Abstrak
Perilaku bullying merupakan tindakan untuk menyakiti, mengancam, meneror, melukai, dan
mengejek yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap individu lainnya. Bullying yang terjadi
di antara para remaja adalah bullying dengan teman sebaya. Mereka yang merasa di tolak sulit
menerima sehingga membuat remaja terus melakukan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh teman
sebaya. Salah satunya adalah bullying yang saat ini menjadi fenomena yang sangat kuat. Ada beberapa
faktor yang membuat remaja mampu melakukannya salah satunya adalah dukungan sosial teman
sebaya dan orang tua. Dengan adanya faktor-faktor tersebut membuat remaja sangat yakin untuk
melakukan perilaku bullying. Adapun jenis bullying salah satunya antara lain fisik dan verbal. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi literature,
informasi yang didapat dari kajian atau penelitian sebelumnya yang sudah ada.
Abstract
Bullying behavior is an act to hurt, threaten, terrorize, injure, and ridicule one or more
individuals against other individuals. Bullying that occurs among teenagers is bullying with peers.
Those who feel rejected find it difficult to accept so teenagers continue to do what their peers need and
want. One of them is bullying which is currently a very strong phenomenon. There are several factors
that make teenagers able to do it, one of which is social support from peers and parents. With these
factors, teenagers are very sure to do bullying behavior. Types of bullying include physical and
verbal. The method used in this study is a qualitative method using literature studies, information
obtained from existing research or previous research.
perilaku bullying (Sulfemi & Yasita, terjadi. Istilah bulying ini di kenal pertama
2020). Siswa sekolah menengah atas di kali di negara-negara barat terutama eropa,
German ada beberapa siswa yang tidak namun seiring berjalannya waktu
populer atau mereka yang di tolak oleh perkembangan kata ini telah digunakan di
teman sebaya memiliki perilaku bullying seluruh dunia. Perilaku negatif ini
yang tinggi. memiliki peluang besar yang dapat di tiru
Teman sebaya akan mempengaruhi karena banyak sekali di lakukan oleh anak
perilaku temannya hanya saja kembali remaja (Zakiyah, Humaedi & Santoso,
kepada persepsi masing-masing individu. 2017). Mereka yang cenderung berperilaku
Sehingga sikap dan perilaku dapat bullying adalah orang yang pernah menjadi
terpengaruh dari tekanan teman sebaya korban bullying yang lebih berkuasa dan
yang merupakan suatu dorongan individu kuat misalnya teman sebaya, kakak
untuk melakukan tindakan yang memaksa. kandung maupun orang tua dan kakak
Teman sebaya memiliki kesamaan baik kelas.
dari psikologis dan perilaku (Darmawan, Perilaku bullying dikatakan sebagai
2017). Teman sebaya di bagi 5 kelompok salah satu bentuk tindakan agresif karena
yaitu teman dekat, kelompok besar, permasalahan ini sudah mendunia
kelompok kecil, kelompok geng dan termasuk di Indonesia. Banyak sekali
kelompok yang terorganisasi tekanan bullying terjadi pada remaja putra maupun
teman sebaya dikatakan sebagai dorongan putri. Perilaku bullying dapat terjadi di
untuk diri sendiri maupun orang lain dalam banyak berbagai tempat seperti lingkungan
melakukan perilaku bullying dengan sekolah, rumah, tempat kerja, dan
berbagai tingkah laku seperti mengancam sebagainya (Herman, Nurshal & Oktarina,
dan menakuti, menyakiti, meneror yang 2017). Dan pada masa sekarang perilaku
dilakukan berulang-ulang (Ballerina & bullying banyak sekali berada di
Immanuel, 2019). lingkungan sekolah. Kementerian
Tekanan dari seseorang untuk Kesehatan mengungkapkan perilaku
menyesuaikan diri dengan sikap, perilaku tersebut sering terjadi di kelompok geng,
dan kebiasaan pribadi dalam suatu sekolah, dan komunitas. Pada masa remaja
kelompok (Harefa, 2022). Kelompok kasus perilaku bullying memang rentan
teman sebaya ini merupakan lingkungan sekali terjadi karena pada masa ini individu
kedua setelah lingkungan keluarga. sedang memasuki proses untuk mencari
Biasanya mereka yang superior secara jati diri mereka pada lingkungan (Adriel &
kelompok atau individu menunjukkan jati Indrawati, 2019). Apabila pertemanan di
dirinya dengan melakukan hal yang tidak lingkungan tidak berjalan baik akan
baik seperti kekerasan, baik secara fisik mempengaruhi pencarian jati diri individu.
