Anda di halaman 1dari 12

E-ISSN: 2715-2634

FENOMENA TERJADINYA KENAKALAN REMAJA

Lilis Karlina

Universitas Kristen Satya Wacana


Jln. Diponegoro No. 52-60, Salatiga, Jawa Tengah.
Corresponding email: karlina@gmail.com

ARTICLE INFO ABBSTRACT


Article History Dolescence is often known as rebellion. At this time, a
child who is just experiencing puberty often displays a
Received : variety of emotional upheaval, withdrawing from the
25/03/2020 family, and experiencing many problems, both at home,
school, or in the home environment and in the
environment of friends. This paper is a literature study
from various existing references, then the data is
Accepted : packaged as data and information material that can
29/04/2020
provide an overview of the condition of juvenile
delinquency. The aim is to find out juvenile delinquency,
factors that cause juvenile delinquency. Then how the
role of parents, schools and society in tackling juvenile
Published :
02/04/2020 delinquency. Therefore, in dealing with juvenile
delinquency, there needs to be concrete actions taken by
parents, teachers and the community, so that deviant
behavior does not occur.

Keywords: Teenagers, Juvenile Delinquency, Factors


Causing it, The Solution

1
PENDAHULUAN umur sudah mengenal rokok, narkoba,
Seperti yang kita ketahui sekarang free sex, tawuran pencurian,dan terlibat
ini, demikian banyak berlangsung banyak tindakan kriminal lainnya yang
kejadian-kejadian tindak kenakalan menyimpang dari norma-norma yang
remaja. Bermacam-macam perbuatan berlaku di masyarakat dan berurusan
negatif atau yang menyimpang dengan hukum. Kenakalan remaja
dilakukan oleh beberapa remaja, yang menurut beberapa psikolog, secara
kelihatannya dikira oleh mereka hanya sederhana adalah segala perbuatan yang
biasa-biasa saja, apalagi ada yang dilakukan remaja dan melanggar aturan
menganggapnya sebagai sesuatu yang berlaku dalam masyarakat.
kebanggaan. Mereka sering Meskipun begitu, fenomena kenakalan
menyebutkan perilaku tersebut hanyalah remaja adalah sesuatu yang normal.
sebagai penunjukkan lambang sesuatu Ketika seseorang beranjak remaja,
keberanian dirinya, namun perilaku beberapa perubahan terjadi, baik dari
remaja yang negatif ini, banyak segi fisik maupun mental. Beberapa
masyarakat menganggap sebagai suatu perubahan psikologis yang terjadi di
perilaku yang amat memprihatinkan antaranya adalah para remaja cenderung
bagi kalangan remaja di Indonesia. untuk resisten dengan segala peraturan
Disebutkan sudah memprihatinkan yang membatasi kebebasannya. Karena
karena kenakalan remaja saat ini, sudah perubahan itulah banyak remaja
mulai terlihat ada pergeseran, semula melakukan hal-hal yang dianggap nakal.
hanya kenakalan anak remaja yang Meskipun karena faktor yang
biasa saja, sekarang masyarakat telah sebenarnya alami, kenakalan remaja
mulai merasakan keresahan yang terkadang tidak bisa ditolerir lagi oleh
cenderung merambah segi-segi kriminal masyarakat. Karena itu, peran orangtua
yang secara yuridis menyalahi sangat berpengaruh dalam membentuk
ketentuan-ketentuan hukum pidana. kepribadian remaja ini. (Kompas.com
Masa remaja sering dikenal dengan 2013)
istilah masa pemberontakan. Pada Sayangnya, tidak semua orangtua
masa-masa ini, seorang anak yang baru mengetahui bagaimana bersikap
mengalami pubertas seringkali terhadap perubahan anaknya. Banyak
menampilkan beragam gejolak emosi, orang tua berusaha untuk
menarik diri dari keluarga, serta memahaminya, akan tetapi para
mengalami banyak masalah, baik di orangtua justru membuat seorang
rumah, sekolah, atau di lingkungan remaja semakin nakal. Misalnya,
rumah maupun di lingkungan dengan semakin mengekang kebebasan
pertemanannya. Kenakalan remaja pada anak tanpa memberikannya hak untuk
saat ini, seperti yang banyak diberitakan membela diri. Akibatnya, para orangtua
di berbagai media, sudah dikatakan mengeluhkan perilaku anak-anaknya
melebihi batas yang sewajarnya. yang tidak dapat diatur, bahkan
Banyak anak remaja dan anak dibawah terkadang bertindak melawan mereka.
Sehingga sering terjadi konflik

2
keluarga, pemberontakan/perlawanan, METODE
depresi, dan galau/ resah. Munculnya Metode penelitian yang digunakan
tindakan berisiko ini, sangat umum adalah metode deskritif dengan
terjadi pada masa remaja dibandingkan pendekata kualitatif. Metode
pada masa-masa lain di sepanjang pengumpulan data menggunakan kajian
rentang kehidupannya. pustaka dari berbagai referensi yang
Inilah problem sosial yang menerpa brsumber dari junal penelitian dan buku.
beberapa remaja kita sekarang ini, yaitu Adapun metode yang digunakan
tingkah laku menyimpang yang dicap bertujuan untuk meberikan gambaran
dimaksud sebagai kenakalan remaja. tentang kenakalan remaja, faktor
Adapun penyebab masalah kenakalan penyebab terjadinya kenakalan remaja
remaja diakibatkan dari berbagai dan peran orang tua, sekolah dan
macam persoalan, bisa akibat dari salah masyarakat dalam menanggulangi
orang tua didalam cara mendidik atau kenakalan remaja
orangtua yang terlampau sibuk dengan
pekerjaannya, juga dapat dikarenakan PEMBAHASAN
tidak tepatnya saat memilih Pengertian Remaja
teman/lingkungan pergaulan hingga Remaja adalah waktu manusia
dapat mengakibatkan terjerumusnya berumur belasan tahun. Seseorang
didalam pergaulan yang salah ataupun remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan
akibat dari indivudunya sendiri karena sebagai anak-anak namun ia belum
krisis identitas. cukup matang untuk dikatakan orang
Mencermati fenomena tersebut, dewasa. Dikarena ia sedang mencari
penulis mencoba mengkaji dari berbagai pola hidup yang paling sesuai baginya
kajian pustaka yang berkaitan dengan dan inipun sering dilakukan metode
kenakalan remaja. Tulisan ini coba-coba walaupun melalui banyak
merupakan studi pustaka dari berbagai kealahan. Jadi pada masa remaja
referensi yang ada, kemudian data manusia tidak dapat disebut sudah
tersebut dikemas sebagai bahan data dewasa tetapi tidak dapat pula disebut
dan informasi yang dapat memberikan anak-anak. Remaja merupakan masa
gambaran mengenai kondisi kenakalan peralihan antara masa anak dan masa
remaja saat ini. Adapun tujuannya dewasa seperti yang dikemukakan oleh
adalah ingin mengetahui remaja dan Monks (2002) perkembangan kognisi
psikologis remaja, faktor penyebab remaja berimplikasi pada
terjadinya kenakalan remaja. Kemudian perkembangan sosialnya. Hal sosial
bagaimana peran orang tua, sekolah dan yang dapat dilihat dalam tingkah laku
masyarakat dalam menanggulangi remaja yaitu dimana ia lebih memilih
kenakalan remaja. untuk berkumpul dengan teman sebaya
dibandingkan dengan keluarganya.
Maka tingkah laku tersebut usaha
remaja untuk masuk ke dalam lingkup
sosial yang lebih luas.

