan hal-hal yang telah ditetapkan.
b. Fungsi kepemimpinan
Menurut Nawawi (1995) secara operasional dapat dibedakan menjadi
lima terkait fungsi pokok kepemimpinan:
1. Fungsi instruktif. Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah.
Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan
pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana
(cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan, dan
melaporkan hasilnya) dan di mana (tempat mengerjakan perintah) agar
keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
2. Fungsi konsultatif. Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah,
meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pada tahap
pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali
memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkomunikasi
dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi itu dapat dilakukannya
secara terbatas hanya dengan orang-orang tertentu saja, yang dinilainya
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukannya dalam menetapkan
keputusan.
3. Fungsi partisipasi. Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah,
tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara
pemimpin dengan sesama orang yang dipimpin. Dalam menjalankan fungsi ini
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap
anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai
dengan posisi/jabatan masing-masing.
4. Fungsi delegasi. Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan
wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun
tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin
memilahmilah tugas pokok organisasinya dan mengevaluasi yang dapat dan
tidak dapat dilimpahkan pada orang-orang yang dipercayainya. Fungsi
delegasi pada dasarnya memberi kepercayaan. Pemimpin harus bersedia dan
dapat mempercayai orang-orang lain, sesuai dengan posisi/jabatannya, apabila
diberi/mendapat pelimpahan wewenang.
5. Fungsi pengendalian. Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah ,
meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah.
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal
sehubungan dengan itu berarti fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui
kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
B. Gaya Kepemimpinan
1. Mengarahkan (directive), gaya ini sama dengan gaya otokratis, jadi bawahan
mengetahui secara persis apa yang diharapkan dari mereka,
2. Mendukung (supportive), pemimpin bersifat ramah terhadap bawahan,
3. Berpartisipasi (participative), pemimpin bertanya dan menggunakan saran
bawahan,
4. Berorientasi pada tugas (task oriented), pemimpin menyusun serangkaian
tujuan yang menantang untuk bawahannya.
PENUTUP
A. Simpulan
Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam semua kelompok
masyarakat, baik itu keluarga, perkumpulan olah raga, unit kerja, maupun
organisasi lainnya, mesti terdapat seseorang yang paling berpengaruh
diantara anggota kelompok yang lainnya dan ia dapat dikatakan sebagai
seorang pemimpin. Organisasi akan sangat tidak efektif dan efisien
manakala tidak mempunyai seorang pemimpin, bahkan sangat
dimungkinkan tidak akan mampu mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan dalam organisasi menghadapi berbagai macam hal
diantaranya adalah struktur, koalisi, kekuasaan dan termasuk juga kondisi
lingkungan. Disamping itu kepemimpinan juga berfungsi sebagai tempat
pemecahan masalah dan persoalan dalam organisasi.
Pemimpin mutu dalam pendidikan ditandai dengan kemampuannya
untuk menggambarkan visi lembaga kepada para stafnya yang ada sekolah
serta mengilhami para staf untuk mengambil langkah-langkah atau
tindakan yang diperlukan guna mewujudkan visi tersebut. Kepemimpinan
mutu dalam suatu organisasi tidak terwujud dengan begitu saja, tetapi
perlu adanya usaha dan komitmen dari pimpinan untuk mewujudkan
lembaga yang bermutu serta dukungan yang positif dari semua staf yang
terlibat dalam kegiatan tersebut untuk melaksanakan tugas dengan baik,
melakukan perbaikan berkelanjutan, bekerja sama dan berupaya
meningkatkan kemampuannya. Tanpa kepemimpinan kepala sekolah,
maka proses peningkatan kualitas tidak dapat dilakukan secara rutin,
karena untuk meningkatkan mutu perlu adanya komitmen pimpinan
terhadap mutu, upaya mempengaruhi dan menggerakkan personil agar
bekerja dengan baik, serta memberdayakan sumber daya yang ada di
sekolah untuk selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan sehingga
para pelanggan puas terhadap layanan yang diberikan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA