Anda di halaman 1dari 11

Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi

Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

UPAYA PENERAPAN NILAI PANCASILA DI SEKOLAH


DALAM RANGKA MENGATASI PERILAKU PERUNDUNGAN

Renianti Tamu Ina1, Anggraini Fadillah Nurrochmah2, Divani Puspa Julynda3, Melva
Oktaviana4, Marshanda Putri Hardanti5, Nur Annisa6, Wafiq Zulviana Nur Azizah7,
Shyren Octavianty8, Rienita Febryani Ramli9, Karenina Halim10
Universitas Esa Unggul Jakarta Program Studi Akuntansi
e-mail : reniifare@gmail.com

Abstract
Bullying behavior is a form of violence that generally occurs in the school environment.
Factors causing bullying in schools are seniority and the lack of application of
Pancasila values. Therefore, this study aims to find out the efforts to apply Pancasila
values in order to overcome bullying at SMKN 17 Jakarta and find out the extent of
bullying behavior that occurs in that school. The method used in this study is a
quantitative research method and literature study, namely data collection in the form of
numbers and direct field observations as a basis for making generalizations about the
research topics made. The results of this study indicate that acts of bullying can cause
discomfort to victims, impact mental health, and make the school environment
unpleasant. The advice that can be given is that it is better for teachers and the school
to take active prevention at school and provide sanctions to the perpetrators of bullying.

Keywords : bullying, school, Pancasila.

Abstrak
Perilaku perundungan merupakan salah satu bentuk kekerasan yang umumnya terjadi di
lingkungan sekolah. Faktor penyebab terjadinya perundungan di sekolah adalah
tindakan senioritas dan kurangnya penerapan nilai Pancasila. Maka dari itu, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui upaya penerapan nilai Pancasila dalam rangka
mengatasi perundungan di SMKN 17 Jakarta dan mengetahui sejauh mana perilaku
perundungan yang terjadi di sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kuantitatif dan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data
berupa angka serta observasi langsung di lapangan sebagai dasar untuk membuat
generalisasi terhadap topik penelitian yang dibuat. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tindakan perundungan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi para korban,
kerugian terhadap kesehatan mental korban, dan menjadikan lingkungan sekolah tidak
menyenangkan. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya para guru serta pihak
sekolah dapat melakukan pencegahan secara aktif di sekolah dan memberikan sanksi
kepada para pelaku perundungan.
Kata kunci : perundungan, sekolah, Pancasila.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Pendahuluan tua, negara juga berkewajiban memenuhi


