Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BK

INFORMASI TENTANG REMAJA

Disusun Oleh

NAMA NO ABSEN KELAS

 PANDYA NAYAKA DEMIAN 28 8B


 ABHYAKSA DWY NUGRAHA 03 8B
 HAKI MARWA AZZAHRA 14 8B
 KAYLA DWI OTTOLUWA 17 8B
 KEYSA JIHAN SAFIRA 18 8B
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus mempunyai kedisiplinan baik,
berakhlak mulia, menjaga emosi dengan baik, tangguh dan berkarakter baik. Selain itu juga
harus mempunyai kepribadian yang sehat, menghargai orang tua, guru, teman dan orang-
orang di sekitar.

Remaja yang baik adalah remaja yang mampu bertutur kata sopan dan mampu menanamkan
hal-hal positif pada diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus ke hal-hak yang tidak
diinginkan. Pada saat memilih teman, bukan memilih teman dalam arti kekasih melainkan
memilih teman yang baik untuk kedepan, yaitu teman yang bemberikan dukungan, dorongan,
motivasi, dan tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan. Remaja masa sekarang
wajib bisa memilih arus globalisasi mana yang harus mereka ikuti karena pada dasarnya
globalisasi mempunyai dampak yang positif juga dampak yang negatif.

Orang tua mempunyai peran penting dalam kehidupan remaja serta harus memberi arahan,
bimbingan, perhatian, masukan, kasih sayang, kepedulian, memberi contoh baik kepada anak
agar remaja tidak berjalan ke arah yang buruk. Pendidikan bagi orang tua sangat penting
untuk mendidik remaja. Orang tua yang mempunyai pendidikan cukup akan berpengaruh
terhadap remaja. Interaksi orang tua dengan remaja saling terbuka dan saling pengertian
dapat membentuk kepribadian yang baik bagi remaja.

Masa sekolah menengah merupakan masa dimana remaja mulai mengenal berbagai banyak
teman yang mempunyai karakter beraneka ragam, mulai mengenal pergaulan, masa
pencarian jati diri, dan masih banyak lagi. Teman tidak semuanya memberikan dampak
negatif, terkadang juga positif untuk para remaja tergantung bagaimana remaja menjalani dan
mensikapi. Remaja masa kini suka menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan padahal
remaja sekarang sudah mempunyai banyak fasilitas yang mendukung untuk meningkatkan
hasil prestasinya, tetapi tidak digunakan sebagaimana mestinya. Banyak remaja jaman
sekarang yang terjerumus pada pergaulan bebas, merokok, mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, membuat geng-geng antar pelajar, geng tawuran dan lain sebagainya. Akhlak
remaja dari masa ke masa semakin merosot. Rasa malu pada hal-hal buruk nampak mulai
terkikis, kepribadian yang buruk justru ditanamkan, serta pancarian jati diri yang tidak sesuai
sehingga menimbulkan hal-hal buruk pada remaja. Akhlak mulia mulai menurun yang sehari-
hari remaja tidak melakukan hal-hal baik malah melakukan hal-hal yang buruk. Hal ini
semua bukan salah remaja, tetapi orang tua yang kurang memberikan perhatian, intensitas
interaksi dengan orang tua yang minim, kasih sayang orang tua yang kurang, pendidikan
orang tua yang rendah dan masih banyak lagi. Selain kesalahan dari orang tua faktor
lingkungan dan sekolah juga dapat mempengaruhi menurunnya kepribadian remaja rendah.

B. Identifikasi Masalah

Kepribadian remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait, baik yang berasal
dari dalam (internal) maupun berasal dari luar (eksternal). Dengan demikian tidak ada faktor
tunggal yang secara otomatis menentukan kepribadian remaja. Beberapa masalah yang
berkaitan dengan kepribadian remaja antara lain: contoh perilaku orang tua yang kurang
sesuai, pengawasan terhadap anak yang kurang, disiplin yang diterapkan terhadap anak yang
kurang, kemiskian dan kekerasan dalam keluarga, anak tidak berada satu rumah dengan
orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak sebaya, peran dari perkembangan iptek yang
mempunyai dampak negatif, tidak ada bimbingan kepribadian dari sekolah, dasar-dasar
agama yang kurang, dan sebagainya. Dalam konteks ini tentu masih banyak lagi masalah
yang dapat dikemukakan dan dapat berkaitan dengan kepribadian remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang telah
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja
merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Remaja ialah masa perubahan
atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan
psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013). Remaja menurut King (2012)
merupakan perkembangan yang merupakan masa transisisi dari anak-anak menuju dewasa.
Masa ini dimulai sekitar pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai 21 tahun.
Menurut Monks (2008) Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak hingga dewasa, Fase
remaja tersebut mencerminkan cara berfikir remaja masih dalam koridor berpikir konkret,
kondisi ini disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses pendewasaan pada diri remaja.
Masa tersebut berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun, dengan pembagian sebagai berikut:

a. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun.

