Anda di halaman 1dari 4

Diskusi .

6 Kasus Cyber Bullying

1. Diskusikanlah, apa yang menjadi penyebab dari kasus di atas ? Jawaban harus dikaitkan
dengan kelima prinsip dasar pendidikan dasar ?
Penyebab kasus diatas adalah :
a. Prinsip dasar filosofis :
Pada dasarnya, awal masa anak merupakan suatu masa transisi. Seperti halnya
semua masa transisi, masa ini merupakan masa yang tidak mengenakkan, baik bagi
anak sendiri maupun bagi orang tuanya. Proses perkembangan masa remaja tidak
terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi di Era sekarang ini, salah satunya
yaitu media sosial. Cyberbullying adalah bentuk bullying yang ada di media sosial.
Media sosial adalah media yang sering dijadikan tempat untuk melakukan
cyberbullying; contohnya seperti Twitter, Instagram, Path, Ask.fm, dan Facebook.
Sebagai mana yang sudah diketahui, media-media yang menjadi tempat berkaryanya
cyberbullying sangat familiar dengan anak dan remaja dan tentu saja remaja itu juga
yang akan melakukan cyberbullying dan menjadi sasaran kejahatan di media sosial.
Menurut Priyatna (2010: 32) cyberbullying terjadi jika ada anak yang diancam,
ditakut-takuti, dipermalukan, atau dijadikan “bulan-bulanan” oleh anak lain, melalui
media internet, teknologi digital dan interaktif atau telepon seluler. Cyberbullying
hanya berlaku untuk sesama remaja.
b. Prinsip dasar sosiologis :
Cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam
sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat,
Anak pada dasarnya sangat suka ber interakasi dengan temannya, mereka pasti
banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti les, jalan-jalan dengan teman.
dalam kasus cyber bullying ini pelaku terjadi akibat pola interaksi anak dan pola
masyarakat yang salah mengakibatkan memiliki pergaulan yang bebas. pengaruh
teman sebaya juga dapat mengakibatkan penentu kepribadian anak. Jadi, anak
kadang meniru orang atau melihat orang membully, jadi anak akan menirunya. Hal
ini tak lepas dari orang tua anak jarang memberikan perhatian, komunikasi karena
sibuk kerja, kurang kasih sayang dan tuntunan pengetahuan dari orang tua.
Namun untuk korban, karena perkembangkan teknologi anak dengan mudah
mengakses aplikasi dan membuat postingan yang mereka suka, namun tidak semua
orang menyukai postingannya kemudian menjadikan kasus bullying. Setelah itu
mereka ( korban ) akan menjadi pendiam, pasif, dan merasakan perasaan sedih yang
mendalam akibat di bully di media sosial, merasa marah, takut, cemas, kesal dan
adanya perasaan tidak nyaman.
c. Prinsip dasar anthropologis :
Proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik
yang sedang mendewasa dalam konteks pembudayaan. Pelaku cyber dapat melakukan
hal itu dikarenakan akibat factor dari lingkungannya, dari keluarga misalnya
kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang dan minimnya
pemahaman tentang keagamaan menyebabkan anak tingkah lakunya tidak diterima
dimasyarakat. Maka dari itu pelaku melampiaskan dengan mencari teman atau
bergaul melalui media sosial. Karena lingkngan tempat tinggal yang tidak sesuai
untuk se-usia anak, sehingga menumbuhkan keinginan dalam dirinya untuk meniru
apa yang selalu ia lihat dan di dengarkan.
d. Prinsip dasar pedagogis :
Cara melihat fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensi
individu, anak akan menerima ajaran daro orang tua kemudian guru. Jika sekolah,
guru merupakan rumah kedua bagi anak, guru harus dapat memahami individu serta
perilakunya ketika di sekolah. Biasanya, perilaku anak yang menjadi korban cyber
bullying ini akan menjadi pendiam dan kebanyakan akan dikucilkan oleh teman-
temannya. Guru harus menjadi panutan untuk anak disekolah, karena anak akan
meniru perilaku yang orang lain lakukan atau conotohkan.
e. Prinsip dasar psikologis :
Cara melihat proses pendidikan dasar berdasarkan karakteristik psikologis peserta
didik, hal ini merupakan masa peralihan yang bisa disebut dengan masa transisi dari
anak- anak menuju usia dewasa tidak mudah dilalui sebagaian orang, pencarian jati
