di susun oleh:
•Ahmad Kurniawan
•Gara satria nugroho
•Muhammad Fareza
•Habib
•Daffa Yoga
•Muhammad Malik
• Adlan Muhammad
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu membuat makalah
dengan tema "Gaya pacaran di kalangan remaja"
B. Batasan masalah
Para budak cinta seringkali tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam
sebuah hubungan yang tidak sehat. Apalagi biasanya hubungan cinta yang dijalani
para budak cinta diwarnai dengan adanya kekerasan dari pasangannya, baik itu
psikis maupun fisik. Psikolog Tiara Puspita menyebut pada umumnya pelaku bucin
tidak mengetahui dirinya berada dalam vicious cycles. Vicious cycles in
relationships, merupakan sebuah siklus di mana seseorang tidak menyadari
bahwa mereka berada di dalam siklus kekerasan. Seorang pelaku budak cinta
akan mengorbankan segala sesuatunya untuk membahagiakan pasangannya.
Berbeda dengan rasa sayang pada umumnya, seorang pelaku budak cinta terlalu
berlebihan dalam mengungkapkan cintanya, ia akan memprioritaskan pasangan
bahkan dibandingkan dirinya sendiri.Sebagian orang menganggap budak cinta
(bucin) merupakan sebuah tindakan yang wajar, karena pada dasarnya dalam
menunjukan rasa cinta seseorang harus menunjukan pengorbanannya. Akan
tetapi banyak dari perilaku budak cinta yang jika dibiarkan akan menimbulkan
pengaruh yang buruk dan juga akan berdampak pada hubungan yang toxic
relationship. Dalam menunjukan cintanya pelaku budak cinta biasanya tidak
menggunakan logika yang berjalan. Hal ini tentunya akan memiliki dampak yang
buruk seperti menimbulkan ketidak cintaan kepada dirinya sendiri dan juga
hilangnya kepercayaan diri. Selain itu perilaku budak cinta juga dinilai dapat
menyebabkan ketimpangan dikarenakan salah satu pasangan akan melakukan
perbuatan yang lebih dibandingkan pasangannya. Dampak lain yang akan
ditimbulkan oleh perilaku budak cinta yaitu adanya ketergantungan, tingkat
ketergantungan akan cenderung meningkat karena adanya pengorbanan-
pengorbanan yang sering dilakukan pasangan.
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam observasi ini adalah :
2. Untuk mendeskripsikan dasar dan unsur seseorang menjadi pelaku budak cinta.
3. Untuk mendeskripsikan faktor yang mendorong terjadinya perbudakan dalam
berpacaran di kalangan remaja
BAB 2: Pembahasan
A. PENGERTIAN:
Arti pacaran adalah tahap dalam hubungan,di mana dua individu terlibat secara
romantis dan saling terikat satu sama lain. Ini merupakan periode di mana
pasangan memulai hubungan yang lebih mendalam, lebih dari sekadar
persahabatan. Pacaran melibatkan keintiman emosional, komunikasi yang baik,
saling mengenal, dan saling mendukung antara pasangan.Dalam pacaran,
pasangan biasanya menghabiskan waktu bersama, melakukan kegiatan bersama,
dan menjalin ikatan yang lebih dalam. Mereka bisa pergi kencan, berbicara
tentang perasaan mereka, membangun kepercayaan, dan menjelajahi
kompatibilitas mereka. Arti pacaran juga dapat mencakup keintiman fisik dalam
tingkat yang sesuai, dengan kenyamanan dan nilai-nilai masing-masing individu.
B. Faktor penyebab
1. Dampak Positif
a. Belajar bersosialisasi
Namun, kalau kita perhatikan apa yang dapat remaja lakukan ketika dia
mendapati bahwa pasangannya itu tidak cocok dengannya? Kata yang keluar
adalah ‘putus’! Bukannya mencoba untuk bisa mengerti satu sama lain, para
remaja hanya mempelajari untuk bercerai. Bagaimana tidak? Karena faktor usia
yang dibawakan dalam diri hanya emosi sesaat.
2. Dampak Negatif
a. Kekerasan fisik
b. Kekerasan seksual
D. Sanksi sosial
1. Membuat pacar terluka
jika pacar mu melukai kamu secara fisik terlebih sampai terluka arah, kamu juga
punya senjata untuk membuatnya menyesal.
• Pasal 351 KUHP: Ayat (1) menjelaskan, penganiayaan diancam dengan pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda.
Ayat (3) mengatakan, jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Ini lah salah satu hukum tentang pengembalian hadiah dari mantan atau pacar,
saat hubungan kalian sedang tidak baik dan ia minta untuk semua barangnya
dikembalikan.
E. Solusi
BAB 3: Penutupan
kesimpulan:
Dari apa yang kita baca di atas maka dapat di simpulkan bahwa pacaran di
kalangan remaja mungkin saja membawa dampak positif maupun negatif, itu
semua tergantung pada bagaimana cara mereka berpacaran, niat awal mereka
berpacaran, dan apa saja yang mereka lakukan selama proses berpacaran
karena pada dasarnya berpacaran adalah proses pengenalan diri antara satu
sama lain dengan pasangan, selama tidak melakukan hal-hal yang negatif maka
berpacaran mungkin tidak menjadi masalah.
Saran:
1.Bagi remaja, masa depan harus menjadi orientasi utama. Apapun yang
dilakukan harus difikirkan secara matang, apakah akan merugikan masa depan
atau menguntungkan.
2. Pilihlah pasangan (pacar) yang benar-benar mampu membimbing dan
mengajak kita kepada hal-hal yang bersifat positif.
3. Jika memiliki pacar hindari berduaan di tempat yang gelap dan sepi yang jauh
dari jangkauan orang lain, misalnya kamar tidur, hotel. Dan jika berada di
tempat wisata pililah tempat yang bisa di jangkau oleh pandangan orang lain,
sehingga kontrol diri bisa memaksimalkan karena merasa diawasi.
4.Jagalah mata dari pandangan yang menimbulkan rangsangan untuk
melakukan gaya pacaran yang mengarah hal-hal negatif. Hilangkan fikiran
negatif, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau seks ingat semua
itu berawal dari niat