hak atas kelangsungan hidup, seperti
Sebuah studi Weekly (2017) memenuhi pendidikan yang layak dan
menunjukkan bahwa 84% anak-anak di bebas dari tindak kekerasan yang
Indonesia pernah menjadi korban dilaksanakan di sekolah (Setiawan,
perundungan. Data tersebut tentunya 2018).
mengejutkan bahwa Bangsa Indonesia
termasuk negara dengan tingkat bullying Menurut Emza (2005), perundungan
yang tinggi di antara negara-negara di adalah sebuah perilaku untuk menindas
Asia. Kebanyakan orang menganggap seseorang atau sekelompok yang lemah.
perilaku bullying adalah suatu hal yang Perilaku ini dilakukan secara langsung
biasa dan tidak perlu di permasalahkan. dan tidak langsung oleh seseorang atau
Perilaku perundungan ini sering terjadi di sekelompok yang lebih kuat dan
sekolah. Biasanya, anak-anak yang dilakukan secara sadar atau sengaja.
lemah seringkali menjadi sasaran untuk
Menurut Komisi Nasional
di jadikan bahan perundungan. Alasan
Perlindungan Anak (KNPA), kekerasan
perundungan terjadi karena korban
fisik dan psikologis berjangka panjang
berbeda dari anak pada umumnya
yang dilakukan seseorang atau
misalkan mulai dari fisiknya yang lemah,
sekelompok terhadap seseorang atau
warna kulit, bentuk badan, bentuk
sekelompok yang tidak mampu
rambut atau memiliki kelebihan
mempertahankan diri.
tersendiri seperti memiliki nilai lebih
tinggi dan berprestasi dari anak lainnya Berdasarkan hasil penelitian Nazuha
sehingga anak lainnya merasa tersaingi dkk (2022), faktor perundungan
karena kehadiran korban. disebabkan oleh faktor keluarga, faktor
teman sebaya, dan faktor lingkungan
Kesenjangan sosial yang tinggi di
sekolah. Perundungan yang di lakukan
kalangan remaja saat ini juga menjadi
akan memunculkan dampak yang dapat
salah satu pemicu terjadinya
merugikan bagi diri sendiri maupun
perundungan (bullying). Remaja
orang lain. Dampak yang terjadi seperti
diharuskan memiliki prinsip yang tegas
korban akan merasa menderita terhadap
dalam kehidupannya, agar dapat
sikap atau tindakan yang dialaminya.
menentukan arah untuk mencapai tujuan
Dalam kasus ini pihak sekolah
yang positif. Perundungan kerap terjadi
mengadakan sosialisasi terhadap kasus
di sekolah yang menjadi tempat anak-
bullying yang terjadi di sekolah dan
anak untuk bersosialisasi dengan teman
melakukan pencegahan terhadap suatu
sebayanya. Maka tidak seharusnya
perundungan yang terjadi.
peristiwa perundungan (bullying) terjadi
di sekolah. Oleh karena itu, peran Bentuk perundungan yang dilakukan
sekolah sangat penting bagi kemajuan di sekolah sangat beragam mulai dari
siswa dan siswi saat ini. Sekolah harus perundungan verbal, perundungan fisik,
menciptakan hubungan yang harmonis perundungan non-fisik, serta
dan seimbang antara guru dengan perundungan psikologis yang
muridnya. Dalam hal ini, anak muda berhubungan dengan mental seseorang.
akan menjadi penerus untuk melanjutkan Peran yang dilakukan kepala sekolah
cita-cita bangsa. Selain guru dan orang dalam hal ini yaitu dengan mendidik dan
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

sebagai pengelola perkembangan yang di jadikan pedoman oleh bangsa


perilaku siswa dan siswi serta Indonesia. Seluruh sekolah yang ada di
memberikan nasehati atau memberi Indonesia tentunya tidak lupa
arahan terhadap para pendidik dalam mengajarkan kepada anak didiknya untuk
mengatasi peserta didik yang melakukan menerapkan nilai pancasila mulai dari
perundungan di sekolah (Rahmawiyah sila pertama sampai sila kelima
dkk, 2022). pancasila.
Berdasarkan penelitian Neila Pancasila sebagai ideologi negara
Ramdhani (2016), mengemukakan yang dijadikan landasan dalam hidup
bahwa emosi moral adalah emosi yang bermasyarakat, bagi generasi muda
muncul saat seseorang sedang pancasila berperan dalam membentuk
mengevaluasi perilaku dan cara berfikir moral yang selaras dengan bulir sila
pada standar moral. Emosi moral Pancasila. Mulai dari beriman kepada
menunjukkan intensi dan perilaku. Emosi Tuhan YME sesuai dengan keyakinan
yang dimaksud yaitu rasa malu pada diri pada diri masing-masing, hingga mampu
korban terhadap perilaku yang memiliki sifat adil dan beradab kepada
diterimanya dan rasa bersalah yang siapa saja dalam berkehidupan, dan
dirasakan oleh pelaku perundungan. memiliki toleransi yang tinggi terhadap
perbedaan. Dengan adanya Pancasila
Perundungan (bullying) termasuk akan melahirkan generasi muda yang
salah satu perbuatan yang melanggar berkualitas, dan berakhlak mulia yang
Hak Asasi Manusia, dikarenakan akan menjadi generasi penerus bangsa
bullying akan berdampak berat pada fisik (Fraulen dkk, 2022).
maupun psikis seseorang. Dari hasil
telaah dalam penelitian Vara Adiba Adanya nilai-nilai Pancasila yang
(2022), korban perundungan akan diterapkan di sekolah akan mengurangi
mengalami gangguan psikis seperti : perbuatan kekerasan yang dilakukan
depresi, amarah yang sulit dikendalikan, pada remaja.
korban merasa redah diri dibanding
dengan teman-temannya, menurunkan Dalam hal ini remaja di sekolah tidak
kualitas tidur, dan dapat menyebabkan hanya mengetahui apa itu Pancasila,
seseorang berkeinginan untuk bunuh diri. tetapi sebagai seorang guru yang menjadi
Sedangkan gangguan dari segi fisik orang tua murid di sekolah juga harus
seperti : terdapat luka lebam pada tubuh memberikan penghayatan bagi siswa dan
korban dan mengalami cedera di bagian siswinya untuk lebih menghayati apa itu
tubuhnya. makna dari pancasila itu sendiri.