diri inilah kemauan untuk berekspresi di media sosial kerap membuat jadi korban
bullying di media sosial. Karena, bullying dimesos oleh teman rumah, teman sekolah
pun bisa membuat remaja depresi berat yang berujung pada psikologis yang hancur.
Kondisi psikologis bagi korban cenderung mengalami kecemasan dan ketakutan.
Mereka tidak ragu menarik diri dari lingkungan sosial. Contohnya, banyak kasus
bullying di jejaring sosial yang dialami anak sekolah. Akhirnya membuat sang anak
depresi, mengisolasi diri karena malu, dan memilih putus sekolah. merasakan
perasaan sedih yang mendalam akibat di bully di media sosial mereka merasa marah,
takut, cemas, kesal dan adanya perasaan tidak nyaman. Dimana terdapat tiga dampak
kognitif yaitu dampak kognitif, afeksi, dan konatif. Dampak kognitif yang dialami
adalah kehilangan konsentrasi belajar dan mengalami penurunan indeks prestasi
sekolah. Dampak afeksi yang dialami adalah merasa marah, malu, dendam, risih, dan
kehilangan kepercayaan. Dampak konatf yang dialami adalah membalas pelaku
dengan perlakuan yang sama seperti memposting foto jelek pelaku dan juga
membalas dengan kekerasan fisik seperti memukul, melempar, dan membanting
barang. Ada juga yang hanya memendam amarah dan memilih untuk menghindari
pelaku. Hingga melaporkan kepada orang tua dan guru Bimbingan Konseling serta
memutuskan hubungan komunikasi melalui media sosial dengan pelaku.
2. Diskusikanlah, jika dikaitkan dengan kelima prinsip dasar pendidikan dasar yang telah
Anda baca di Modul 2,3,4 dan jika Anda menjadi guru atau orang tua anak- anak
tersebut, bagaimana masukan Anda untuk membantu memberikan solusi untuk kasus
diatas ?
Jawab :
Cara Guru mengatasi kasus diatas :
1. Prinsip Filosofis :
Apabila kasus cyber bully tidak segera diatasi maka akan berdampak fatal bagi
perkembangan anak dalam menuju dewasa terkait dengan aspek psikologis dan
emosionalnya, maka jenis pelayanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan
kepada anak yaitu pelayanan dasar seperti pelayanan informasi yang memberikan
informasi atau materi berkaitan dengan dampak psikologis dan emosional yang
dialami oleh anak dan pelayanan responsif seperti konseling individual dengan
menggunakan teknik assertive training.
2. Prinsip Sosiologis :
Guru memberikan perhatian lebih kepada siswa dan membatasi anak ketika
bermain media sosial tidak boleh disekolah. Untuk anak korban bullying, sebaiknya
diberikan dukungan sosial dan moral kepada anak tersebut supaya mau
berkomunikasi lagi.Pengalaman negatif seperti itu dapat memberi pengaruh dalam
penyesuaian dan perkembangan sosial anak, maka untuk itu diperlukannya bantuan
atau tindakan untuk mengatasi problem-problem yang telah terjadi dengan dimulai
dari memahami dan mengenal sifat watak remaja sehingga dapat lebih memudahkan
dalam membantu remaja. Oleh karena itu perlu dukungan orang tua dalam segala hal,
baik dukungan emosional, instrumental, informasi dan dukungan penghargaan
(Triyono, 2017) kepada remaja yang mengalami dampak cyberbullying di media
sosial
3. Prinsip anthropologis :
Memberikan kenyamanan saat dikelas, memberikan perhatian khusus kepada
anak ketika dikelas. menerapkan prinsip pendidikan yang demokratis, berkeadilan
dan tidak diskriminatif, pendidikan terbuka dan multimakna, pendidikan sebagai
proses pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat, dan pendidikan dengan
memberdayakan semua komponen masyarakat.
4. Prinsip Pedagogis
Guru memberikan pengajaran dan memberikan contoh perilaku yang baik untuk
anak, sehingga anak akan meniru hal baik. Oleh karena itu perlu dukungan guru
dalam segala hal, baik dukungan emosional, instrumental, informasi dan dukungan
penghargaan kepada para anak korbal bullying.
5. Prinsip Psikologis
Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya
masing-masing. Melalui pendekatan psikis dan emosional anak melalui guru
konseling, anak dapat menceritakan hal yang dialami. Serta guru memberikan
dukungan kepada siswa agar anak kuat mentalnya dan diberikan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.

Anda mungkin juga menyukai