3
Menurut santrock (2003) bahwa yang tidak jarang menurunkan daya
remaja (adolescence) diartikan sebagai kreatif/ketekunan, mulai renggang
masa perkembangan transisi antara dengan orang tuanya dan
masa anak dan masa dewasa yang membentuk kelompok kawan atau
mencangkup perubahan bioogis, sahabat karib, tinggah laku kurang
kognitif, dan sosial-emosional. Batasan dapat dipertanggungjawabkan.
akhir usia remaja yang umum Seperti perilaku di luar kebiasaan,
digunakan oleh para ahli antara lain usia delikuen, dan akal atau defresif.
12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia 2. Adolensi menengah, fase ini
remaja biasanya dibedakan menjadi tiga memiliki ciri umum: Hubungan
yaitu: 1) usia 12-15 tahun, termasuk dengan kawan dari lawan jenis
dalam masa remaja awal; 2) usia 15-18 mulai meningkat, pentingnya,
tahun, termasuk dalam masa remaja fantasi dan fanatisme terhadap
pertengahan; 3) usia 18-21 tahun, berbagai aliran, misalnya, mistik,
termasuk dalam masa remaja akhir. musik, dan lain-lain. Menduduki
Menurut para pakar pisikologi, tempat yang kuat dalam
remaja merupakan suatu periode transisi perioritasnya, politik dan
dari masa awal anak-anak hingga masa kebudayaan mulai menyita
awal dewasa, usia yang dimasukin kira- perhatiannya sehingga kritik tidak
kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir jarang dilontarkan kepada keluarga
pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. dan masyarakat yang dianggap
Masa remaja bermula pada seseorang salah dan tidak benar, seksualitas
individu yang mengalami perubahan mulai tampak dalam ruang atau
baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku skala identifikasi, dan desploritas
dan penuh dengan masalah-maalah. lebih terarah untuk meminta
Remaja memiliki tempat diantara bantuan.
anak-anak dan orang tua karena sudah 3. Adolesensi akhir, pada masa ini
tidak termasuk dalam golongan anak remaja mulai lebih luas, mantap,
tetapi belum berada dalam golongan dari dewasa dalam ruang lingkup
dewasa atau tua. Adapun ciri-ciri remaja penghayatannya. Ia lebih bersifat
dapat dilihat dari berbagai segi. ‘menerima’dan ‘mengerti’ malahan
Misalnya segi usia, perkembangan fisik sudah mulai menghargai sikap
phisikis, dan perilaku.Menurut Gayo orang/pihak lain yang mungkin
(1990) yang ditulis Zahra (2010) dalam sebelumnya ditolak. Memiliki
blogspotnya tentang ”Remaja”, ciri-ciri karier tertentu dan sikap
remaja usianya berkisar 12-20 tahun kedudukan, kultural, politik,
yang dibagi dalam tiga fase yaitu; maupun etikanya lebih mendekati
Adolensi dini, adolensi menengah, dan orang tuanya. Bila kondisinya
adolensi akhir. Penjelasan ketiga fase kurang menguntungkan, maka
ini sebagai berikut: dalam masa adolesensi akhir ini,
1. Adolensi dini, fase ini berarti akan mempengaruhi tahap kesulitan
preokupasi seksual yang meninggi jiwanya. Remaja dalam kondisi ini,

4
memerlukan bimbingan dengan kesusilaan, keberadaan dan kebaikan.
baik dan bijaksana, dari orang- Masa ini disebut dengan masa
orang di sekitarnya. pembentukan dan menentukan nilai
Selanjutnya menurut sudut pandang dan cita-cita.
yang dikemukakan oleh Mustaqim dan
Abdul Wahid (1991) tentang ciri-ciri Selanjutnya Menurut Hurlock (1999)
masa remaja sebagai berikut; ciri-ciri masa remaja adalah sebagai
berikut :
1. Pada umumnya remaja telah duduk
dalam bangku sekolah lanjutan. 1. Masa remaja sebagai periode yang
Pada permulaan periode dimana penting,karena perkembangan fisik,
anak telah mengalami perubahan- mental yang cepat dan penting dan
perubahan jasmani yang berwujud adanya penyesuaian mentaldan
tanda-tanda kelamin sekunder pembentukan sikap, nilai dan minat
seperti kumis, jenggot, atau suara baru.
berubah pada laki-laki, lengan dan 2. Masa remaja sebagai periode
kaki mengalami pertumbuhan yang peralihan, adanya suatu perubahan
sangat cepat sehingga anak-anak sikap dan perilaku dari anak-anak
menjadi canggung dan kaku. menuju dewasa.
Kelenjar-kelenjar mulai tumbuh 3. Masa remaja sebagai periode
yang dapat menimbulkan gangguan perubahan, adanya 5 perubahan
phisikis anak. yang dimiliki dan bersifat universal
2. Timbulnya perubahan rohani, yaitu perbahan emosi, perubahan
dimana remaja telah mulai berfikit tubuh, minat dan pola perilaku, dan
abstrak ingatan logis makin lama perubahan nilai.
makin lemah. Pertumbuhan fungsi- 4. Masa remaja sebagai usia
fungsi psikis yang satu degan yang bermasalah, dimana pada masa
lain tidak dalam keadaan seimbang kanak-kanak maslah-maslah yang
sehingga mengakibatkan anak dihadapi sebagian besar
sering mengalami pertentangan diselesaikan oleh guru dan orang
batin dan gangguan, yang disebut tua sehingga kebanyakan remaja
dengan gangguan integrasi. kurang berpengalaman dalam
Kehidupan sosial anak remaja juga mengatasi masalah.
berkembang sangat luas, akibatnya 5. Masa remaja sebagai masa mencari
anak berusaha melepaskan diri dari identitas, dimana remaja berusaha
kekangan orang tua. Dengan untuk menjelaskan siapa dirinya
demikian terjadi pertentangan dan apa perannya.
antara hasrat kebebassan dan 6. Masa remaja sebagai usia yang
perasaan terganggu dengan menimbulkan ketakutan, karena
keinginan anak itu sendiri. adanya anggapan stereotip budaya
3. Pada masa remaja akhir, dimana bahwa remaja adalah anak-anak
remaja mulai menemukan nilai-nilai yang tidak rapih, yang tidak dapat
hidup, cinta persahabatan, agama, dipercaya dan cenderung merusak