Pancasila sebagai pedoman bagi Oleh karena itu, mengingat


setiap warga negara Indonesia, dimana perundungan merupakan kasus serius
setiap sila memiliki makna dan sifat yang yang sering terjadi dan dialami oleh
dapat diamalkan oleh setiap orang agar siswa/siswi SMA/SMK, serta masih
selalu berperilaku baik dan bijaksana sangat terbatasnya informasi mengenai
dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kasus perundungan di lingkungan
bagi para pelajar saat ini yang cenderung sekolah, maka penelitian ini menggali
terbawa kerasnya arus globalisasi informasi mengenai frekuensi terjadinya
sehingga para pelajar kurang dalam perundungan pada siswa/siswi
memahami dan mengamalkan pancasila SMA/SMK untuk mendapatkan jumlah
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

yang lebih pasti mengenai kejadian Berdasarkan data yang ada, sebagian
perundungan. besar siswa sekolah menengah atas
berpendapat bahwa perundungan atau
Tujuan objektif dari artikel ini adalah bullying bertentangan dengan sila ke-2
memaparkan hasil temuan frekuensi yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
terjadinya perundungan pada tingkatan Beradab. Pada sila ke-2 diharapkan
sekolah SMA/SMK, baik dari kelas X, masyarakat bisa hidup dengan adil dan
kelas XI dan kelas XII. Selain itu, tujuan sesuai dengan hakikat manusia. Contoh
lainnya adalah meneliti apakah penerapan sila ke-2 dalam kehidupan
pendidikan karakter ataupun Pendidikan sehari-hari yaitu:
Pancasila dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah perundungan 1. Saling menghargai sesama teman
(bullying) ini. Sehingga melalui deskripsi tanpa memandang perbedaan agama,
data awal perundungan ini, diharapkan ras, etnis dan suku.
dapat dijadikan bahan rujukan bagi 2. Saling toleransi kepada semua orang.
peneliti yang tertarik melakukan 3. Saling menghormati satu sama lain.
penelitian mengenai perundungan,
terutama sebagai rujukan angka kejadian Tetapi ada sebagian siswa yang
perundungan pada anak sekolah SMA/K berpendapat bahwa perundungan atau
di Provinsi DKI Jakarta dan apakah bullying juga bertentangan dengan sila
pemberian Pendidikan Pancasila dapat ke-5 yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh
berpengaruh dalam menghadapi Rakyat Indonesia. Contoh penerapan sila
fenomena perundungan (bullying). ke-5 dalam kehidupan sehari – hari yaitu:
Dengan demikian, diharapkan frekuensi 1. Bersikap adil dan tidak pilih kasih
data perundungan ini dapat dijadikan terhadap siapapun.
sebagai dasar pijakan untuk memahami 2. Memperjuangkan keadilan untuk diri
fenomena perundungan pada siswa sendiri dan untuk sesama.
Sekolah SMA/K di Provinsi DKI Jakarta 3. Bersikap kekeluargaan dan saling
dan solusi dalam menyelesaikannya. gotong royong.
Metode Penelitian Sedangkan diatas sudah dijelaskan
bentuk perundungan baik secara verbal
Penelitian ini menggunakan metode
maupun non-verbal. Jika melihat
penelitian kuantitatif dan studi
berbagai perilaku perundungan, dapat
kepustakaan (melalui media online)
disimpulkan bahwa perundungan
Pengumpulan data dilakukan dengan
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
studi pustaka yaitu pencarian data yang
yang ada.
juga termasuk daftar referensi dari artikel
yang disaring, abstrak konferensi, dan
data yang tidak dipublikasikan.