b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent) umur 15-18 tahun. Remaja terakhir umur
(late adolescent 18-21 tahun) Tahap-tahap perkembangan dan batasan remaja berdasarkan
proses penyesuaian menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja menurut
Soetjiningsih (2010) yaitu:

a. Remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun. Seorang remaja untuk tahap ini akan
terjadi perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan yang akan menyertai
perubahan-perubahan itu, mereka pengembangkan pikiran-pikiran barusehingga, cepat
tertarik pada lawan jenis, mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja
oleh lawan jenis ia sudah akan berfantasi erotik.

b. Remaja madya (middle adolescent) berumur 15-18 tahun Tahap ini remajamembutuhkan
kawan-kawan, remaja senang jika banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan
mencintai pada diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain
itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealitas atau materialis, dan
sebagainya.

c. Remaja akhir (late adolescent) berumur 18-21 tahun. Tahap ini merupakan dimana masa
konsulidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal yaitu:

1) Minat makin yang akan mantap terhadap fungsi intelek.

2) Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman
pengalaman baru

3) Terbentuk identitas seksual yang tidak berubah lagi.

4) Egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan
dan kepentingan diri sendiri dengan orang lain.

5) Tumbuh "dinding" yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dengan masyarakat


umum (Sarwono, 2010).

Perubahan Sosial pada masa remaja yang tersulit ialah berhubungan dengan penyesuian
sosial. Remaja yang harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis hubungan yang sebelumnya
belum pernah ada sehingga menyesuaikan diri dengan orang dewasa diluar lingkungan
keluarga dan sekolah. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan teman-
teman, maka pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan,
dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Misalnya, sebagian besar remaja
mengetahui bahwa mereka telah memakai model pakaian yang sama dengan anggota
kelompok yang popular, maka kesempatan untuk diterima menjadi anggota kelompok lebih
besar (Nasution, 2007). Kelompok social yang sering terjadi pada remaja (Hurlock, 1999
dalam Nasution, 2007):

a Teman dekat remaja yang mempunyai beberapa teman dekat atau sahabat karib. Mereka

yang terdiri dari jenis kelamin yang sama sehingga mempunyai minat dan kemampuan yang
sama. Sehingga teman dekat yang saling mempengaruhi satu sama lain.
b. Kelompok kecil kelompok ini yang terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Jenis
kelamin

yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis kelamin.

c. Kelompok besar kelompok ini terdiri atas beberapa kelompok kecil dan kelompok teman
dekat, berkembang dengan meningkatnya minat pesta dan berkencan. Kelompok ini besar
sehingga penyesuaian minat berkurang anggota-anggotanya. Terdapat jarak antara sosial
yang lebih besar di antara mereka.

d. Kelompok yang terorganisasi kelompok ini adalah kelompok yang dibina oleh orang
dewasa, dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial

para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar.

e. Kelompok geng remaja yang tidak termasuk kelompok atau kelompok besar dan merasa
tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi akan mengikuti kelompok geng. Anggotanya
biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi
penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial.

Ciri-ciri perubahan fisik dan psikis remaja:

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 12 tahun sampai 21 tahun yang diikuti perkembangan fisik dan psikis. Dalam
perkembangan kehidupan, manusia.

Mengalami tiga masa perkembangan yang penting, yaitu :

1. Masa kanak-kanak adalah masa sejak lahir sampai dengan usia 11 tahun

2. Masa remaja adalah masa antara usia 12-21 tahun

3. Masa dewasa adalah masa diatas usia 21 tahun.

Ciri-ciri pada masa remaja :

1. Pertumbuhan tubuh cepat besar


2. Mudah tersinggung (impulsive)

3. Mulai memeperhatikan dirinya sendiri

4. Mudah berubah-ubah anatar sedih, bahagia, marah

5.Mulai tertarik dengan lawan jenis

6.Berkembangnya unsur seksual

7.Senang mencari perhatian

8.Membentuk kelompok.

Perubahan Fisik :

Perubahan fisik adalah perubahan pada diri seseorang mengenai perubahan jasmani, seperti
tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa perubahan fisik yang terjadi
pada masa remaja:

a. Laki-laki

Perubahan yang dialami seperti : pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir) membesar,
tumbuh bulu kemaluan, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), pertumbuhan
tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di
wajah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap,
tumbuh bulu di dada, dan lain sebagainya.

b. Perempuan

Perubahan yang dialami seperti : pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-
anggota badan menjadi panjang), pertumbuhan payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna
gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya,
mentruasi , tumbuh bulu-bulu ketiak, dan lain sebagainya.

Perubahan psikis :

Perubahan psikis adalah perubahan mengenai rohani seseorang seperti tingkah laku, sikap,
mental, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa prubahan psikis pada masa remaja :
1. Keadaan emosi yang tidak stabil sehingga remaja mudah merasa gembira sekaligus mudah
sedih. Keadaan ini menjadikan remaja memiliki emosi yang meledak-ledak.

2. Perasaan menjadi sangat peka atau sensitive. Situasi tertentu dapat menjadikan remaja mudah
tersentuh dan tersinggung.

3. Sikap mental agresif, ditunjukkan dalam bentuk suka menentang kepada aturan atau perintah.
Keadaan ini muncul karena dalam diri anak mulai merasakan bahwa ia sudah tidak mau lagi
disebut sebagai anak kecil dan menganggap dirinya sudah dewasa dan berhak menentukan
pilihan dan kemauannya sendiri.

4. Mulai mencari identitas diri. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai perilaku, antara lain:

• Senang berkelompokan melakukan kegiatan bersama kelompoknya

• Senang melakukan hal-halang menantang, yang cenderung memuaskan perasaan ingin tahu
yang begitu besar terhadap sesuatu hal, maka sering anak remaja ini melakukan sesuatu yang di
luar perhitungan akan kemampuannya.Senang menarik perhatian orang lain dengan melakukan
sesuatu yang menyalahi aturan pada umumnya.

Permasalahan Yang Muncul dari Perubahan Fisik dan Psikis Remaja :

1. Ketidak matangan intelektual dan emosional. Hal ini berakibat pada tindakan yang tidak
rasional, cenderung emosional dan tanpa pikir panjang.

2. Penerimaan (akseptansi) menyeluruh terhadap setiap perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya
sebagai usaha penyesuaian diri terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka merasa
tidak puas akan penampilannya. Mereka terhambat dalam hal akseptansi karena menyadari
pentingnya penampilan dalam penerimaan sosial. Apalagi pada saat pubertas ini, minat terhadap
jenis kelamin lain mulai berkembang pula.

3. Perkembangan seksual yang meningkat. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan
banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas
yang pada awalnya berupa keinginan untuk jatuh cinta atau bercinta
4. Krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jati dirinya.
Sehingga dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelemahan dirinya serta peranan
dirinya dalam lingkungannya.

5. Ikatan kelompok yang kuat. Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan
dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok,
segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar.

Cara Menyesuaikan Diri Dengan Perubahan Fisik Dan Psikis Masa Remaja :

Penyesuaian diri yang harus dilakukan pada masa remaja meliputi perkembangan intelegensi,
perkembangan peran sosial, perkembangan peran seksual dam perkembangan moral dan religi.

1.Penerimaan Atas Diri Sendiri

Perubahan dan perkembangan yang pesat oleh remaja sebaiknya dapat dijadikan motivasi untuk
dapat menjadi seseorang yang dapat mencapai kematangan menuju kedewasaan yang
bertanggung jawab terhadap diri dan kehidupan sekitarnya. Janganlah berpikir jika perubahan
bentuk tubuh yang terjadi itu adalah sebuah kesialan karena tidak seperti yang kita inginkan,
siswa harus dapat menerimanya bengan lapang dada karena masih banyak orang lain yang
mungkin lebih buruk dari yang kita alami sekarang.

