ABSTRACT
Cases of bullying in Indonesia often occur in educational institutions. Bullying behavior most often
occurs in adolescence. Every child entering adolescence will be faced with social adjustment
problems, which include the problem of peer relations. Peers will usually form peer groups. This
study aims to: (1) find out the description of peers of students, (2) know the description of student
bullying behavior, (3) prove the presence or absence of peer influence on student bullying behavior.
The method of this research is quantitative with the type of associative research. The sample of this
study was 32 students. The results showed: (1) peers have a high category, (2) bullying behavior in
students has a high category, (3) There is a positive influence between peers on student bullying
behavior.
2
Pengaruh Teman Sebaya ……..
perhatikan adalah bukan sekedar tindakan dan kedewasaan yang kira-kira sama.
yang dilakukan, tetapi dampak tindakan Sebaya memegang peran yang unik dalam
tersebut bagi korban. perkembangan anak. Salah satu fungsi
Remaja sebagai manusia yang terpenting sebaya adalah memberikan
sedang tumbuh dan berkembang terus sumber informasi dan perbandingan
melakukan interaksi sosial baik antara tentang dunia di luar keluarga. Teman
remaja maupun terhadap lingkungan lain. sebaya disebut juga dengan kelompok
Melalui proses adaptasi, remaja sebaya atau peer group. Menurut Santosa
mendapatkan pengakuan sebagai anggota (2009:20) bahwa secara umum kelompok
kelompok baru yang ada dalam lingkungan sebaya dapat diartikan sebagai sekumpulan
suatu kelompok remaja. Dalam pergaulan orang (seumuran) yang mempunyai
remaja, kebutuhan untuk dapat diterima kesamaan serta kesenangan yang relatif
bagi setiap individu merupakan suatu hal sama.
yang sangat mutlak sebagai makhluk Hubungan sebaya bisa negatif
sosial. Setiap anak yang memasuki usia maupun positif (Bukowski & Adams,
remaja akan dihadapkan pada 2005; Kupersmidt & DeRosier, 2004).
permasalahan penyesuaian sosial, yang Seseorang yang biasanya berada dalam
diantaranya adalah problematika pergaulan sebuah kelompok teman sebaya akan
teman sebaya. Pembentukan sikap, tingkah selalu mengikuti apapun yang dilakukan
laku, dan perilaku sosial remaja banyak anggota kelompok lainnya. Solidaritas dan
ditentukan oleh pengaruh lingkungan interaksi yang terjadi dalam kelompok
ataupun teman-teman sebaya. Apabila teman sebaya mempengaruhi anggota
lingkungan sosial itu memfasilitasi atau kelompoknya sebagai sebuah bentuk
memberikan peluang terhadap remaja pembuktian bahwa mereka merupakan
secara positif, maka remaja akan mencapai bagian dari anggota kelompok.
perkembangan sosial secara matang. Tindakan bullying tidak hanya
Begitu pula sebaliknya apabila lingkungan dilakukan individu tertentu tetapi juga
sosial memberikan peluang secara negatif kelompok. Apabila ada anggota
terhadap remaja, maka perkembangan kelompoknya melakukan bullying
sosial remaja akan terhambat. biasanya anggota kelompok lainnya akan
Pengaruh lingkungan diawali ikut juga melakukan, baik itu hanya
dengan pergaulan dengan teman sebaya. sebagai penonton atau juga ikut melakukan
Sebaya adalah orang dengan tingkat umur tindakan bullying.
3
Pengaruh Teman Sebaya ……..
4
Pengaruh Teman Sebaya ……..
