ABSTRACT
This study aims to find out factors behind the occurrence of students brawl by analyzing
these aspects; family background, school’s environment, and peers, and also to find a school
policy alternative to help shaping students’ characters. This study employed qualitative
approach. Data and information were collected through interviews. The conclusion is that the
factors causing student brawl divided into two types, direct factors and indirect factors. Direct
factors are mainly long ongoing dispute that is brought over generations of students between
the two sample schools, the location of schools which is adjacent to each other, the habit of
going to and from school in groups, and the habit to bully (mock, insult, spit at) one another
when passing by on the street. The indirect factor, on the other hand, are family and school. A
school policy alternative to cope with students brawl is by enforcing school disciplines, for
example through an imposition of punishment and reward and also forming and enforcing
teachers’ disciplines at school.
Peneliti pada Puslitjakdikbud, Balitbang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Email:
ikhya.ulumudin@kemdikbud.go.id
41
yang tidak efektif serta tidak sesuai Akhir-akhir ini tawuran pelajar
menentukan munculnya kenakalan remaja”. sering kita temukan di jalan, tindakan
tawuran pelajar ini bukan tawuran pelajar
Sekolah menjadi suatu lembaga
biasa lagi, namun mengarah ke ranah
formal pertama dari setiap anak di bawah
pidana, mengingat sering terdapat korban
suatu pengawasan dan bimbingan guru. Di
luka-luka berat bahkan sampai merenggut
dalam lembaga ini tentunya terdapat banyak
nyawa seseorang.Sarwono (2002)
bentuk interaksi dan sosialisasi yang sangat
mengungkapkan kenakalan remaja sebagai
mempengaruhi terbentuknya kepribadian
tingkah laku yang menyimpang dari norma-
pada diri anak. Sosialisasi yang sering
norma hukum pidana.Dalam kaitan dengan
dilakukan oleh anak salah satunya dengan
tawuran pelajar, Komisi Nasional
guru yang berada disekolah. Disini peran
Perlindungan Anak mencatat ada 229
guru bukan sekedar mentransfer ilmu
kasus tawuran pelajarsepanjang Januari-
kepada siswa, tetapi lebih dari itu guru
Oktober tahun 2013.Jumlah ini meningkat
bertanggungjawab membentuk kepribdian
sekitar 44 persen dibanding tahun lalu yang
dan tingkahlaku siswa sehingga menjadi
hanya 128 kasus.Dalam 229 kasus
generasi yang cerdas, terampil dan
kekerasan antarsiswa SMP dan SMA itu, 19
berkarakter.
siswa meninggal dunia (Tempo.com, 2013).
mengubah nama sekolah tersebut selain itu ditanya kemana akan perginya, hanya jika
juga pernah mengusulkan moratorium tidak pulang seharian terkadang ditelepon
penerimaan peserta didik baru selama tiga orangtuanya untuk mengetahui
tahun sehingga terputus mata rantainya. keberadaannya. Selain itu, MA sering
Namun kedua usulan tersebut tidak bermain bersama teman sekolahnya setelah
disetujui oleh masing-masing sekolah. pulang sekolah bahkan kadang tidak pulang
ke rumah jika hari libur.
Pelaku pembunuh WS sekarang
sudah tertangkap dan sudah dalam proses Mata pelajaran yang disukai MA
hukum dikejaksaan. Karena terdapat adalah Bahasa Inggris karena dia ingin
kendala, kami tidak dapat mewancarainya, lancar berbahasa asing terutama Inggris,
namun sebagai gantinya mewawancarai sedangkan yang tidak disukai adalah
siswa yang terlibat tawuran.Pelajar SMK Matematika. Di sekolahnya sering terjadi
PM yang diwawancarai satu orang dengan jam kosong karena guru tidak masuk,
inisial MA, sedangkan pelajar SMK BKR namun terkadang diganti oleh guru piket.
yang diwawancarai dua orang dengan Adapun guru yang di sukai adalah pak
inisial AK dan IL. Berikut ini adalah hasil Rahmat, karena selain sebagai guru beliau
wawancaranya. dapat memposisikan diri sebagai sahabat.