5
yang menyebabkan orang dewasa 3. Perubahan dalam hal uang
harus membimbing dan mengawasi. menarik bagi dirinya dan
7. Masa remaja sebagai masa yang hubungannya dengan orang lain.
tidak realistik, karena remaja Hal ini dikarenakan adanya
melihat dirinya sendiri dan orang tanggung jawab yang lebih besar
lain sebagaimana yang diinginkan pada masa remaja, maka remaja
dan bukan sebagaimana adanya diharapkan untuk dapat
terlebih dalam cita-cita. mengarahkan ketertarikan mereka
8. Masa remaja sebagai ambang masa pada hal-hal yang lebih penting.
dewasa, karena remaja mulai Di mana peda hal ini remaja tidak
memutuskan diri pada perilaku lagi berhubungan hanya dengan
yang dihubungkan dengan orang individu jenis kelamin yang sama
dewasa. tetapi juga dengan lawan jenis,
Selanjutnya Menurut Jahja (2011) dan dengan orang dewasa.
mengemukakan bahwa masa remaja 4. Perubahan nilai, di mana apa yang
adalah suatu masa perubahan. Pada mereka anggap penting pada masa
masa remaja terjadi perubahan yang kanak-kanak menjadi kurang
cepat baik secara fisik, maupun penting, karena telah mendekati
pisikologis. Ada beberapa perubahan dewasa.
yang terjadi selama masa remaja, yang 5. Kebanyakan remaja bersikap
memiliki ciri-ciri sebagai berikut : ambivalen dalam menghadapi
1. Penigkatan emosional yang terjadi perubahan yang terjadi. Di satu
secara cepat pada masa remaja awal sisi mereka menginginkan
yang dikenal dengansebagai masa kebebasan, tetapi tidak di sisi
strom & stress. pada fase ini lainmereka takut akan tanggung
banyak tuntutan dan tekanan yang jawab yang menyertai kebebasan
ditunjukan kepada remaja, misalnya itu, serta meragukan kemampuan
mereka diharapkan untuk tidak lagi mereka sendiri untuk memikul
bertingkah laku seperti anak-anak, tanggung jawab itu.
mereka harus lebih mandiri, dan Berdasarkan pendapat para ahli
bertanggung jawab. yang telah dikemukakan dapat
2. Perubahan yang cepat secara fisik disimpulkan bahwa remaja merupakan
juga disertai dengan kematangan masa peralihan antara masa anak dan
seksual. Perubahan fisik yang masa dewasa. Pada masa ini seseorang
terjadi secara cepat, baik perubahan remaja tidak dapat disebut sudah
internal seperti sistem sirkulasi, dewasa tetapi tidak dapat pula disebut
pencernaan dan sistem respirasi anak-anak. Karena masa ini remaja
maupun perubahan eksternal seperti telah mengalami berbagai perubahahan
tinggi badan, berat badan dan mengenai dirinya baik perkembangan
proporsi tubuh sangat berpengaruh fisik maupun fisikologis. Adapun ciri-
terhadap konsep dari remaja. ciri masa remaja dapat disimpulkan
sebagai periode yang penting, periode

