Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DAN

KEBAHAGIAAN PADAREMAJA YANG MENGALAMI


PUTUS CINTA

DiniAmaliaUlfah

Universitas Gunadarma

Abstrak

Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mulai mengenal lawan jenis dan jatuh
cinta. Berbicara mengenai jatuh cinta pasti juga akan berbicara mengenai putus
cinta. Menurut data statistic ditemukan factor utama yang menjadi alasan remaja
bunuh diri adalah masalah percintaan. Oleh karena itu para remaja perlu memiliki
kematangan emosi yang baik sebelum memutuskan untuk berpacaran karena dengan
kematangan emosi yang baik remaja akan mampu mengendalikan segala bentuk
emosi negatif yang muncul setelah berpisah dari mantan pacar dan mengedepankan
emosi positif yang mampu memicu timbulnya kebahagiaan. Populasi dalam penelitian
ini merupakan remaja dengan kategori usia 17-21 tahun yang pernah putus cinta
maksimal 2 tahun yang lalu dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan
koefesien sebesar 0.721 dan P= 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan yang sangat signifikan dengan arah hubungan positif antara
kematangan emosi dan kebahagiaan pada remaja yang mengalami putus cinta, bahwa
semakin tinggi kematangan emosi maka akan semakin tinggi pula kebahagiaan dan
semakin rendah kematangan emosi maka akan semakin rendah kebahagiaan pada
remaja yang mengalami putuscinta.

Kata Kunci: KematanganEmosi, Kebahagiaan, Remaja, PutusCinta.

RELATIONSHIP EMOTIONAL MATURITY AND


HAPPINESS IN BROKEN HEART ADOLESCENT
Abstract

One of the tasks of adolescent development is getting to know the opposite sex and fall in love.
Talking about falling in love would also be talking about the breakup. According to statistics
found that the main factor is the reason teenage suicide is a matter of love. Therefore,
teenagers need to have good emotional maturity before deciding to dating because of the
emotional maturity that both teenagers will be able to control all forms of negative emotions
that arise after the split from ex-girlfriend and promoting positive emotions can trigger the
onset of happiness. The population in this study is a teenager with the age category 17-21
years who had a breakup maximum of two years ago with a total sample of 84 respondents.
Data analysis technique used is the Pearson Product Moment Correlation coefficient for 0721
and P = 0.000 (p <0.05). The results showed that there was a significant relationship with the

92 Ulfah, Hubungan Kematangan...


direction of a positive relationship between emotional maturity and happiness in adolescents
who experienced a breakup, that the higher the emotional maturity, the higher the happiness
and the lower the emotional maturity, the lower the happiness in adolescents who experience
breakup.

Keywords :Emotional maturity, Broken Heart, Happiness, Teenager.

