Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH LINGKUNGAN YANG BURUK TERHADAP

REMAJA

WAHYU WULANDARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG, KARAWANG
wulandariwahyu15@gmail.com

ABSTRAK
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengaruh buruk
terhadap remaja. Masa remaja menjadi pusat perhatian, karena di masa remaja berada
pada batas peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pengaruh lingkungan dalam
mengembangkan dan membentuk identitas diri tidak bisa dianggap remeh, karena di
lingkungan biasanya remaja menghabiskan waktunya untuk saling berinteraksi sosial
dan bertukar informasi dengan orang disekitarnya tentang dunia luar yang lebih luas.
Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap remaja, bahkan apabila lingkungan
disekitar remaja itu buruk ia akan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan yang
buruk tersebut. Dalam hal ini berarti variabel konformitas lingkungan luar dan
keharmonisan lingkungan keluarga secara bersamaan dapat dijadikan acuan untuk
memprediksi kenakalan remaja. Maka dari itu peran orangtua disini sangat amat
penting untuk perkembangan remaja. Seorang remaja harus dapat mempertimbangkan
pengaruh dari kelompok sebaya, perubahan perilaku sosial, membentuk kelompok
sosial baru, dan nilai-nilai baru dalam memilih teman dan lain sebagainya.

Kata kunci: lingkungan, pengaruh, remaja, buruk

PENDAHULUAN Kata remaja berasal dari bahasa latin


Perkembangan masa remaja menjadi adolensence yang berarti tumbuh atau
pusat perhatian. Hal ini disebabkan karena tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
masa remaja adalah masa transisi dari anak- mempunyai arti yang luas lagi yang
anak ke masa dewasa. Remaja bukan anak- mencangkup kematangan mental, emosional
anak lagi, akan tetapi ia belum mampu sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).
memegang tanggung jawab seperti orang Masa remaja merupakan suatu masa yang
dewasa oleh kerena itu, pada masa remaja penting dari rentang kehidupan, masa
ini sering mengalami masa labil pada diri perubahan, masa usia bermasalah, masa
individu remaja itu sendiri, terutama di dimana individu mencari identitas diri, usia
dalam nilai-nilai yang lama dan dalam menyeramkan (dreaded), masa unrealism,
memperoleh nilai-nilai yang baru untuk dan ambang menuju kedewasaan. (Klori,
mencapai kedewasaan (Willis, 1994). 2011)
Salah satu yang mempengaruhi kelompok, preman, penjambret,
perkembangan masa remaja adalah perampokan, penganiyaan, pemerasan,
lingkungan. Pengertian lingkungan itu mabuk-mabukan, penyalahgunaan obat-
sendiri, bahwa lingkungan adalah semua obatan, seperti narkoba, masuk kedalam
benda, daya, kondisi, dan makhluk hidup, kehidupan seksual pra-nikah, dan berbagai
termasuk manusia dan kegiatan mereka, hal terkait perilaku menyimpang lainnya.
yang terkandung di dalam ruang lingkup (Lidya, 2012)
dimana manusia serta semua yang Usia remaja sering disebut sebagai masa
mempengaruhi kelangsungan hidup dan pergaulan, pada masa ini biasanya remaja
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup mulai tidak bergantung pada keluarga akan
lainnya. (Darsono, 1995) tetapi lebih memilih melakukan apa yang
Lingkungan merupakan salah satu faktor remaja inginkan itu sendiri (Durandt, 2015).