2. Membiasakan hidup sehat

3. Mengatur aktifitas

4. Menanamkan keimanan kepada Tuhan YME. Ketebalan dan kekuatan iman merupakan kunci
pokok perkembangan mental

5. Menghindari pengaruh lingkungan yang tidak baik. Ini merupakan hal yang paling sulit,
karena ada perasaan takut dikucilkan

6. Mengarahkan aktifitas berkelompok di kalangan remaja ke arah kegiatan yang positif


misalnya menyalurkan hobi berkelahi dengan mengikutsertakan anak dalam klub bela diri, dan
sebagainya.

a. Faktor internal
1. faktor internal mempengaruhi perubahan sifat jasmaniyah yang ditawarkan orang tuanya.
Misalnya ayah dan ibu bertumbuh tinggi cenderung mempengaruhi pertumbuhan tubuh pada
anaknya yang sangat cepat tinggi . Begitu pula bakat, minat, kepribadian, dan kecerdasan yang
diturunkan.

2. Masalah kematangan pertumbuhan itu seolah olah sudah direncanakan. Meskipun anak itu
diberikan makanan yang bergizi tinggi kalau saat kematangan belum sampaisampai,
pertumbuhan harus tetap di tangguhkan . Selain itu faktor kesehatan dan makanan yang
dikonsumsi anak akan mempengaruhi pertumbuhannya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tugas Perkembangan Remaja: Lingkungan Sosial,


Gambaran Citra Tubuh, Motivasi, Pengetahuan, Kepribadian, Kesempatan untuk Melaksanakan
Tugas Perkembangan, Bimbingan untuk Mempelajari Tugas Perkembangan, Kreatifitas,
Pemenuhan Tugas Perkembangan Tahap Sebelumnya, dan Dukungan Keluarga.

b. Faktor eksternal

Faktor faktor eksternal yaitu berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan
fisik antara lain tersedianya saranan dan fasilitas letak geografis, cuaca, iklim , dan
sebagainya.sedangkan lingkungan sosial antara lain interaksi dengan individu atau sekelompok
individu di dalamnya seperti keluarga, tetangga lembaga pendidikan dan sebagainya.

12 Faktor Eksternal dalam Perkembangan Mental Remaja

1. Lingkungan Keluarga.
2. Pola Asuh Keluarga.
3. Kondisi Keluarga.
4. Pendidikan Moral dalam Keluarga.
5. Faktor Ekonomi.
6. Faktor Lingkungan masyarakat.
7. Peran Masyarakat.
8. Pengaruh Gizi.
9. Gangguan Emosional.
10. Jenis Kelamin.
11. Status Sosial Ekonomi.
12. Kesehatan.

Faktor Media Masa.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja antara lain
yaitu:

Pengaruh Keluarga. Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Masa remaja merupakan periode transisi dari anak menuju dewasa. Pada usia ini kerap
ditemukan perilaku berisiko yang bisa jadi mengarah ke tindakan kriminal.Kenakalan remaja
merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan sesearang usia 14-19 tahun yang menimbulkan
masalah atau keonaran dalam masyarakat. remaja yang melakukan perilaku menyimpang dalam
hal ini yaitu kenakalan remaja disebabkan dari diri sendiri atau lingkungan.

Kenakalan remaja yang kerap terjadi terdiri dari empat jenis yaitu:

1. Tawuran atau perkelahian antarpelajar

Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksinya kehidupan kota yang
disebabkan karena masalah sepele. Tawuran pelajar sekolah menjadi potret buram dalam dunia
pendidikan di indonesia.

2. Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras

Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan
untuk memperoleh kenikmatan.Kenakalan remaja yang satu ini dapat menimbulkan tindakan
kriminal lainnya seperti pemerkosaan, pembunuhan, pencurian dan perampokan.

3. Hubungan Seksual atau Seks pra nikah

Fenomena kasus seks di luar nikah di Indonesia menurut Direktur Bina Kesehatan Anak
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengalami peningkatan dan kebanyakan tersebut
anak di bawah umur yang melakukan kegiatan tersebut di luar pernikahan / di luar ke halalan
mereka .

4. Tindak Kriminal
Tindak kriminal merupakan tindak kejahatan yang merugikan orang lain dan melanggar norma
hukum, sosial dan agama.

Menurut Adel kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminalitas seperti mencuri atau
merampok hampir jarang ditemukan di usia remaja.