Menurutnya tata tertib yang ada
Informan 1: Inisial MA pelajar SMK PM
disekolahnya tidak sepenuhnya diterapkan.
Kota Depok
MA sering terlibat dalam tawuran
Ayah MA adalah lulusan SMA yang
antar sekolah. Sekolahnya paling sering
bekerja sebagai kuli pabrik, sedangkan
tawuran dengan SMK BSR dan SMK YPN.
ibunya lulusan SMP dan tidak bekerja. MA
Biasanya tawuran terjadi secara spontanitas
adalah anak ke-3 dari 4 saudara. Mereka
pada saat pelajar SMK PM berpapasan di
tinggal di rumah kontrakan yang kecil dan
jalan dengan pelajar dari sekolah lain.
tidak cukup menampung jumlah anggota
Penyebab terjadinya tawuran bukan karena
keluarga yang berjumlah enam orang.
dendam atau bermusuhan melainkan karena
Sebagian besar tetangganya bekerja sebagai
pelajar selalu pulang bergerombol dan jika
kuli bangunan.
bertemu dengan gerombolan dari sekolah
lain mereka saling ejek, saling ludah, saling
Perhatian orangtua terhadap MA
mencaci dan lain-lain.
relatif kurang baik, ketika bermain tidak
48
Informan 2: Inisial AK pelajar SMK BKR digantikan oleh guru piket. AK senang
Kota Depok bersekolah di SMK BKR karena lebih
banyak pelajaran praktek daripada teori dan
AK tinggal bersama kedua
teman-temannya cukup menyenangkan.
orangtuanya di Kelurahan Bedahan
Baginya teman yang menyenangkan adalah
Kecamatan Sawangan Kota Depok. Ayah
teman yang mau diajak ngobrol pada saat
dan ibunya adalah lulusan SMA. Ayahnyan
pelajaran di kelas. Pelanggaran tata tertib
bekerja sebagai buruh, sedangkan ibunya
yang paling sering yang dilakukan AK
tidak bekerja. Mayoritas pekerjaan tetangga
adalah berkelahi dan datang terlambat.
dilingkungan rumahnya adalah buruh dan
karyawan dengan latar belakang AK sering terlibat tawuran,
pendidikan rata-rata lulusan sekolah biasanya terjadi dengan SMK PM atau
menengah.Perhatian orangtua terhadap AK salah satu SMKN di Kota Depok. Penyebab
masih kurang, yang diindikasikan kurang utama tawuran adalah masalah sepele yaitu
kontrolnya orangtua terhadap pergaulan saling mengejek dengan menyebut nama-
AK dan tidak pernah menanyakan cita- nama binatang. Tawuran terjadi secara
citanya. AK paling sering bermain dengan spontanitas dan tidak menggunakan senjata
teman dari lingkungan di sekitar rumahnya. tajam hanya memanfaatkan benda seadanya
Setiap hari AK bermain sampai jam 11 seperti gesper. Selama Bersekolah di SMK
malam, bahkan kalau sekolah libur bisa BKR (kurang dari2 tahun) AK terlibat
pulang pagi. Aktivitas yang dilakukan tawuran lebih dari 20 kali, atau setiap bulan
adalah nongkrong di jalan atau main Play paling kurang 1 kali. Waktu kejadian
Station (PS) di rumah teman. tawuran adalah saat berangkat dan pulang
sekolah.
Pelajaran yang disuka AK disekolah
adalah Bahasa Indonesia karena Informan 3: Inisial IL pelajar SMK BKR
menurutnya mudah untuk dipelajari. AK Kota Depok
tidak mempunyai guru favorit, karena
IL tinggal dengan neneknya di
menurutnya guru disekolahnya suka
Sawangan Depok, sementara kedua
marah-marah. Di sekolahnya sering terjadi
orangtuanya bertempat tinggal dan bekerja
jam pelajaran kosong yang dimanfaatkan
di Jakarta. Kedua orangtuanya lulusan
pelajar untuk mengerjakan sendiri tugas
Sekolah Menengah. Orangtua IL kurang
mata pelajaran yang bersangkutan atau
49
memberikan perhatian dan bimbingan ketika berpapasan saling bully (saling ejek,
khususnya dalam hal cita-cita anaknya. hina, ludah) kemudian terjadilah tawuran.