Hasil dan Pembahasan


Perilaku Perundungan yang
Menyimpang dari Nilai Pancasila
Gambar.1 Sila dalam Pancasila yang bertentangan
dengan perundungan.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Hasil yang diperoleh berdasarkan Pengamalan sila ke-2 “Kemanusiaan


survey dengan kuesioner : yang Adil dan Beradab” yaitu dengan
membiasakan anak-anak untuk saling
1. Sila ke-1 : 1% tolong menolong, berbagi dan tidak
2. Sila ke-2 : 80,7 % membeda-bedakan teman. Dalam
3. Sila ke-3 : 3,1 % pembelajaran di kelas, agar siswa
4. Sila ke-4 : 3,1 % bersedia untuk berteman dengan semua
5. Sila ke-5 : 12% orang tanpa membeda-bedakan teman,
maka cara yang paling tepat ialah dengan
Pentingnya Pendidikan Pancasila dan kegiatan tugas berkelompok.
Pendidikan Karakter Unggul di Selanjutnya, guru yang akan menentukan
Sekolah anggota untuk setiap kelompok. Kegiatan
di rumah yang sesuai dengan sila
Pancasila merupakan dasar Negara Pancasila ke-2 yaitu saling menyayangi
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung seluruh anggota keluarga, dan berbagi
dalam pancasila sebagai pedoman yang makanan dengan tetangga.
mendasari sikap dalam berbangsa dan
bernegara. Pancasila digali dari nilai- Sila ke-3 “Persatuan Indonesia”,
nilai pandangan dan budaya hidup penerapan sila ketiga di dalam kelas ialah
masyarakat Indonesia. Berkaitan dengan dengan adanya regu piket yang bekerja
hal tersebut, pendidikan Pancasila sangat sama dalam membersihkan kelas. Guru
penting diterapkan di sekolah, mengingat juga dapat melakukan pembelajaran
pada saat ini banyak fenomena-fenomena dengan permainan yang membutuhkan
pengikisan nilai-nilai Pancasila terhadap kerjasama antar tim.
generasi penerus bangsa. Pengamalan sila ke-4 “Kerakyatan
Pendidikan Pancasila yang diajarkan yang Dipimpin oleh Hikmat
sejak dini yaitu dengan mendengarkan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
dan mengucapkan teks pancasila yang /Perwakilan”. Kegiatan yang dapat
dilakukan setiap hari senin pada upacara dilakukan untuk menerapkan sila empat
bendera. Cara tersebut dapat membuat ini yaitu, siswa dan guru membiasakan
anak-anak menganalisa sila-sila yang ada untuk musyawarah ketika mengambil
dalam pancasila dan bisa menerapkan keputusan seperti pemilihan ketua kelas.
nilai-nilan Pancasila dalam kehidupan Selain itu dapat berdiskusi mengenai
sehari-hari. materi pembelajaran yang sedang
berlangsung, siswa diajarkan untuk
Pengamalan sila pertama Pancasila berani berpendapat, menghargai
“Ketuhanan Yang Maha Esa” dapat pendapat orang lain, dan menerima hasil
dilakukan di sekolah dengan keputusan bersama. Penerapan sila
membiasakan berdoa sebelum dan keempat di lingkungan keluarga dapat
sesudah belajar. Bersyukur ketika dilakukan dengan menjunjung tinggi
mendapat nilai yang baik, serta sikap demokrasi, apabila terjadi sesuatu
melaksanakan sholat duhur berjamaah. yang berlawanan antara orang tua dan
Orang tua juga berperan penting dalam anak, maka sikap orang tua selaku
penerapan nilai-nilai Pancasila terutama pemimpin dalam keluarga adalah
sila pertama ini yaitu dengan mengutamakan duduk bersama untuk
membiasakan sholat lima waktu dan diskusi dan bermusyawarah agar tercipta
mengaji.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