PENDAHULUAN

Remaja adalah individu dengan na faktor ekonomi, empat dilatar-bela-


rentang usia 18-24 tahun yang sedang kangi oleh disharmonisasi keluarga, dan
mengalami tahap masa perkembangan satu kasus karena sekolah [7].
[13]. Masa remaja merupakan masa-ma- Dari data statistik ini dapat di-
sa yang paling indah dalam fase kehi- lihat bahwa kasus bunuh diri remaja di
dupan manusia, karena pada masa rema- Indonesia didominasi oleh faktor putus
ja, individu akan mulai bergaul dengan cinta. Bunuh diri merupakan salah satu
banyak orang, membentuk persahabatan bentuk stres berujung depresi yang di-
dengan teman dan mulai menyukai la- tunjukkan para remaja pasca putus cinta.
wan jenis [9]. Sebuah fenomena yang terjadi dipeng-
Hampir semua remaja pernah hujung akhir 2014 lalu adalah seorang
merasakan jatuh cinta kepada lawan remaja putri bernama Bellinda ditemu-
jenisnya hal itu tentunya sangat wajar kan meninggal dunia di perlintasan ke-
dan normal. Jatuh cinta merupakan pro- reta api, diduga ia sengaja bunuh diri ka-
blema sendiri bagi para remaja, jatuh rena putus dari pacarnyasetelah meng-
cinta merupakan hal yang dapat mengu- alami percekcokan [6].
ras waktu, pikiran dan tentunya hati. Remaja yang memutuskan untuk
Pada kenyataannya bicara mengenai ja- bunuh diri setelah mengalami putus cinta
tuh cinta tentu saja tidak hanya mem- tentunya merasakan kesedihan yang
bahas mengenai hal yang membuat baha- mendalam, sulit menerima kenyataan,
gia saja.Berani jatuh cinta sudah pasti merasa menderita, tidak merasa bahagia,
harus berani untuk putus cinta atau patah sedih, dan lain sebagainya. Rasa bahagia
hati, tetapi tidak semua remaja siap me- tentunya sangat penting dimiliki oleh se-
rasakan putus cinta. Sebagiandari rema- tiap individu. Rasa bahagia mampu
ja ada yang merasakan kesedihan yang membuat individu mampu menjalani
amat terdalam ketika harus berpisah dari hidupnya dengan optimis dan memiliki
kekasihnya. pikiran yang lebih positif sehingga mam-
Komnas perlindungan anak (PA) pu membuat keputusan yang lebih baik.
mengeluarkan data bahwa selama ren- Oleh karena itu untuk bisa men-
tang waktu awal 2012 hingga Mei 2012, dapatkan rasa bahagia setelah menga-
ditemukan 20 kasus anak bunuh diri pa- lami putus cinta individu perlu memiliki
da usia 13-17 tahun. Mengenai penye- kematangan emosi yang baik agar mam-
babnya, komnas PA menyatakan, dela- pu menghadapi setiap problema dan per-
pan kasus bunuh diri anak atau remaja masalahan hidup yang mereka alami ter-
disebabkan oleh putus cinta, tujuh kare- masuk salah satunya putus cinta. Menu-

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 1, Juni 2016 93


rut Chaplin mengatakan bahwa kema- ketiga adalah hubungan dengan Tuhan
tangan emosi sebagai kondisi atau kea- sebanyak 9,63%, yaitu berhubungan
daan dalam mencapai tingkat kedewa- dengan spiritual antara remaja dan
saan dalam perkembangan emosional se- Tuhan. Berdasarkan hasil penelitian itu
seorang [5]. Penelitan yang dilakukan pula dapat dilihat bahwa kebahagiaan
oleh Dutta,Chetia dam Soni mengatakan remaja sebagian besar diperoleh dari
bahwa individu yang matang emosinya hubungan yang sifatnya nyata dan dapat
akan merasa puas dengan apa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Se-
dimiliki dengan penerimaan yang baik, dangkan hubungan dengan Tuhan me-
serta individu yang matang emosinya da- nempati posisi paling akhir, dimana para
pat menerima kenyataan dan tidak meng- remaja biasanya kurang tertarik pada
eluh terhadap hal-hal kecil [8]. hubungan yang dimana tidak akan bisa
Lukman juga menegaskan bahwa mendapatkan bentuk respon baik berupa
kematangan emosi juga dapat mempeng- kasih sayang, pujian secaranyata yang
aruhi bagaimana kebahagiaan seseorang mampu membuat remaja menjadi baha-
terhadap pemaknaan dari kebahagiaan gia.
[12]. Kebahagiaan juga dilihat dari sisi Berdasarkan uraian di atas yang
pandang individu terhadap realitas yang telah peneliti kemukakan bahwa setiap
ada, dan cara berfikir positif serta syukur remaja yang ingin memulai sebuah hu-
adalah bagian dari pemahaman realitas bungan lebih dekat dengan lawan jenis-
kebahagiaan. nya harus terlebih dahulu memiliki ke-
Hal ini sesuai dengan pendapat matangan emosi yang baik dalam diri-
Bahrololoum mengenaikebahagiaan ya- nya, sehingga dengan kematangan emosi
ng mengatakan bahwa kebahagiaan me- yang baik para remaja mampu mengatasi
rupakan sebuah emosi positif, termasuk segala permasalahan yang akan timbul
di dalamnya rasa ikhlas, kebersyukuran, dan mampu mengotrol emosi negatif
dan kepuasaan hidup, dan individu yang dalam diri masing-masing individu dan
bahagia merupakan seseorang yang mengubahnya menjadi emosi positif sa-
mampu menikmati segala kegiatan da- lah satunya dalam bentuk rasa bahagia
lam kehidupannya, selalu terlihat merasa atau kebahagiaan.
puas, dan tidak merasakan kecemasan
yang dapat menimbulkan depresi [3]. METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian
menurut Ardi dan Yuniarti ditemukan Variabel Terikat penelitian ini
bahwa terdapat tiga elemen yang mem- adalah kebahagiaan dan variabel bebas-
pengaruhi kebahagiaan para remaja, di- nya kematangan emosi.
antaranya adalah yang pertama adanya Kebahagiaan. Kebahagiaan me-
hubungan dengan orang lain sebanyak rupakan tingginya emosi positif dan ren-
50,1% termasuk didalamnya hubungan dahnya emosi negatif pada diri individu.
dengan keluarga, hubungan dengan Kebahagiaan subjek dalam penelitian ini
teman, hubungan dalam dicintai maupun diukur dengan menggunakan skala keba-
mencintai [1]. Yang kedua adalah pe- hagiaan yang dibuat oleh Prayogo,
menuhan diri sebanyak 32,67% yaitu (2016). Adapun skala kebahagiaan yang
berhubungan dengan penghargaan, me- dibuat berdasarkan aspek-aspek kebaha-
nggunakan waktu luang dan uang. Yang giaan individu menurut Carr yang terdiri