Sebagian besar tetangganya bekerja sebagai
Faktor tidak langsung terjadinya
buruh. IL sering bermain dan nongkrong
tawuran diantaranya faktor keluarga dan
bersama teman disekitar rumahnya dan
faktor sekolah.Faktor keluarga diantaranya
terkadang bersama teman sekolahnya.
karena faktor ekonomi dan kurangnya
Kegiatan yang dilakukannya adalah
perhatian orangtua.Dari ketiga responden
bermain PS atau bernyanyi diiringi
pelaku tawuran pelajar tersebut diketahui
gitar.Pelajaran yang disukainya adalah
bahwa mereka mempunyai status ekonomi
BahasaIndonesia sedangkan yang tidak
menengah kebawah.Hal ini diindikasikan
disuka adalah Matematika. Guru favoritnya
dari pekerjaan orangtuanya seperti buruh
adalah pak Hari karena dianggap sangat
dan kuli pabrik selain itu pendidikan
perhatian terhadap pelajar. Dulu IL sering
terakhir orangtua pelajar paling tinggi
terlibat tawuran namun sekarang jarang.
lulusan sekolah menengah.Sedangkan
Keterlibatan dalam tawuran terakhir adalah
kurangnya perhatian orangtua
dengan SMK MDR dan salah satu SMKN
diindikasikan dari orangtua yang tidak
di Kota Depok beberapa bulan yang lalu.
mengarahkan cita-cita anaknya, bahkan
Tawuran itu terjadi karena saling mengejek
menanyakan cita-citanya saja tidak
antar pelajar pada saat bertemu di jalan
pernah.Selain itu orangtua
secara spontanitas.
memberikankebebasan anaknya dalam
PEMBAHASAN pergaulan, malah membiarkan anaknya
pulang bermain larut malam bahkan tidak
Melihat hasil kajian diatas, secara
pulang.
umum terdapat dua faktor penyebab
terjadinya tawuranpelajar pada tanggal13 Sedangkan faktor sekolah
Agustus 2014 di Kota Depok, yaitu faktor diantaranya karena kurang tegaknya
langsung dan tidak langsung.Faktor tatatertib sekolah dan kurang kreatif dan
Langsung terjadinya tawuran dikarenakan disiplin guru dalam mengajar.Kurang
terdapat permusuhan antara SMK BSK dan tegaknya tatatertib sekolah diindikasikan
SMK PM yang terjadi turun temurun, jarak dari pernyataan ketiga responden yang
sekolah berdekantan,kebiasaan berangkat mengatakan bahwa tidak sepenuhnya
dan pulang secara bergerombolan, dan tatatertib diterapkan.Sedangkan kurang
50
Dengan adanya dan ditegakan meninggalkan kelas kecuali ada hal yang
peraturan atau tatatertib guru, diharapkan sangat penting dan harus meminta izin
para guru akan bekerja keras untuk kepada petugas piket. Sedangkan yang
mentaatinya, sehingga akan meningkaatkan berisiskan tugas dan tanggung jawab guru,
kualitas proses pendidikan, karenapelajar seperti: (i) Setiap guru harus membuat
akan merasa nyaman dan senang berada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
disekolah, terutama dalam mengikuti (ii) Pembuatan RPP mengacu pada
kegiatan pembelajaran. Secara implisit, hal kurikulum yang sedang berlaku.Jika KTSP
ini dapat berpengaruh terhadap pelajar yang menggunakan pendekan Eksplorasi,
berperilaku buruk (terutama yang suka Elaborasi, Konfirmasi(EEK) dan jika
tawuran) akan berubah menjadi berperilaku Kurikulum 2013 menggunakan pendeikan
baik, mengingat merasa senang dan Mengamati, Menanya, Mengumpulkan
nyaman dalam mengikuti proses data, Mengasosiasi, Menyimpulkan (5M).
pembelajaran. (ii) Guru membuat model pembelajaran
yang menarik
Isi dari peraturan dan tatatertib guru
memuat kedisiplinan dan tanggung jawab Adapun contoh peraturan yang
guru dilengkapi dengan penghargaan dan berisikan sanksi seperti : (i) guru yang tidak
sanksi.Memberikan penghargaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dan atau
menyemangatinya dalam mencapai target melanggar tata tertib tersebut di atas akan
akan membantu guru tersebut lebih baik, dikenakansanksi-sanksi berupa ;a. teguran;
demikian pula dengan pemberian sanksi, b. peringatan tertulis/ perjanjian; c.
akan merubah guru tersebut berbuat lebih sekorsing; d. dikeluarkan; (ii) Guru dapat
hati-hati dan menaati peraturan yang ada. dikeluarkan dari Sekolah apabila ternyata
guru tersebut telah terbukti menganiaya
Contoh peraturan yang
pelajar. Sedangkan isi yang berkaitan
berisikankedisiplinan seperti: (i) guru
dengan penghargaan kepada guru yang
sudah berada di sekolah sepuluh menit
telah mentaati peraturan seperti: (i)
sebelum bel tanda masuk dibunyikan; (ii)
Pemberian penghargaan kepada guru
apabila guru tidak masuk, maka harus
terbaik; (ii) Pengharggan kepada guru
memberi keterangan / surat dokter kepada
berupa pemberian gaji dua kali lipat pada
Kepala Sekolah dan memberi tugas untuk
bulan januari jika tidak pernah melakukan
pelajar; (iii) selama KBM guru tidak boleh
pelanggaran dalam satu tahuan yang lalu.
53
B. Saran
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya tawuran pelajar pada tanggal
Dari hasil penelitian dan pembahasan
13 Agustus 2014 pukul 11.00 WIB di Jl
serta kesimpulan diatas, terdapat dua
Raya Sawangan Pancoran Mas Kota
saran diantaranya (i) Penegakan
Depok yang melibatkan pelajar SMK
tatatertib pelajar disekolah dengan
PM dan SMK BKterdapat dua faktor
pemberlakuan sanksi dan
utama, yaitu faktor langsung dan tidak
penghargaan;(ii) Pembentukan dan
langsung. Faktor Langsung adalah
penegakan peraturan dan tatatertib guru
faktor yang mempengaruhi secara
di sekolah.
langsung terjadinya
tawuran.Sedangkan faktor tidak Penegakan disiplin terutama
langsung adalah faktor yang dalam pemberian sanksi dan
mempengaruhi secara tidak langsung penghargaan kepada pelajar belum
terjadinya tawuran. sepenuhnya diterapkan disekolah
(terutama SMK PM dan SMK BKS),
Faktor langsung terjadinya
oleh karena itu pemberlakuan sanksi
tawuran yaitu:Adanya permusuhan
dan pengharggan kepada pelajar perlu
yang terjadi turun temurun antara SMK
diterapkan untuk menanggulangi
BSK dan SMK PM, jarak sekolah
maraknya tawuran
berdekatan, kebiasaan berangkat dan
pelajar.Mendapatkan pengharggan
pulang secara bergerombolan, dan
ketika kita melakukan sesuatu dengan
ketika berpapasan saling bully (saling
baik, dan mendapatkan sanksi ketika
ejek, hina, ludah). Faktor tidak
melanggar peraturan akan dapat
langsung terjadinya tawuran
merubah seseorang untuk berbuat lebih
diantaranya faktor keluarga dan faktor
baik. Penghargaan dan sanksi
sekolah.Faktor keluarga diantaranya
merupakan strategi yang sangat
karena faktor ekonomi dan kurangnya
bermanfaat dalam teknik pengajaran
perhatian orangtua.Sedangkan faktor
54
Sarwono. S,W. 2002.psikologi remaja. Yus, Anita. 2009. Peran orangtua dalam
Jakarta: rajawali pers pengembangan kecerdasan
emosional anak usia sekolah
Tempo.com.2013.Tawuran sekolah
dasar.Jakarta: Jurnal Pendidikan dan
Jakarta naik 44
kebudayaan volume 15 nomor 5.
persen.http://metro.tempo.co/