pendukung utama yang mempengaruhi Dilihat dari aspek biologis perilaku adalah
perkembangan individu. Dalam lingkungan suatu tanggapan atau reaksi sebuah
individu dapat berinteraksi serta menjalani oragnisme yang saling bersangkutan
rutinitasnya dengan baik. Pengaruh terhadap lingkungan. (Notoadmojo, 2014)
lingkungan dalam mengembangkan dan KOMNAS Perlindungan Anak (2007),
membentuk identitas diri tidak bisa menyatakan bahwa mengenai perilaku
dianggap remeh, karena di lingkungan remaja yang melakukan hubungan seks
biasanya remaja menghabiskan waktunya pranikah menunjukkan kecondongan yang
untuk saling berinteraksi sosial dan bertukar meningkat, dan pada anak SMP dan SMA
informasi dengan orang disekitarnya tentang 93,7% mengakui pernah melakukan ciuman,
dunia luar yang lebih luas. Hal tersebut akan petting dan oral seks, 62,7% remaja putri
berpengaruh pada pemikiran remaja dalam smp mengaku sudah tidak perawan, 21,2%
mengembangkan siapa dirinya dan apa yang pada remaja SMA pernah melakukan aborsi
harus ia lakukan untuk menjadi orang. dan terdapat 97% remaja smp maupun sma
Remaja merupakan aset suatu bangsa pernah menonton film porno. (BKKBN,
untuk masa depan. Namun, kenakalan 2010)
remaja terus meningkat pada tahun 2011, hal Komisi Nasional Perlindungan Anak
tersebut diketahui setelah dilakukannya Indonesia (KPAI) menyatakan dalam riset
pengamatan pada perilaku remaja di sebanyak 2800 pelajar putra maupun putri di
lingkungan sekitar kita, dan atau melalui 12 kota besar di Indonesia, 76% responden
media massa. Seperti halnya, ulah remaja perempuan mengaku pernah melakukan
belakangan ini makin mencemaskan pacaran dan 6,3% remaja perempuan pernah
masyarakat. Mereka tidak lagi dalam making love (ML), sedangkan pada
kategori nakal contohnya; membolos responden laki – laki 72% mengaku pernah
sekolah, merokok, minum-minuman keras, pacaran dan sebanyak 10% pernah
atau menggoda lawan jenisnya, tetapi tak melakukan ML. (KPAI, 2009)
jarang mereka terlibat dalam aksi tawuran Dari beberapa permasalahan yang ada,
layaknya perkelahian secara perorangan atau peranan orangtua sangat besar dalam
memberikan pilihan jawaban dari segala hal HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dipertanyakan oleh anak-anaknya. Hasil dari menganalisis data yang
Sebagai orangtua yang bijak seharusnya didapat mayoritas menyatakan bahwa ada
memberikan lebih dari satu jawaban serta hubungan yang sangat signifikan antara
alternatif agar remaja dapat berpikir lebih remaja dengan lingkungan. Lingkungan itu
jauh dan memilih yang terbaik. Apabila sendiri dapat berupa lingkungan keluarga,
orangtua tidak mampu memberikan masnyarakat, sekolah, teman sebaya dan lain
penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku sebagainya. Hal tersebut sangat berpengaruh
akan membuat remaja itu semakin bingung. besar terhadap remaja, bahkan apabila
Remaja itu pasti akan mencari jawaban di lingkungan disekitar remaja itu buruk ia
luar lingkaran orangtua. Bahayanya jika akan sangat mudah terpengaruh oleh
“lingkungan baru” memberi jawaban yang lingkungan yang buruk tersebut. Dalam hal
tidak diinginkan atau bertentangan dengan ini berarti variabel konformitas lingkungan
diberikan oleh orangtua. (Sarwono, 2007) luar dan keharmonisan lingkungan keluarga
secara bersamaan dapat dijadikan acuan
METODE PENELITIAN untuk memprediksi kenakalan remaja. Maka
Dalam menganalisis data mengunakan dari itu peran orangtua disini sangat amat
metode penelitian kualitatif yaitu penting untuk perkembangan remaja.
menyajikan data dalam bentuk deskriptif Selain konformitas lingkungan luar,
yang menjelaskan, menguraikan, serta kenakalan remaja juga bisa terbentuk dari
menggambarkan secara jelas tentang persepsi terhadap keharmonisan lingkungan
permasalahan yang dibahas. Penelitian keluarga. Keluarga dapat berpengaruh dalam
kualitatif ini, bertujuan untuk mengugkap membentuk kepribadian remaja. Keluarga
kejadian fakta keadaan, variabel dan yang sehat dan harmonis, anak tersebut akan
keadaan yang berlangsung saat penelitian mendapatkan sikap dasar dalam
dengan menceritakan apa yang sebenarnya mengembangkan sikap sosial yang baik dan
terjadi. Dengan mengharapkan supaya dapat perilaku yang terawasi. Adapun anak juga
memeberikan penjelasan lebih merinci lagi memperoleh pengertian apa itu hak,
dari suatu masalah sosial yang dijadikan kewajiban, tanggungjawab, serta belajar
objek penelitian. Data deskriptif yang berkerjasama dan berbagi dengan orang lain.
