Anda di halaman 1dari 4

Dua model proses pembentukan bangsa-negara :

1. Model ortodoks : suatu bangsa sudah terbentuk lebih dahulu, kemudian membentuk satu
negara sendiri. Bangsa-bangsa ini kemudian membentuk konstitusi, dan berdasarkan
konstitusi ini dikembangkan sejumlah bentuk partisipasi politik warga negara.
2. Model mutahir : suatu negara terbentuk lebih dahulu melalui proses tersendiri, sedangkan
penduduknya merupakan kumpulan sejumlah kelompok suku bangsa dan ras. Munculnya
kesadaran politik dikalangan satu atau beberapa kelompok suku bangsa untuk berpartisipasi
dalam proses politik akan membawa mereka kepada pertanyaan yang lebih mendasar, yaitu
pilihan rezim politik (konstitusi). Suatu bangsa akan terbentuk apabila pilihan rezim politik dan
bentuk partisipasi politik sudah disepakati. Namun dalam proses politisasi menuju
pencapaian kesepakatan tentang pilihan rezim politik dan bentuk partisipasi barangkali tidak
semua kelompok masyarakat bersedia menjadi bagian dari bangsa itu karena tidak setuju
dengan pilihan rezim dan bentuk partisipasi politik. Pihak yang tidak setuju ini mungkin akan
membentuk negara sendiri atau menghendaki bentuk kompromi, yaitu bersedia menjadi
bagian dari bangsa itu asal mereka diberi otonomi khusus.

cara menggerakkan kekuatan bangsa Indonesia melalui:


1. Mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mampu mengamalkan norma-norma
agama dalam setiap segi kehidupan
2. Menjadikan bangsa Indonesia mempunyai nilai lebih serta menciptakan manusia
Indonesia yang unggul dalam rangka memacu pemberdayaan masyarakat
3. Mendorong penciptaan sistem kelembagaan ekonomi, sistem kelembagaan politik,
serta pemerintahan yang bersih yang didukung oleh penegakan hukum yang
berkeadilan dan beradab
4. Mengembangkan kapasitas ekonomi bangsa dan menyelenggarakan upaya
penanggulangan kemiskinan.
Peningkatan kualitas manusia Indonesia
Peningkatan kualitas manusia Indonesia adalah mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang mampu mengamalkan norma-norma agama dalam segi kehidupan dan menjadikan
bangsa Indonesia memiliki nilai lebih, serta menciptakan manusia Indonesia yang unggul

dalam rangka memacu pemberdayaan bangsa.


Penguatan kelembagaan pembangunan bangsa
Penguatan kelembagaan pembangunan bangsa adalah mendorong penciptaan sistem
kelembagaan ekonomi serta sistem kelembagaan politik dan pemerintahan yang bersih,
efisien dan efektif.
Penguatan ekonomi rakyat
Penguatan ekonomi rakyat adalah peningkatan kapasitas ekonomi bangsa dan
menyelenggarakan penanggulangan kemiskinan serta kesenjangan sosial. Menguatkan
perekonomian rakyat pada dasarnya meningkatkan economic capital sebagi efek
peningkatan taraf hidup, meningkatkan human capital sebagai efek pelayanan publik serta
pendidikan. Meningkatkan sosial capital sebagai efek peningkatan kesejahteraan serta
memperkuat pembangunan bangsa (nation building).
Usaha merealisasikan hal di atas mengandung makna setiap individu dalam kapasitas
pemain usaha mikro, kecil, menengah dapat menerima kesempatan yang sama untuk
berusaha, sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya dan/atau bagi orang
lain. Kunci sukses menggerakkan potensi ini adalah modal yang bersumber dari dana
masyarakat yang dihimpun oleh perbankan, dana bersubsidi yang disalurkan oleh pemerintah
dan dana investasi.
Menanggulangi kemiskinan
Pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan dan
pemerataan pendapatan bagi rakyat miskin di Indonesia. Pelaksanaannya dilakukan melalui
kerjasama dengan semua sektor, yaitu sektor usaha, perbankan, masyarakat dan dimotori
oleh pemerintah.
Penanggulangan kemiskinan lebih efektif dilakukan melalui peningkatan program
pemberdayaan masyarakat di seluruh bidang pembangunan, karena pemberdayaan
merupakan solusi alternatif penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Di samping bersifat
berkelanjutan, pola ini melibatkan seluruh pihak, masyarakat, sektor usaha, dan pemerintah,
dan efektif serta efesien. Pemberdayaan masyarakat juga merupakan upaya pemerintah
mengembalikan nilai nilai kemanusiaan yang mulai luntur dan meningkatkan pelaksanaan
good governance.

Sifat-sifat Negara
Negara memepunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan
yang dimilikinya dan hanya terdapat pada Negara saja dan tidak terdapat pada asosiasi dan
organisasi lainya.
1. Sifat memaksa. Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian
penertiban dalam masyarakat dapat tercapai maka Negara memiliki sifat memaksa.
2. Sifat monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
dalam masyarakat
3. Sifat

mencakup

semua

(all-emcompossing,

all-embracing).semua

peraturan

perundang-undangan (missal mebayar pajak)berlaku untuk semua orang tanpa


terkecuali.
Tujuan dan fungsi Negara
Tujuan negara merupakan suatu harapan atau cita-cita yang akan dicapai oleh Negara
menurut Roger H, saltou tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin. sedangkan fungsi negara merupakan upaya
atau kegiatan negara untuk mengubah harapan itu menjadi kenyataan. Maka, tujuan negara
tanpa fungsi negara adalah sia-sia, dan sebaliknya, fungsi negara tanpa tujuan negara tidak
menentu.
Minimal, setiap negara harus melaksanakan fungsi:
1. penertiban (law and order): untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah terjadinya
konflik, negara harus melaksanakan penertiban, menjadi stabilisator;
2. mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
3. pertahanan, menjaga kemungkinan serangan dari luar;
4. menegakkan keadilan, melalui badan-badan pengadilan.
Menurut Charles E. Merriam, fungsi negara adalah: keamanan ekstern, ketertiban intern,
keadilan, kesejahteraan umum, kebebasan.
Sedangkan

R.M. MacIver

berpendapat bahwa

fungsi

negara

adalah: ketertiban,

perlindungan, pemeliharaan dan perkembangan.


Keseluruhan fungsi Negara di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.

Anda mungkin juga menyukai