6
perubahan, peralihan, usia yang umur 22 tahun kasus kejahatan yang
bermasalah, pencarian identitas, usia dilakukan oleh remaja akan menurun.
yang menimbulkan ketakutan, masa Menurut Dryfoon yang dikutip
yang tidak realistik dan ambang masa Alit (2009)Istilah kenakalan remaja
kedewasaan. (Juvenile Delinquency) mengacu
pada suatu rentang yang luas, dari
Pengertian Kenakalan Remaja tingkah laku yang tidak diterima
Kenakalan remaja Juvenile secara sosial (misal ; bersikap
Delinquency ialah kejahatan/kenakalan berlebihan di sekolah) sampai
yang dilakukan oleh anak-anak muda pelanggaran status (seperti
dan merupakan gejala sakit (patologis) melarikan diri) hingga tindak
secara sosial pada remaja yang kriminal (misalnya pencurian).
disebabkan oleh salah satu bentuk Untuk alasan hukum dilakukan
pengabdian sosial, sehingga mereka itu pembedaan antara pelanggaran
mengembangkan bentuk tinglah laku indeks dan pelanggaran status:
yang menyimpang. Pelanggaran indeks (index
Menurut Cavan (dalam Willis, offenses); adalah tindakan kriminal
1994) dalam bukunya yag berjudul yang dilakukan oleh remaja
Juvenile Delinquency menyatakan maupun orang dewasa, seperti
bahwa kenakalan remaja sebagai perampokan, tindak penyerangan,
gangguan pada anak dan remaja untuk pemerkosaan,
memenuhi beberapa kewajiban yang pembunuhan.Selanjutnya
diharapkan dari mereka oleh lingkungan Sudarsono (2012) menyebutkan
sosialnya. Menurut Kartini Kartono dari beberapa kajian dan perumusan
(2003 : 6-7) kenakalan remaja psikolog Dr. Fuad Hasan dan Drs.
merupakan gejala sakit secara sosial Bimo Walgito, menyatakan bahwa
pada anak-anak dan remaja yang arti juvenile delinquency nampak
disebabkan oleh bentuk pengabdian ada pergeseran menegenai kualitas
sosial, sehingga mereka itu subyek, yaitu dari kualitas anak
mengembangkan bentuk tingkah laku menjadi remaja/anak remaja.
yang menyimpang. Dalam beberapa pengertian diatas
Pengaruh sosial dan kultural tentang kenakalan remaja ialah
memainkan peran yang besar dalam perbuatan/ kejahatan/pelanggaran
pembentukan atau pengkondisian yang dilakukan oleh anak remaja
tingkah laku criminal anakanak yang bersifat melawan hukum, anti
remaja. Perilaku anak-anak remaja sosial, anti susila, dan menyalahi
ini menunjukkan tanda-tanda norma-norma agama
kurang atau tidak adanya
konformitas terhadap norma-norma Penyebab Kenakalan Remja
sosial, mayoritas kenakalan remaja Terjadinya kenakalan remaja
berusia 21 tahun. Angka tertinggi biasanya disebabkan oleh faktor internal
tindakan kejahatan ada pada usia (faktor yang berasal dari remaja itu
15–19 tahun, dan sesudah