94 Ulfah, Hubungan Kematangan...


dari aspek afektif dan aspek kogntif, tersebut terjadi dua tahun yang lalu.
dimana aspek afektif terdiri dari aspek Sampel penelitian ini adalah remaja
positif dan negatif [4]. Aspek positif dengan kriteria pernah berpacaran dan
digambarkan denganperasaan suka cita, mempunyai mantan pacar. Teknik sam-
kebanggaan, kasih sayang, beriang hati, pling yang digunakan dalam penelitian
kepuasaan, sedangkan aspek negatifnya ini adalah purposive sampling.
digambarkan dengan depresi, kesedihan,
cemburu, marah, stress, perasaan ber- Teknik Analisis Data
salah, malu serta kecemasan. Aspek kog- Analisis data penelitian dilaku-
nitif terdiri dari diri sendiri, keluarga, kan agar data yang sudah diperoleh
teman sebaya, kesehatan, keuangan, pe- dapat dibaca dan ditafsirkan. Sesuai den-
kerjaan dan waktu luang. gan tujuan utama dari penelitian ini,
Kematangan emosi. Kematangan metode analisis data yang digunakan
emosi merupakan kemampuan individu untuk menguji hubungan antara ke-
dalam mengolah emosi yang ada dalam matangan emosi dan kebahagiaan, meto-
dirinya dan mampu menempatkan emo- de analisis Korelasi Product Moment
sinya dengan baik, sehingga tidak me- dengan menggunakan Statistical Package
nimbulkan pengaruh buruk kedalam diri for Social Science SPSS 22.0 for
individu. Kematangan emosi subjek da- Windows Release.
lam penelitian ini diukur melalui skala
kematangan emosi yang dibuat oleh Riz- HASIL DAN PEMBAHASAN
qi (2011) berdasarkan teori aspek-aspek
kematangan emosi menurut Katkovsky Penelitian ini bertujuan untuk
dan Gorlow yang terdiri dari keman- menguji secara empirik apakah terdapat
dirian, kemampuan menerima kenyataan, hubungan antara kematangan emosi dan
kemampuan beradaptasi, kemampuan kebahagiaan pada remaja yang menga-
merespon dengan cepat, merasa lami putus cinta. Berdasarkan hasil uji
aman,kemampuanberempati,kemampuan hipotesis menunjukkan bahwa ada hu-
me-nguasai amarah [11]. bungan positif yang sangat signifikan an-
tara kematangan emosi dan kebahagiaan
Populasi dan Sampel Penelitian pada remaja yang mengalami putus
Populasi menurut Sugiyono ada- cinta. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
lah wilayah generalisasi yang terdiri dari korelasi kedua variabel sebesar 0,721 de-
obyek atau subyek yang menjadi kuan- ngan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p <
titas dan karakteristik tertentu yang dite- 0,01). Hal ini menunjukkan hipotesis
tapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan penelitian ini diterima (Ha diterima).
kemudian ditarik kesimpulannya [15]. Hal diatas dapat diasumsikan
Arikunto menjelaskan bahwa sampel bahwa semakin baik kematangan emosi
merupakan bagian dari populasi (seba- yang dimiliki maka akan semakin tinggi
gian wakil dari populasi yang ingin dite- kebahagiaan, begitupun sebaliknya se-
liti) [15]. Populasi dalam penelitian ini makin rendah tingkat kematangan emosi
adalah 84 remaja yang berusia sekitar maka akan semakin rendah tingkat ke-
17-21 tahun yang telah berpisah dengan bahagiaan yang terjadi pada individu.
pacar terakhirnya dan maksimal kejadian Hasil penelitian ini sejalan dengan