menjelaskan tentang kualitas suatu Kehangatan dan keakraban akan didapat
fenomena disebut data yang bersifat dalam keluarga. Munculnya kenakalan
kualitatif. Kualitas suatu fenomena tersebut remaja sering kali dianggap akibat dari
tidak mudah diukur secara numerik. Dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis,
hal ini sunber data yang diperoleh dalam kerena keluarga yang kurang harmonis dapat
penelitian dengan melakukan wawancara, mempersepsikan rumahnya sebagai tempat
observasi, studi literatur dan atau didapat yang tidak menyenangkan dan melakukan
darireferensi studi pustaka, artikel, jurnal, hal yang melanggar norma di masyarakat
internet dan sebagainya. sebagai salah satu cara menyatakan protes
kepada orang lain dan ingin mendapatkan
perhatian lebih dari orang sekitarnya. dan nilai-nilai baru dalam memilih teman
(Mulyasari, 2010) dan lain sebagainya.
Masa-masa remaja menjadi masa sulit 1. Pengaruh Lingkungan Keluarga
dalam perkembangan anak, apalagi ketika Keluarga merupakan ruang
anak sudah mulai menginginkan sedikit lingkup pertama dan yang paling
kebebasan, namun kebebasan tersebut harus utama untuk perkembangan anak.
mendapatkan pengawasan yang sepantasnya Tumbuh kembang seorang anak di
oleh orangtua. Pengawasan orangtua masa remaja tidak hanya terbatas pada
dilakukan agar anak tidak berakhir dengan kondisi di luar rumah saja, namun
salah pergaulan dan sikap mengambil kondisi lingkungan di rumah anak itu
keputusan-keputusan tanpa berpikir panjang sendiri juga dapat memengaruhi
berakhir pada keputusan yang diambil pertumbuhan dan perkembangannya.
adalah salah. Beberapa pengaruh lingkungan
Namun, pada kenyataanya banyak keluarga dalam perkembangan remaja,
orangtua yang hanya memberikan antara lain:
pengawasan dan ikut campur sebagian saja 1) Pola Asuh
dalam mempersiapkan pembentukan diri Keluarga merupaan
untuk masa depan anak, karena anak akan lingkungan yang pertama
melanjutkan kehidupannya sendiri dan kali menanamkan
mengembangkan pengalamannya serta pengaruhnya terhadap anak,
keyakinannya sendiri. Hal itu dapat terutama orangtua. Keluarga
mempengaruhi lingkungan tempat tinggal juga memiliki peran yang
ketika anak sedang tumbuh dewasa. Sedikit penting salah satunya dalam
banyaknya peranan orangtua yang dapat perkembangan remaja yaitu
dikendalikan berkaitan dengan lingkungan pola asuh dalam keluarga.
tempat anak tumbuh menjadi dewasa Perkembangan karakter anak
nantinya. sangat besar dipengaruhi
Pengaruh lingkungan yang buruk oleh pola asuh yang
tehadap remaja sangat amat memengaruhi. diterapkan keluarga terhadap
Remaja harus meyesuaikan diri dengan anak. Pola asuh yang positif
lawan jenis dalam hubungan interpersonal apabila tidak diberikan oleh
yang awalnya belum pernah ada juga harus sikap orangtua akan
menyesuaikan diri dengan orang dewasa berdampak pada
diluar lingkungan keluarga dan sekolah. perkembangan ketika
Untuk mencapai suatu hubungan pola remaja, misalnya sikap tidak
sosialisasi dewasa, remaja harus membuat percaya diri, mau menang
penyesuaian yang baru. Seorang remaja sendiri (egoisme), tidak mau
harus dapat mempertimbangkan pengaruh diatur, sehingga ia akan sulit
dari kelompok sebaya, perubahan perilaku untuk bersosialisasi.
sosial, membentuk kelompok sosial baru, Begitupun jika orangtua
terlalu permisif, anak akan 2) Kedisiplinan dan kebiasaan pada
tumbuh tanpa empati dan remaja
pengertian terhadap Sikap dan perilaku siswa dapat
oranglain dan lain dipengaruhi oleh tata tertib
sebagainya. sekolah. Sebaliknya apabila
2) Hubungan Orangtua susasana sekolah yang kacau dan
Bagaimana pun juga kurang disiplin maka akan
hubungan orangtua dengan berisiko, bahkan siswa akan
anak akan bepengaruh dalam berbuat semaunya dan terbiasa
perkembangan remaja. dengan hidup tidak tertib, tidak
Hubungan yang harmonis bisa bersikap saling menghormati,
antara kedua orangtua cenderung brutal dan agresif.
dengan satu sama lain akan Menurunnya minat dan kebiasaan
menciptakan suasana yang belajar anak dipengaruhi oleh
kondusif dalam pengasuhan suasana sekolah yang tidak
anak. Namun jika hubungan mendukung kegiatan belajar
yang tidak harmonis mengajar anak. Karena hal
misalnya orangtua selalu tersebut, prestasi belajar menurun
bertengkar, maka anak akan dan diikuti dengan perilaku yang
merasa tidak aman secara tidak sesuai dengan norma di
psikologis dan sulit masyarakat, contohnya siswa
mempercayai orang lain menjadi nakal dan berutal.
semasa anak itu tumbuh. 3) Bimbingan guru terhadap remaja
Begitu pun dengan keluarga Remaja menghadapi banyak
yang tidak lengkap itu akan sekali tuntutan guru, orangtua dan
mempengaruhi syarat kurikulum yang dapat
perkembangan anak. menimbulkan beban mental. Oleh
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah karena itu, peran wali kelas dan
1) Lingkungan Sekolah guru pembimbing sangat berperan
Pada umumnya sekolah penting terhadap anak. Jika guru
merupakan lingkungan yang pembimbing sebagai konselor di
cukup kuat memberi pengaruh sekolah tidak ikut berperan, maka
terhadap perkembangan remaja, anak tidak mendapatkan
karenanya orangtua menaruh bimbingan yang sewajarnya.
harapan yang cukup besar pada Dengan demikian untuk
pendidikan di sekolah. Untuk itu menyalurkan minat, hobi dan
oragtua harus pintar dalam bakat anak, dapat dikembangan
memilih sekolah dan perlu melalui kegiatan ekstrakulikuler
mempertimbangkan segala hal dengan disertai bimbingan guru.
yang berhubungan dengan remaja. 2. Pengaruh Teman dan Masyarakat
1) Lingkungan teman sebaya masyarakat dan sekitarnya. Ada
Seorang remaja lebih sering berada pula pengaruh negative pada
diluar rumah dengan teman media dan teknologi termasuk
sebaya. Teman sebaya merupakan kekerasan, kebencian, bahasa
lingkungan yang mempengaruhi vulgar dalam musik dan film,
keputusan yang akan diambil oleh adegan seks eksplisit, unsur
seorang remaja. Teman sebaya SARA, gambaran yang tidak
mungin akan berpengaruh satu realistis mengenai kehidupan dan
sama lain untuk menjadi individu lainnya yang akan dialami remaja
yang lebih baik atau justru jika orangtua tidak memberikan
mempengaruhi satu sama lain pengawasan yang sudah
untuk meniru perilaku yang seharusnya didapatkan oleh
negatif. Pengaruh lingkungan seorang anak.
dalam perkembangan remaja yang 3) Memengaruhi rasa peduli anak
berasal dari teman sebaya mungkin Dengan perkembangan teknologi
juga dapat mempengaruhi yang sangat pesat juga dapat
pecapaian prestasi akadmik berisiko mempengaruhi
seorang remaja, kemampuan sosial perkembangan sikap anak yang
dan kemampuannya untuk berkaitan dengan kepeduliannya
mengambil suatu keputusan. terhadap satu dengan yang lainnya.
2) Pengaruh dari media dan teknologi Hal tersebut disebabkan oleh rasa
Perkembangan media dan kecanduan terhadap geadget
teknologi yang sangat pesat mendorong remaja untuk tidak
membuat kebanyakan orangtua peduli pada lingkungan sekitarnya
tidak bisa menyamakan dan cenderung asyik dengan
pengetahuan anak mereka dalam kegiatan serta urusannya sendiri.
hal teknologi terbaru. Utamanya Dalam hal ini akan menciptakan
mengenai teknologi yag dimiliki keadaan dimana para remaja yang
para remaja saat ini. Pada anak- memiliki sikap individual dan
anak zaman sekarang, media dan tidak peka terhadap lingkungan.
teknologi dapat memberikan
pengaruh positif ataupun negatif. KESIMPULAN
Media dapat memberikan banyak Kata remaja berasal dari bahasa latin
informasi yang sangat berguna adolensence yang berarti tumbuh atau
bagi remaja, berkaitan dengan tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
kebudayan, politik serta mempunyai arti yang luas lagi yang
kewaspadaan social pada mencangkup kematangan mental, emosional
remaja,dan juga dapat sosial, dan fisik. Salah satu yang
mendapatkan pengertian yang mempengaruhi perkembangan masa remaja
lebih baik mengenai lingkungan, adalah lingkungan. Lingkungan merupakan
salah satu faktor pendukung utama yang Jannah, Miftahul (2016). Remaja dan Tugas-
mempengaruhi perkembangan individu. tugas Perkembanagannya dalam
Dalam lingkungan individu dapat Islam. Jurnal Psikoislamedia, 1(1):
berinteraksi serta menjalani rutinitasnya 1-13.
dengan baik. oleh karena itu, seorang remaja Sumaryanti, M.Pd., Lilis (2017). Peran
harus dapat mempertimbangkan pengaruh Lingkungan terhadap
dari kelompok sebaya, perubahan perilaku Perkembangan Bahasa Anak.
sosial, membentuk kelompok sosial baru, MUADDIB, 7(1): 72-89.
dan nilai-nilai baru dalam memilih teman Dewi, Nurita., Rusdarti & Sunrto, St.
dan lain sebagainya. (2017). Pengaruh Lingkungan
Keluarga, Teman Sebaya,
DAFTAR PUSTAKA Pengendalian Diri dan Literasi
Surtirna, M.Pd., Dr. H. (2013). Keuangan terhadap Perilaku
Perkembangan dan Pertumbuhan Konsumtif Mahasiswa. Journal of
Peserta Didik. Yogyakarta: Andi. Economic Education,, 6(1): 29-35.
Syaputri, Pipit (2014). Hubungan Tingkat Herlina. (2013). Mengatasi Masalah Anak
Pendidikan, Status Ekonomi, Dan dan Remaja melalui Buku.
Lingkungan Dengan Prilaku Seks Bandung: Pustaka Cendekia Utama
Remaja (14-17 Tahun)Di Gampong Retno, Devita (2018). 17 Pengaruh
Kuta Padang Kecamatan Johan Lingkungan dalam Perkembngan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Remaja Secara Psikologis.
(Skripsi, Universitas Teuku Umar Psikologis Remaja. [Internet].
Meulaboh) Tersedia di:
Priatini, Woro., Latifah, Melly., & Guhardja, https://dosenpsikologi.com/pengaruh
Suprihatin. (2008). Pengaruh Tipe -lingkungan-dalam-perkembangan-
Penngasuhan, Lingkungan Sekolah, remaja
dan Peran Teman Sebaya Terhadap Surhayanto, Arby (2018). 13 Pengaruh
Kecerdasan Emosional Remaja. Lingkungan terhada Prkembangan
Ilmu Keluarga dan Konsumen, Jiwa Remaja. Psikologi
1(1): 44-53. Perkembangan. [Internet]. Tersedia
Hartini,. M.Pd. (2017). Perkembangan Fisik di:
dan Body Image Remaja. Islamic https://dosenpsikologi.com/pengaruh
Conseling, 1(2): 27-54. -lingkungan-terhadap-perkembangan-
jiwa-remaja

Anda mungkin juga menyukai