7
sendiri) dan faktroe ekternal ( faktor keras, ekonomi keluarga yang
yang berasal dari luar). kurang, semua ini merupakan
1. Faktor Internal sumber yang memicu terjadinya
a. Krisis identitas; Perubahan kenakalan remaja.
biologis dan sosiologis pada b. Pegaruh dari lingkungan sekitar;
diri remaja yang Bergaul dengan teman sebaya
memungkinkan terjadinya yang kurang baik dapat
dua bentuk integrasi. mempengaruhi perilaku dan watak
Pertama, terbentuknya remaja ke dalam hal yang negatif.
perasaan akan konsistensi c. Tempat pendidikan; Kenakalan
dalam kehidupannya. remaja yang sering terjadi di
Kedua, tercapainya identitas sekolah, sering membolos pada
peran. Kenakalan remaja saat jam pelajaran, sering
terjadi karena remaja gagal melanggar peraturan sekolah.
mencapai masa integrasi Menurt Dr. Kartini Kartono juga
kedua. berpendapat bahwasannya faktor
b. Kontrol diri yang lemah; penyebab terjadinya kenakalan remaja
Remaja yang tidak bisa antara lain:
mempelajari dan 1. Anak kurang mendapatkan perhatian,
membedakan tingkah laku kasih sayang dan tuntunan
yang dapat diterima dengan pendidikan orang tua, terutama
yang tidak dapat diterima bimbingan ayah, karena ayah dan
akan terseret pada perilaku ibunya masing–masing sibuk
‘nakal’. Begitupun bagi mengurusi permasalahan serta
mereka yang telah konflik batin sendiri.
mengetahui perbedaan dua 2. Kebutuhan fisik maupun psikis
tingkah laku tersebut, anak–anak remaja yang tidak
namun tidak bisa terpenuhi, keinginan dan harapan
mengembangkan kontrol anak–anak tidak bisa tersalur dengan
diri untuk bertingkah laku memuaskan, atau tidak mendapatkan
sesuai dengan kompensasinya.
pengetahuannya. 3. Anak tidak pernah mendapatkan
latihan fisik dan mental yang sangat
2. Faktor Eksternal diperlukan untuk hidup normal,
a. Lingkungan keluarga; keadaan mereka tidak dibiasakan dengan
lingkungan keluarga yang menjadi disiplin dan kontrol-diri yang baik.
sebab timbulnya kenakalan ramaja Maka dengan demikian perhatian dan
seperti keluarga yang broken kasih sayang dari orang tua
home, rumah tangga yang merupakan suatu dorongan yang
berantakan dapat disebabkan oleh berpengaruh dalam kejiwaan seorang
kematian ayah atau ibunya, remaja dalam membentuk
keluarga yang diliputi konflik kepribadian serta sikap remaja

8
sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih tetapi itu semua hanya kenikmatan
sayang dari orang tua merupakan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu
faktor penyebab terjadinya kenakalan seringnya terserang berbagai
remaja. penyakit karena gaya hidup yang
Maka dengan demikian perhatian tidak teratur.
dan kasih sayang dari orang tua 2. Bagi keluarga; Apabila remaja
merupakan suatu dorongan yang selaku anak dalam keluarga
berpengaruh dalam kejiwaan seorang berkelakuan menyimpang dari
remaja dalam membentuk kepribadian ajaran agama, akan berakibat terjadi
serta sikap remaja sehari-hari. Jadi ketidakharmonisan di dalam
perhatian dan kasih sayang dari orang kekuarga dan putusnya komunikasi
tua merupakan faktor penyebab antara orang tua dan anak. Tentunya
terjadinya kenakalan remaja. hal ini sangat tidak baik karena
Faktor lain yang juga ikut dapat mengakibatkan remaja sering
mempengaruhi perilaku kenakalan pada keluar malam dan jarang pulang
remaja adalah konsep diri yang serta menghabiskan waktunya
merupakan pandangan atau keyakinan bersama teman-temannya untuk
diri terhadap keseluruhan diri, baik yang bersenang-senang dengan jalan
menyangkut kelebihan maupun minumminuman keras atau
kekurangan diri, sehingga mempunyai mengkonsumsi narkoba. Pada
pengaruh yang besar terhadap akhirnya keluarga akan merasa malu
keseluruhan perilaku yang ditampilkan. dan kecewa atas apa yang telah
Shavelson & Roger (1982) menyatakan dilakukan oleh remaja. Padahal
bahwa konsep diri terbentuk dan kesemuanya itu dilakukan remaja
berkembang berdasarkan pengalaman hanya untuk melampiaskan rasa
dan inteprestasi dari lingkungan, kekecewaannya terhadap apa yang
penilaian orang lain, atribut, dan terjadi dalam keluarganya.
tingkah laku dirinya. Kemudian 3. Bagi lingkungan masyarakat;
bagimana orang lain memperlakukan Apabila remaja berbuat kesalahan
individu dan apa yang dikatakan orang dalam kehidupan masyarakat,
lain tentang individu akan dijadikan dampaknya akan buruk bagi dirinya
acuan untuk menilai dirinya sendiri ( dan keluarga. Masyarakat akan
Mussen dkk, 1994). menganggap bahwa remaja itu
Akibat-akibat yang ditimbulkan adalah tipe orang yang sering
oleh kenakalan remaja antara lain: membuat keonaran, mabuk-
1. DBagi diri remaja itu sendiri; mabukan ataupun mengganggu
Akibat dari kenakalan remaja yang ketentraman masyarakat. Mereka
telah dilakukan,memiliki berdampak dianggap anggota masyarakat yang
bagi dirinya sendiri dan sangat memiliki moral rusak, dan
merugikan baik fisik dan mental, pandangan masyarakat tentang sikap
walaupun perbuatan itu dapat remaja tersebut akan jelek. Untuk
memberikan suatu kenikmatan akan merubah semuanya menjadi normal

9
kembali membutuhkan waktu yang remaja untuk mengemukakan
lama dan hati yang penuh pendapatnya dalam batas-batas
keikhlasan kewajaran tertentu. Dengan
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja tindakan seperti ini, anak-anak
Upaya untuk menanggulangi dapat berani untuk menentukan
kenakalan remaja tidak bisa langkahnya, tanpa ada keraguan
dilaksanakan oleh tenaga ahli seperti dan paksaan dari berbagai
pisikomotor, konselor, dan pendidik, pihak. Sehingga mereka dapat
melainkan dengan kerjasama semua menjadi lebih bertanggung
pihak antara lain orang tua, guru, jawab terhadap apa yang
pemerintah dan masyarakan. Selain itu mereka kerjakan.
persoalan mengenai kenakalan remaja
tidak dapat diselesaikan hanya melalui 2. Upaya di sekolah.
ceramah dan pidato, akan tetapi lebih a. Guru menegakkan disiplin
baik dilakukan dengan perbuatan nyata. sekolah yang wajar dan dapat
Menurut Ayuningtyas (2011) diterima siswa dan penghuni
upaya yang dilakukan dalam sekolah. Disiplin yang baik dan
menanggulangi perilaku kenakalan wajar dapat diterapkan dengan
remaja dapat dikelompokkan menjadi pembentukan aturan-aturan yang
tindakan pencegahan (preventif), sesuai dan tidak merugikan
pengentasan (curative), pembetulan berbagai pihak.
(corrective), dan penjagaan atau
pemeliharaan (preservative). Upaya b. Guru seharusnya melaksanakan
tersebut dapat dilakukan dengan cara: peraturan dengan adil dan tidak
1. Upaya di keluarga pandang bulu. Tindakan
a. Orang tua menciptakan dilakukan dengan cara
keluarga yang harmonis, memberikan sangsi yang sesuai
terbuka dan jauh dari terhadap semua siswa yang
kekacauan. Dengan keadaan melanggar peraturan tanpa
keluarga yang seperti ini, dapat melihat keadaan orang tua siswa
membuat remaja lebih sering tersebut. Seperti siswa yang
tinggal dirumah daripada diluar berasal dari keluarga terpandang
rumah. atau pejabat.
b. Orang tua harus memberikan c. Guru memahami aspek-aspek
pengawasan secara wajar pisikis yang ada pada siswa.
terhadap pergaulan anak
remaja. d. Adanya bagian bimbingan dan
c. Orang tua memberikan konseling di sekolah supaya
perhatian yang memadai dapat memberikan jalan keluar
terhadap kebutuhan anak. terhadap masalah siswa.
d. Orang tua memberikan 3. Upaya di masyarakat
kemerdekaan kepada anak