hubungan yang kondusif antara orangtua merupakan langkah utama yang harus
dengan anak. dilakukan untuk menyambung kembali
hubungan dan jaringan pendidikan yang
Sila ke-5 “Keadilan Sosial bagi nyaris putus. Melihat kenyataan ini,
Seluruh Rakyat Indonesia”, pengamalan pembentukan karakter siswa yang
sila kelima di sekolah dapat dilakukan berkualitas memerlukan pengaruh yang
oleh guru dengan cara bersikap adil kuat dari keluarga, sekolah, dan
terhadap seluruh siswa, mendorong siswa masyarakat. Oleh sebab itu, semestinya
untuk bekerja keras menyelesaikan nilai luhur tersebut terinternalisasi dalam
tugas-tugasnya, berhemat dengan cara setiap pribadi agar dapat diaktualisasikan
menabung menyisihkan uang jajannya. dalam praktik kehidupan.
Pelajaran Pancasila sangat berperan Mengembangkan generasi penerus
penting dalam pendidikan karakter bangsa yang berkarakter baik adalah
pelajar sehingga mata pelajaran Pancasila tanggung jawab semua pihak. Tentu saja
sangat penting untuk diterapkan di hal ini tidak mudah, oleh karena itu
sekolah sebagai mata pelajaran wajib. diperlukan kesadaran dari semua pihak
Nilai-nilai Pancasila masih perlu bahwa pendidikan karakter sangat
dipertahankan sebagai karakter dan penting untuk dilakukan.
budaya bangsa. Dengan adanya
pendidikan Pancasila, pelajar dapat
mengetahui dasar negara, pedoman
hidup, dan implementasi dari nilai-nilai
Pancasila yang masih perlu
dipertahankan.
Pendidikan karakter merupakan
langkah yang sangat penting dan
strategis dalam membangun kembali jati
diri bangsa dan menggalang
pembentukan masyarakat Indonesia baru. Gambar. 2 Pendidikan Pancasila dan karakter
berpengadruh terhadap penyelesaian masalah
Pendekatan dalam penelitian ini adalah perundungan.
studi kepustakaan. Hasil kajian ini
menunjukkan bahwa membentuk siswa Hasil yang diperoleh berdasarkan survey
yang berkarakter bukan suatu upaya dengan kuisioner :
mudah dan cepat. Hal tersebut
memerlukan upaya terus menerus dan 1. Tidak Berpengaruh : 10,3%
refleksi mendalam untuk membuat 2. Berpengaruh : 64,9%
rentetan keputusan moral (moral choice) 3. Sangat Berpengaruh : 24,7%
yang harus ditindaklanjuti dengan aksi
nyata, sehingga menjadi hal yang praktis
dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu Cara Mengatasi Perilaku
untuk membuat semua itu menjadi Perundungan terhadap Siswa
kebiasaan dan membentuk watak atau
Perilaku perundungan bisa terjadi di
tabiat seseorang. Karakter pendidikan
mana saja, oleh siapa saja dan sama siapa
harus melibatkan berbagai pihak, di
saja.maka dari itu perlu adanya solusi
keluarga dan rumah tangga, lingkungan
untuk mengatasi masalah perundungan
sekolah, dan masyarakat. Hal ini
ini agar tidak ada lagi siswa/siswi yang
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

takut bersekolah karena merasa takut. Peran masyarakat sangat dibutuhkan


Berikut adalah beberapa cara untuk dalam mengatasi perilaku perundungan
mengatasi perilaku perundungan terhadap siswa yaitu dengan cara :
terhadap siswa baik dari pihak luar
maupun pihak dari dalam. 1. Mengembangkan perilaku peduli
dengan prinsip kepentingan terbaik
Keluarga adalah orang-orang yang bagi anak dan semua anak adalah
paling dekat dengan siswa, oleh sebab itu anak kita yang harus dilindungi
peran keluarga sangat penting dalam 2. Bekerjasama dengan satuan
mengatasi perilaku perundungan. pendidikan untuk bersama-sama
mengembangkan budaya anti
Ada beberapa cara untuk mengatasi kekerasan
perilaku perundungan melalui keluarga:
Jika semua pihak saling bekerjasama
1. Membangun komunikasi antara anak dalam melakukan tugasnya masing-
dan orang tua masing untuk menjaga anak-anak maka
2. Menyiapkan anak cara untuk tidak akan ada lagi anak yang merasa
menghadapi perundungan dengan sendiri, ketakutan, bahkan bunuh diri
berkata tidak. karena perilaku perundungan.
3. Memperkuat peran orang tua dalam
mencegah perundungan baik di
rumah maupun di sekolah.
Untuk menghindari perilaku
menyimpang, orang tua diharuskan
melakukan pola asuh yang disiplin
efektif, pemantauan, dan selalu
mangasah kemampuan anak.
Peran guru terhadap pendidikan yang Gambar.3 Sikap siswa saat menjadi korban
berkualitas merupakan faktor utama perundungan.
dalam memperbaiki dan meningkatkan Hasil yang diperoleh berdasarkan
nilai pendidikan di Indonesia. Guru di survey dengan kuisioner:
sekolah harus menjadi contoh dan
motivator bagi siswa-siswinya. Peran 1. Diam saja: 31,8%
guru dalam pencegahan terjadinya 2. Balas dendam kepada pelaku: 16,4%
bullying di sekolah dapat dilakukan 3. Melapor ke orang tua dan guru: 51,8%
dengan memberikan bimbingan
konseling kepada siswa-siswinya, Kesimpulan
sehingga mendapatkan pandangan Berdasarkan hasil penelitian, maka
terhadap dampak yang ditimbulkan jika dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa
bullying adalah salah satu tindak perundungan merupakan tindakan yang
kejahatan. Adanya bimbingan konseling dapat dilakukan secara sengaja maupun
yang diterapkan di sekolah membuat tidak sengaja tetapi jelas menyebabkan
siswa-siswinya lebih berhati-hati dalam ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian,
bertindak dan hubungan antara guru dan dan penderitaan bagi korban yang
muridakan semakin lebih terbuka, menyebabkan lingkungan sekolah tidak
sehingga murid tidak merasa kesepian menyenangkan.
dan memendam masalahnya sendiri.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Jenis-jenis perundungan yang terjadi di Daftar Pustaka


