Peradilan berasal dari kata dasar “adil” yang mendapat imbuhan “per” dan akhiran
“an”. Adil dapat diartikan meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dalam Bahasa Arab
peradilan dikenal dengan istilah “Al-Qadha”. Kata Al-Qadha ini sendiri dapat dilihat dari
dua pengertian, yaitu:
1
Sekalipun ulama berbeda dalam menyampaikan pengertian al-qadha, namun maksud
dan tuuan mereka sama. Dapat disimpulakan, al-qadha adalah menyelesaikan suatu
perkara oleh orang yang berwenang untuk menetapkan hokum terhadap dua orang yang
bersengketa atau ebih berdasarkan hokum yang diturunkan oleh Allah SWT. (Abdul Aziz
Dahlan, 1997:1943)
Adapun secara terminology, peradilan adalah suatu lembaga pemerintahan atau Negara
yang ditugaskan untuk menyelesaikan atau menetapkan keputusan perkara dengan adil
berdasarkan hukum yang berlaku.
2
Pada pasal 22 Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi:
2) . tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa dapat terwujud di
tengah-tengah masyarakat yang bersih.
Dengaan demikian pada akhirnya Negara akan semakin kuat sejalan dnegan
tegaknya hukm,. Terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat. Artinya hak-hak setiap orang
dihargai dan tidak teraniaya. Firman Allah dalam Q.S An-Nisa:58 berbunyi: “dan menyuruh
kamu apabila menetapkan hokum di antara manusia supaya menetapkannya dengan adil”
Dan setelah fungsi peradilan memiliki peranan yang sangat penting, maka sunnah
nabi SAW. Menampilkan hadist-hadist yang banyak memaligkan oranng dari Qadha dan
menjauhkan dari padanya dengan tujuan menjauhkan orang-orang yang menginginkan
ikut mencampuri urusan ini padahal dia bukan ahlinya, baik itu orang alim yang
menyelewengkan ataupun orang bodoh yang tidak memiliki kemampuan secara baik dalam
menerapkan keputusan-keputusan hukumnya atas kasus-kasus yang terjadi.
Dalam kitab Nihayatul Arab olrh Annuwari, bahwa Aisyah ra berkata : “ pada hari
kiamat nanti , Qadhi (hakim) yang adil akan dibawa, kemudian karena beratnya
pemeriksaan, ia menghayal (alangkah baiknya kalau seandainya) ia tidak pernah
memuuskan hokum diantara dua orang 9yang berselisih) tentang sebiji buah sama sekali”
Oleh karena itu peradilan merupakan perbuatan yang agung nilainya, dank arena
kekuasaan peradilan itu luas bidangnya menyangkut jiwa manusia, barang-barabf dan
harta benda mereka, sedang orang yang tergesa-gesa menduduki fungsi ini. Maka
3
Rasulullah mengarahkan pandangan, kepada akibat yan akan terjadi, manakala hakim
menyimpang atau menyeleweng dari garis yang seharusnya lurus
Sejarah adanya peradilan dikenal sejak masa islam, kaena didorong oleh kebutuhan
kemakmuran hidup manusia itu sendiri. Menegakkan peradilan berarti:
kehidupan manusia pada setiap masanya pasti perlu menggunakan peradilan, sebab
kalau tidak maka kehidupan mereka menjadi liar, dan itulah perlunya undang-undang bagi
masyarakat. Sedang menetapkan undang-undang saja tidaklah cukup untuk
menyelamatkan kehidupan social dan menertibkannya.
4
Artinya :…. Seandinya Allah tidak menolak keganasan sebahagian umat manusia
dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah mempunyai
karniayang dicurahkan atas semesta alam.
Fungsi peradilan sebagai lembaga Negara yang ditugasi untuk menyelesaikan dan
memutuskan setiap perkara dengan adil maka perdilan berfungsi untuk menciptakan
ketertiban dan ketentraman masyarakat yang dibina melalui ditegakkannya hukum.
Peradilan islam bertujuan untuk menciptakan kemaslahaan umat dengan tetap tegaknya
hukum islam. Karena itu peradilan islam mempunyai tugas pokok
5
KESIMPULAN
Peradilan islam adalah suatu lembaga pemerintahan atau Negara yang ditugaskan
untuk menyelesaikan atau menetapkan keputusan perkara dengan adil berdasarkan
hukum yang berasal dari Al-Quran dan Hadist.
Karena kedudukan peradilan ini yang dianggap tugas yang pokok maka orang-orang
berlomba untuk menduduki tugas ini. Maka Rasulullah bermaksud untuk mengarahkan
umat manusia agar tidak terjadinya penyelewengan dan penyimpangan yang mana kala
merugikan umat manusia itu sendiri. Maka dari itu peradilan haruslah tidak menyimpang
dari yang sudah digariskan oleh Allah berdasarkan Al-Quran dan Hadist