Anda di halaman 1dari 17

TUPOKSI MANAGER DALAM SUATU ORGANISASI

Karya Tulis ini Disusun untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah

KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH:

1. Ariana Damayanti Limbong / 1203311094


2. Mutiara Safitri / 1203311127

KELAS: PGSD-I / 2020

DOSEN PENGAMPU: Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas limpahan rahmat
dan krunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
”TUPOKSI MANAGER DALAM SUATU ORGANISASI”.Adapun tujuan penulisan makalah
yaitu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kepemimpinan.

Dengan terselesainya makalah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan terlebih terima kasih kepada Ibu
pembimbing penulis yang membimbing penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan,penulis berharap bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah penulis selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memeberi
pengetahuan baru bagi para pembaca.

Terimakasih.

Aek Kanopan, 13 Oktober 2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................5


B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses
perubahan yang begitu cepat dan rumit. untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis
dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang
harus dimiliki perusahaan. dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi
bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun
dalam perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur
pembelajaran yang semakin aktif.

Fungsi manager adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang
hanya sebagai penyelia. dalam hal ini manager harus mendorong para karyawan untuk
menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan
tersebut ke karyawan lain. selain itu hendaknya manager mendorong karyawan untuk
mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan
bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.

Kecenderungan manager dan pemimpin agar dapat mengemukanya isu kepemimpinan


dipicu oleh dunia perusahaan yang sebagian besar tidak lagi menggunakan prinsip
manajemen memerintah dan mengontrol. mereka sadar bahwa bila manager “tradisional”
memerintah seseorang untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, maka
seorang pemimpin adalah orang yang membuat orang lain melakukan apa yang seharusnya
mereka lakukan dan bahkan lebih dengan sedikit petunjuk dan tingkat efisiensi yang lebih
tinggi. Manajemen dan kepemimpinan sangat berbeda, tapi berkaitan. tugas manager lebih
spesifik daripada seorang pemimpin. kecakapan manajemen, seperti perencanaan dan
pendelegasian, lebih konkret jika dibandingkan dengan kecakapan kepemimpinan yang
lebih abstrak. seorang pemimpin lebih mengandalkan pengaruh, inspirasi (ilham), dan kerja
sama daripada petunjuk, kebijaksanaan dan prosedur. demikian, kedua kecakapan tersebut
saling melengkapi.

4
Kecakapan manajemen dan kepemimpinan sama-sama diperlukan untuk mendorong
efektivitas manager dan karyawan. misalnya, penetapan tujuan (kecakapan manajemen)
berkaitan dengan kecakapan berbagi visi (kepemimpinan). jika seorang pemimpin bisa
berbagi visi yang menggiurkan tentang apa yang dapat dicapai organisasi dan bisa
menetapkan tujuan dan menjabarkan tugas-tugas yang bisa menggerakkan semua orang ke
arah visi itu, maka semua orang akan berprestasi lebih baik. tidak setiap pemimpin adalah
manager yang baik, begitu juga tidak setiap manager adalah pemimpin yang baik. akan
tetapi eksekutif terbaik menguasai kedua kecakapan manajemen dan kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah:

1. Pengertian tupoksi

2. Pengertian dari manager

3. Seperti apa tugas dan tanggungjawab manager

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan tentang pengertian tupoksi

2. Menjelaskan tentang pengertian dari manager

3. Mendeskripsikan tugas dan tanggungjawab manager

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tupoksi

Tupoksi adalah singkatan dari kata Tugas, Pokok dan Fungsi. Istilah Tugas, Pokok dan
Fungsi apabila disingkat yaitu menjadi Tupoksi. Akronim Tupoksi (Tugas, Pokok dan
Fungsi) merupakan singkatan/akronim tidak resmi dalam Bahasa Indonesia.

Konsep Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib
dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang
telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.

Setiap pegawai seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan
secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan
kedalam satuan praktis dan konkrit sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat.
Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) merupakan suatu kesatuan yang saling terkait antara
Tugas Pokok dan Fungsi . Dalam Peraturan Perundang-undanganpun sering disebutkan
bahwa suatu organisasi menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan
sebuah tugas pokok.

Tugas Pokok

Tugas pokok dimana pengertian tugas itu sendiri telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu
kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah
untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.

Adapun definisi tugas menurut para ahli, yaitu

Dale Yoder dalam moekijat (1998:9), “The Term Task is frequently used to describe one
portion or element in a job”(Tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu
unsur dalam suatu jabatan)

. Sementara Stone dalam Moekijat (1998:10), mengemukakan bahwa

6
“A task is a specific work activity carried out to achieve a specific purpose”(Suatu tugas
merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu)

Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat kita simpulkan bahwa tugas pokok adalah
kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan rutin dilakukan oleh para pegawai
dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau
kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu.

Fungsi

Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan kegunaan suatu
hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan berdasarkan pengertian masing-masing dari
kata tugas pokok dan fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi tugas pokok
dan fungsi (TUPOKSI) tersebut adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh para pegawai yang memiliki aspek khusus serta saling berkaitan satu
sama lain menurut sifat atau pelaksanaannya untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah
organisasi.

B. Pengertian Manager

Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin,
mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan. Manager terbagi menjadi dua bagian yaitu manager fungsional
(functional manager) dan manager umum (general manager).

a. Manager fungsional / Functional Manager

Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional
pada bagian lain. contohnya adalah seperti manager keuangan, manager pemasaran,
manager akuntansi, manager operasional, manager hrd, dan banyak lagi contoh lainnya

7
b. Manager umum / General Manager

Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian /
fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. manager umum memimpin beberapa
unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional.
pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manager
umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manager umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang
berbeda-beda

C. Tingkatan Manager

Pada organisasi berstruktur tradisional, manager sering dikelompokan menjadi manager


puncak, manager tingkat menengah, dan manager lini pertama

1. Manejemen lini pertama (first-line management)

Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan


paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-managerial yang
terlibat dalam proses produksi. mereka sering disebut penyelia (supervisor), manager shift,
manager area, manager kantor, manager departemen, atau mandor (foreman).

2. Manajemen tingkat menengah (middle management)

Mencakup semua manajemen yang berada di antara manager lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. jabatan yang
termasuk manager menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manager
pabrik, atau manager divisi.

3. Manajemen puncak (top management)

Dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan
strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. contoh top
manajemen adalah ceo (chief executive officer), cio (chief information officer), dan cfo
(chief financial officer).

8
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. misalnya pada organisasi yang lebih
fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.

D. Keterampilan Manager

Robert l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manager membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:

a. Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)

Manager tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan
atau konsepnya itu. proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu
biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

b. Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)

Selain kemampuan konsepsional, manager juga perlu dilengkapi dengan keterampilan


berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
manager terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik
pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

c. Keterampilan Teknis (Technical Skill)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manager pada tingkat yang
lebih rendah. keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

9
Selain tiga keterampilan dasar di atas, ricky w. griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manager, yaitu:

1. Keterampilan manajemen waktu.

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manager untuk


menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. griffin mengajukan contoh kasus
lew frankfort dari coach. pada tahun 2004, sebagai manager, frankfort digaji $2.000.000
per tahun. jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti
2 minggu, maka gaji frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit.
dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. kebanyakan manager, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
frankfort. namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.

2. Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manager, terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus mendefinisikan
masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di
jalur yang benar.

E. Etika Manager

Ricky w. griffin dalam bukunya yang berjudul business mengklasifikasikan etika


managerial ke dalam tiga kategori:

10
1. Perilaku terhadap karyawan

Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang
pribadi dan penghormatan. pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan
perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan
pekerjaan. perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya
mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut
kehilangan pekerjaannya.

2. Perilaku terhadap organisasi

Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. masalah
yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan.
masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau
mencuri barang milik perusahaan. konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu
melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya.
misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan
dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada
pihak lain.

3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Seorang manager juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen
ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan
serikat buruh.

F. Peran Manager

Henry mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:

 Peran antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain,
yang bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk
anak buah, pemimpin, dan penghubung.
 Peran informasional meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara

11
 Peran pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran
sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang


dilakukan oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.

G. Tugas Manager

Dirumuskan secara singkat tugas-tugas seorang manager adalah :

1. Memimpin organisasi

2. Mengatur organisasi

3. Mengendalikan organisasi

4. Mengembangkan organisasi

5. Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi

6. Menumbuhkan kepercayaan

7. Meningkatkan rasa tanggungjawab

8. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi

9. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.