maupun lisan dan yang paling banyak Perlakuan bullying yang biasanya
adalah perilaku bullying (Darmayanti, banyak di terima oleh individu ialah
Kurniawati & Situmorang, 2019). verbal, non-verbal, fisik, sosial, dan
Fenomena yang sering terjadi di cyberlbullying. Pernyataan ini didapatkan
lingkungan sosial ialah bullying. Bullying berdasarkan wawancara yang dilakukan.
yang terjadi pada kalangan anak remaja Siswa remaja yang berusia 13 sampai 15
bukan merupakan suatu hal yang baru. tahun telah melaporkan bahwa teman
Dari waktu ke waktu perilaku bullying sebayanya menyerangnya. Korban bullying
tidak pernah habis untuk di bahas, perilaku juga memiliki karakteristik yakni
bullying ini telah menjadi sebuah berperilaku, berpenampilan dan memiliki
fenomena yang menjadi sorotan semua kebiasaan yang berbeda dalam kehidupan
orang sehingga semakin mengkhawatirkan. sehari-hari. Dapat dikatakan di pilih
Setiap tahun perilaku menyimpang ini menjadi korban bullying karena berbeda
adalah masalah yang tidak pernah berhenti dari yang lain. Kebanyakan dari remaja
tindakan yang tidak boleh ditiru dan sangat fisik berupa menendang, memukul, dan
berbahaya karena membawa dampak merusak properti korban. Sedangkan agresi
negatif sehingga korban merasakan relasional atau sosial berupa penyebaran
traumatik yang luar biasa (Amalia, 2019). rumor dan pengecualian.
Oleh karena itu perilaku bullying Serangan bullying juga dapat terjadi
merupakan penindasan yang dilakukan melalui teknologi maupun internet yang
oleh satu orang maupun sekelompok orang biasanya di sebut cyberbullying. Ada
terhadap sesama individu. Berdasarkan banyak sekali bentuk dari perilaku bullying
berbagai pendapat mengenai bullying oleh seperti penghinaan, pukulan atau
para ahli di atas dapat dikatakan bahwa mengolok-ngolok teman. Berdasarkan
perilaku bullying adalah tindakan agresif teknologi yang cukup canggih juga
yang dilakukan secara berulang kali untuk terdapat perilaku bullying melalui media
menyakiti, mengancam, meneror, sosial dengan memberikan sebuah
menakuti, memukul dan kekerasan lainnya komentar buruk yang berisi umpatan atau
dan dilakukan oleh individu maupun kata-kata yang kasar terhadap postingan
kelompok terhadap individu atau seseorang. Kategori dari perilaku bullying
kelompok lainnya. terbagi menjadi dua yaitu direct bullying
yang dilakukan secara verbal dan fisik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemudian indirect bullying yang
Perilaku Bullying dilakukan secara psikologis atau mental.
Faktor yang mempengaruhi perilaku
bullying yaitu faktor teman sebaya, faktor Aspek-Aspek Perilaku Bullying
sekolah dan faktor keluarga. Sedangkan Aspek-aspek perilaku bullying antara
menurut Usman yang menjadi pemicu lain: bullying fisik, bullying ini dikatakan
terjadinya perilaku bullying terutama pada sebagai jenis yang kasat mata. Munculnya
remaja yaitu peranan kelompok atau teman perilaku ini karena sentuhan fisik antara
sebaya, jenis kelamin, kepercayaan diri, pelaku dan korban sehingga membuat
tipe kepribadian anak serta iklim sekolah. siapapun dapat melihatnya (Darmawan,
Kelompok teman sebaya dan iklim 2017). Contoh-contoh dari bullying fisik
sekolah diyakini sebagai penyebab adalah memberikan hukuman yang
munculnya perilaku bullying di sekolah, berlebihan, menampar, menginjak kaki,
sehingga perilaku bullying dapat menimpuk, meludahi, menjegal, melempar
dipengaruhi oleh adanya kelompok teman barang dan memalak.
sebaya. Kelompok teman sebaya di Aspek selanjutnya adalah bullying
sekolah yang memiliki masalah dapat verbal atau non fisik; merupakan jenis
membawa dampak negatif bagi sekolah bullying yang dapat tertangkap oleh indera
seperti perilaku membolos, kekerasan dan pendengaran sehingga juga dapat
menurunnya rasa hormat terhadap guru terdeteksi, seperti menghina, memaki,
dan teman. menuduh, meneriaki, menyoraki,
mempermalukan, menolak dan memfitnah
Jenis-Jenis Perilaku Bullying serta menebar gosip. Adapun bullying
Bullying dapat diwujudkan oleh mental atau psikologis, bullying ini paling
banyak hal antara lain verbal, fisik dan berbahaya karena tidak dapat di tangkap
relasional (Zhao & Chang, 2019). Bullying oleh indera penglihatan ataupun
dalam bentuk fisik banyak terjadi pendengaran seperti memandang dengan
dikalangan anak laki-laki, sedangkan penuh ancaman, mengucilkan,
bullying dalam bentuk relasional dan mendiamkan, memandang sinis, meneror
verbal banyak terjadi di kalangan anak melalui media, pandangan yang
perempuan. Bullying verbal berupa merendahkan, mencibir dan memelototi.