10
a. Menegur remaja-remaja internal dan faktor eksternal. Faktor
yang sedang melakukan internal berupa krisis identidas dan
tindakan-tindakan yang telah konterol diri yang lemah. Sedangkan
melanggar norma. faktor eksternal brasal dari lingkungan
b. Menjadi teladan yang baik keluarga, lingkungan sekitar dan tempat
bagi remajaremaja yang pendidikan.
tinggal di lingkungan tempat Akibat-akibat yang ditimbulkan
tinggal. oleh kenakalan remaja akan berdampak
c. Mengadakan kegiatan kepada diri remaja itu sendiri, keluarga,
kepemudaan di lingkungan dan lingkungan masyarakat. Adapun
tempat tinggal. Kegiatan ini usaha yang dilakukan dalam
dilakukan bersama-sama menanggulangi perilaku kenakalan
dengan melibatkan remaja- remaja dapat dikelompokkan menjadi
remaja untuk berpartisipasi tindakan pencegahan (preventif),
aktif. pengentasan (curative), pembetulan
(corrective), dan penjagaan atau
SIMPULAN pemeliharaan (preservative). Upaya
Remaja adalah waktu manusia yang dilakukan dalam lingkungan
berumur belasan tahun. Pada masa keluarga, sekolah dan masyarakat.
remaja manusia tidak dapat disebut
sudah dewasa tetapi tidak dapat pula DAFTAR PUSTAKA
disebut anak-anak. Masa remaja adalah Hurlock, B., E. (1999). Psikologi
masa peralihan manusia dari anakanak Perkembangan:Suatu Pendekatan
menuju dewasa.Remaja merupakan Sepanjamg Rentang
masa peralihan antara masa anak dan Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
masa dewasa,seperti yang dikemukan Jahja, Yudrik. (2011).Psikologi
Monks (2002) perkembangan kognisi Perkembangan, Jakarta: Kencana.
Kartini, Kartono. 2010. Kenakalan
remaja berimplikasi pada
Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo
perkembangan sosialnya. Ada beberapa Persada
ciri-ciri anak masa remaja seperti Lapamusu, I., Wua, T. D., & Kaunang,
periode yang penting, mengalami N. F. (2018). Peran Pemerintah Desa
periode perubahan, peralihan, usia yang Dalam Menanggulangi Kenakalan
bermasalah pencarian identitas, usia Remaja Di Desa Balahu Kecamatan
TibawaKabupaten Gorontalo. Jurnal
yang meimbulkan ketakutan, masa yang
Civic Education,2(1):48-53.
tidak realistik dan ambang kedewasaan. Mustaqim dan Abdul Wahid. (1991).
kenakalan remaja ialah Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
perbuatan/ kejahatan/pelanggaran yang Rineka Cipta.
dilakukan oleh anak remaja yang Prasasti, S. (2017, July). Kenakalan
bersifat melawan hukum, anti sosial, remaja dan faktor
anti susila, dan menyalahi norma-norma penyebabnya. Prosiding Seminar
Nasional Bimbingan dan
agama. Kenakalan remaja terjadi karena
Konseling, (Vol. 1, No. 1, pp. 28-45).
dipengaruho oleh dua faktor yaitu faktor

11
Rimporok, P. B. (2015). Intensitas
Komunikasi dalam Keluarga Untuk
Meminimalisir Kenakalan Remaja Di
Desa Maumbi Kecamatan Kalawat
Kabupaten Minahasa Utara.Jurnal
Acta Diurna Komunikasi,4(1)
Rogi, B. A. (2015). Peranan komunikasi
keluarga dalam menanggulangi
kenakalan remaja di Kelurahan
Tataaran 1 Kecamatan Tondano
Selatan. Jurnal Acta Diurna
Komunikasi, 4(4).
Santrock, J., W. (2003).
ADOLESCENCE;Perkembangan
Remaja, edisi keenamTerjemahan.
Jakarta: Erlangga
Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri
dan tugas perkembangan masa
remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32
Shobri, A., Arifah, S., & Kp, S.
(2017). Upaya Orang Tua Dalam
Pencegahan Kenakalan Remaja
Di Kelurahan Sudiroprajan
Jebres Kota Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
SUMARA, D. S., Humaedi, S., &
Santoso, M. B. (2017). Kenakalan
remaja dan penanganannya.
Jurnal Prosiding Penelitian &
PKM, 4(2).
Unayah, N., & Sabarisman, M. (2015).
Fenomena kenakalan remaja dan
kriminalitas.jurnal Sosio
informa, 1(2).
Willis S,. 1994.Problema Remaja dan
Pemecahannya, Bandung: Angkasa.

12

Anda mungkin juga menyukai