Kenakalan remaja dapat dicegah dengan lebih dahulu mengetahui gejala-gejalanya, seperti:

1. Anak yang tidak disukai oleh teman

2. Sering menghindar dari tanggung jawab rumah ataupun sekolah

3. Mengeluh

4. Mengalami phobia dan gelisah

5. Suka berbohong

6. Menyakiti teman

7. Kurang konsentrasi

Pencegahannya dapat dilakukan dengan usaha yang dimulai dari lingkungan keluarga seperti
lebih banyak berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama.

Orang yang memiliki sikap positif biasanya mudah terlihat dan menonjol dibandingkan orang-
orang yang ada di sekitarnya, terutama di tempat kerja, dalam lingkungan perusahaan, atau
dalam kehidupan masyarakat.

Ada beberapa ciri orang yang memiliki sikap dan pola pikir positif, seperti penuh percaya diri,
sangat peduli terhadap sesama, mampu membangun komunikasi asertif, sabar dalam menghadapi
situasi apa pun, dan tentunya ramah. Sifat-sifat ini jelas berbanding terbalik dengan individu
negatif yang biasanya begitu terlihat tidak atau sulit bahagia.

Mereka yang gagal mengembangkan sikap positif bukan tak mungkin akan jadi sosok yang
begitu pesimis, bahkan kurang sopan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tak jarang pula
orang-orang negatif ini lebih terlihat defensif, argumentatif, konfrontatif, dan disruptif.
Beberapa rekomendasi yang bagus dalam bentuk kursus online gratis yang bisa Anda pelajari
terlebih dahulu terkait menghadapi berbagai situasi sebelum mempelajari cara mengembangkan
sikap positif, antara lain:

1. Refleksi Diri Sebagai Kunci Untuk Bertahan

2. Berkembang Melalui Tantangan (Adversity Quotient)

3. Cara Berdampingan Dengan Kesulitan

4. Belajar Memaknai Secara Positif di Setiap Tindakan Kita

5. Cara Mengembangkan Sikap Positif

Bicara soal sikap positif, seorang ahli bernama Goldberg menjelaskannya lewat teori sifat
kepribadian yang disebut sebagai Big Five Personality Traits Models alias Model Lima Besar.
Dalam Model Lima Besar itu, Goldberg membaginya menjadi Openness (Keterbukaan),
Conscientiousness (Kesadaran), Extraversion (Faktor Dominan-Patuh), Agreeableness
(Kesesuaian), dan Neuroticism (Pengendalian Emosi).

Orang yang memiliki kepribadian Big Five pada dasarnya akan tumbuh menjadi individu yang
sangat positif dan tentunya begitu diperlukan oleh lingkungan. Nah, supaya tidak menjadi pribadi
yang menyebalkan, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan demi memiliki perilaku positif:

Yakin Dirinya Sanggup

Untuk bisa mengembangkan sikap positif adalah menanamkan pada pikiran bahwa sadar, bahwa
Anda bisa. Kuatkan keyakinan kalau Anda bisa melewati segala halangan yang bakal terjadi,
sehingga akan membuat Anda jadi pribadi yang begitu percaya diri dan pantang menyerah.
Keyakinan yang tertanam kuat tak jarang memunculkan kekuatan sehingga Anda akhirnya
berhasil.

Keyakinan yang kuat ini juga dipengaruhi beberapa hal berikut:

1. Anda Memiliki Rantai Pikiran, Perasaan dan Perilaku Positif.

2. Menguasai 10 Paradigma Positif.

3. Dapat Menerapkan Rumus Bertutur Kata Baik.


A. Pengertian perkembangan serta perkembangan psikis

Perkembangan menurut Sudrajat (2008) adalah perubhan yang sistematis progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir, hingga akhir hayat nya sebagai hasil interaksi
antara kematangan dan proses belajar.

Sedangkan Perkembangan psikis dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif
dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan
pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya.

B. Pengertian Pertumbuhan serta pertumbuhan fisik

Pertumbuhan adalah perubahan secara alami yang biasanya berubah pada asegi jasmani atau
fisik. Sedangkan Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik meliputi; perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Berikut pendapat para ahli tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan:

1. Aliran Nativisme dengan tokoh utama Arthur Schopenhauer berpendapat bahwa


perkembangan individu itu semata mata ditentukan oleh unsur pembawaan.