5
Pengaruh Teman Sebaya ……..
teman sebaya pada siswa kelas VIII SMP dengan nilai-nilai agama dan berakhlak
Negeri 1 Ciwaringin memiliki kategori baik maka remaja tersebut cenderung akan
tinggi sejumlah 20 siswa dengan berperilaku baik. Namun apabila teman
persentase 62,5% dan kategori sedang sebaya menampilkan perilaku yang kurang
sejumlah 12 siswa dengan persentase baik, melanggar norma-norma, maka
37,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja tersebut cenderung terpengaruh
tingkatan teman sebaya pada kelas VIII untuk mengikuti atau mencontoh perilaku
adalah tinggi pada aspek kerjasama, tersebut.
seperti saling membantu, memberi, Berdasarkan hasil kategorisasi
percaya sesama teman, dan menutupi perilaku bullying menunjukkan bahwa
kelemahan yang dimiliki masing-masing tingkat perilaku bullying pada siswa kelas
individu. Pernyataan tersebut sesuai VIII SMP Negeri 1 Ciwaringin memiliki
dengan yang dilakukan siswa kelas VIII kategori tinggi sejumlah 15 siswa pada
SMP Negeri 1 Ciwaringin ditunjukkan persentase 46,9% dan kategori sedang
dengan banyaknya siswa yang memilih sejumlah 17 siswa dengan persentase
pernyataan tersebut dalam skala teman 53,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebaya. Selain itu terdapat 12 siswa yang tingkatan perilaku bullying pada kelas VIII
memiliki tingkat teman sebaya kategori adalah sedang. Meskipun memiliki
sedang dengan persentase 37,5% pada kategori sedang, namun dapat diartikan
aspek persaingan, pertentangan, sebagian besar siswa memiliki
penerimaan, persesuaian, dan perpaduan. kecenderungan bullyingseperti mengejek
Hal tersebut dapat dimaknai dengan masih teman dengan sebutan orang tuanya,
banyaknya siswa yang memiliki memanggil teman dengan nama julukan,
kecenderungan berperilaku sama dengan menyebarkan gosip, memperolok-olok,
teman sebaya akibat dari tekanan mengejek kekurangan yang dimiliki orang
kelompok. lain, untuk mendapatkan sesuatu yang
Yusuf (2000:10) mengemukakan diinginkan. Pernyataan tersebut sesuai
pada masa remaja mempunyai dengan yang dilakukan siswa kelas VIII
kecenderungan untuk menyerah atau SMP Negeri 1 Ciwaringin ditunjukkan
mengikuti opini, pendapat, nilai, dengan banyaknya siswa yang memilih
kebiasaan, kegemaran atau keinginan pernyataan tersebut dalam skala perilaku
teman sebaya. Jadi apabila teman sebaya bullying. Selain itu terdapat 15 siswa yang
itu menampilkan perilaku yang sesuai memiliki perilaku bullying kategori tinggi
6
Pengaruh Teman Sebaya ……..
dengan persentase 46,9 % , hal tersebut Karena > yaitu 2,895 > 2,042
dapat diartikan masih terdapat siswa yang dan nilai signifikansinya 0,007 < 0,05
melakukan bullying dengan taraf tinggi maka ditolak dan diterima. Hal ini
pada bullying fisik dan mental. berarti bahwa ada pengaruh dan signifikan
Perilaku bullying merupakan salah antara teman sebaya terhadap perilaku
satu bentuk kenakalan remaja karena bullying siswa. Sehingga, hipotesis yang
perilaku tersebut melanggar norma menyatakan bahwa teman sebaya
masyarakat. Bullying merupakan bentuk berpengaruh terhadap perilaku bullying
awal dari perilaku agresif yaitu tingkah siswa terbukti kebenarannya. Perilaku
laku yang kasar. Bisa secara fisik, psikis, bullying dapat dipengaruhi dari teman
melalui kata-kata (verbal), ataupun sebaya dengan nilai koefisien regresi
kombinasi dari ketiganya. Hal itu bisa 0,657. Dengan demikian terdapat
dilakukan oleh kelompok atau individu. pengaruh teman sebaya terhadap perilaku
Bullying memiliki dampak tertentu bullying siswa kelas VIII SMP Negeri 1
yang ditimbulkannya. Pada jangka pendek, Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Dengan
korban dapat merasa cemas pergi ke adanya pengaruh ini maka dapat diartikan
tempat dimana bullying terjadi, perasaan bahwa semakin tinggi pengaruh teman
tidak aman, merasa terisolasi, mengalami sebaya, maka semakin tinggi pula perilaku
harga diri rendah, dan merasa depresi. bullying, demikian juga sebaliknya
Sedangkan pada jangka panjang, korban semakin rendah pengaruh teman sebaya
bullying dapat mengalami gangguan maka semakin rendah pula perilaku
emosional dan kepribadian. Sementara bullying. Oleh karena itu dapat dikatakan
bagi pelaku, bullying akan berdampak bagi bahwa variabel teman sebaya (X)
hilangnya rasa empati, menipisnya berbanding lurus dengan variabel perilaku
toleransi dan penghargaan terhadap orang bullying (Y).
lain, mudah menyalahkan orang lain, dan Kasus bullying yang dilakukan
menjadi pelaku tindak kriminal. siswa di sekolah sedikit banyaknya
Hasil uji t menunjukkan bahwa mendapat pengaruh dari kelompok teman
nilai pada teman sebaya adalah sebaya (peer group). Artinya peran
sebesar 2,895 dengan tingkat signifikansi kelompok teman sebaya cukup besar
sebesar 0,007 sedangkan dalam menentukan perilaku siswa di
berdasarkan distribusi t yaitu 2,042. sekolah karena siswa tersebut memiliki
keterikatan dengan kelompok teman
7
Pengaruh Teman Sebaya ……..
sebayanya yang merupakan kelompok bullying siswa kelas VIII SMP Negeri 1
untuk menunjukkan eksistensi dan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, hal
aktualisasi dirinya sebagai remaja yang tersebut ditunjukkan dengan perhitungan
sedang mencari jati diri. Ketika remaja > yaitu 2,895 > 2,042 dan nilai
melihat teman sebayanya melakukan signifikansinya 0,007 < 0,05. Perilaku
perilaku bullying, mereka akan mungkin bullying dapat dipengaruhi dari teman
melakukan hal yang sama seperti yang sebaya dengan nilai koefisien regresi
dilakukan teman sebayanya dengan alasan 0,657. Dengan demikian dapat diartikan
menghindari penolakan demi memenuhi bahwa semakin tinggi pengaruh teman
harapan kelompok, karena melihat adanya sebaya, maka semakin tinggi pula perilaku
daya tarik kelompok dan memiliki bullying, demikian juga sebaliknya
kepercayaan tertentu terhadap teman semakin rendah pengaruh teman sebaya
sebaya. Lemahnya emosi pada remaja juga maka semakin rendah pula perilaku
menyebabkan remaja kurang dapat bullying.
mengontrol perilaku mana yang baik dan
tidak baik. Oleh karena itu, teman sebaya 5. DAFTAR PUSTAKA
memiliki pengaruh penting dalam Anas, Salahudin. (2011). Filsafat
terbentuknya perilaku bullying pada Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
remaja. Astuti, Ponny Retno. (2008). Meredam
Bullying. Jakarta: PT Grasindo.
4. KESIMPULAN Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Berdasarkan hasil penelitian yang Aunurrahman. (2009). Belajar dan
telah dilakukan maka dapat disimpulkan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Boeree, George. (2008). Psikologi Sosial.
bahwa tingkatan teman sebaya pada siswa Yogyakarta: R422 Media.
kelas VIII di SMP Negeri 1 Ciwaringin Edwards, D.C. (2006). Ketika Anak Sulit
Diatur: Perpaduan Bagi Orang tua
Kabupaten Cirebon adalah tinggi, hal Untuk Mengubah Masalah Perilaku
tersebut ditunjukkan dengan porsentase Anak. Bandung: Kaifa.
E. Gardner,James . (1988). Memahami
62,5%. Adapun kategorisasi perilaku Gejolak Masa Remaja. Jakarta:
bullying pada siswa kelas VIII di SMP Penerbit Mitra Utama.
Haditono, Siti Rahayu. (2006). Psikologi
Negeri 1 Ciwaringin Kabupaten Cirebon Perkembangan Pengantar dalam
adalah sedang, dengan ditunjukkan Berbagai Bagiannya.Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
prosentase 53,1%. Dan terakhir terdapat Hapsari, Iriani Indri. (2016). Psikologi
pengaruh teman sebaya terhadap perilaku Perkembangan Anak. Jakarta:
Permata Puri Media.
8
Pengaruh Teman Sebaya ……..