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 1, Juni 2016 95


penelitian yang dilakukan oleh Anand laki 28 orang. Perempuan memiliki hasil
(2014) yang mengatakan bahwa salah sa- yang sedikit lebih tinggi dari pada laki-
tu dampak dari kematangan emosi yang laki. Hal inididukung oleh Rogers
dimiliki individu akan dapat memicu (dalam Riyawati, 2006) yang menga-
timbulnya rasa bahagia atau kebaha- takan bahwa perempuan lebih matang
giaan. emosinya dibandingkan laki-laki, meski-
Berdasarkan perhitungan mean pun pada awal masa remaja perempuan
empirik pada variabel kematangan emosi lebih cepat emosi, tetapi emosinya lebih
sebesar 61,76 yang berarti subjek dalam cepat stabil dibandingkan dengan laki-
penelitian ini berada dalam katagori ke- laki.
matangan emosi yang tinggi. Kondisi ini Berdasarkan hasil perhitungan
dapat diinterpretasikan bahwa responden mean empirik berdasarkan usia, tingkat
memiliki tingkat kematangan emosi ya- kematangan emosi responden yang ber-
ng baik ketika mengalami putus cinta. usia 17 tahun mendapatkan hasil se-
Hal tersebut terjadi karena banyak 57,33 dengan kategori sedang,
responden dalam penelitian yang begitu juga dengan usia 18 tahun men-
merupakan remaja akhir dan didominasi dapatkan hasil sebanyak 59,22 dengan
oleh remaja akhir usia 21 tahun, dimana kategori sedang. Usia 19 tahun men-
pada masa tersebut indivdu sudah siap dapatkan hasil sebanyak 62,83, usia 20
memasuki tahapdewasa awal yang tahun mendapatkan hasil sebanyak
tentunya dari segi kematangan emosi 61,43, usia 21 tahun mendapatkan hasil
lebih baik dan akan berbeda dengan se-banyak 62,86 dan masuk dalam
individu yang ma-sih dalam kategori kategori tingi. Berdasarkan hasil
remaja awal atau re-maja madya. perhitungan me-an empirik berdasarkan
Hal tersebut juga didukung oleh lamanya perpisa-han dari mantan pacar
Paramitasari dan Alfian (2012) yang menunjukkan hasil. perpisahan yang
mengatakan bahwa karakteristik periode terjadi >6 bulan yang lalu mendapatkan
remaja akhir adalah remaja mulai me- nilai 62,07, per-pisahan yang terjadi
mandang dirinya sebagai orang dewasa pada 6 bulan sampai 1 tahun lalu
dan mulai mampu menunjukkan pemi- mendapatkan nilai 60,25 danperpisahan
kiran, sikap, perilaku yang semakin de- yang terjadi pada >1 tahun yang lalu
wasa serta emosi yang mulai stabil dan mendapatkan nilai 63,95. Dari data
mampu mengambil pilihan serta kepu- tersebut menunjukkan hasil bahwa
tusan tentang arah hidupnya secara lebih perpisahan yang sudah terjadi lebih dari
bijaksana meskipun belum bisa secara 1 tahun lalu memiliki nilai tingkat
penuh. Berdasarkan hasil perhitungan kematangan emosi yang paling tinggi.
mean empirik berdasarkan jenis kelamin, Berdasarkan hasil perhitungan
tingkat kematangan emosi res-ponden mean empirik berdasarkan status yang
perempuan dengan responden berjenis dimiliki oleh responden saat ini me-
kelamin laki-laki yang sama-sama nunjukkan bahwa sebanyak 30 respon-
berada pada kategori tinggi. Mean den saat ini sudah mempunyai pacar
empirik laki-laki sebesar 60,00 se- baru dan 54 responden berstatus sendiri
dangkan perempuan sebesar 62,64. Jum- atau belum mempunyai pacar baru. Da-
lah responden perempuan pada pene- lam hasil tersebut menunjukkan respon-
litian ini ada 56 orang, sedangkan laki- den yang sudah mempunyai pacar baru

96 Ulfah, Hubungan Kematangan...


mendapatkan hasi nilai 60,97 dan yang Oetami dan Yuniarti yang mengatakan
belum mempunyai pacar baru menun- bahwa hal yang membuat remaja
jukkan hasil 62,20. Dari data tersebut perempuan baha-gia ada tiga hal yaitu,
menyatakan bahwa responden yang keluarga, men-cintai dan dicintai, dan
masih berstatus sendiri lebih mempunyai uang, dengan presentase keluarga
tingkat kematangan emosi yang baik menempati urutan pertama yang
dibandingkan responden yang sudah membuat remaja wanit merasa bahagia
mempunyai pacar baru. Hal ini menun- sebesar 34,9% [14].
jukkan bahwa meskipun tidak mempu- Berdasarkan hasil perhitungan
nyai pacar baru sebagian besar respon- mean empirik berdasarkan usia, tingkat
den mampu menerima statusnya saat ini kebahagiaan responden yang berusia 17
dan mengontrolemosinya setelah putus tahun mendapatkan hasil sebanyak 59,00
cinta. Menurut Kapri dan Rani menga- usia 18 tahun mendapatkan hasil se-
takan bahwa individu yang memilki ke- banyak 64,33, usia 19 tahun menda-
matangan emosi yang baik akan dengan patkan hasil sebanyak 73,83, usia 20
mudah belajar dari pengalaman hidup- tahun mendapatkan hasil sebanyak
nya dan mempunyai kemampuan untuk 68,60, usia 21 tahun mendapatkan hasil
melihat dari sisi positif, serta menerima sebanyak 72,39. Dengan demikian usia
kenyataan dalam hidupnya [10]. 17 tahun menempati urutan akhir yang
Berdasarkan perhitungan mean memiliki kebahagiaan yang kurang ting-
empirik pada variabel kebahagiaan se- gi dibandingkan usia-usia yang lain.
besar 62,79 yang berarti subjek dalam Dalam pembahasan sebelumnya
penelitian ini berada dalam kategori ke- jugamenunjukkan hasil bahwa usia
bahagiaan yang tinggi. Kondisi ini dapat respoden 17 tahun memiliki nilai terkecil
diinterpretasikan bahwa responden me- tingkat kematangan emosi yang dimiliki
miliki tingkat kebahagiaan yang tinggi diban-dingkan dengan usia-usia yang
setelah pernah mengalami putus cinta. lain. Hal ini dikarenakan usia 17 tahun
Hal tersebut sejalan penelitian Anand adalah usia yang mendekati kategori usia
(2014) yang mengatakan bahwa kema- remaja madya dimana ada perbedaan
tangan emosi yang baik mampu memicu dalam tingkat kematangan emosi yang
rasa kebahagiaan pada individu. Ber- dimiliki oleh individu yang berada pada
dasarkan hasil perhitungan mean empirik usia remaja akhir. Beberapa tokoh juga
berdasarkan jenis kelamin, tingkat keba- ada menggolongkan usia 17 tahun
hagiaan responden perempuan dengan termasuk dari salah satu usia remaja
responden berjenis kelamin laki-laki madya. Hal ini didukung oleh Batubara
yang sama-sama berada pada kategori yang meng-kategorikan usia middle
tinggi. Mean empirik laki-laki sebesar adolescent ter-jadi antara usia 15-17
67,78 sedangkan perempuan tahun, yang salah satu tandanya adanya
sebesar70,86. Jumlah responden sering sedih atau moody, mulai mem-
perempuan pa-da penelitian ini ada 56 punyai dan sering berganti-ganti pacar
orang, sedang-kan laki-laki 28 orang. serta sangat perhatiaan dengan lawan
Perempuan me-miliki hasil kebahagiaan jenis [2].
yang sedikit lebih tinggi dari pada laki- Berdasarkan hasil perhitungan
laki. Hal ini didukung oleh penelitan mean empirik berdasarkan lamanya

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 1, Juni 2016 97


perpisahan dari mantan pacar menunjuk- menjalin sebuah hubungan dengan lawan
kan hasil. perpisahan yang terjadi >6 jenis. Meskipun dalam kasus ini menun-
bulan yang lalu mendapatkan nilai 68,81, jukkan kematangan emosi yang cukup
perpisahan yang terjadi pada 6 bulan baik sehingga dapat memicu rasa ba-
sampai 1 tahun lalu mendapatkan nilai hagia yang tinggi, tetapi hal tersebut
69,03 danperpisahan yang terjadi pada tidaklah menutup kemungkinan adanya
>1 tahun yang lalu mendapatkan nilai dampak yang negatif bagi para remaja
72,38. Dari data tersebut menunjukkan yang berpacaran terlebih lagi untuk me-
hasil bahwa perpisahan yang sudah ter- reka yang memiliki kematangan emosi
jadi lebih dari 1 tahun lalu memiliki nilai yang kurang baik sehingga apabila ter-
tingkat kebahagiaan yang paling tinggi. jadi perpisahan dengan pasangannya
Berdasarkan hasil perhitungan dikhawatirkan akan menimbulkan dam-
mean empirik berdasarkan status yang pak yang kurang baik dalam hidup re-
dimiliki oleh responden saat ini menun- maja seperti sedih yang berkelanjutan
jukkan bahwa sebanyak 30 responden bahkan bunuh diri.
saat ini sudah mempunyai pacar baru Adapun saran
dan 54 responden berstatus sendiri atau masyarakatadalahuntuk bisa
belum mempunyai pacar baru. memperhatikan kembali ba-gaimana
Dalam hasil tersebut menunjuk- pergaulan anak-anaknya ketika berada di
kan responden yang sudah mempunyai luar rumah dan lebih peduli kepada
pacar baru mendapatkan hasi nilai 70,27 anak-anak mereka dalam hal apa-pun,
dan yang belum mempunyai pacar baru dalam kasus ini diharapkan orang tua
menunjuk-kan hasil 69,54. Dari data akan memberikan perhatian dan me-
tersebut me-nyatakan bahwa responden nunjukkan kepedulian mereka kepada
yang sudah mempunyai pacar baru lebih para remaja yang mengalami putus cinta
mempunyai tingkat kebahagiaan yang karena dengan adanya perhatian yang
baik dibandingkan responden yang be- cukup dari dalam rumah, remaja tidak
lum mempunyai mempunyai pacar baru. akan mencari kasih sayang dan cinta
Menurut Yulianti dan Harmaini orang lain.
(2014) dalam penelitiannya mengatakan Saran penelitian selanjutnya yang
bahwa personal afektif meliputi peris- ingin melakukan penelitian mengenai
tiwa-peristiwa yang berhubungan dengan kematangan emosi dan kebahagiaan di-
lawan jeniskelamin, mendapatkan kasih sarankan untuk dapat menggali lebih
sayang, imbalan psikologis dan hobi dalam informasi-informasi mengenai ke-
menempat urutan kedua dengan pre- matangan emosi dan kebahagiaan dan
sentase sebanyak 34,7% yang mampu disarankan untuk mengambil sampel
membuat remaja bahagia berbeda seperti remaja awal atau dewasa
awal dengan fenomena yang sama yaitu
KESIMPULAN DAN SARAN putus cinta atau fenoma-fenoma lainnya
yang sering dialami oleh para remaja.
Berdasarkan penelitian yang di-
lakukan, maka saran yang dapat dianjur- DAFTAR PUSTAKA
kan bagi subjek penelitianadalahuntuk
bisa mempertimbangkan kembali kepu- [1] Ardi. P., Yuniarti. W.K. (2012).
tusan serta keinginan mereka dalam What make teenagers happy? An

98 Ulfah, Hubungan Kematangan...


exploratory study using indigenous [10] Kapri, C. U., Rani, N., Emotional
psychology approach.International Maturity: Characterirics and Le-
Journal of Studies in Psychology. 1 vels. International Journal of
(2), 53-61. Technological Exploration and
[2] Batubara, J. R., (2010). Adoles- Learning (IJTEL). 3 (1), 359-361.
centDevelopment(PerkembanganR [11] Katkovsky, Walter danGorlow,
emaja). Leon (1976).The psychology of
JurnalIlmuKesehatanAnak. 12 adjustment: current concepts and
(1), 21-29. application.Newyork: McGraw-
[3] Bahrololoum, H. (2012). Emotiona Hill Book Company.
intelligence and happiness of fe- [12] Lukman, M. Edy. (2008). Baha-
male students participating in the giatanpamenunggu kaya.
sport Olympiad of Iranian univer- JawaTimur: KanzunBokk.
sities: A correlational study. Jour- [13] Malahayati. (2010). Super teens.
nal of Psychology & Business. 7 Yogyakarta: JogjaBangkitPu-
(2), 22-28. blisher.
[4] Carr, A. (2004). Positive psycho- [14] Oetami. P., Yuniarti. K. W. (2011).
logy the science of happiness and Orientasikebahagiaansiswa SMA
human strengths. New York. tinjauanpsikologiindigenous
[5] Chaplin, J.P. (2002). Kamusleng- padasiswalaki-
kappsikologi. Jakarta: PT. lakidanperempuan.JurnalHumanita
RajaGrafindoPersada. s. 8 (2), 105-13.
[6] Dessy, A. (2014). http://mega- [15] Supardi.
politan.kompas.com (2013).AplikasiStatisikadalam
/read/2014/12/17/14172031/Putus. Penelitian. Jakarta:Prima
Cinta.Wanita.Muda.Ini.Diduga.Tab UfukSemesta
rakkan.Diri.ke.KRL.(Diaksestangg
al 17 De-sember 2014).
[7] Dewa. (2012).
http://news.detik.com/berita/21247
91/komnas-pa-sepanjang-2012-13-
anak-bunuh-diri-karena-putus-
cinta.(Diakses tanggal 21
Desember 2012).
[8] Dutta. J., Chetia. P., Soni. J.C.
(2015).A Comparative Study on
Emotional Maturity of Secondary
School Students in Lakhimpur and
Sonitpur Districts of Assam.Inter-
national Journal of Science and
Research (IJSR). 4 (9), 168-176.
[9] Feist, J., Feist. G. J. (2013).
Teorikepribadianjilid 1. Jakarta
Salemba.

Jurnal Ilmiah Psikologi Volume 9. No. 1, Juni 2016 99

Anda mungkin juga menyukai