lingkungan sekolah yaitu : Adiba, V. (2022). Tindakan
Perundungan di Kalangan
1. Secara verbal (mengolok-olok, Remaja Mempengaruhi Kondisi
mengejek, mengancam, mengatakan Fisik dan Psikis Korban [Artikel
atau menulis hal jahat). Online]. Diakses dari
2. Intimidasi sosial (meninggalkan https://doi.org/10.31219/osf.io/rq
seseorang dengan sengaja, zch.
menyebarkan rumor tentang Agusampurno, L. (2007). Membuat
seseorang, mempermalukan Program Anti Bullying
seseorang di depan umum). di Sekolah [Artikel Online].
3. Intimidasi fisik (memukul, Diakses dari https://guru
menendang, mendorong, mengambil kreatif.wordpress.com/2007/11/
atau merusak barang seseorang). 21/membuat-program-
Peran guru terhadap bullying pada antibullying -di-sekolah.
siswa di sekolah yaitu sebagai Apa Itu Cyber Bullying. (2022). Diakses
pembimbing, memberi nasehat dan dari
mengarahkan siswa sehingga dapat https://biroumumpbj.kemdik
mengatasi kasus bullying dan agar dapat bud.go.id/web/berita-apa-itu-
meminimalisir bullying yang terjadi di cyber-bulliying. html.
sekolah. Dewi, K. S. (2012). Buku Ajar
Kesehatan Mental. Semarang:
Penyebab terjadinya bullying atau UPT UNDIP Press Semarang.
perundungan di sekolah adalah adanya DP, A. (2020). Pengertian Perundungan
senioritas antarsiswa. Perundungan dan Bentuk Perilakunya [Artikel
kurang mendapat perhatian sehingga Online]. Diakses dari
jatuh korban. Perhatian yang kurang ini https://www.andik.my.id/2020/
disebabkan karena efek bullying yang 08/pengertian-perundungan-
tidak tampak secara langsung dan juga dan-bentuk-perilakunya.html.
Emza, E. (2015). Fenomena Bullying di
banyak korban yang tidak melapor
Sekolah Dasar Kawasan
karena takut, malu, atau diancam karena
Beresiko Kota
alasan lain. Bagi anak tentu saja Yogyakarta. Universitas Negeri
berdampak pada masalah kesehatan Yogyakarta.
mental mereka. Anak merasa terisolasi Fadillah, A. N. (2019). Perlindungan
secara sosial, tidak memiliki teman dekat Hukum terhadap Anak yang
atau sahabat, dan tidak memiliki Menjadi Korban Aksi
hubungan baik dengan orang tua. Ini bisa Perundungan. Jurnal Belo, 5(1),
menjadi trauma panjang yang 86-100.
mempengaruhi penyesuaian diri anak Fraulen, A., Putri, D. S., Yuanita, R. R.,
dengan lingkungan, terutama sekolah. & Fitriono, R. A. (2022).
Beberapa penelitian menunjukan bahwa Pentingnya Peran Pancasila
bullying menjadi faktor utama yang bisa sebagai Pedoman Hidup
Generasi Z. Jurnal Ekonomi,
mempengaruhi prestasi akademik hingga
Sosial & Humaniora, 4(01), 21-
putus sekolah. 28.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Galanteri, V. (2021). Perundungan Online]. Diakses dari