2. Aliran Empirisme dengan tokoh John Locke berpendapat bahwa perkembangan individu itu
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan, sedangkan faktor dasar/pembawaan
tidak berpengaruh sama sekali

3. Aliran Konvergensi dengan tokohnya William Stern tampak menengahi kedua pendapat
tersebut dan berpendapat perkembangan individu itu sebenarnya ditentukan oleh kedua kekuatan
tersebut, baik faktor dasar atau pembawaan maupun faktor lingkungan atau pendidikan kedua-
keduanya secara convergent akan menentukan perkembangan individu.

Disamping dari pendapat ahli diatas faktor umum yang biasa mempengaruhi tumbuh dan
kembang biasanya dari :
1. Faktor teman

Faktor teman juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan seorang remaja, jika remaja itu
mendapatkan teman yang membawa dia kedalam hal positif, maka perkembangan dari remaja
tersebut bisa menjadi positif, namun sebaliknya jika ia mendapatkan teman yang membawanya
terjerumus kedalam hal negatif , maka perkembangan dari remaja tersebut bisa menjadi negatif.

2. Faktor Media Massa

Faktor ini sangat mempengaruhi tumbuh serta kembang pada remaja, apalagi di zaman yang
semakin maju, alat komunikasi yang semakin canggih.. Misalnya televisi melalui porogram
acaranya dapat memberikan informasi yang bisa mempengaruhi perkembangan anak.

3. Faktor Pendidikan

Faktor pendidikan ini baik pendidikan yang diberikan dari keluarga, pendidikan formal (seperti
sekolah) maupun pendidikan yang ramaja dapatkan dari lingkungan sekitarnya/dikehidupan
masyarakat.

D. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap perkembangan psikis pada remaja

Pertumbuhan fisik sangat lah berkaitan dengan perkembangan psikis, baik itu remaja putri
maupun remaja putra. Bertambahnya pertumbuhan fisik pada remaja langsung berpengaruh
terhadap perkembangan psikis tersebut.

Berikut ini pengaruh pertumbuhan fisik terhadap psikis remaja:

1. Pada wanita

Pada wanita, ada banayak baik dari pertumbuhan fisik yang berepengaruh pada perkembangan
psikis.

a. Pada pertumbuhan fisik wanita yaitu, bertambahnya berat badan, pinggul membesar serta
tumbuhnya bulu-bulu disekitar area vital hal ini berpengaruh terhadap perkembangan psikis nya
yaitu, mereka menjadi merasa minder dalam melakukan sesuatu.
b. Ketika wanita sedang menstruasi timbul pertumbuhan fisik seperti tumbuhnya jerawat, hal ini
juga berpengaruh terhadap perkembangan psikis, yaitu seperti mudah tersinggung apapaun yang
dibicarakan orang lain, mood naik-turun serta malas untuk melakukan apapun.

2. Pada pria

a. Pada pertumbuhan fisik laki-laki, bertambahnya jumlah tinggi badan, timbulnya bau badan itu
tidak menjadi masalah bagi mereka, serta tidak memperdulikan hal tersebut, sebaliknya mereka
lebih percaya diri dengan itu semua.

b. Semakin bertambahnya ukuran penis laki-laki, maka berpengaruh juga terhadap


perkembangan psikisnya yaitu, mulai lebih ingin tau apa itu tentang sexual. Serta menambah rasa
ingin tahu terhadap wanita

c. Timbulnya jakun, kumis, serta suara membesar , sangatlah berpengaruh terhadap


perkembangan psikisnnya. Karna dengan begitu anak laki-laki merasa sudah besar serta merasa
malu dihadapan teman-temannya ketika ia masih terlihat manja terhadap orang tuanya, menjadi
malu untuk salim pamitan sebelum berangkat sekolah, serta gengsi untuk meminta maaf ketika ia
melakukan kesalahan terhadap orang tua.
BAB III.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikisnya sangat berpengaruh terhadap si remaja itu sendiri. Itu menunjukkan jati diri remaja itu
seperti apa. Apakah remaja itu akan tumbuh dan berkembang secara baik ataupun tidak. Jadi,
kita sebagai remaja sudah sewajarnya menormalkan semua perubahan tersebut. Tetapi, dari itu
semua remaja jangan menganggap sepele hal tersebut. Sebenarnya dalam perubahan fisik yang
terjadi terhadap remaja pada masa pubertas terdapat perubahan dalam segi psikologi seorang
remaja. Seperti, emosi yang tidak menentu serta sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai