Anda di halaman 1dari 14

Perkembangan Psiko-Sosial Pada Masa Dewasa Awal (Young Adulthood)

Rentang Perkembangan Manusia

Dosen Pengampu:

Musfichin, M.Psi, Psikolog.

Disusun Oleh:

Najmii Aanisah

(200103040199)

Noor Aulia Apriani

(200103040185)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fase dewasa awal (young adulthood) atau disebut masa muda yaitu masa
transisis antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan masa
perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang semantara. Pada fase dewasa
awal, sebagian individu bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan
menyelesaikan keputusan yang akan diambil pada masa remaja dan
menjelaskannya pada orangtua mereka.

Selama masa dewasa setiap orang pasti akan mengalami perubahan fisik dan
psikologis dalam waktu yang cukup lama. Ketika perubahan-perubahan tersebut
tidak dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik, maka itu akan menjadi suatu
masalah baru bagi sebagian individu. Masa dewasa awal merupakan awal
penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru.
Penyesuaian diri menjadikan suatu yang khusus dan sulit dari rentang kehidupan
seseorang, apalagi tugas perkembangan yang harus dijalankan setiap individu
pada rentang usia ini adalah memilih seorang teman hidup, belajar hidup bersama
bersama suami atau istri membentuk suatu keluarga. Penerimaan diri yaitu
menerima sikap untuk menilai diri secara objektif dalam segala hal yang ada pada
diri sendiri baik kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki, sehingga jika
terjadi peristiwa yang kurang menyenangkan maka individu tersebut akan mampu
berpikir logis tentang baik buruknya masalah yang terjadi tanpa menimbulkan
perasaan permusuhan, perasaan rendah diri, malu dan rasa tidak aman.

Oleh karena itu, disini kami akan membahasa perkembangan psikososial pada
masa dewasa awal untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya perkembangan
pada masa dewasa awal (young adulthood).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan psikososial pada dewasa awal?
2. Bagaimana ciri-ciri dewasa awal?
3. Bagaimana tugas-tugas perkembangan masa dewasa awal?
4. Bagaimana mobilitas sosial pada dewasa awal?
5. Bagaimana bahaya sosial pada masa dewasa awal?
C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan psikososial pada dewasa awal
2. Mengetahui ciri-ciri dewasa awal
3. Mengetahui tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal
4. Mengetahui mobilitas sosial pada dewasa awal
5. Mengetahui bahaya sosial pada masa dewasa awal.
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Psikososial pada Dewasa Awal

Masa dewasa awal adalah sebuah periode penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa awal sebagai
masa yang penuh dengan ketegangan emosional. Ketegangan emosional
seringkali ditampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-
kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya
bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang
dialami dalam penyelesaian persoalan.1 Rentang usia dewasa awal yaitu dari 20
tahun hingga 40 tahun.

Tahapan perkembangan psikososial pada dewasa awal adalah individu mulai


selektif membina hubungan yang akrab, hanya dengan orang-orang tertentu yang
sepaham. Pemahaman dalam kedekatan dengan orang lain mengandung arti
adanya kerjasama yang terjalin dengan orang lain. 2

B. Ciri-Ciri Dewasa Awal

Periode dewasa awal sangat sulit dikarenakan sejauh ini sebagian besar anak
mempunyai orang tua, guru, teman atau orang-orang lain yang bersedia
menolong mereka mengadakan penyesuain diri. Sedangkan pada masa dewasa
awal, kita sebagai orang dewasa diharapkan mengadakan penyesuain diri secara
mandiri. Perkembangan psikososial dapat dipengaruhi oleh usia dan jenis
kelamin. Individu yang berusia lebih tua lebih mampu memahami diri sendiri dan
individu lain serta lebih baik dalam menjalin hubungan dengan individu lain.3

1
Hayati dan Farah An’nisa Damayanti B, “Sikap Kemandirian Pada Dewasa Awal Anak
Korban Perceraian,” JP3SDM, Vol. 9, No. 2, 2020, 59-60.
2
Icha Herawati dan Ahmad Hidayat, “Quarterlife Crisis Pada Masa Dewasa Awal di
Pekanbaru,” Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, Vol. 5, No. 2, Desember 2020, 153.
3
Diyan Mutyah, Sukma Ayu Ck, dan Nisha Damayanti, “Hubungan Karakteristik
Individu (Jenis Kelamin dan Usia) Dengan Perkembangan Psikososial Mahasiswa Keperawatan di
Surabya,” Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences), Vol. 13, No. 1, Februari 2020,
63.
Ada beberapa ciri-ciri dalam dewasa awal, yaitu

a. Masa Pengaturan (Settle Down)

Pada masa ini, seseorang akan “mencoba-coba” sebelum menentukan yang


mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Sekali seseorang
menemukan pola hidup yang dianggapnya dapat memnuhi kebutuhannya, ia akan
mengembangkan pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan
menjadi kebiasaanya selama masa hidupnya. 4

b. Masa Usia Reproduktif

Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Dikarenakan masa-masa ini
adalah masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah dan
bereproduksi.Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga. 5

c. Masa Bermasalah

Pada tahun-tahun pertama masa dewasa banyak masalah baru yang harus
dihadapi seseorang. Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya berbeda
dengan masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya.Penyesuaian diri
terhadap masalah-masalah masa dewasa awal menjadi lebih intensif dengan
diperpendeknya masa remaja, karena masa transisi untuk menjadi dewasa
menjadi sangat pendek sehingga anak-anak muda hampir tidak mempunyai waktu
untuk membuat peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.6

Seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya yaitu


perkawinan dan pekerjaan. Jika isa tidak dapat mengatasinya, maka akan
menimbulkan masalah. Terdapat tiga faktor yang membuat masa-masa ini begitu
sulit, yaitu individu kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi dirinya dan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan peran barunya, karena kurang persiapan

4
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Prenada Media, 2011), 247.
5
Hayati dan Farah An’nisa Darmayanti, “Sikap Kemandirian Pada Dewasa Awal Anak
Korban Perceraian,” JP3SDM, Vol. 9, No. 2, 2020, 59.
6
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 2011), 248.
menjadikan seseorang kaget dengan dua peran atau lebih yang harus berjalan
dikerjakanya secara bersamaan, dan seseorang tidak memperoleh bantuan dari
orang tua maupun orang sekitarnya dalam menyelesaikan masalah.7

d. Masa Ketegangan Emosional

Ketegangan emosional seringkali ditempatkan dalam ketakutan-ketakutan


atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini
pada umumnya bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap persoalan
yang dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan
yang dialami dalam penyelesaian persoalan.8

Apabila ketegangan emosi terus berlanjut sampai usia tiga puluhan, hal itu
umumnya nampak dalam bentuk keresahan. Apa yang diresahkan orang-orang
muda tergantung dari masalah-masalah penyesuaian diri yang harus dihadapi saat
itu dan berhasil tidaknya mereka dalam menyelesaikannya. Apabila seseorang
merasa tidak mampu mengatasi masalah-masalah utama dalam kehidupan
mereka, mereka akan merasa sering tergangu secara emosional, sehingga mereka
memikirkan atau mencoba untuk melukai dirinya bahkan mencoba untuk bunuh
diri.

e. Masa Keterasingan Sosial

Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat yang


besar untuk maju dalam karir, dengan demikian keramahan masa remaja diganti
dengan persaingan dalam masyarakat dewasa dan mereka juga harus
mencurahkan sebagian besar tenaga mereka untuk pekerjaan mereka, sehingga
mereka hanya dapat meluangkan waktu sedikit untuk sosialisasi yang diperlukan
untuk membangun hubungan yang akrab. Akibatnya, mereka menjadi egosentris
dan ini membuat kesepian mereka bertambah.

7
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, 247.
8
Alifia Fernanda Putri, “Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas
Perkembangannya,” SCHOULID: Indonesian Jurnal Of School Counseling, Vol. 3, No. 2, 2019,
37.
f. Masa Komitmen

Pada masa ini setiap individu sudah mulai sadar akan pentingnya sebuah
komitmen. Ia mulai membentuk sebuah pola hidup, tanggung jawab, dan
komitmen baru.

g. Masa Ketergantungan

Pada masa dewasa awal, seseorang masih mempunyai ketergantungan pada


orang tua atau orang-oeang sekitarnya selam jangka waktu yang berbeda-beda.

h. Masa Perubahan Nilai

Banyak nilai-nilai pada masa kanak-kanak dan remaja berubah karena


pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang
berbeda usia dank arena nilai-nilai itu kini dilohat dari kaca mata orang dewasa.
Nilai-nilai yang berubah ini mampu meningkatkan kesadaran positif. Pada masa
ini juga seseorang akan lebih menerima pada nilai konvensional dalam hal
keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi sosial ketika ia sudah menikah.9

i. Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru

Dalam masa dewasa awal ini gaya-gaya hidup baru yang paling menonjol
adalah dalam bidang perkawinan dan peran orangtua. Ketika seseorang sudah
mencapai masa dewasa awal berarti ia harus lebih bisa bertanggung jawab karena
pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.

j. Masa Kreatif

Pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkan. Bentuk
kreatifitas yang akan terlihat sesudah ia memasuki masa dewasa awal ini akan
tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk
mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan besar.

9
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, 251.
C. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal

Harapan orang-orang sekitar untuk orang-orang dewasa awal cukup jelas


digambarkan dan telah diketahui oleh mereka bahkan sebelum mereka memasuki
usia kedewasaan secara hukum. Tugas-tugas pada masa dewasa awal dipusatkan
pada harapan orang-orang sekitar yang mencakup hal-hal seperti:

a. Mendapatkan pekerjaan
b. Memilih seorang pasangan
c. Belajar hidup bersama pasangan membentuk suatu keluarga
d. Membesarkan anak-anak
e. Mengelola sebuah rumah tangga
f. Menerima sebuah tanggung jawab
g. Bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.

Tugas perkembangan diatas mengartikan bahwa adanya tanggung jawab yang


besar dan mengacu pada aturan dan hukum yang berlaku atau disepakati bersama.
Tugas perkembangan mempunyai dampak secara langsung terhadap orang lain,
sehingga apabila tidak dijalankan dengan baik maka dapat merugikan diri sendiri
dan orang lain.10

Tingkat penguasaan tugas-tugas pada tahun-tahun awal masa dewasa akan


berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan mereka ketika mencapai puncak
kesuksesan pada waktu setengah baya. Tingkat penguasaan ini juga menentukan
kebahagiaan mereka saat itu ataupun selama tahun-tahun akhir kehidupan
mereka.11

Ada beberapa faktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa akan


mempermudah penguasaan tugas-tugas pada masa dewasa awal, yaitu:

a. Efisiensi Fisik

10
M.Shoffa Saifillah Al-Faruq dan Sukatin, Psikologi Perkembangan(Yogyakarta: Budi
Utama, 2020), 230.
11
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, 252.
Secara fisik orang mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang
selain sulit juga yang jumlahnya banyak dalam periode ini.

b. Kemampuan Motorik

Dalam kemampuan motorik ini orang-orang dapat mengandalkannya dalam


situasi-situasi tertentu, hal yang mana yang tidak dapat merekak lakukan semasa
remaja karena pertumbuhan yang cepat dan tidak seimbang saat itu dan
menyebabkan mereka kurang leluasa dan kaku.

c. Kemampuan Mental

Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan


diri pada keadaan-keadaan baru, contohnya untuk mengingat hal-hal yang dulu
pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif. Hal ini mencapai
puncaknya pada usia dua puluhan dan kemudian akan menurun sedikit demi
sedikit.

d. Motivasi

Saat mencapai usia dewasa secara hukum, maka seseorang akan berkeinginan
kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok
sosial mereka. Hal ini menjadikan motivasi bagi seseorang yang berada di
periode dewasa muda untuk menguasai tugas-tugas perkembangan yang
diperlukan agar dapat dianggap mandiri.

e. Model Peran

Seseorang yang bekerja setelah lulus dalam bangku perkuliahan mempunyai


model peran untuk diteladani, karena berinteraksi dengan orang dewasa mereka
memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan hal-hal yang
dianut oleh orang dewasa, agar mereka sendiri juga dianggap dewasa. 12

D. Mobilitas Sosial pada Dewasa Awal

12
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, 253.
Mobilitas sosial pada masa dewasa awal dalam kajian sosiologis, terdapat dua
macam mobilitas sosial yang biasa terjadi di masyarakat. Mobilitas sosial seperti
inipun tentunya menimpa individu pada masa dewasa awal. Mobilitas sosial ini
dibedakan atas dua, yaitu

a. Mobilitas geografis, yang dimaksud dengan mobilitas geografis adalah


perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b. Mobilitas sosial, adalah perpindahan dari satu kelompok sosial tertentu
kepada kelompok sosial lainnya.

Mobilitas sosial ini dapat terjadi secara horizontal, yaitu dalam tingkatan
kelompok yang sama, maupun secara vertikal, yaitu berpindah ke kelompok yang
lebih rendah atau lebih tinggi dari sebelumnya. Pada umumnya, baik pria maupun
wanita mencapai status sosial dan ekonomi yang paling tinggi pada masa dewasa,
dari umur 30 tahun ke atas.

Ada beberapa kondisi yang dapat memudahkan peningkatan mobilitas sosial,


diantaranya adalah:

a. Tingkat pendidikan yang tinggi, selain dapat menjadi modal keberhasilan


dalam menjalankan suatu profesi, tingkat pendidikan yang tinggi juga
memungkinkan seseorang untuk dapat bergaul dengan orang yang memiliki
status sosial lebih tinggi darinya.
b. Menikah dengan orang yang statusnya lebih tinggi.
c. Hubungan keluarga yang dapat membantu seseorang dalam urusan pekerjaan.
d. Penerimaan dan penerapan kebiasaan, nilai dan lambang dari suatu kelompok
yang berstatus lebih tinggi.
e. Uang dan kekayaan lainnya, baik itu yang diperoleh melalui warisan maupun
atas usaha dan jerih payah sendiri.
f. Pindah keanggotaan gereja ke gereja lain yang statusnya lebih tinggi.
g. Peran serta aktif dalam organisasi kelas atas.
h. Lulusan dari salah satu perguruan tinggi ternama.
i. Menjadi anggota salah satu klub atau perkumpulan yang sifatnya ekslusif. 13
E. Bahaya Sosial pada masa Dewasa Awal

Banyak bahaya yang bersifat sosial pada masa dewasa awal yang berasal dari
kegagalan untuk menguasai sebagian besar tugas perkembangan yang penting
pada usia tersebut, yang menjadikan seorang individu tampak belum matang
disbanding dengan orang dewasa muda lainnya. Menguasai tugas-tugas pada
masa perkembangan sangat sulit, dan kesulitan ini meningkat apabila ada
rintangan yang menghambat perkembangan seseorang.

Tidak sedikit seorang dewasa muda menemukan bahaya-bahaya dalam usaha


untuk menyesuaikan diri dengan kelompok mereka. Ada tiga hambatan yang
sangat umum dan sulit diatasi secara tuntas, yaitu

a. Dewasa muda mengalami kesulitan untuk bergaul dengan satu kelompok


sosial yang cocok
b. Rasa tidak puas dengan peran yang harus dimainkannya untuk memenuhi
harapan kelompok
c. Faktor mobilitas sosial. Orang yang mobilitas sosialnya tinngi menghadapi
jauh banyak dilemma dibandingkan dengan orang yang bermobilitas sosial
rendah, hal ini karena mereka harus menyesuaikan diri dengan berbagai
kelompok sosial baru yang mempunyai nilai-nilai serta standar perilaku baru.

13
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, 266.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa dewasa awal adalah sebuah periode penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa awal sebagai
masa yang penuh dengan ketegangan emosional. Periode dewasa awal sangat
sulit dikarenakan sejauh ini sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru,
teman atau orang-orang lain yang bersedia menolong mereka mengadakan
penyesuain diri. Perkembangan psikososial dapat dipengaruhi oleh usia dan jenis
kelamin. Individu yang berusia lebih tua lebih mampu memahami diri sendiri dan
individu lain serta lebih baik dalam menjalin hubungan dengan individu lain.

Ada beberapa ciri-ciri dalam dewasa awal, yaitu masa pengaturan (settle
down), masa usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosional,
masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan
nilai, masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru, masa kreatif. Sedangkan
tugas-tugas pada masa dewasa awal dipusatkan pada harapan orang-orang sekitar
yang mencakup hal-hal seperti mendapatkan pekerjaan, memilih seorang
pasangan, belajar hidup bersama pasangan membentuk suatu keluarga, dan lain
sebagainya. Tugas perkembangan mempunyai dampak secara langsung terhadap
orang lain, sehingga apabila tidak dijalankan dengan baik maka dapat merugikan
diri sendiri dan orang lain.

Mobilitas sosial dibedakan atas dua macam, yaitu mobilitas geografis dan
mobilitas sosial. Mobilitas sosial ini dapat terjadi secara horizontal, yaitu dalam
tingkatan kelompok yang sama, maupun secara vertikal, yaitu berpindah ke
kelompok yang lebih rendah atau lebih tinggi dari sebelumnya. Banyak bahaya
yang bersifat sosial pada masa dewasa awal yang berasal dari kegagalan untuk
menguasai sebagian besar tugas perkembangan yang penting pada usia tersebut,
yang menjadikan seorang individu tampak belum matang disbanding dengan
orang dewasa muda lainnya. Tidak sedikit seorang dewasa muda menemukan
bahaya-bahaya dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan kelompok mereka.
B. Saran

Besar harapan kami semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena
keterbatasn pengetahuan dan referensi, kami menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruq, M.Shoffa Saifillah dan Sukatin.Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:


Budi Utama, 2020.
Hayati dan Farah An’nisa Damayanti B. “Sikap Kemandirian Pada Dewasa Awal
Anak Korban Perceraian.” JP3SDM. Vol. 9, No. 2, 2020.
Herawati, Icha dan Ahmad Hidayat.“Quarterlife Crisis pada Masa Dewasa Awal
di Pekanbaru.”Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi. Vol. 5, No.
2, Desember 2020.
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga, 2011.
Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media, 2011.
Mutyah Diyan, Sukma Ayu Ck, dan Nisha Damayanti. “Hubungan Karakteristik
Individu (Jenis Kelamin dan Usia) Dengan Perkembangan Psikososial
Mahasiswa Keperawatan di Surabaya.” Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal
of Health Sciences). Vol. 13, No. 1, Februari 2020.
Putri, Alifia Fernanda. “Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas
Perkembangannya.”SCHOULID: Indonesian Jurnal Of School
Counseling. Vol.3, No.2, 2019.

Anda mungkin juga menyukai