Dalam sebuah artikel, disebutkan bahwa terdapat 5 faktor yang menjadi penyebab
maraknya vandalisme yang dilakukan kalangan remaja, yaitu
1. Faktor psikologis remaja
Remaja berada pada masa transisi dari anak menuju dewasa, yang ditandai dengan
proses pencarian jati diri dan memiliki emosi yang belum stabil. Remaja
cenderung ingin mencoba sesuatu hal yang baru, dengan tujuan untuk mendapat
pengakuan dari lingkungan.
2. Lingkungan pergaulan
Lingkungan pergaulan yang tidak baikk dapat mempengaruhi perilaku remaja
pada tindakan yang negatif. Hal ini semata-mata sebagai bentuk eksistensi diri di
lingkungan pertemanannya.
3. Pengaruh media sosial
Kemunculan konten-konten berbau vandalisme di media sosial juga secara tidak
langsung mempengaruhi remaja untuk melakukan hal serupa di kehidupan nyata.
4. Lingkungan keluarga
Pola asuh orang tua turut andil dalam perilaku vandalisme pada remaja. Hal ini
dikarenakan keluarga adalah orang terdekat di generasi remaja yang secara
langsung terlibat dalam perkembangan diri dan psikis remaja.
5. Sanksi yang tidak tegas
Sanksi yang tidak tegas dari lingkungan sekitar dan pemerintah setempat juga
turut menjadi penyebab meluasnya aksi vandalisme di kalangan remaja.
Adapun dampak dari aksi vandalisme yang dilakukan pelaku terdiri atas dua, yaitu
dampak pada dirinya sendiri dan dampak terhadap lingkungan. Dampak yang dialami pelaku
adalah diamankan oleh pihak kepolisian dan akan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya
sebagai dampak dari aksi yang telah dilakukan. Adapun terhadap lingkungan yaitu rusaknya
fasilitas umum, yaitu masjid akibat dari coretan-coretan dan perusakan Al-Qur’an.
Adapun rekomendasi dari kelompok kami untuk mengantisipasi terjadinya
vandalisme di kalangan remaja adalah bagaimana peran keluarga, terutama orang tua.
Pengaruh keluarga sangat besar dalam pembentukan pondasi moral anak untuk
perkembangan kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya
adalah keluarga yang penuh dengan konflik atau tidak bahagia. Tugas berat para orang tua
adalah meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar aman, nyaman bagi anak-anak
mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimaa mereka dapat menjadi cerdas, sholeh, dan
tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya. Menurut teori psikoanalisis Freud, aspek pengasuhan
anak yang dapat mendorong perkembangan moral adalah dengan praktik yang menanamkan
rasa takut terhadap hukuman dan kehilangan cinta orang tua.
para ahli perkembangan anak yang mempelajari teknik pengasuhan anak dan
perkembangan moral berfokus pada teknik-teknik disiplin yang diterapkan oleh orang tua. ini
meliputi menarik menarik cinta, memperlihatkan kekuasaan, dan membujuk.
References
Fauziah, I. (2019, November 24). Kajian Teori Vandalisme. Retrieved from id.scribd.com
Sari, M. R. (2016). Hubungan Antara Konformitas Negatif Dengan Tindakan Vandalisme pada Siswa
kelas VII SMP Negeri 10 Salatiga. Strata Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana.
Sari, Y. N. (2021, Juni 3). Mengenal Vandalisme Pada Remaja, Orang Tua Harus Apa? Retrieved from
Parenting: Sehatq.com