Di Bawah ini dijabarkan berbagai detail tugas-tugas khas seorang manager


pengembangan organisasi, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job
description) yang bersangkutan, tugas-tugas seorang manager yaitu :

 Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengembangan


organisasi (mencakup bidang-bidang tertentu yang relevan dengan struktur
organisasi dan lainnya)
 Menetapkan dan memelihara sistem yang sesuai untuk mengukur aspek-aspek
penting kinerja organisasi

12
 Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang rencana-rencana pengembangan
organisasi dan pencapaiannya di dalam bentuk-bentuk / format dan rentang waktu
yang telah disetujui
 Melakukan pengaturan kerja bawahan langsung (yang melakukan direct report
kepadanya)
 Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan per departemen sesuai anggaran-
anggaran yang sudah disetujui
 Bertindak sebagai penghubung (liaison) dengan para manager functional / manager
department yang lain agar memahami semua aspek-aspek penting dalam
pengembangan organisasi, dan untuk memastikan mereka telah mendapatkan
informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan / obyektif dan
pencapaian-pencapaian dari pengembangan organisasi,
 Memelihara kesadaran dan pengetahuan tentang teori pengembangan organisasi
yang up to date / sesuai zaman dan metoda-metodanya serta menyediakan penafsiran
yang pantas kepada para direktur, para manager dan staf di dalam organisasi
 Memastikan setiap aktivitas mempunyai benang merah serta terintegrasikan dengan
persyaratan-persyaratan organisasi (organizational requirements) untuk bidang-
bidang manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat hukum,
kebijakan-kebijakan dan tugas umum kepedulian lingkungan.

Tugas menajer adalah sebagai pemegang tampuk kepemimpinan dalam suatu


perusahaan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan
iklim yang kondusif di dalam kehidupan organisasional. Meningkatkan proditivitas kerja
karyawan/pegawai dengan memberikan contoh ataupun sebuah arahan yg baik serta
mempunyai gaya yang produktif seperti:

1. Gaya yang efektif, gaya yang efektif terdiri atas empat jenis, yaitu :

a. Eksekutif

Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas pekerjaan dan
hubungan kerja. Manager seperti ini berfungsi sebagai motivator yang baik dan mau
menetapkan produktivitas yang tinggi.

13
b. Pencinta pengembangan (developer)
Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap hubungan kerja,
sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.

c. Otokratis yang baik


Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap pekerjaan
(tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang minimum sekali, tetapi
tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya.

2. Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :

a. Pencinta kompromi (compromiser). Gaya kompromi ini menitikberatkan perhatian


kepada tugas dan hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.

b. Missionari. yaitu manager seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan,
dalam arti memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan
hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang tidak sesuai.

c. Otokrat yaitu pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap
tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang tidak sesuai.

d. Lari dari tugas (deserter) yaitu manager yang memiliki gaya kepemipinan seperti
ini sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun hubung kerja.

H. Fungsi Manager

Manager bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi managerial dalam suatu instansi


atau organisasi. fungsi-fungsi managerial :

 Fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan
serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil
tsb.
 Fungsi pengaturan (organizing), yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggungjawab dan sistem komunikasi, serta
 mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.

14
 Fungsi pengawasan (controlling), yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas
dan kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yg diberikan pada
perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
 Fungsi kepemimpinan (leading) yang membuat oranglain melakukan pekerjaan,
mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerjaan yang baik.
 Fungsi evaluating, yaitu menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang telah
dilakukan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggung jawab manager
dalam suatu organisasi itu diantaranya:

 Memimpin organisasi
 Mengatur organisasi
 Mengendalikan organisasi
 Mengembangkan organisasi
 Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi
 Menumbuhkan kepercayaan
 Meningkatkan rasa tanggung jawab
 Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
 Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
 Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.

Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang
tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa
diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam
organisasinya

B. Saran

Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan atau


kekurangan dalam pembahasan makalah kami ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat
membangun dalam perbaikan pembuatan makalah kami ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org Peran manajer, Diakses tanggal 17 Desember 2011

www.google.com Tugas dan wewenang manajer, Diakses tanggal 17 Desember 2011

17

Anda mungkin juga menyukai