panggilan nama dan ancaman. Bullying
Kebanyakan dari remaja yang pernah merasa puas dalam emosional karena
melakukan perilaku bullying mengaku adanya ikatan persahabatan tersebut.
mereka yang paling sering menjadi sasaran Komunikasi yang terjadi pada orang
bullying ialah teman yang memiliki tua dan remaja adalah sebagai sarana untuk
penampilan berbeda, perilaku yang mensosialisasikan nilai-nilai kepribadian
berbeda. Dan biasanya yang paling banyak orang tua kepada remaja, bertukar pikiran,
adalah mereka yang sulit bergaul. dan keluh kesah remaja kepada orang tua.
Sedangkan korban mengaku bahwa yang Komunikasi dan hubungan tersebut
paling sering membully adalah mereka mempengaruhi kehidupan remaja pada
yang merasa berkuasa dan kuat. Perilaku masa yang akan dating (Amalia, 2019).
bullying banyak terjadi pada saat masuk Semakin baik dibangunnya komunikasi
SMP walaupun ada juga yang sudah tersebut akan membuat remaja terhindar
menjadi korban bullying sejak SD bahkan dari perilaku bullying. Hal ini terjadi
dari kanak-kanak. Hal ini sering terjadi karena biasanya mereka yang melakukan
karena adanya masalah pribadi dengan perilaku bullying adalah remaja yang
korban bullying, agar terlihat berkuasa dan memiliki rasa perhatian, komunikasi yang
diterima kelompok. rendah di dalam keluarganya.
Di dukung dengan studi sebelumnya
Pembahasan yaitu berdasarkan hasil penelitian Aisyiah
Perilaku bullying pada remaja (2017) yang menunjukkan teman sebaya
kemungkinan besar terjadi dikarenakan yang memiliki kelekatan kualitas
adanya teman sebaya. Banyak di antara hubungan yang tinggi dengan teman
para remaja menghabiskan waktu mereka sebaya akan membuat remaja tidak terlibat
untuk berinteraksi dan bersosialiasi dengan dalam kasus bullying. Sesuai dengan studi
teman sebayanya daripada dengan sebelumnya, hasil penelitian menunjukkan
keluarga. Para remaja saat menghabiskan bahwa kualitas kelekatan dengan teman
waktu dengan teman sebayanya yang sebaya yang tinggi dapat menyebabkan
dikatakan sebagai rasa saling percaya dan seseorang tidak terlibat dalam perilaku
memiliki itu merupakan suatu hal yang bullying.
sangat penting. Para remaja akan mulai
mengikuti apa yang dilakukan dan KESIMPULAN
diinginkan oleh kelompok teman Masa remaja dikatakan mulai dari
sebayanya apabila adanya keterikatan kanak-kanak hingga dewasa dan terbagi
terhadap kelompok teman sebaya, menjadi tiga kategori berdasarkan usia
sehingga tekanan oleh teman sebayapun tertentu. Pada masa ini individu masih
muncul. cukup di bilang labil dan sensitif yang
Kebutuhan untuk menerima, membuat mereka dalam mengambil
memiliki, dan meningkatkan status dalam keputusan tanpa berfikir resiko apa yang
kelompok teman sebaya cenderung akan terjadi. Permasalahan dalam masa ini
mengakibatkan munculnya perilaku sangatlah banyak mulai dari emosi,
bullying khususnya pada remaja. Remaja kognitif dan sosial salah satu diantaranya
pria dan wanita untuk bisa merasa di adalah perilaku yang melanggar aturan
terima dengan baik mulai bergabung atau norma seperti bullying yang
dengan kelompok sebaya tersebut.
merupakan fenomena yang banyak terjadi
Individu akan merasa mudah dalam
di dunia khususnya Indonesia. Berdasarkan
menjalankan setiap aktivitas kegiatan perilaku bullying yang banyak terjadi ialah
dikarenakan adanya dukungan teman diantara lingkungan pertemanan remaja
sebaya, yang membuat mereka menerima khususnya teman sebaya yang memiliki
rasa penghargaan dan perhatian dari orang kesamaan diri baik psikologi, sosial
terdekat. Selain itu membuat individu maupun kesukaan dan keinginan.
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Perilaku Bullying Terhadap Teman Sebaya Pada Remaja 620
Juwita Tria Permata, Fenty Zahara Nasution