Verbal Lebih Fatal Ketimbang http://yd.blog.um.ac.id/peran-
Fisik [Artikel Online]. Diakses sekolah-dalam-mencegah-
dari https://bangka.tribunnews bullying-pada-anak.
.com/2022/09/21/perundungan- Ramdhani, N. (2016). Emosi Moral dan
verbal-lebih-fatal-ketimbang- Empati pada Pelaku
fisik. Perundungan-siber. Jurnal
Ismail, T. (2019, April). Pentingnya Psikologi UGM, 43(1), 66-80.
Peran Guru Kelas dalam Setiawan, H. H. (2018). Peran Pekerja
Mengatasi Perilaku Bullying Sosial di Sekolah dalam
Siswa di Sekolah. Prosiding Menangani Perundungan. Sosio
Seminar Nasional PGSD UST Informa: Kajian Permasalahan
(Vol. 1). Sosial dan Usaha Kesejahteraan
Kekerasan Seksual - Merdeka dari Sosial, 4(1).
Kekerasan. (2022). Diakses dari Setyanti, C. (2022). Mengenal Jenis-jenis
https://merdekadarikekera Bullying atau Perundungan
san.kemdikbud.go.id/kekerasan- [Artikel Online]. Diakses dari
seksual. https://uzone.id/ mengenal-
Marela, G., Wahab, A., & Marchira, C. jenis-jenisbullying-atau
(2017). Bullying Verbal perundungan.
Menyebabkan Depresi Remaja Sinarta, S., Felicia. F., & Widjaja, D. C.
SMA Kota Yogyakarta. Berita (2019). Bullying yang Dialami
Kedokteran Masyarakat, 33(1), Karyawan Restoran di Hotel
43. doi: 10.22146 /bkm.8183. Berbintang di Indonesia
Nazuha, C. N., Lisnawati, R., & Psi, S. Universitas Kristen Petra
(2022). Perundungan pada Siswa Surabaya. Jurnal Hospitality dan
Kelas 8 SMP Muhammadiyah 1 Manajemen Jasa, 7(2).
Kartasura: Bentuk, Penyebab, Sindo Weekly. (2017). Indonesia
Dampak, dan Solusi (Doctoral Tempati Posisi Tertinggi
dissertation, Universitas Perundungan di ASEAN [Artikel
Muhammadiyah Surakarta). Online]. Diakses dari
Perlindungan Anak dari Perundungan di https://nasional.sindonews.com/b
Sekolah Dasar. (2022). Diakses erita/1223442/15.
dari http://ditpsd.kem Tinjauan Umum Tentang Perundungan.
dikbud.go.id/upload/filemanage (2018). Diakses dari
r/2021/06/UJICOBA_MATERI%2 http://repository.umy.ac.
02_PERUNDUNGAN.pdf. id/bitstream/handle/123456789
Pertiwi, A. D., & Dewi, D. A. (2021). /23208/BAB%20III.pdf?
Implementasi Nilai Pancasila Widiatmoko, T., & Dirgantoro, K.
sebagai Landasan Bhinneka (2022). Pentingnya Peran Guru
Tunggal Ika. Jurnal sebagai Pembimbing dalam
Kewarganegaraan, 5(1), 212- Mengatasi Perilaku Perundungan
221. di Kelas. JOHME: Journal Of
Populer, O., & Anak, P. (2021). Peran Holistic Mathematics
Sekolah dalam Mencegah Education, 6(2), 238.
Bullying pada Anak [Artikel doi:10.19166/johme. v6i2.2072.
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Wijayanti, N. (2022). Peran Sekolah dan


Guru dalam Mewujudkan
Merdeka Bullying [Artikel
Online]. Diakses dari
https://www.gurusiana.id/read/na
nikwijayanti181423/article/peran
-sekolah-dan-guru-dalam
mewujudkan-merdeka-bullying-
4048680
Upaya Penerapan Nilai Pancasila dalam Rangka Mengatasi
Perilaku Perundungan/Bullying di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai